perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PENJASORKES
DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KOTA SURAKARTA
TAHUN 2010
Skripsi
Oleh
ABDUL QOWY
NIM : K 5603021
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
STUDI TENTANG PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SEKOLAH
LUAR BIASA SE-KOTA SURAKARTA TAHUN 2010
Oleh :
ABDUL QOWY
NIK : K 5603021
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
ABDUL QOWI, STUDII TENTANG PEMBELAJARAN PENJASORKES
DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KOTA SURAKARTA TAHUN 2010.
Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas
Maret Surakarta, Agustus 2009.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Penerapan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan bidang studi pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan pada Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2010. (2)
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan pada Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2010. (3) Prasarana
dan sarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada Sekolah Luar Biasa
Se-Kota Surakarta tahun 2010. (4) Strategi penggelolaan dan model pembelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada Sekolah Luar Biasa Se-Kota
Surakarta tahun 2010.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskr iptif dengan menggunakan
teknik survei. Subjek penelitian ini adalah guru Penjasorkes, Kepala Sekolah, TU
dan Siswa pada Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta sejumlah 40 orang, tiap
sekolah diwakilkan 4 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan menggunakan angket.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1)
Seluruh Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2010 dalam proses
pembelajaran Penjasorkes sudah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. (2) Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2010 dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Penjasorkes masih mengalami kendala,
yaitu terdapat 20 orang (50%) yang mengatakan tidak mencukupi dan 15 orang
(37,5%) yang mengatakan kurang mencukupinya jumlah guru Penja sorkes yang
berdampak pada kurang efektifnya penyampaian materi pelajaran Penjasorkes
kepada siswa. (3) Kurangnya prasarana dan sarana Penjasorkes di sekolah
mempengaruhi kegiatan belajar mengajar Penjasorkes pada Sekolah Luar Biasa
Se-Kota Surakarta tahun 2010. (4) Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
2010 sudah melaksanakan strategi pengelolaan dan model pembelajaran
penjasorkes dengan baik, yaitu metode mengajar yang digunakan sudah sesuai
dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan materi yang diberikan sudah
sesuai dengan keadaan siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Tinggalkanlah sesuatu yang meragukan anda dan pindahlah kepada apa, yang
tidak meragukan.
(Penulis)
Cacat atau tidak bukanlah ukuran kemampuan seseorang
(Prof. Dr. Soeharso)
Dan janganlah kamu berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang
yang berlebih-lebihan
(Q.S. Al-An’am : 141)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada :
- Bapak dan Ibu tercinta
- Kakak dan adikku tercinta
- ”Seseorang” yang menjadi inspirasiku
- Teman-teman Angkatan 2003
- Adik-Adik JPOK FKIP UNS
- Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan
skripsi ini. Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan,
tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas maret
Surakarta
2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
3. Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Universitas Sebelas
Maret
4. Drs. H. M. Mariyanto, M.Kes sebagai pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi
5. Islahuzzaman N, S.Pd. M.Or selaku pembimbing II yang dengan sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah memberi bantuan ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu.
7. Bapak dan Ibu Kepala Sekolah SLB Se-Kota Surakarta yang telah
memberikan ijin untuk mengadakan penelitian dalam rangka penyusunan
skripsi.
8. Bapak dan Ibu Guru Penjasorkes, Staf TU, Siswa SLB Se-Kota Surakarta
9. Teman-teman seperjuangan (POK 2003 dan Redbull Futsal Team)
10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini
Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT
dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat.
Surakarta, April 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ................................................................................................... i
PENGAJUAN ............................................................................................ ii
PERSETUJUAN ......................................................................................... iii
PENGESAHAN ......................................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................. v
MOTTO ................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ...................................................................................... viii
KATA PENGANTAR................................................................................. ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................... 4
C. Pembatasan Masalah .......................................................... 4
D. Perumusan Masalah ............................................................ 5
E. Tujuan Penelitian ................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian .............................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ................................................................ 7
1. Penjasorkes ................................................................... 7
2. Penjasorkes Adaptif ...................................................... 8
3. Ruang Lingkup Peserta Penjasorkes Adaptif ............... 10
a. Tuna Netra .............................................................. 10
b. Tuna Rungu ............................................................ 12
c. Tuna Wicara ........................................................... 13
d. Tuna Grahita ........................................................... 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
e. Tuna Daksa ............................................................. 16
4. Prasarana dan Sarana Penjasorkes Adaptif .................. 16
a. Prasarana Penjasorkes ............................................ 16
b. Sarana Penjasorkes ................................................. 17
c. Prasarana dan Sarana Penjasorkes Adaptif ............ 18
5. Strategi Pengelolaan dan Model Pembelajaran
Penjasorkes Adaptif ...................................................... 18
a. Pemilihan Materi dan Faktor Pertimbangan ........... 18
b. Program Penjasorkes Untuk Anak dengan ............ 19
c. Pembelajaran Individu ............................................ 20
d. Metode Pembelajaran ............................................. 22
e. Pengembangan Strategi Pembelajaran ................... 26
B. Kerangka Pemikiran ........................................................... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 30
B. Metode Penelitian ............................................................... 30
C. Subyek Penelitian ............................................................... 31
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 31
E. Teknik Analisis Data .......................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data .................................................................... 37
B. Hasil Analisis Data ............................................................. 41
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................. 54
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................ 55
B. Implikasi ............................................................................. 55
C. Saran ................................................................................... 56
Daftar Pustaka ............................................................................................ 57
Lampiran .................................................................................................. 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Sarana Prasarana di SLB/E YP Surakarta ................................ 119
Gambar 2. Sarana Prasarana di SLB/E YP Surakarta ................................. 119
Gambar 3 Kegiatan Penelitian di SLB/E YP Surakarta ............................ 120
Gambar 4: Sarana Prasarana di SLB/E YP Surakarta ................................. 120
Gambar 5 : Kegiatan Penelitian di SLB/BC YSD Surakarta ..................... 121
Gambar 6: Kegiatan Penelitian di SLB/BC YSD Surakarta ....................... 121
Gambar 7 : Kegiatan Penelitian di SLB/CG YPPCG Surakarta ................. 122
Gambar 8: Kegiatan Penelitian di SLB/BC Panca Bakti Mulia Surakarta . 122
Gambar 9 : Kegiatan Penelitian di SLB/BC Panca Bakti Mulia Surakarta 123
Gambar 10: Kegiatan Penelitian di SLB/BC Panca Bakti Mulia Surakarta 123
Gambar 11 : Kegiatan Penelitian di SLB/E Bhina Putra Surakarta ............ 124
Gambar 12: Kegiatan Penelitian di SLB/E Bhina Putra Surakarta ............. 124
Gambar 13 : Kegiatan Penelitian di SLB/AB YAAT Surakarta ................. 125
Gambar 14: Kegiatan Penelitian di SLB/AB YAAT Surakarta .................. 125
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kategori dan Aktivitas Gerak untuk Anak dengan Kebutuhan
Khusus ......................................................................................... 19
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Instrumen ....................................................... 34
Tabel 3. Range Kategori Reliabilitas ......................................................... 35
Tabel 4. Perhitungan Frekuensi dan Persentase Pada Instrument A
(KTSP) ......................................................................................... 37
Tabel 5. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen B
(Prasarana dan Sarana Olahraga) ................................................. 38
Tabel 6. Perhitungan Frekuensi dan Persentase Pada Instrumen C
(PKBM) ........................................................................................ 39
Tabel 7. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen D
(Strategi Pengelolaan dan Model Pembelajaran) ......................... 40
Tabel 8. Frekuensi dan Persentase Faktor Penerapan KTSP ...................... 42
Tabel 9. Frekuensi dan Persentase Faktor Kesulitan dalam Penerapan
KTSP ............................................................................................ 42
Tabel 10. Frekuensi dan Persentase Faktor Kesiapan Siswa dalam
Penerapan KTSP .......................................................................... 43
Tabel 11. Frekuensi dan Persentase Faktor Kendala Siswa dalam
Penerapan KTSP .......................................................................... 43
Tabel 12. Frekuensi dan Persentase Pemahaman dan Rutinitas Guru
dalam Penyusunan Silabus ........................................................... 44
Tabel 13. Frekuensi dan Persentase Faktor Rutinitas Guru dalam
Penyusunan RPP .......................................................................... 44
Tabel 14. Frekuensi dan Persentase Faktor Pelatihan-Pelatihan
Penjasorkes Adaptif untuk Mendukung KTSP ............................ 45
Tabel 15. Frekuensi dan Persentase Faktor Teguran Kepala Sekolah
dalam Proses Pembelajaran .......................................................... 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
Tabel 16. Frekuensi dan Persentase Faktor Kesulitan Berinteraksi dengan
Siswa dalam Pelaksanaan KTSP .................................................. 46
Tabel 17. Frekuensi dan Persentase Faktor Keadaan Sarana dan
Prasarana Pendukung Proses Pelaksanaan Penjasorkes ............... 46
Tabel 18. Frekuensi dan Persentase Faktor Sarana Pendukung Kegiatan
Penjasorkes yang Berkaitan dengan Keadaan Siswa ................... 47
Tabel 19. Frekuensi dan Persentase Faktor Penyampaian Materi yang
Berhubungan dengan Prasarana dan Sarana Olahraga ................. 47
Tabel 20. Frekuensi dan Persentase Faktor Keadaan Sarana dan
Prasarana Olahraga yang berkaitan dengan Standarisasi
Pelaksanaan Penjasorkes .............................................................. 48
Tabel 21. Frekuensi dan Persentase Alat-alat Olahraga yang dimodifikasi
Tabel 22. Frekuensi dan Persentase Berkaitan dengan Jumlah Alat
Olahraga yang Dimiliki ................................................................ 48
Tabel 23. Frekuensi dan Persentase Faktor yang Berkaitan dengan
Jumlah Guru Penjasorkes ............................................................. 50
Tabel 24. Frekuensi dan Persentase Berkaitan dengan Penerapan
Pengajaran Penjasorkes ................................................................ 50
Tabel 25. Frekuensi dan Persentase Berkaitan dengan Pelaksanaan
Pengajaran Penjasorkes yang Menggunakan Alat Bantu ............. 51
Tabel 26. Frekuensi dan Persentase Berkaitan dengan Interaksi Guru
yang Memungkinkan tercapainya Kompetensi Belajar ............... 51
Tabel 27. Frekuensi dan Persentase Faktor Teknik Pengajaran yang
Dapat Mencapai Keberhasilan KTSP ........................................... 52
Tabel 28. Frekuensi dan Persentase Faktor Metode Mengajar .................... 52
Tabel 29. Frekuensi dan Persentase Faktor Partisipasi Pihak Sekolah
dalam Kejua raan Olahraga ........................................................... 53
Tabel 30. Frekuensi dan Persentase Faktor Prestasi Olahraga Sekolah ....... 53
Tabel 31. Frekuensi dan Persentase Faktor Pendanaan Terhadap
Olahraga Sekolah.......................................................................... 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrument Pertanyaan Try Out .......................... 59
Lampiran 2. Instrumen Angket Try Out ................................................. 61
Lampiran 3. Uji Validitas ....................................................................... 87
Lampiran 4. Perhitungan Validitas Tiap Butir Soal ............................... 89
Lampiran 5. Uji Reliabilitas ................................................................... 97
Lampiran 6. Kisi-kisi Instrument Angket Penelitian .............................. 99
Lampiran 7. Daftar Angket Penelitian .................................................... 101
Lampiran 8. Data hasil Penelitian ........................................................... 117
Lampiran 9. Dokumentasi Penelitian ...................................................... 119
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan anugerah dari Tuhan Yang
Maha Esa. Salah satu usaha bangsa Indonesia untuk mengisi kemerdekaan itu
adalah usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan
upaya untuk peningkatan Sumber Daya Manusia yang mamapu mengembangkan
dan merealisasikan gagasan dalam masyarakat adil dan makmur. Pendidikan pada
dasarnya diberikan pa da siapa saja, bukan hanya untuk individu yang normal
tetapi juga untuk penderita cacat. Oleh karena itu pendidikan merupakan
kebutuhan pokok bagi setiap individu yang maju, sesuai dengan kebijaksanaan
pemerintah dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003
tentang sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 5 ayat 1 dan 2 menyatakan
bahwa : ”(1) Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu, (2) Warga yang memiliki kelainan fisik, emosional,
mental, intelektual, dan sosial berhak memperoleh pendidikan khusus”.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 32 ayat 1 menyatakan bahwa :
”Pendidikan khusus dan pendidikan pelayanan khusus merupakan pendidikan bagi
peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses
pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa”.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1992 tentang Pendidikan
Luar Biasa pasal 2 menyatakan bahwa :
”Pendidikan Luar Biasa bertujuan membantu peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan atau mental agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik de ngan lingkungan sosial budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Dari sistem perundang-undangan diatas menunjukkan bahwa setiap warga
negara Indonesia memiliki hak yang sama dalam menerima pengajaran dan
pendidikan, tidak terkecuali anak luar biasa. Berkaitan dengan penjasorkes
adaptif, perlu ditegaskan bahwa anak yang memiliki kecacatan mempunyai hak
yang sama dengan anak yang tidak cacat dalam memperoleh pendidikan dan
pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan. Anak yang cacat, sesuai dengan
kecacatannya akan memperoleh pembinaan melalui penjasorkes yang menjadi
tugas utama guru. Layanan tersebut perlu diberikan secara elegan kepada mereka
yang kurang beruntung dan memiliki kecacatan sebab mereka juga merupakan
anak-anak bangsa yang men jadi harapan orang tua, masyarakat dan negara.
Mereka juga dapat tumbuh dan berkembang menjadi dewasa yang mempunyai
percaya diri dan harga diri yang tinggi dalam memimpin dan mengabdikan dirinya
untuk pembangunan bangsa indonesia pada masa yang akan datang.
Penjasorkes bagi anak cacat juga bersifat holistik, seperti tujuan
penjasorkes untuk anak-anak normal, yaitu mencakup tujuan untuk meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan jasmani, ketrampilan gerak dan intelektual.
Proses pendidikan itu penting untuk menanamkan nilai-nilai sikap positif terhadap
keterbatasan kemampuan baik dari segi fisik maupun mentalnya sehinga mereka
mampu bersosialisasi dengan lingkungan dan memiliki rasa percaya dan harga
diri.
Menurut Beltasar Tarigan (2000: 10) menyatakan bahwa : ”Penjas adaptif
bertujuan untuk merangsang perkembangan anak secara menyeluruh, dan diantara
aspek penting yang dikembangkan adalah konsep diri yan positif”. Oleh karena itu
para guru penjasorkes adaptif sebaiknya membantu peserta didiknya agar tidak
merasa rendah diri dan terisolasi dari lingkungannya. Kepada peserta didik
diberikan kesempatan untuk melakukan aktifitas jasmani malalui berbagai macam
olahraga dan permainan. Pemberian kesempatan itu merupakan pengakuan bahwa
mereka memiliki hak dan kewajiban yan sama dengan anak-anak normal, melalui
aktifitas penjasorkes adaptif yang mengandung unsur kegembiraan dan
kesenangan, anak-anak dapat memahami dan mengatasi masalah-masalah yang
dihadapi dalam kehidupannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Adanya beberapa macam cabang olahraga yang harus diajarkan dalam
penjasorkes bagi peserta didik cacat membutuhkan prasarana dan sarana yang
memadai dan sesuai dengan karakteristiknya. Penyediaan prasarana dan sarana
yang memadai akan mencerminkan kualitas pendidikan, sehingga tujuan
pendidikan akan tercapai dengan baik. Namun sebaliknya prasarana dan sarana
yang kurang memadai dan tidak sesuai dengan karakteristik peserta didik akan
berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan.
Prasarana dan sarana penjasorkes bagi peserta didik cacat pada dasarnya
sama dengan prasarana dan sarana penjasorkes bagi peserta didik normal. Agar
pelaksanaan program penjasorkes bag] peserta didik cacat dapat berjalan dengan
baik, maka prasarana dan sarana penjasorkes bagi peserta didik cacat perlu
dimodifikasi dan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik sehingga dapat
memudahkan peserta didik untuk mengikuti kegiatan penjasorkes di sekolahnya.
Merencanakan dan melaksanakan program penjasorkes bagi peserta didik
cacat memerlukan pemikiran dan ketelitian. Program pembelajaran penjasorkes
akan berhasil apabila fokus kegiatan ditujukan pada perbaikan tingkat kemampuan
dan meminimalkan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam kehidupannya.
Secara umum materi pembelajaran penjasorkes bagi peserta didik cacat
yang terdapat dalam kurikulum, sama dengan materi pembelajaran peserta didik
normal. Namun yang membedakannya adalah strategi pengelolaan dan model
pembelajaran yang berbeda dan disesuaikan dengan jenis dan tingkat
kecacatannya. Artinya jenis olahraga yang terdapat dalam kurikulum dapat
diberikan dengan berbagai penyesuaian.
Di kota Surakarta terdapat 15 Sekolah Luar Biasa baik negeri maupun
swasta. Sekolah Luar Biasa yang ada di Kota Surakarta, yaitu :
1. Yayasan Anak-Anak Tuna Rungu Wicara (SLB/AB YAAT)
2. Yayasan Rehabilitasi Tuna Rungu Wicara (SLB/B YRTRW)
3. Yayasan Setia Dharma (Tuna Grahita) SLTP LB/SMLB-C
4. Yayasan Pendidikan Sosial Luar Biasa (Tuna Grahita) SLB/C-YPSLB
5. Yayasan Pendidikan Anak Cacat/SLB D YPAC (Tuna Daksa)
6. Yayasan Bhina Putra, SLB E (Cacat Tuna Laras)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
7. Yayasan Prayuana, SLB E (Cacat Tuna Laras)
8. Yayasan Pemeliharaan Pendidikan Cacat Ganda SLB-C/G – UPPCG
9. Panca Bakti Mulia (Tuna Grahita) SLB-BC
10. SLB Negeri Surakarta
Permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan di atas melatar
belakangi judul penelitian ”Studi Tentang Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah
Luar Biasa Se-Kota Surakarta Tahun 2009”.
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah penelitian ini
dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Perlunya kualifikasi Guru Penjasorkes Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta
2. Perlunya Penjasorkes bagi anak cacat yang disesuaikan
3. Perlunya pelaksanaan Penjasorkes bagi anak cacat berjalan dengan baik
dibutuhkan prasarana dan sarana yang sesuai
4. Perlunya strategi dan model pembelajaran penjasorkes bagi anak cacat yang
disesuaikan dengan jenis dan tingkat kecacatan.
5. Belum diketahuinya pembelajaran penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-Kota
Surakarta tahun 2009
6. Penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan bidang studi Penjasorkes pada
Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta tahun 2009.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, agar tidak menyimpang dari judul dan
tujuan penelitian tersebut, pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan bidang studi Penjasorkes pada
Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta tahun 2009.
2. Pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun
2009
3. Prasarana dan sarana penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta
tahun 2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
4. Strategi pengelolaan dan model pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Luar
Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2009.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan bidang studi
Penjasorkes pada Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2009?
2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Penjasorkes di Sekolah
Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2009?
3. Bagaimana prasarana dan sarana Penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-Kota
Surakarta tahun 2009?
4. Bagaimana Strategi pengelolaan dan model pembelajaran Penjasorkes di
Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta tahun 2009.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui model pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-
Kota Surakarta tahun 2009
2. Untuk mengetahui prasarana dan sarana Penjasorkes di Sekolah Luar Biasa
Se-Kota Surakarta tahun 2009
3. Untuk mengetahui pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-Kota
Surakarta tahun 2009
4. Penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan bidang studi Penjasorkes pada
Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta tahun 2009.
F. Manfaat Penelitian
Setelah hasil penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
1. Dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan Penjasorkes pada Sekolah Luar
Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2009
2. Dapat dijadikan masukan bagi guru Penjasorkes pada Sekolah Luar Biasa Se-
Kota Surakarta untuk lebih kreatif dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar
3. Mengetahui pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-Kota
Surakarta tahun 2009
4. Mengetahui prasarana dan sarana Penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-Kota
Surakarta tahun 2009
5. Mengetahui strategi pengelolaan dan model pembelajaran Penjasorkes di
Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta tahun 2009.
6. Bagi peneliti dapat menambah wawasan tentang karya ilmiah untuk
dikembangkan lebih lanjut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Penjasorkes
Pendidikan jasmani adalah terjemahan dari physical education yang
digunakan di Amerika. Makna dari pandidikan jasmani adalah pendidikan
mengenai fisik dan mental seseorang. Jadi pendidikan adalah proses pengubahan
sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha untuk
mendewasakan anak melalui pengajaran dan pelatihan. Dengan demikian
pendidikan jasmani adalah suatu proses aktivitas jasmani, yang dirancang dan
disusun secara sistematis, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan,
meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan
pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Menurut Syarifuddin dan Muhadi,
(1992: 4) menyatakan bahwa :
“Tujuan umum pendidikan jasmani di sekolah adalah memacu kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional, dan sosial yang selaras daiam uoaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup sehat, memacu perkembangan dan aktivitas sistem peredaran darah, pencernaan, pernapasan, dan persyarafan. Pendidikan jasmani dapat pula menanamkan nilai-nilai disiplin, kerjasama, spotifitas, tenggang rasa, dapat meningkatkan keterampilan, meningkatkan kesegaran jasmani, meningkatkan pengetahuan pendidikan jasmani, menanamkan kegemaran untuk melakukan aktivitas jasmani”. Oleh karena itu apabila program pengajaran pendidikan jasmani yang
diselenggarakan di sekolah dapat terorganisir dengan baik, akan dapat
memberikan sumbangan yang sangat berarti dalam pertumbuhan dan
perkembangan siswa baik pertumbuhan jasmani dan rohani yang harmonis
maupun dalam rangka menyiapkan siswa secara fisiologis yang mengara h pada
usaha -usaha keras yang sangat berguna untuk meningkatkan kemantapan jasmani
dan rohani dalam membantu mengembangkan kemampuan dan kepribadian yang
sangat besar pengaruhnya terhadap penyesuaian diri dalam lingkungannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Pendidikan sebagai suatu proses pembianan manusia yang berlangsung
seumur hidup, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang diajarkan di
sekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui
aktivitas pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan
secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina
pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis yang lebih baik, sekaligus
membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran pedagogis, dan tidak
ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk
mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan
perkembangan zaman. Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan
makna mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif.
Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak,
budi pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standa r Nasional Pendidikan akan
memberikan peluang untuk menyempurnakan kurikulum yang komprehensif
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Penjasorkes merupakan media untuk pertumbuhan fisik, perkembangan
psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai
(sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup
sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas
fisik dan psikis yang seimbang.
2. Penjasorkes Adaptif
Anak luar biasa dalam lingkungan pendidikan dapat diartikan seseorang
yang memiliki ciri-ciri penyimpangan mental, fisik, emosi, atau tingkah laku yang
membutuhkan modifikasi dan pelayanan khusus agar dapat berkembang secara
maksimal semua potensi yang dimilikinya. Anak luar biasa ini meliputi anak yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
cacat fisik, cacat mata, termasuk buta atau setengah buta, cacat pada tulang,
termasuk lumpuh karena gangguan otak, tuli, termasuk tuli total dan tuli sebagian,
cacat pada alat bicara, epilepsi, gangguan emosi, dan cacat bawaan.
Perbedaan utama anak cacat dengan anak normal terletak pada keadaan
atau kondisi fisik termasuk alat-alat fisik yang tidak lengkap sehingga ia tidak
dapat melakukan tugas dan fungsinya seperti yang dilakukan anak normal.
Ketidak lengkapan alat-alat tubuh tersebut menyebabkan ia tidak dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya secara wajar, sehingga tidak dapat disamakan dengan anak-
anak atau orang dewasa normal.
Menurut Arma Abdoellah (1996 : 3) menyatakan bahwa : “Pendidikan
jasmani disesuaikan (adapted physical education) adalah pendidikan melalui
program aktivitas jasmani tradisional yang dimodifikasi untuk memungkinkan
individu dengan kelainan memperoleh kesempatan untuk berpatisipasi dengan
aman, sukses, dan memperoleh kepuasan”.
Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 1) menyatakan bahwa : “Pendidikan
jasmani adaptif merupakan salah satu bentuk layanan dalam bidang pendidikan,
sehingga potensi orang cacat dapat tumbuh dan berkembang secara optimal”.
Dari beberapa teori diatas jelas terdapat pendidikan yang ditujukan kpada
anak yang memiliki kecacatan. Tujuan pendidikan jasmani adaptif bagi anak cacat
juga bersifat holistik seperti tujuan pendidikan jasmani untuk anak-anak normal
yaitu mencakup tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
jasmani, keterampilan gerak, sosial dan intelektual. Disamping itu, proses
pendidikan itu penting untuk menanamkan nilai-nilai dan sikap positif terhadap
keterbatasan kemampuan baik dari segi fisik atau mentalnya sehingga mereka
mampu bersosialisasi dengan lingkungan dan memiliki rasa percaya diri dan harga
diri.
Menurut Arma Abdoellah (1996 : 4) menyatakan bahwa : ”Tujuan
pendidikan jasmani bagi yang berkelainan adalah untuk membantu mereka
mencapai pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional dan sosial
yang sepadan dengan potensi mereka melalui program aktivitas pendidikan
jasmani biasa dan khusus yang dirancang dengan hati-hati”. Sedangkan menurut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Beltsar Tarigan (2000 : 10) menyatakan bahwa : ”Penjas adaptif bertujuan untuk
merangsang perkembangan anak secara menyeluruh, dan diantara aspek penting
yang dikembangkan adalah konsep diri yang positif”.
Dari penjelasan diatas para guru pendidikan jasmani adaptif sebaiknya
membantu peserta didiknya agar tidak merasa rendah diri dan terisolasi dari
lingkungannya. Kepada peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan
aktivitas jasmani melalui berbagai macam olahraga dan permainan. Pemberian
kesempatan itu merupakan pengakuan bahwa mereka memiliki hak dan kewajiban
yang sama dengan anak-anak normal. Melalui aktivitas pendidikan jasmani dan
kesehatan adaptif yang mengandung unsur kegembiraan dan kesenangan, anak-
anak dapat memahami dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam
kehidupan.
3. Ruang Lingkup Peserta Penjasorkes Adaptif
Siapa saja yang termasuk peserta penjasorkes adaptif, perlu
diidentifikasikan dan dikategorikan sesuai dengan kecacatannya. Prinsip
pengajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik juga berlaku dalam
penjasorkes adapti£ Adapun jenis jenis kecacatan peserta penjasorkes adaptif
sebagai berikut :
a. Gangguan Penglihatan atau Tuna Netra
Kerusakan penglihatan dapat mempengaruhi berbagai penampilan anak.
Oleh sebab itu anak yang mengalami kerusakan penglihatan harus mendapat
perhatian dari guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, termasuk
penggunaan metode pendekatan yang spesifik sesuai karakteristiknya yang cukup
unik itu.
Menurut Tien Supartinah (1995 : 16) menyatakan bahwa : ”Anak tuna
netra tidak hanya anak yang tidak mampu melihat sama sekali (buta), tetapi juga
anak yang hanya mampu melihat dalam keterbatasan (low vision)”.
Dari pengertian yang telah disebutkan dapat disaimpulkan bahwa anak
tuna netra adalah anak yang memiliki penglihatan tidak normal, biasanya diukur
dari tingkat ketajaman penglihatan, sehingga ia menggunakan indera yang lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
selain indera penglihatan seperti pendengaran, perabaan, dan penciuman.
Gangguan penglihatan atau kebutaan artinya adalah adanya kerusakan pada mata,
sehingga tidak dapat melihat dan dampaknya merugikan terhadap penampilan
anak selama masa pendidikan. Terdapat bebrapa istilah yang berbeda mengenai
kebutaan atau gangguan penglihatan. Namun secara umum, gangguan penglihatan
dapat dilihat dariketajaman penglihatan berdasarkan ”snellen chart”. Seseorang
yang memiliki penglihatan normal mampu membaca deretan huruf tertentu dari
jarak 20 kaki. Kemampuan penglihatan seperti ini disebut penglihatan 20/20,
semakin besar bilangan penyebut berarti semakin berkurang penglihatannya.
Sebagai contoh seseorang memperoleh skor 20/70 (dari hasil tes snellen)
maka hasil ini dapat diartikan bahwa anak tersebut baru bisa membaca pada jarak
20 kaki, sedangkan mata normal dapat membaca pada jarak 70 kaki (1 kaki = 30
cm). Bagi orang yang buta legal skornya paling baik 20/200, artinya dia harus
berada pada jarak 20 kaki untuk membaca huruf, sedangkan mata normal dapat
membaca dari jarak 200 kaki.
Demikian beberapa contoh klasifikasi penglihatan yang dapat diketahui
berdasarkan ”Tes Snellen ”. Paparan ini sekedar sebagai pengetahuan, sebab yang
paling penting bagi seorang guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
adalah bagaimana menyikapi dan memperlakukan siswa penderita gangguan
penglihatan agar dapat berpartisipasi aktif dalam proses belajar pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan sehingga pertumbuhan dan perkembangan
fisiknya berjalan dengan baik.
Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 18) menyatakan bahwa :
”Gangguan penglihatan secara langsung memperoleh mutu gerakan dan kemampuan perseptual motorik karena seseorang tidak mampu mempersepsi rangsang visualsecara normal. Tugas guru pendidikan jasmani adaptif adalah membangkitkan sikap positif dan motivasi siswa untuk tetap berpartisipasi secara aktif sesuai dengan kemampuannya”. Oleh karena itu seorang guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan,
seharusnya memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi dan interaksi
secara baiki dengan para siswa yang mengalami gangguan penglihatan. Dan yang
tidak kalah pentingnya guru pendidikan jasmanai adaptif memiliki sikap positif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
terhadap mereka serta memberikan motivasi bahwa gangguan penglihatan
bukanlah suatu kejadian yang tidak dapat dikompensasikan.
Prinsip pengajaran sesuai dengan karakteristik siswa yang mengalami
gangguan atau cacat penglihatan juga berlaku dan sangat relevan. Baik segi
aktifitas yang terpilih dari metode yang digunakan, keduanya dirancang dengan
memperhatikan kecacatan penglihatan.
Jenis olahraga yang cocok bagi penderita gangguan penglihatan adalah
olahraga yang dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan jantung paru. Hal ini
sesuai denga n kebutuhan dan kebiasaan hidup sehari-hari yang memerlukan
tingkat kebugaran yang lebih baik dibandingkan dengan anak normal. Sebab
dalam melaksanakan tugas sehari-hari, mereka yang mengalami gangguan
penglihatan memerlukan usaha-usaha yang lebih banyak dan kompleks, serta
memerlukan energi yang lebih besar pula. Oleh karena itu olahraga yang
disarankan adalah olahraga yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani,
misalnya lari ditempat, atau lari menempuh jarak tertentu melalui berbagai
penyesuaian alat bantu.
b. Gangguan Pendengaran atau Tuna Rungu
Gangguan pendengaran merupakan salah satu hambatan yang sangat
berarti untuk melakukan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
dampak gangguan pendengaran adalah sering terjadi salah faham sehingga
berpengaruh terhadap penyesuaian diri. Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 20)
menyatakan bahwa :
”Ada dua kategori gangguan pendengaran yaitu : pertama disebut ”tuli” dan yang kedua sulit mendengar, artinya seseorang bisa mende ngar apabila suara kita keras. ”Tuli” berari ada kerusakan pada alat pendengaran yang cukup berat sehingga tidak bisa menerima informasi bahasa termasuk memprosesnya. Sedangkan ”sulit mendengar” berarti ada kerusakan pada alat pendengaran yang sifatnya bisa tetap dan tidak teta p, namun tidak sama dengan tuli”.
Bagaiman proses terjadinya kerusakan pendengaran dan cara memberikan
diagnosis, bukanlah tugas seorang guru pendidikan jasmani dan kesehatan, namun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
ciri-ciri dan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh anak yang mengarah kepada
kelainan pende ngaran perlu mendapat perhatian sehingga kerusakan tidak parah
dapat dicegah dengan menyuruh anak pergi ke dokter THT (Tenggorokan Hidung
dan Telinga). Tanda-tanda adanya gangguan awal pada pendengaran adalah pada
setiap pembicaraan, kepala diarahkan pada sumber suara, pertanyaan minta
diulang, kurang konsentrasi, rasa sakit pada telinga, melamun dan lain-lain.
Masalah dasar yang dihadapi guru pendidikan jasmani dan kesehatan
terhadap anak yang mengalami gangguan pendengaran adalah bagaimana
melakukan komunikasi seefektif mungkin. Bila kemudian tidak lancar, maka
program pembelajaran tidak berjalan dengan lancar. Untuk memperlancar
komunikasi dengan siswa, para guru penjas dapat melakkukannya dengan cara
memberikan isyarat-isyarat melalui tangan. Disamping itu pula dilakukan dengan
cara menempelkan materi pembelajaran di papan pengumuman, misalnya konsep
melalui kualitas gerak, kesadaran, tubuh, dan ruang, serta lebih baik lagi bila
disertai lagi dengan gambar -gambar yang dapat menarik perhatian.
Olahraga yang cocok untuk anak yang mengalami gangguan pendengaran,
kelihatnannya hampir sama dengan gangguan penglihatan. Karakteristik dan
kebiasaan hidup mereka sehari-hari adalah lebih banyak duduk dan diam. Oleh
sebab itu fokus aktivitas lebih ditujukan pada aspe k peningkatan kebugaran
jasmani.
c. Tidak Mampu Bicara atau Tuna Wicara
Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 22) menyatakan bahwa :
”Tidak mampu bicara atau sering disebut ”bisu” berarti tidak mampu melakukan komunikasi melalui kata-kata seperti, gagap, artikulasi tidak jelas ataupun suara tidak terdengar, seorang yang mengalami tuna wicara mengerti apa yang dibicarakan orang tetapi tidak mampu mengutarakan pikirannya secara verbal” .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Berbicara merupakan perilaku untuk menyusun suara melalui bahasa lisan.
Seorang anak yang mengalami kesulitan dalam melakukan komunikasi atau
mengalami kesulitan dalam melakukan komunikasi atau mengalami kesulitan
dalam mengeluarkan dan mengatur suaranya disebut tidak mampu berbicara atau
berbahasa. Untuk menghadapi anak yang mengalami gangguan berbicara, para
guru pendidikan jasmani dan kesehatan harus mampu mengkomunikasikan
program dengan baik malalui pendekatan yang sering dilakukan pada anak-anak
normal. Tingkat kesulitan komunikasi lebih baik bila dibandingkan dengan anak
yang mengalami gangguan pendengaran.
Aktivitas jasmani yang diberikan kepada siswa yang tidak mampu
berbicara, dititik beratkan pada upaya-upaya peningkatan kebugaran jasmanidan
keterampilan gerak dasar. Umumnya semua jenis olah raga dapat diberikan, dan
tentunya disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhannya. Semua anak
memiliki seperangkat kebutuhan keterampilan, dan keterbatasan-keterbatasan
dalam penjasorkes. Yang jelas, guru penjasorkes harus mampu menterjemahkan
informasi yang berkaitan dengan keunikan keunikan setiap anak kedalam
pembelajaran yang berorientasi pada perbaikan dan perkembangan fisik, mental,
sosial, dan intelektual anak menuju masa depan yang lebih cerah.
d. Cacat Mental atau Tuna Grahita
Menurut Mohammad Amin (1995 :34) menyatakan bahwa : ”Anak tuna
grahita adalah anak yang mengalami hambatan dalam fungsi kecerdasan, sosial,
emosi, kepribadian, dan fungsi mental lain sehingga anak tidak dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya”.
Menurut Tjutju Soetjihati Soemantri (1996 : 38) menyatakan bahwa :
”Anak tuna grahita merupakan kondisi anak yang kecerdasannya dibawah rata-
rata, yang ditandai dengan keterbatasan intelegensi dan ketida kcakapan dalam
interaksi sosial”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Sedangkan menurut Munzayanah (2000 : 34) menyatakan bahwa : ”Anak
tuna grahita adalah anak yang mengalami hambatan dalam bidang intelektual serta
seluruh kepribadiannya sehingga mereka tidak mampu hidup dengan kekuata nnya
sndiri di dalam masyarakat” .
Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa anak tuna grahita
adalah kondisi anak yang abnormal dimana mereka memiliki ketidakmampuan
atau hambatan dalam fungsi intelektual, sosial, emosional, dan kepribadiannya
sehingga mereka mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan
sekitarnya.
Ada dua faktor dominan yang dianggap sebagai penyebab keterbelakangan
mental. Kategori petama adalah kerusakan otak dan kategori kedua adalah budaya
dan keluarga. Kerusakan otak yang mengacu pada keterbelakangan mental
disebabkan kecelakaan atau bisa juga mengalami kerusakan sebelumnya, selama
atau setelah kelahiran. Sedangkan kategori budaya atau keluarga disebabkan oleh
lingkungan dan genetik.
Siswa yang mengalami keterbelakangan mental, tidak bisa memadukan
informasi seperti rata-rata yang dapat dilakukan siswa normal pada umumnya.
Oleh karena itu guru pendidikan jasmani dan kesehatan harus memberikan materi
pembelajaran secara bagian dan disederhanakan. Waktu partisipasi dalam suatu
aktivitas lebih lama, instruksi harus sering diulang, dan menggunakan kalimat
pendek. Apabila berhasil dalam suatu keterampilan, berikan pujian atas usaha
yang dia lakukan.
Dalam memantapkan persepsi dalam suatu teknik atau aktifitas, lakukan
demonstrasi sehingga para siswa dapat melihat secara jelas teknik yang benar dan
melakukannya dalam kegiatan pembelajaran. Siswa yang mengalami
keterbelakangan mental yang ringan dan sedang, tetap dapat mengikuti aktifitas
pandidikan jasmani dan kesehatan. Sehingga seorang guru pendidikan jasmani
dan kesehatan harus hati-hati terhadap perubahan-perubahan tingkah laku, yang
sering berubah secara cepat dan dapat mengganggu kenyamanan siswa lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Olahraga yang cocok bag] mereka adalah olahraga yang sifatnya non kompetitif.
Dalam setiap aktivitas, lebih banyak ditekankan pada permainan yang dapat
menimbulkan kesenangan dan perkecil aktifitas yang bersifat kompetisi.
e. Cacat Fisik atau Tuna Daksa
Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 26) menyatakan bahwa :
”Seorang yang memiliki kondisi fisik (fungsional) tidak berfungsi, baik disebabkkan oleh salah satu struktur anatomi hilang, atau satu dari beberapa bagian tubuhnya tidak berfungsi sebagaimana fungsinya, maka orang tersebut dikatakan cacat fisik. Misalnya lumpuh, kaki atau tangan tidak sempurna, atau adanya kelainan anggota badan” . Cacat fisik dapat terjadi akibat kecelakaan, adanya penyakit tertentu
gangguan selama dalam kandungan, atau gangguan pada saat lahir dan setelah
lahir. Secara umum, anak yang memiliki cacat fisik dapat dilibatkan dalam
aktifitas penjasorkes, namun perlu dilakukan penyesuaian baik jenis atau
intensitasnya termasuk juga peralatan yang digunakan harus disesuaikan.
Sekarang ini kita melihat bahwa banyak anak-anak atau orang dewasa cacat yang
berprestasi dalam bidang olahraga. Organisasi yang membina olahraga bagi anak-
anak cacat disebut BPOC (Badan Pembina Olahraga Cacat) dan anggotanya
dalam KONI adalah mewakili badan fungsional.
4. Prasarana dan Sarana Penjasorkes Adaptif
a. Prasarana Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelangsungan proses belajar mengajar pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan tidak terlepas dari prasarana yang baik dan memadai. Prasarana yang
memadai baik kualitas dan kuantitasnya mempengaruhi proses pembelajaran
pendidikan jasmani dan kesehatan sehingga dapat berjalan dengan baik.
Menurut Ratal Wirjosantoso (1984 : 112) menyatakan bahwa : ”Prasarana
atau fasilitaas olahraga adalah suatu bentuk yang tetap atau permanen, baik untuk
ruangan-ruangan di dalam (indoor) maupun untuk ruangan di luar (outdoor),
misalnya gymnasium., kolam renang, lapangan-lapangan permainan dan
sebagainya”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 : 893)
menyatakan bahwa : ”Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dan lain
sebagainya)”.
Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa,
prasarana merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam kegiatan olahraga
dan sebagai faktor utama terselenggaranya kegiatan olahraga yang sifatnya
permanen seperti gedung, lapangan, kolam renang, aula, dan lain sebagainya.
Prasarana tidak dapat dipindah-pindahkan dari satu tempat ketempat yang lain.
Tesedianya prasarana yang baik dan ideal maka kegiatan penjasorkes dapat
berjalan dengan baik.
b. Sarana Penjasorkes
Menurut Ratal Wijasantoso (1984 : 113) menyatakan bahwa :
”Sarana pendidikan jasmani dapat berbentuk perlengkapan-perlengkapan atau equipment dan alat-alat atau supplies. Perlengkapan adalah perkakas yang kurang permanen dibandingkan dengan prasarana atau fasilitas. Berbagai perlengkapan dapat dikemukakan disini antara lain : bangku Swedia, jenjang, peti lompat, kuda-kuda, palang sejajar, palang titian, trampolin, matras, palang tunggal, dan lain-lain. Sedangkan alat-alat supplies adalah sarana olahraga yang dipakai relatif dalam waktu pendek misalnya bola, baik bola besar maupun bola kecil, raket, net atau jaring, jaring bola basket, pemukul kasti, softball dan baseball”. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 : 999)
menyatakan bahwa : ”Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat
dalam mencapai maksud dan tujuan”.
Berdasarkan pendarat diatas carana penjasorkes merupakan perlengkapan-
perlengkapan yang mendukung kegiatan pembelajaran penjasorkes yang sifatnya
dinamis dapat berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Sarana
penjasorkes merupakan media atau alat peraga dalam penjasorkes. Tersedianya
sarana penjasorkes yang ideal dan sesuai dengan peserta didik, maka proses
pembelajaran akan berjalan secara baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
c. Prasarana dan Sarana Pen jasorkes Adaptif
Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 63) menyatakan bahwa : ”Secara umum,
peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan program pendidikan jasmanai, perlu
dimodifikasi, bahkan dibutuhkan peralatan khusus”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, prasarana dan sarana
penjasorkes bagi anak cacat pada dasarnya sama dengan prasarana dan sarana
penjasorkes bagi anak normal. Agar pelaksanaan program penjasorkes bagi anak
cacat berjalan dengan baik, maka prasarana dan sarana penjasorkes bagi anak
cacat perlu dimodifikasi dan disesuaika n dengan krakteristik peserta didik
sehingga dapat memudahkan peserta didik mengikuti kegiatan penjasorkes di
sekolahnya.
5. Strategi Pengelolaan dan Model Pembelajaran Penjasorkes Adaptif
Proses pencapaian tujuan pengajaran membutuhkan pengelolaan
pengajaran, termasuk penerapan model pembelajaran yang tepat, baik ditinjau dari
substansi atau tugas-tugas ajar maupun karakteristik peserta didik. Adapun usaha-
usaha dalam melakukan strategi pengelolaan dan model pembelajaran penjasorkes
adaptif adalah sebagai berikut :
a. Pemilihan Materi dan Faktor Pertimbangan
Setiap siswa mmpunyai kebutuhan yang berbeda-beda antara satu dengan
yang lainnya, dan oleh sebab itu program pembelajaran akan lebih efektif bila
diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kecaca tannya.
Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 38) menyatakan bahwa :
”Ada beberapa faktor yang perlu mendapat pertimbangan dalam menentukan jenis dan materi pembelajaran penjas bagi siswa: a) pelajari rekomendasi dan diagnosis dokter yang menanganinya, b) temukan faktor dan kelemahan-kelemahan siswa berdasarkan hasil tes pendidikan jasmani, c) olahraga kesenangan apa yang paling diminati siswa”. Dengan memperhatikan hal diatas dapat membantu dalam pemilihan
materi yang tepat dapat membantu dalam perbaikn penyimpangan postur tubuh,
kekuatan otot, kelincahan, kelenturan, dan meningkatkan kebugaran jasmani.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b. Program Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk Anak
Cacat
Merencana dan melaksanakan program penjasorkes bagi siswa cacat,
memerlukan pemikiran dan ketelitian. Program pembelajaran akan berhasil
apabila fokus kegiatan ditujukan pada perbaikan tingkat kemampuan dan
meminimalkan hambatan-hambatan yang dihadapi dalam kehidupannya.
Secara umum mated pembelajaran penjasorkes bagi siswa cacat yang
terdapat dalam kurikulum, sama dengan materi pembelajaran siswa normal.
Namun yang membedakan adalah strategi dan model pembelajaran yang berbeda
dan disesuaikan dengan jenis kecacatannya. Artinya jenis olahraga yang terdapat
dalam kurikulum dapat diberikan dengan berbagai penyesuaian.
Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 40) menyatakan bahwa : ”Program
pendidikan jasmani untuk anak cacat, dibagi menjadi tiga kategori yaitu,
pengembangan gerak dasar, olahraga dan permainan, dan yang terakhir adala h
kebugaran dan kemampuan gerak”.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat aktivitas gerak yang dilakukan dalam
program pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk anak cacat, seperti
tertera pada tabel berikut ini :
Tabel 1. Kategori dan aktifitas gerak untuk anak dengan kebutuhan khusus.
No KATEGORI AKTIVITAS GERAK
1 Perkembangan gerak - Gerakan-gerakan yang tidak berpindah tempat - Gerakan-gerakan yang berpindah tempat - Gerakan-gerakan keseimbangan
2 Olahraga dan Permainan - Olaraga perminan yang bersifat rekreatif - Permainan lingkaran - Olahraga senam dan aerobik - Kegiatan yang menggunakan musik dan tari
- Olahraga permainan di air - Olahraga dan permainan yang menggunakan
meja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
3 Kebugaran dan kemampuan gerak
- Aktivitas yang meningkatkan kekuatan - Aktivitas yang meningkatkan kelentukan
- Aktivitas yang meningkatkan kelincahan - Aktivitas yang meningkatkan kecakapan
- Aktivitas yang meningkatkan daya tahan
c. Pembelajaran Individu
Pembelajaran individual dimaksudkan agar kebutuhan setiap individu
dapat terpenuhi sesuai dengan jenis dan tingkat kecacatannya. Kelihatannya
model pembelajaran seperti ini merupakan tantangan bagi guru pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan dalam mengelola layanan pendidikan.
Pembelajaran dalam konteks ini bukan berarti melakukan pembelajaran
kepada siswa satu demi satu. Tetapi dalam proses pembelajaran tersebut, guru
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan perlu merencanakan aktivitas jasmani
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis kecacatan siswa.
Agar program dapat memenuhi kebutuhan setiap individu, guru
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sebaiknya memperhatikan berbagai
faktor yang meliputi : pemahaman terhadap individu, kebutuhan-kebutuhan
individu, keterbatasan-keterbatasan individu dan kemampuan individu serta
pengembangan strategi yang tepat, sangat menentukan dalam mencapai tujuan.
Dalam suatu kelas, seluruh siswa dapat dilibatkan secara keseluruhan, namun
tingkat kecacatan, kualitas latihan, intensitas latihan, bahasa yng digunakan serta
kinerja yang diharapkan dari setiap siswa berbeda dari setiap satu dengan yang
lainnya.
Kita mengenal berbagai gaya mengajar, teknik -teknik dan metode
pengajaran materi dalam proses pembelajaran. Biasanya setiap guru memiliki
kecenderungan untuk mengembangkan satu gaya yang berkaitan dengan setiap
pribadinya. Akan tetapi perlu dipahami bahwa seorang guru pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan sebaiknya mampu menggunakan berbagai metode dalam
proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Yang dimaksud metode pembelajaran yaitu adalah cara-cara menajar yang
dilakukan oleh guru dalam menyajikan materi dan tugas-tugas belajar secara
sistematis sehingga siswa dapt menyerap dan menguasai isi pembelajaran dengan
mudah. Oleh kerena itu pemilihan materi yang tepat sangat berkaitan dengan
materi dan tujuan pembelajaran.
Sedangkan strategi pembelajaran adalah suatu kerangka instruksional yang
diterapkan dalam proses pembelajaran sehingga siswa memperoleh kesempatan
melakukan pengalaman belajar secara maksimal.
Strategi pembelajaran yang digunakan dapat merubah dari suatu kegiatan
kepada kegiatan berikutnya, dari seorang siswa ke siswa lainnya. Karena
keanekaragaman tingkat dan jenis kecacatan siswa, maka guru pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan adaptif harus memiliki berbagai strategi sehingga kegiatan
pembelajaran dapat berlangsung secara dinam is.
Berkitan dengan materi pembelajaran, seorang guru pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan harus mampu dan terampil memilih materi yang akan
diberikan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kecacatan siswa.
Bahan dan materi pembelajaran harus direncanaka n dengan sebaikbaiknya
termasuk susunan dan rangkanya yang didesain secara sistematis yaitu dimulai
dari yang mudah ke yang sukar, dan yang sederhana ke yang kompleks dan yang
ringan ke yang berat. Hal ini berarti bahan dan materi pembelajaran diusahakan
secara bertahap, semakin lama semakin menngkat.
Pengetahuan mengenai hasil yang dicapai oleh siswa dalam pelaksanaan
tugas sangat penting dalam upaya menegaskan tujuan yang telah digariskan.
Informasi mengenai hasil atau penampilan siswa dalam setiap tugas yang
diberikan, sangat berguna dalam mengambil keputusan dalam upaya mengubah
strategi dan lingkungan belajar yang lebih efektif dan efisien.
Penyampaian informasi umpan balik dan hasil evaluasi dapat disampaikan
dengan berbagai strategi misalnya melalui pengajaran interaktif yaitu penyesuaian
proses pembelajaran dengan respon yang dilakukan siswa atau siswa
melakukannya dengan belajar secara bersama-sama dengan temannya. Strategi itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
berguna untuk memberikan tanggungjawab pengajaran kepada siswa dan guru
bertindak sebagai fasilitator.
d. Metode Pembelajaran
Menurut Beltasar Tarigan (2000 : 42) menyatakan bahwa : ”Untuk
membantu para guru mengembangkan strategi pembelajaran, ada tiga metode
yang dapat diterapkan dalam pembelajaran penjas bagi siswa-siswa penyandang
cacat, yaitu: 1) metode bagian dan metode keseluruhan, 2) metode gabungan, 3)
metode dengan penyampaian, penjelasan dan peragaan”.
Selain tiga metode yang terdapat diatas, ada juga metode yang sering
digunakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
yaitu metode dengan penyampaian penjelasan dan peragaan.
Adapun penjelasan dari metode-metode tersebut adalah sebagai berikut:
1) Metode Bagian dan Metode Keseluruhan
Dalam metode bagian, tugas-tugas gerak dipelajari dan dilatih bagian demi
bagian. Biasanya metode ini diterapkan apabila struktur gerak cukup kompleks
sehingga diharapkan dengan mempelajari bagian demi bagian akan memberi hasil
optimal.
Misalnya untuk menguasai suatu gerak yang rumit dan kompleks dalam
olahraga senam, dapat dilakukan dengan pendekatan bagian atau parsial. Contoh
lain dalam pembelajaran keterampilan menggiring, menembak, dan mengoper
dalam olahraga basket, dilakukan pendekatan bagian perbagian sebelum diberikan
pengalaman permainan basket secara utuh.
Artinya setelah siswa mempelajari dan menguasai bagian-bagian dari
suatui aktifitas gerak dalam olahraga permainan, maka selanjutnya bagian-bagian
tersebut digolongkan kembali menjadi aktifitas yang lengkap dan menyeluruh.
Prosedur pelaksanaan metode keseluruhan adalah melatih seluruh tugas
gerak yang diinstruksikan oleh seorang guru dengan frekuensi pengulangan yang
disesuaikan dengan kebutuhan, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Metode keseluruhan sangat coc ok digunakan untuk anak cacat, namun
tergantung dari berat ringannya tugas gerak yang dilakukan dan kondisi kecacatan
yang diderita anak. Semakin rendah kompleksitas tugas gerak secara keseluruhan,
dan semakin kecil taraf gangguan yang diderita anak, maka pendekatan
pembelajaran secara keseluruhan akan berlangsung secara baik.
Anak-anak cacat keterbelakangan mental yang cukup berat, sebaiknya
diberikan pelajaran atau latihan keterampilan gerak secara keseluruhan. Misalnya
tugas gerak dalam bola tangan atau bola basket.
Pemecahan suatu struktur gerak atau pola gerak menjadi bagian-bagian,
kurang bermanfaat bagi siswa yang kurang mampu memproses informasi dengan
baik seperti anak yang mengalami keterbelakangan mental.
Metode pembelajaran keseluruhan, kelihatannya juga lebih
menguntungkan apabila diterapkan kepada siswa yang mengalami cacat fisik,
tetapi intelegensinya normal atau diatas normal. Sebab melalui metode
keseluruhan anak-anak cacat fisik dapat melakukan berbagai kreatifitas dengan
cara memodifikasi tugas gerak atau mengadakan penyesuaian-penyesuaian tugas
gerak secara signifikan.
Dalam upaya meningkatkan perolehan keuntungan penggunaan metode
keseluruhan dan bagian, para guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
perlu menganalisis terhadap teknik gerakan yang akan dilakukan. Apabila teknik
gerakan yang akan dipelajari sederhana maka metode keseluruhan akan
memberikan keuntungan yang lebih besar. Sedangkan apabila teknik
gerakancukup rumit, maka metode bagian lebih besar keuntungan. Namun jenis
tingkat kecacatan siswa juga harus mendapat perhatian dalam menetapkan metode
pembelajaran sehingga memperoleh keuntungan secara maksimal.
Agar proses pembelajaran teknik dan tugas gerakan berlangsun,g dengan
efektif dan efisien, dapat dipertimbangkan variasi dalam penggunaan metode
keseluruhan dan bagian. Artinya seorang guru pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan dapat menetapkan metode keseluruhan, kemudian berubah menjadi
metode bagian dan selanjutnya kembali lagi menerapkan metode keseluruhan. Hal
ini berarti secara umum tugas gerak disajikan secara lengkap dan menyeluruh,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
kemudian masing-masing tugas tersebut diajarkan bagian demi bagian dan
selanjutnya bagian-bagian yang telah dikuasai teresebut digabungkan kembali satu
struktur yang utuh.
Proses pembelajaran yang dilakukan dengan cara membagi-bagi dalam
beberapa komponen, erat kaitannya dengan pelaksanaan tugas gerak secara
keseluruhan. Sebagai contoh dapat dilihat pada lompat. Struktur gerak atau pola
dalam melompat dapat diperagakan secara keseluruhan, kemudian diajarkan
tentang bagaimana sikap mengayun tangan atau lengan, mencondongkan badan ke
depan, meloncat dengan kedua kaki serta posisi mendarat dengan kedua kaki yang
mengoper.
Teknik-teknik tersebut dianjurkan dan dipraktekkan oleh siswa bagian
demi bagian. Selanjutkan diajarkan dan dilatih mengenai cara melompat secara
keseluruhan dengan menggabungkan kembali bagian-bagian yang telah dipelajari
sebelumnya.
2) Kombinasi Gabungan
Memodifikasi metode dengan cara mengubahnya menjadi kombinasi
keseluruhan - bagian - keseluruhan, umumnya memberikan kemudahan dan
keuntungan bagi siswa penyandang cacat.
Semakin mudah langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan pada
anak-anak cacat, semakin besar peluangnya untuk menguasai tugas-tugas gerak
yang diajarkan. Kecepatan laju penyampaian instruksi dan jumlah pengulangan
serta reinforsmen (reinforcement) yang diberikan dalam proses pembelajaran
berbanding terbalik antar satu dengan yang lainnya terhadap kemajuan dan
keberhasilan yang dicapai siswa penyandang cacat.
Hal ini berarti semakin lambat penyampaian instruksi yang dilakukan
guru, dan semakin banyak frekuensi pengulangan oleh siswa, maka semakin baik
kemajuan yang dicapai oleh siswa penyandang cacat.
Disamping penggunaan metode keseluruhan - bagian - keseluruhan yang
cukup efektif pada siswa penyandang cacat, metode bagian progresif dapat
dipertimbangkan penggunaannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Bagian pertama dan kedua, diajarkan secara terpisah dan kemudian
digabungkan, dievaluasi dan disempurnakan. Selanjutnya diajarkan bagian ketiga,
dan digabungkan kembali dengan materi bagian pertama dan kedua yang telah
dikuasai sebelumnya. Pola pembelajaran ini terus dilanjutkan sampai seluruh
bagian dari suatu tugas gerak selesai diajarkan secara lengkap dan menyeluruh.
Metode bagian progresif cukup efektif diterapkan pada siswa penyandang cacat,
terutama anak yang mengalami kesulitan dalam pemprosesan informasi, kesulitan
membuat urutan-urutan gerak dan kesulitan dalam mengintegrasikan informasi
atau tugas gerak. Kesulitan-kesulitan seperti ini umumnya ditemui pada anak-anak
yang mengalami keterbelakangan mental, ketidakmampuan belajar dan gangguan
emosional.
Anak-anak yang mengalami gangguan keterbelakangan mental, dapat
diajarkan tentang bagaimana sikap berdiri yang baik untuk melompat dan
mengayunkan lengan sekaligus melompat (kombinasi dari kedua gerak).
Selanjutnya diajarkan tentang bagaimana cara melompat dengan kedua kaki dan
mendarat dengan kedua kaki.
3) Metode dengan Penyampaian, Penjelasan dan Peragaan
Metode ini sudah sering dipergunakan dalam proses pembelajaran
penjasorkes. Namun faktor penting dalam penerapan adalah penekanan pada
kombinasi penjelasan (baik secara verbal, tertulis atau manual) yang dilanjutkan
dengan peragaan atau demonstrasi tugas gerak yang sebenarnya.
Sebagai contoh guru penjasorkes dapat menguraikan dan menjelaskan
konsep servis bawah pada permainan bola voli, (dapat dilakukan secara lisan atau
tertulis). Untuk memperkuat pemahaman siswa tentang konsep servis tersebut,
maka guru melakukan demonstrasi atau peragaan teknik gerakan servis bawah.
Peragaan dapat juga dilakukan oleh siswa lainnya yang diperkirakan dapat
memberikan contoh gerakan teknik servis yang baik.
Disamping itu, guru dapat membuat variasi dengan cara memberikan
penjelasan-penjelasan seperlunya selama melakukan demonstrasi sehingga para
siswa lebih mudah memahami dan menguasai tugas gerak yang diajarkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Melalui penjelasan baru dan demonstrasi, para siswa penyandang cacat
lebih terdorong dan termotivasi untuk melakukan tugas gerak, sehingga memiliki
peluang lebih besar untuk memperoleh hasil dalam setiap pembelajaran.
Bagi sebagian anak, terutama yang tidak bisa berbicara (tuna wicara atau
bisu), tuli (tuna rungu) dan keterbelakangan mental, penjelasan-penjelasan yang
diberikan secara sistematis dan runtut kelihatannya kurang bermanfaat. Namun
demikian, peragaan dan demonstrasi yang dapat dilihat dan diamati dari berbagai
arah, sangat membantu terhadap pemantapan persepsi tentang suatu tugas gerak
yang tidak dapat mereka tangkap melalui penjelasan. Sebaliknya bagi anak-anak
yang mengalami kelainan visual, akan lebih bermakna informasi melalui
penjelasan dibandingkan melalui peragaan atau domonstrasi.
Untuk menghadapi berbagai kasus lainnya seperti gangguan emosional
yang berat, tuna rungu, tuna netra, keterbelakangan mental yang parah atau
penyandang cacat ganda, diperlukan tambahan dan penyesuaian dalam
memberikan instruksi.
Oleh karena itu dituntut kreatifitas dan kejelian dari seorang guru
penjasorkes dalam memilih suatu metode yang paling cocok sesuai dengan jenis
dan tingkat kecacatan siswa.
e. Pengembangan Strategi Pembelajaran
Pengembangan strategi pembelajaran dalam upaya memenuhi kebutuhan-
kebutuhan setiap siswa, guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan perlu
melakukan modifikasi, baik pendekatan lingkungan maupun fasilitas belajar.
1) Teknik Memodifikasi Pembelajaran
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para siswa penyandang cacat
dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, para guru
sebaiknya malakukan modifikasi dan penyesuaian-penyesuaian terutama
mengenai sifat-sifat (perilaku) yang berkaitan dengan suasana dan kondisi yang
dihadapi dalam pembelajaran.
Jenis dan taraf modifikasi yang dilakukan dapat bervariasi dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan, keterbatasan-keterbatasan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
dimiliki anak penyandang cacat. Sebagai dampak penyesuaian tersebut akan
terjadi berbagai variasi yang akan menambah semarak suasana pembelajaran
penjasorkes adaptif.
Kelihatannya masalah ini erat hubungannya dengan metode yang telah
dibahas sebelumnya, namun teknik-teknik yang dapat digunakan dalam
pembelajaran sering tidak diperhatikan guru penjasorkes. Apabila seorang guru
telah memiliki keterampilan dalam melaksanakan teknik-teknik penguraian
pembelajaran, maka sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Faktor-faktor yang perlu dimodifikasi dan disesuaikan para guru dalam
meningkatkan komunikasi dengan siswa adalah sebagai berikut:
a) Penggunaan bahasa
b) Membuat konsep yang konkret
c) Membuat urutan tugas
d) Ketersediaan waktu belajar
e) Pendekatan ”multisensori”
2) Teknik Memodifikasi Lingkungan Belajar
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan bag] siswa yang memungkinkan mengalami kesulitan belajar, tidak
mampu berkonsentrasi dalam waktu lama, atau mengalami keterbelakangan
mental, maka suasana dan lingkungan belajar perlu diubah sehingga kebutuhan-
kebutuhan anak dapat terpenuhi secara baik untuk memperoleh hasil yang
maksimal. Beberapa teknik memodifikasi lingkungan belajar siswa sehingga
tercipta suasana belajar yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan siswa adalah
sebagai berikut:
a) Modifikasi fasilitas dan peralatan
b) Memanfaatkan ruang secara maksimal
c) Menghindarkan gangguan dan pemusatan konsentrasi
d) Melaksanakan pengajaran individual
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
3) Teknik Memodifikasi Aktifitas Belaj ar
Pada umumnya setiap aktifitas fisik dapat dimodifikasi, namun perlu
diingat bahwa tujuan modifikasi adalah menciptakan suasana pembelajaran yang
kondusif sehingga anak-anak cacat berpartisipasi aktif. Modifikasi-modifikasi
dalam pembelajaran penjasorkes adaptif perlu dilakukan dengan
mempertimbangkan partisipasi aktif dan pengalaman belajar siswa.
Teknik memodifikasi aktivitas belajar adalah sebagai berikut:
a) Pengaturan posisi dan waktu berpartisipasi
b) Modifikasi peralatan dan peraturan
B. Kerangka Pemikiran
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang
atau kelompok dalam usaha untuk mendewasakan anak melalui pengajaran dan
pelatihan. Penjasorkes adalah suatu proses aktivitas jasmani, yang dirancang dan
disusun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan,
meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan
pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Anak yang memiliki kecacatan mempunyai hak yang sama dengan anak
yang normal dalam memperoleh pendidikan dan pembelajaran pada setiap jenjang
pendidikan. Tidak terkecuali penjasorkes, penjasorkes bagi anak cacat sering
disebut juga dengan penjasorkes adaptif. Penjasorkes adaptif merupakan salah
satu bentuk layanan dalam bidang pendidikan, sehingga potensi orang cacat dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal.
Siswa penjasorkes adaptif, perlu diidentifikasikan dan dikategorikan sesuai
dengan kecacatannya. Tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna grahita, tuna
daksa, dan yang lainnya memerlukan prinsip pengajaran yang disesuaikan dengan
karakteristiknya.
Prasarana dan sarana penjasorkes bagi anak cacat pada dasarnya sama
dengan prasarana dan sarana penjasorkes bagi anak normal. Agar pelaksanaan
program penjasorkes bagi anak cacat dapat berjalan dengan baik, maka prasarana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
dan sarana penjasorkes bagi anak cacat perlu dimodifikasi dan disesuaikan dengan
karakteristik pesertat didik sehingga dapat memudahkan peserta didik mengikuti
kegiatan penjasorkes di sekolahnya. Proses pencapaian tujuan pengajaran juga
membutuhkan strategi pengelolaan dan model pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
Dari penjelasan diatas para guru pendidikan jasmani adaptif sebaiknya
membantu peserta didiknya agar tidak merasa rendah diri dan terisolasi dari
lingkungannya. Kepada peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan
aktivitas jasmani melalui berbagai macam olahraga dan permainan. Pemberian
kesempatan itu merupakan pengakuan bahwa mereka memiliki hak dan kewajiban
yang sama dengan anak-anak normal. Melalui aktivitas pendidikan jasmani dan
kesehatan adaptif yang mengandung unsur kegembiraan dan kesenangan, anak-
anak dapat memahami dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam
kehidupan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta, yang
terdiri dari 10 Sekolah Luar Biasa baik negeri maupun swasta, yaitu :
1. Yayasan Anak-Anak Tuna Rungu Wicara (SLB/AB YAAT)
2. Yayasan Rehabilitasi Tuna Rungu Wicara (SLB/B YRTRW)
3. Yayasan Setia Dharma (Tuna Grahita) SLTP LB/SMLB-C
4. Yayasan Pendidikan Sosial Luar Biasa (Tuna Grahita) SLB/C-YPSLB
5. Yayasan Pendidikan Anak Cacat/SLB D YPAC (Tuna Daksa)
6. Yayasan Bhina Putra, SLB E (Cacat Tuna Laras)
7. Yayasan Prayuana, SLB E (Cacat Tuna Laras)
8. Yayasan Pemeliharaan Pendidikan Cacat Ganda SLB-C/G – UPPCG
9. Panca Bakti Mulia (Tuna Grahita) SLB-BC
10. SLB Negeri Surakarta
2. Waktu Penelitian
Pengambilan data penelitian di dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 20
Januari 2010
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan teknik survei. Menurut Sugiyanto (1995: 52) menyatakan bahwa
: ”Metode survei adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan
data yang relatif terbatas dari sejumlah kasus yang jumlahnya relatif banyak, pada
dasarnya survei berguna untuk mengetahui apa yang ada tanpa mempertanyakan
mengapa hal itu ada”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
C. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini subyek yang diambil adalah Guru Penjasorkes,
Siswa, Kepala Sekolah dan Staf Tata Usaha pada Sekolah Luar Biasa Se-Kota
Surakarta.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari Guru
Penjasorkes, Siswa, Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha sebagai responden, berupa
informasi yang diberikan dalam butir-butir pertanyaan yang dimuat dalam angket.
2. Alat Pengumpulan Data
Alat yang digunakan untuk mengumpulan data penelitian ini adalah :
a. Kuesioner
Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 140) menyatakan bahwa : ”Kuesioner
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui”. Dilihat dari cara menjawab, kuesioner atau angket dapat dibedakan
kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka yaitu kuesioner yang
memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya
sendiri. Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya
sehingga responden tinggal memilih.
Langkah-langkah dalam membuat angket adalah sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan angket
Menentukan tujuan angket terlebih dahulu akan memberikan arahan dalam
penelitian ini, mendapatkan item-item pertanyaan sesuai dengan komponen-
komponen yang ada pada angket. Tujuan angket dalam penelitian ini adalah
untuk memperoleh data tentang Pelaksanaan Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan pada Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta Tahun 2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
2) Menyusun matrik / spesifik data atau menyusun indikator
Untuk menjelaskan permasalahan yang dituangkan dalam angket termasuk
batasan konsep yang akan diteliti.
3) Menyusun kisi-kisi angket
Penyusunan kisi-kisi angket dengan tujuan agar dalam penyusunan butir-butir
item angket dapat menyebar pada seluruh variabel maupun indikator yang
telah ditetapkan.
4) Merumuskan item angket
Pada saat merumuskan item angket yang menggunakan kata-kata yang
menunjukkan tindakan ses uai dengan indikator yang telah ditentukan.
5) Menentukan skala nilai setiap alternative jawaban
Skala nilai untuk alternatif jawaban dengan menggunakan skala nilai 3 untuk
kategori jawaban a. 2 untuk kategori jawaban b dan nilai 1 untukkategori
jawaban c.
6) Uji coba angket (try out)
Uji coba angket dilaksanakan untuk mengetahui kelemahan angket yang
dibuat tingkat kesulitan yang ada, serta untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas. Uji coba dilakukan di SLB di luar kota Surakarta. Adapun
pengertian validitas dan reliabilitas adalah :
a) Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid
memiliki validitas rendah. Untuk mengetahui tingkat kevalidan instrumen
penelitian, maka perlu diadakan uji validitas, dapat dilakukan dengan
melalui uji coba alat ukur kepada responden yang mana dalam pengujian
ini dilakukan pada populasi tetapi tidak termasuk seba gai subyek
penelitian. Adapun teknik validitas menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut : (1) mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur,
(2) melakukan uji coba skala pengukuran tersebut pada sejumlah
responden, (3) mempersiapkan tabel tabulasi jawaban dan (4) menghitung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
korelasi antara skor per item dengan skor total dengan menggunakan
rumus teknik korelasi product moment.
b) Reliabilitas
Reliablitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat
dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya
juga. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan instrumen. Reliabel
artinya dapat dipercaya jadi dapat diandalkan.
7) Revisi angket
Asar dari revisi angket adalah hasil daripada try out yang telah dilaksanakan.
Revisi angket dilaksanakan dengan cara menghitung item pertanyaan yang
tidak valid tersebut. Dari 62 pertanyaan angket pada try out, terdapat 18
pertanyaan yang tidak valid. Berdasarkan try out dan revisi angket, maka
dapat diambil 44 instrumen pertanyaan yang siap digunakan dalam penelitian.
8) Memperbanyak angket
Setelah item yang tidak valid dihilangkan atau tidak dipakai, maka langkah
selanjutnya memperbanyak angket sesuai dengan jumlah angket yang
dibutuhkan. Dalam penelitian ini diperlukan sebanyak 40 bendel angket
penelitian yang harus disebarkan keseluruh SLB se-Kota Surakarta.
E. Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas
Instrumen diuji cobakan (try out) untuk keperluan validitas instrumen itu
sendiri. Setelah didapatkan instrumen yang valid, kemudian digunakan untuk
memperoleh data langsung di lapangan atau subjek penelitian.
Metode analisis data yang digunakan untuk menguji validitas tiap butir
instrumen menggunakan korelasi product moment pearson (Suharsimi Arikunto,
1998: 164). Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor masing-masing
butir dengan skor total, menggunakan rumus product moment pearson sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
rxy = ? ? ? ?? ?? ?2222.
..
???? ??
????
YYNXXN
YXXYN
(Suharsimi Arikunto, 1998 : 164)
dimana :
rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y
X = Nilai masing-masing item
Y = Nilai total
? XY = Jumlah perkalian antara X dan Y
? X2 = Jumlah kuadrat X
? Y2 = Jumlah kuadrat Y
N = Jumlah subyek
Dari hasil perhitungan rhitung dikonsultasikan dengan rtabel pada taraf signifikansi
5%. Jika rhitung > rtabel , maka butir tersebut valid. Selanjutnya item yang dipakai
adalah item-item yang valid. Item yang tidak valid dibuang atau tidak dipakai.
Berikut ini hasil pengujian validitas dari butir soal yang diujicobakan :
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Instrumen
Jumlah Item Item Valid Item yang dipakai
1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 30, 31, 32, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 51, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62
(44 butir soal)
7, 9, 16, 17, 27, 28, 29, 33, 34, 35, 36, 48, 49, 50, 52, 53, 54, 55
(18 butir soal)
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dengan panjang sama digunakan rumus belah dua
dari Spearman Brown. Skor dijumlah menjadi dua belahan, yaitu belah ganjil dan
genap kemudian dihitung dengan menggunakan rumus product moment sebagai
berikut :
rY1Y2 = ? ?? ?2
22
22
12
1
2121
)(.)(.
..
YYNYYN
YYYYN
????
????
(Suharsimi Arikunto, 1998 : 173)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
dimana :
rY1Y2 = Korelasi antara Y1 dan Y2
Y1 = Belahan ganjil
N = Jumlah sampel
? = Jumlah
Hasil perhitungan korelasi kemudian dimasukkan ke dalam formula
reliabilitas dari Spearman Brown sebagai berikut :
r1 = 21
21
1.2
YrYYrY
?
dimana :
r = koefisien reliabilitas
rY1Y2 = koefisien Korelasi antar Y1 dan Y2
Dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes tersebut
menggunakan pedoman tabel koefisien reliabilitas dari Strand, B.N. & Wuilson R.
(1993: 11), yaitu :
Tabel 3. Range Kategori Reliabilitas
Kagori Reliabilitas
Excellent
Very good
Acceptable
Poor
Questionable
0,95 – 0,99
0,90 – 0,94
0,80 – 0,89
0,70 – 0,79
0,60 – 0,69
Dari analisis secara kuantitatif dengan bantuan analisis statistik deskriptif.
Untuk kepentingan tersebut, masing-masing data yang diperoleh dari analisis
dokumen, dihitung frekuensi dan persentasenya dari setiap pilihan jawaban atau
untuk perilaku dalam setiap butir dan indikator. Untuk kebutuhan analisis
digunakan program komputer Excel for Windows.
Hasil perhitungan frekuensi dan persentase yang diperole h dari alat
pengumpul data yang digunakan disajikan dalam bentuk tabel dan kemudian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
dilanjutkan interprestasi dalam bentuk uraian deskriptif untuk masing-masing
butir instrumen pada setiap indikator dan kawasan evaluasi yang digunakan.
Teknik analisis data diperlukan untuk mendeskripsikan hasil penelitian
tentang problematika dalam pembelajaran penjasorkes di Sekolah Luar Biasa Se-
Kota Surakarta, maka teknik analisis data yang dipakai adalah teknik persentase,
menurut Suryatna (1979: 29) menyatakan bahwa : ”Bila suatu penelitian bertujuan
untuk mendapatkan gambaran atau menemukan sebagaimana adanya tentang
obyek yang diteliti, maka teknik analisis data akan dilakukan dengan perhitungan
persentase (%)”.
Data yang diperoleh nantinya diolah sesuai dengan tujuan dan pertanyaan
penelitian dengan memperhatikan hasil angket. Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut:
1. Mengecek kelengkapan data (verifikasi data)
2. Mentabulasikan masing-masing item
3. Menghitung persentase jawaban dengan rumus sebagai berikut :
P = NF x 100%
(Suryatna, 1979: 29)
Keterangan :
P = Persentase jawaban
F = Frekuensi
N = Jumlah sampel
Hasil perhitungan frekuensi dan persentase yang diperoleh dari alat
pengumpul data yang digunakan disajikan dalam bentuk tabel dan kemudian
dipaparkan dalam bentuk uraian deskritif untuk masing-masing butir instrumen
sehingga dapat diambil kesimpulan untuk komponen utamanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen A (Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan)
Tabel 4. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen A (KTSP)
NO. SOAL A B C TOTAL
36 4 0 40 1 90 10 0 100 24 14 2 40
2 60 35 5 100 31 7 2 40 3
77,5 17,5 5 100 9 28 3 40 4
22,5 70 7,5 100 21 19 0 40
5 52,5 47,5 0 100 26 13 1 40 6 65 32,5 2,5 100 33 7 0 40 7
82,5 17,5 0 100 9 28 3 40 8
22,5 70 7,5 100 10 26 4 40
9 25 65 10 100 7 26 7 40 10
17,5 65 17,5 100 10 27 3 40 11 25 67,5 7,5 100
Data di atas menunjukkan bahwa seluruh Sekolah Luar Biasa Se-Kota
Suraka rta dalam proses pembelajaran Penjasorkes sudah menerapkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Itu terlihat dari butir soal No. 1,
sebanyak 36 orang (90%) yang mengatakan sudah dan 4 orang (10%) yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
mengatakan tidak kesulitan dalam menerapkan praktek Penjasorkes yang
sesuai dengan KTSP. Pada butir soal no. 3, sebanyak 31 orang (77,5%) yang
mengatakan sudah siapnya para siswa dalam penerapan KTSP Penjasorkes.
2. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen B (Prasarana dan
Sarana Olahraga)
Tabel 5. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen B (Prasarana
dan Sarana Olahraga)
NO. SOAL A B C TOTAL
20 20 0 40 12
50 50 0 100 22 17 1 40
13 55 42,5 2,5 100
13 27 0 40 14
32,5 67,5 0 100
31 9 0 40 15
77,5 22,5 0 100
31 8 1 40 16
77,5 20 2,5 100
34 6 0 40 17
85 15 0 100
10 20 10 40 18
25 50 25 100
17 19 4 40 19
42,5 47,5 10 100
1 28 11 40 20
2,5 70 27,5 100
9 27 4 40 21
22,5 67,5 10 100
Data di atas menunjukkan bahwa keadaan prasarana dan sarana
Penjasorkes pada Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta kurang mendukung.
Itu terlihat dari butir soal no. 12, sebanyak 20 orang (50%) mengatakan sudah
mendukung dan 20 orang (50%) mengatakan kurang mendukung. Pada butir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
soal no. 14, sebanyak 22 orang (55%) mengatakan bahwa prasarana dan
sarana Penjasorkes di sekolah sudah sesuai dengan keadaan siswa. Pada butir
soal no. 16, sebanyak 13 orang (77,5%) mengatakan bahwa dalam
mempersiapkan materi selalu mengambil dari buku pegangan mengajar
Penjasorkes.
3. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen C (Pelaksanaan
Kegiatan Belajar Mengajar)
Tabel 6. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen C (PKBM)
NO. SOAL A B C TOTAL
5 15 20 40 22
12,5 37,5 50 100
20 17 3 40 23
50 42,5 7,5 100 19 19 2 40
24 47,5 47,5 5 100
5 26 9 40 25
12,5 65 22,5 100 13 25 2 40
26 32,5 62,5 5 100
2 33 5 40 27
5 82,5 12,5 100 24 16 0 40
28 60 40 0 100 15 25 0 40
29 37,5 62,5 0 100
28 12 0 40 30
70 30 0 100
27 13 0 40 31
67,5 32,5 0 100
2 13 1 40 32
65 32,5 2,5 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Data di atas menunjukkan bahwa Sekolah Luar Biasa Se-Kota
Surakarta tahun 2009 dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
Penjasorkes masih mengalami kendala yang berkaitan dengan jumlah guru
Penjasorkes. Itu terlihat dari butir soal no. 22, sebanyak 20 orang (50%) yang
mengatakan tidak mencukupi dan 15 orang (37,5%) yang mengatakan kurang
mencukupi jumlah guru Penjasorkes yang berdampak pada kurang efektifnya
penyampaian materi pelajaran Penjasorkes kepada siswa.
4. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen D (Strategi Pengelolaan
dan Model Pembelajaran)
Tabel 7. Perhitungan Frekuensi dan Persentase pada Instrumen D (Strategi
Pengelolaan dan Model Pembelajaran)
NO. SOAL A B C TOTAL
29 11 0 40 33
72,5 27,5 0 100 29 11 0 40
34 72,5 27,5 0 100 37 3 0 40
35 92,5 7,5 0 100
29 11 0 40 36
72,5 27,5 0 100
32 8 0 40 37
80 20 0 100
24 16 0 40 38
60 40 0 100
30 9 1 40 39
75 22,5 2,5 100
17 15 8 40 40
42,5 37,5 20 100
23 15 2 40 41
57,5 37,5 5 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
37 3 0 40
42 92,5 7,5 0 100
20 17 3 40 43
50 42,5 7,5 100
23 14 3 40 44
57,5 35 7,5 100
Data di atas menunjukkan bahwa Sekolah Luar Biasa Se-Kota
Surakarta tahun 2009 sudah melaksanakan strategi pengelolaan dan model
pembelajaran Penjasorkes dengan baik. Itu terlihat dari butir soal no. 34
sebanyak 29 orang (72,5%) mengatakan sudah efektif dan efisien dalam
menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan KTSP. Pada butir soal
no. 35, sebanyak 37 orang (92,5%) mengatakan sudah sesuai dan 3 orang
(7,5%) mengatakan kurang sesuai dalam memberikan materi yang sesuai
dengan tingkat kekurangan siswa.
B . Hasil Analisis Data
Hasil penelitian yang diperoleh melalui angket tersebut disajikan dengan
memperhatikan kawasan evaluasi yang digunakan. Masing-masing kawasan
tersebut masih dipilih lagi berdasarkan indikator yang ada di dalamnya. Data
disajikan dalam bentuk tabel yang berisi frekuensi dan persentase dari setiap butir
instrumen serta dilengkapi dengan uraian deskriptif. Dalam penyajian data
tersebut, meskipun data setiap butir diusahakan ditampilkan secara berurutan
berdasarkan jenis instrumen, namun tidak terlepas kemungkinan untuk meloncat
ke butir yang terdapat pada instrumen lain. Hal ini dilakukan untuk menjaga
kesinambungan kontekstual dalam uraian deskriptif.
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Komponen masukan yang diamati menyangkut tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Untuk kebutuhan tersebut selanjutnya data hasil
temuan dideskripsikan berdasarkan setiap butir dan kelompok butir pada indikator
yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
a. Faktor Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Tabel 8. Frekuensi dan Persentase Faktor Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 36 4 0 40
% 90 10 0 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
1. Hasil yang dilacak butir 1 yaitu penerapan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Sebagaimana tampak pada tabel sebanyak 36 orang (90%) yang
mengatakan sudah, 4 orang (10%) yang mengatakan kadang-kadang dan 0 orang
(0%) untuk menyimpulkan sama seka li belum memahami.
b. Faktor Kesulitan dalam Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Tabel 9. Frekuensi dan Persentase Faktor Kesulitan dalam Penerapan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan.
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 24 14 2 40
% 60 35 5 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
2. Hasil yang dilacak butir 2 sebagaimana tampak pada tabel sebanyak 24 orang
(60%) yang mengatakan tidak kesulitan dalam mengatasi kesulitan penerapan
KTSP, 14 orang (35%) ya ng mengatakan kadang-kadang kesulitan dalam
mengatasi kesulitan penerapan KTSP, dan 2 orang (5%) yang mengatakan
mengalami kesulitan dalam mengatasi kesulitan penerapan KTSP.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
c. Faktor Kesiapan Siswa dalam Penerapan KTSP
Tabel 10. Frekuensi dan Persentase Faktor Kesiapan Siswa dalam Penerapan
KTSP
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 31 7 2 40
% 77,5 17,5 5 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
3. Hasil yang dilacak butir 3 sebagaimana tampak pada tabel 10, sebanyak 31
orang (77,5%) yang mengatakan bahwa siswa siap dalam penerapan KTSP, 7
orang (17,5%) yang mengatakan siswa kurang siap dalam penerpaan KTSP, 2
orang (5%) yang mengatakan belum siap dalam penerapan KTSP.
d. Faktor Kendala Siswa dalam Penerapan KTSP
Tabel 11. Frekuensi dan Persentase Faktor Kendala Siswa dalam Penerapan KTSP
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 9 28 3 40
% 22,5 70 7,5 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
4. Hasil yang dilacak butir 1 sebagaimana tampak pada tabel 11, sebanyak 9 orang
(22,5%) yang mengatakan siswa tidak ada kendala dalam penerapan KTSP, 28
orang (70%) yang mengatakan siswa kadang-kadang ada kendala dalam
penerapan KTSP, 3 orang (7,5%) yang mengatakan siswa banyak kendala dalam
penerapan KTSP.
e. Faktor Pemahaman dan Rutinitas Guru dalam Penyusunan Silabus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Tabel 12. Frekuensi dan Persentase Faktor Pemahaman dan Rutinitas Guru dalam
Penyusunan Silabus
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 21 19 0 40
% 52,5 47,5 0 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
5, 6. Hasil yang dilacak butir 5, 6 sebagaimana tampak pada tabel 12, sebanyak 21
orang (52,5%) yang mengatakan bahwa guru paham sepenuhnya dalam
penyusunan silabus 19 orang (47,5%) yang mengatakan bahwa guru kurang begitu
paham dalam penyusunan silabus o orang (o%) yang mengatakan tidak paham
dalam penyusunan silabus.
f. Faktor Rutinitas Guru dalam Penyusunan RPP
Tabel 13. Frekuensi dan Persentase Faktor Rutinitas Guru dalam Penyusunan RPP
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 33 7 0 40
% 82,5 17,5 0 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
7. Hasil yang dilacak butir 7 sebagaimana tampak pada tabel 13, sebanyak 33
orang (82%) yang mengatakan rutin dalam penyusunan silabus, 7 orang yang
mengatakan kadang-kadang dalam penyusunan silabus dan 0 orang (0%) yang
mengatakan tidak sama sekali dalam penyusunan silabus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
g. Faktor Pelatihan-Pelatihan Penjasorkes adaftif untuk mendukung KTSP
Tabel 14. Frekuensi dan Persentase Faktor Pelatihan-pelatihan Penjasorkes
Adaftif untuk mendukung KTSP
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 9 28 3 40
% 22,5 70 7,5 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
8, 11. Hasil yang dilacak butir 8 sebagaimana tampak pada tabel 14, sebanyak 9
orang (22,5%) yang mengatakan sering mengikuti pelatihan-pelatihan Penjasorkes
adaftif, 28 orang *70%) yang mengatakan kadang-kadang mengikuti pelatihan-
pelatihan Penjasorkes adaftif, 3 orang (7,5%) yang mengatakan tidak mengikuti
sama sekali dalam pelatihan-pelatihan Penjasorkes Adaftif.
h. Faktor Teguran Kepala Sekolah dalam Proses Pembelajaran
Tabel 15. Frekuensi dan Persentase Faktor Teguran Kepala Sekolah dalam Proses
Pembelajaran
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 10 26 10 40
% 25 65 7 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
9. Hasil yang dilacak butir 9 sebagaimana tampak pada tabel 15, sebanyak 10
orang (25%) yang mengatakan yang beberapa kali mendapat teguran, dari Kepala
Sekolah, 26 orang (65%) yang mengatakan cukup sering mendapat teguran, dan 7
orang (10%) yang mengatakan sering sekali mendapat teguran dari Kepala
Sekolah dalam proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
i. Faktor Kesulitan Berinteraksi dengan Siswa dalam Pelaksanaan KTSP
Tabel 16. Frekuensi dan Persentase Faktor Kesulitan Berinteraksi dengan Siswa
dalam Pelaksanaan KTSP
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 7 26 7 40
% 17,5 65 17,5 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
10. Hasil yang dilacak butir 10 sebagaimana tampak pada tabel 16, sebanyak 7
orang (17,5%) yang mengatakan tidak mengalami kesulitan berinteraksi dalam
pelaksanaan KTSP, 26 orang (65%) yang mengatakan pernah mengalami
kesulitan berinteraksi dan 7 orang (17,5%) yang mengatakan sering mengalami
kesulitan berinteraksi berinteraksi dengan siswa dalam pelaksanaan KTSP.
2. Prasarana dan Sarana Olahraga
Komponen masukan yang diamati menyangkut prasarana dan sarana
olahraga. Untuk kebutuhan tersebut sela njutnya data hasil temuan dideskripsikan
berdasarkan setiap butir dan kelompok butir pada indikator yang sama.
a. Faktor Keadaan Sarana dan Prasarana Pendukung Proses Pelaksanaan
Penjasorkes
Tabel 17. Frekuensi dan Persentase Faktor Keadaan Sarana dan Prasara na
Pendukung Proses Pelaksanaan Penjasorkes
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 20 20 0 40
% 50 50 0 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
12. Hasil yang dilacak butir 12 sebagaimana tampak pada tabel 17, sebanyak 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
orang (50%) yang mengatakan sudah mendukung, 20 orang (50%) yang
mengatakan kurang mendukung pelaksanaan Penjasorkes dan 0 orang (0%) yang
mengatakan tidak mendukung proses pelaksanaan Penjasorkes.
b. Faktor Sarana Pendukung Kegiatan Penjasorkes ya ng berkaitan dengan
keadaan siswa
Tabel 18. Frekuensi dan Persentase Faktor Sarana Pendukung Kegiatan
Penjasorkes yang berkaitan dengan keadaan siswa.
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 22 17 1 40
% 55 42,5 2,5 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
13, 14. Hasil yang dilacak butir 13 sebagaimana tampak pada tabel 18, sebanyak
22 orang (55%) yang mengatakan sudah sesuai dengan keadaan siswa, 17 orang
(42,5%) yang mengatakan kurang sesuai dengan keadaan siswa, dan 1 orang
(2,5%) yang mengatakan tidak sesuai dengan keadaan siswa faktor sarana
pendukung kegiatan Penjasorkes yang berkaitan dengan keadaan siswa.
c. Faktor penyampaian materi yang berhubungan dengan prasarana dan sarana
olahraga
Tabel 19. Frekuensi dan Persentase Faktor Penyampaian materi yang
berhubungan dengan prasarana dan sarana olahraga.
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 34 6 0 40
% 85 15 0 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
15, 16, 17. Hasil yang dilacak butir 17 sebagaimana tampak pada tabel 19,
sebanyak 34 orang (85%) yang mengatakan sudah sesuai, 6 orang (15%) yang
mengatakan kurang sesuai dan 0 orang (0%) yang mengatakan tidak sesuainya
penyampaian materi yang berhubungan dengan prasarana dan sarana olahraga..
d. Faktor keadaan sarana dan prasarana oleharga yang berkaitan dengan
standarisasi pelaksanaan Penjasorkes
Tabel 20. Frekuensi dan Persentase Faktor Keadaan Sarana dan Prasarana
Olahraga yang Berkaitan Dengan Standarisasi Pelaksanaan
Penjasorkes
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 10 20 4 40
% 25 30 10 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
18, 19. Hasil yang dilacak butir 18 sebagaimana tampak pada tabel 20, sebanyak
10 orang (25%) yang mengatakan sudah memenuhi standar pelaksanaan
Penjasorkes, 20 orang (50%) yang mengatakan kurang memenuhi standar
pelaksanaan Penjasorkes dan 4 orang (10%) yang mengatakan tidak memenuhi
standar pelaksanaan Penjesorkes.
e. Faktor Berkaitan Dengan Alat-alat Olahraga yang Dimodifikasi
Tabel 21. Frekuensi dan Persentase Alat-alat Olahraga yang Dimodifikasi
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 1 28 1 40
% 2,5 70 27,5 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
20. Hasil yang dilacak butir 20 sebagaimana tampak pada tabel 21, sebanyak 1
orang (2,5%) yang mengatakan alat-alat olahraga semua dimodifikasi, 28 orang
(70%) mengatakan ada tapi tidak semua dimodifikasi dan 11 orang (27,5%)
mengatakan bahwa alat-alat olahraga tidak ada yang dimodifikasi.
f. Faktor Berkaitan Dengan Jumlah Alat Olahraga yang Dimiliki
Tabel 22. Frekuensi dan Persentase Berkaitan dengan Jumlah Alat Olahraga
yang Dimiliki
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 9 27 4 40
% 22,5 67,5 10 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
21. Hasil yang dilacak butir 21 sebagaimana tampak pada tabel 22, sebanyak 9
orang (22,5%) yang mengatakan jumlah alat-alat olahraga sudah mencukupi, 27
orang (67,5%) mengatakan jumlah alat-alat olahraga kurang mencukupi dan 4
orang (10%) jumlah alat-alat olahraga yang dimiliki sekolah tidak mencukupi.
3. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
Komponen masukan yang diamati menyangkut pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar. Untuk kebutuhan tersebut selanjutnya data hasil temuan
dideskripsikan berdasarkan setiap butir dan kelompok butir pda indikator yang
sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
a. Faktor Berkaitan dengan Jumlah Guru Penjasorkes
Tabel 23. Frekuensi dan Persentase Faktor yang Berkaitan Dengan Jumlah Guru
Penjasorkes
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 5 15 20 40
% 12,5 37,5 50 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
22. Hasil yang dilacak butir 22 sebagaimana tampak pada tabel 23, sebanyak 5
orang (12,5%) yang mengatakan jumlah gur u Penjasorkes sudah mencukupi 15
orang (37,5%) mengatakan jumlah guru Penjasorkes kurang mencukupi dan 20
orang (50%) mengatakan bahwa jumlah guru Penjasorkes tidak mencukupi jumlah
kelas yang ada.
b. Berkaitan dengan Penerapan Pengajaran Penjasorkes
Tabel 24. Frekuensi dan Persentase Berkaitan dengan Penerapan Pengajaran
Penjasorkes
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 19 19 2 40
% 47,5 47,5 5 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
23, 24, 25. Hasil yang dilacak butir 24 sebagaimana tampak pada tabel 24,
sebanyak 19 orang (47,5%) yang mengatakan menerapkan praktek program
modifikasi perilaku yang konsisten, 19 orang (47,5%) yang mengatakan kadang-
kadang menerapkan dan 2 orang (5%) yang mengatakan tidak menerapkan sama
sekali praktek program modifikasi perilaku konsisten.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
c. Berkaitan dengan Pelaksanaan Pengajaran Penjasorkes yang Menggunakan
Alat Bantu
Tabel 25. Frekuensi dan Persentase Berkaitan dengan Pelaksanaan Pengajaran
Penjasorkes yang menggunakan alat bantu
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 24 16 0 40
% 60 40 0 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
26, 27, 28. Hasil yang dilacak butir 28 sebagaimana tampak pada tabel 25,
sebanyak 24 orang (60%) yang mengatakan ya, sering menggunakan alat bantu,
16 orang (40%) yang mengatakan kadang-kadang menggunakan alat bantu dan 0
orang (0%) yang mengatakan tidak menggunakan alat bantu sama sekali dalam
mengajar Penjasorkes.
d. Berkaitan dengan Interaksi Guru yang Memungkinkan Tercapainya
Kompetensi Belajar
Tabel 26. Frekuensi dan Persentase Berkaitan dengan Interaksi Guru yang
Memungkinkan Tercapainya Kompetensi Belajar
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 28 12 0 40
% 70 30 0 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
29, 30, 31, 32. Hasil yang dilacak butir 30 sebagaimana tampak pada tabel 26,
sebanyak 28 orang (70%) yang mengatakan ya selalu, 12 orang (30%) yang
mengatakan kadang-kadang dan 0 orang (0%) yang mengatakan tidak sama sekali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
4. Strategi Pengelolaan dan Model Pembelajaran
Komponen masukan yang diamati menyangkut strategi pengelolaan dan
model pembelajaran. Untuk kebutuhan tersebut selanjutnya data hasil temuan
dideskripsikan berdasarkan setiap butir dan kelompok butir pada indikator yang
sama.
a. Faktor yang Berkaitan dengan Teknik Pengajaran yang dapat mencapai
keberhasilan KTSP
Tabel 27. Frekuensi dan Persentase Faktor Teknik Pengajaran yang dapat
mencapai keberhasilan KTSP
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 29 11 0 40
% 72,5 27,5 0 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
33, 34. Hasil yang dilacak butir 34 sebagaimana tampak pada tabel 27, sebanyak
29 orang (72,5%) yang mengatakan ya sudah efektif dan efisien strategi
pembela jarannya, 11 orang (27,5%) mengatakan kurang efektif dan efisien dan 0
orang (0%) mengatakan tidak efektif sama sekali.
b. Berkaitan dengan Metode Mengajar
Tabel 28. Frekuensi dan Persentase Faktor Metode Mengajar
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 29 11 0 40
% 72,5 27,5 0 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
35, 36, 37. Hasil yang dilacak butir 36 sebagaimana tampak pada tabel 28,
sebanyak 29 orang (72,5%) yang mengatakan sudah melaksanakan, 11 orang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
(27,5%) yang mengatakan kadang-kadang melaksanakan dan 0 orang (0%) yang
mengatakan tidak melaksanakan sama sekali pelajaran individual yang berkaitan
dengan modifikasi lingkungan belajar.
c. Berkaitan dengan Partisipasi Pihak Sekolah dalam Kejuaraan Olahraga
Tabel 29. Frekuensi dan Persentase Faktor Partisipasi Pihak Sekolah dalam
Kejuaraan
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 24 16 0 40
% 60 40 0 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
38. Hasil yang dilacak butir 38 sebagaimana tampak pada tabel 29, sebanyak 24
orang (60%) yang mengatakan sering mengikuti kejuaraan, 16 orang (40%) yang
mengatakan kadang-kadang mengikuti dan 0 orang (0%) yang mengatakan tidak
pernah mengikuti pertandingan atau kejuaraan olahraga.
d. Berkaitan dengan Prestasi Olahraga Sekolah
Tabel 30. Frekuensi dan Persentase Faktor Prestasi Olahraga Sekolah
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 30 9 1 40
% 75 22,5 2,5 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
39, 40, 41, 42. Hasil yang dilacak butir 39 sebagaimana tampak pada tabel 30,
sebanyak 30 orang (75%) yang mengatakan baik, 9 orang (22,5%) yang
mengatakan kurang baik dan 1 orang (2,5%) yang mengatakan prestasi olahraga
sekolahnya tidakbaik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
e. Berkaitan dengan Pendanaan Terhadap Pembinaan Olahraga Sekolah
Tabel 31. Frekuensi dan Persentase Faktor Pendanaan Terhadap Pembinaan
Olahraga Sekolah
Rentang Nilai F dan %
3 2 1 Jumlah
F 23 14 3 40
% 57,5 35 7,5 100
Butir soal yang digunakan untuk melacak indikator ini adalah butir soal no
43, 44. Hasil yang dilacak butir 44 sebagaimana tampak pada tabel 31, sebanyak
23 orang (57,5%) yang mengatakan baik, 14 orang (35%) yang mengatakan
kurang baik dan 3 orang (7,5%) yang mengatakan pendanaan terhadap pembinaan
olahraga sekolah tidak baik.
C. Pembahasan
Komponen masukan yang diamati menyangkut Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar, Prasarana dan Sarana,
Strategi Pengelolaan dan Model Pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Pelaksanaan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada Sekolah
Luar Biasa Se-Kota Surakarta Tahun 2009 adalah :
1. Seluruh Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta pada tahun 2009 dalam proses
pembelajaran Penjasorkes sudah menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
2. Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta pada tahun 2009 dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar penjasorkes masih mengalami kendala.
3. Kurangnya parasarana dan sarana penjasorkes di sekolah mempengaruhi
kegiatan belajar mengajar penjasorkes pada Sekolah Luar Biasa Se-Kota
Surakarta pada tahun 2009.
4. Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta pada tahun 2009 sudah melaksanakan
strategi pengelolaan dan model pembelajaran penjasorkes dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarka n analisis data dan pembahasannya, yang telah diungkapkan
pada BAB IV, maka dapat ditarik suatu simpulan dari dua komponen utama
sebagai berikut :
1. Seluruh SLB Se-Kota Surakarta tahun 2009 dalam proses pembelajaran
Penjasorkes sudah menerapkan Kurikulum Tin gkat Satuan Pendidikan
2. Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2009 dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar penjasorkes masih mengalami kendala, yaitu
terdapat 20 orang (50%) yang mengatakan tidak mencukupi dan 15 orang,
(37,5%) mengatakan kurang mencukupi yang berkaitan dengan jumlah guru
Penjasorkes.
3. Kurangnya prasarana dan sarana Penjasorkes di sekolah mempengaruhi
kegiatan belajar mengajar penjasorkes pada Sekolah Luar Biasa Se-Kota
Surakarta pada tahun 2009.
4. Sekolah Luar Biasa Se-Kota Surakarta tahun 2009 sudah melaksanakan
strategi pengelolaan dan model pembelajaran penjasorkes dengan baik, yaitu
metode mengajar yang digunakan sudah sesuai dengan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan dan materi yang diberikan sudah sesuai dengan keadaan
siswa.
B . Implikasi
Sudah diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
terlaksananya strategi pengelolaan dan model pembelajaran penjasorkes sangat
membantu dalam pencapaian tujuan pendidikan. Namun masih kurangnya
prasarana dan sarana penjasorkes sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar khususnya penjasorkes dan tentunya juga berpengaruh
terhadap pencapaian tujuan pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Hasil penelitian ini dapat digunakan motivasi bagi guru Penjasorkes di
Sekolah Luar Biasa khususnya guru Sekolah Luar Biasa Se -Kota Surakarta
sehingga memiliki kemampuan yang matang dan dapat menciptakan terjadinya
pembelajaran yang efektif dan efisien guna tercapainya tujuan pendidikan
khususnya pendidikan khususnya pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat dikemukakan antara
lain :
1. Lembaga atau pejabat yang berwenang dalam hal peningkatan kualitas
pendidikan SLB perlu menyelenggarakan penataran-penataran dan pelatihan
ataupun workshop bagi guru yang mengajar Penjasorkes di SLB untuk
memberi bekal pengetahuan serta keterampilan dalam rencana pembelajaran
Penjasorkes sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
2. Para Guru Penjasorkes di SLB Se-Kota Surakarta diharapkan selalu
berinisiatif dalam mengembangkan kemampuan dan keahliannya, khususnya
yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan pengajaran sesuai
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
3. Masih kurangnya prasarana dan sarana penjasorkes semoga tidak dijadikan
suatu alasan untuk mencapai keberhasilan kegiatan belajar mengajar dan
diharapkan guru Penjasorkes mampu memanfaatkan prasarana dan sarana
yang ada bahkan menciptakan prasarana dan sarana yang sesuai dengan
siswanya.
4. Para guru Penjasorkes di SLB Se-Kota Surakarta diharapkan tidak hanya
menguasai satu metode mengajar, sehingga mampu menciptakan suasana yang
tidak membosankan bagi siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
DAFTAR PUSTAKA
Arma Abdoellah. 1996. Penjas Adaptif . Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.
Beltasar Tarigan. 2000. Penjaskes Adaptif. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataan Guru SLTP Setara D -III.
Depdikbud. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud.
Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
_________ 2006. Badan Standart Nasional Pendidikan . Dirjen Dikti Depdiknas
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi, Surakarta; UNS Press.
Mohammad Amin. 1995. Ortopedagogik Anak Tunagrahita. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Mulyadi dkk. 1992. Administrasi Pendidikan. Surakarta: UNS Press.
Munzayanah. 2000. Tuna Grahita. Surakarta: UNS PRESS
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2006. Standar Isi Untuk SMP & MTs. Jakarta: BP Dharma Bhakti.
Ralal Wirjosantoso. 1984. Supervisi Olahraga Pendidikan . Jakarta: Universitas Indonesia.
Sugiyanto. 1995. Metodelogi Penelitian. Surakarta: UNS Press.
Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekata n Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Suryatna. 1979. Teknik Evaluasi. Bandung: Angkasa Bandung.
Stran B.N & Wuilson. 1993. Assesing Sprot Skill Champaigh. Human Kinetics Publisher.
Syarifudin & Muhadi. 1992. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Tien Supartinah. 1995. Psikologi Anak Luar Biasa. Surakarta: UNS
Tjutja Soe tjihati Somantri. 1995. Psikologi Anak Luar Biasa . Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Lampiran 1
KISI – KISI INSTRUMENT PERTANYAAN TRY OUT
KOMPONEN UTAMA
INDIKATOR NO. SOAL
a. Berkaitan dengan penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan
1
b. Berkaitan dengan kesulitan dalam penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan
2
c. Berkaitan dengan kesiapan siswa dalam penerapan KTSP 3
d. Berkaitan dengan kendala yang dihadapi siswa dalam penerapan KTSP
4
e. Berkaitan dengan pemahaman dan rutinitas penyusunan silabus
5, 6
f. Berkaitan dengan penyusunan dan pemahaman penyusunan RPP
7, 8
g. Berkaitan dengan penyusunan program semesteran dan program tahunan
9, 10
h. Berkaitan dengan kesulitan berinteraksi dengan siswa dalam penerapan KTSP
11, 12
1. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan
i. Berkaitan dengan pelatihan-pelatihan untuk mendukung KTSP
13
a. Berkaitan dengan keadaan prasarana dan sarana pendukung proses pembelajaran penjasorkes
14, 15, 22, 23
b. Berkaitan dengan alat-alat olahraga yang dimodifikasi 24
2. Prasarana dan Sarana Olahraga
c. Berkaitan dengan jumlah alat olahraga yang dimiliki 25
a. Berkaitan dengan penyampaian materi 16, 19
b. Berkaitan dengan buku pegangan dalam mengajar 17, 18, 20
c. Berkaitan dengan materi yang diberikan kepada siswa 21
d. Berkaitan dengan jumlah guru dan kualifikasi guru Penjasorkes
26, 27
e. Berkaitan dengan penerapan pengajaran Penjasorkes 28, 29, 30, 31, 32
3. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
f. Berkaitan de ngan interaksi guru yang memungkinkan tercapainya kompetensi belajar
33, 34, 35, 36, 37, 38,
39, 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
a. Berkaitan dengan teknik pengajaran yang dapat mencapai keberhasilan KTSP
41, 42, 43, 44, 45, 46
b. Berkaitan dengan metode mengajar 47, 48, 49, 50, 51, 52
c. Berkaitan dengan evaluasi pengajaran 53, 54, 55
d. Berkaitan dengan prestasi olahraga sekolah 56, 57, 58, 59
e. Berkaitan dengan partisipasi pihak sekolah terhadap pembinaan olahraga
60
4. Strategi Pengelolaan dan Model Pembelajaran
f. Berkaitan dengan pendanaan olahraga sekolah 61, 62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Lampiran 2
INSTRUMEN ANGKET TRY OUT
Nama Guru / Kepsek / TU : ..................................................................
Nama Sekolah : ..................................................................
PETUNJUK PENGISIAN :
Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu dengan
memberikan tanda silang (X) pada huruf jawaban (a, b, c)
1. Apakah dalam menerapkan praktek Penjasorkes, Bapak / Ibu sudah
berpatokan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ?
a. Sudah c. Sama sekali belum memahami
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
2. Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan dalam menerapkan praktek
Penjasorkes yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?
a. Tidak kesulitan c. Mengalami kesulitan
b. Kadang-kadang kesulitan
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
3. Apakah siswa Bapak/Ibu sudah siap dalam penerapan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Penjasorkes ?
a. Sudah c. Belum siap
b. Kurang siap
Berilah a lasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
4. Adakah kendala yang dihadapi siswa dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Penjasorkes ?
a. Tidak ada c. Banyak kendala
b. Kadang-kadang ada, tidak
lebih dari 50%
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
5. Apakah Bapak/Ibu sudah paham tentang penyusunan silabus Penjasorkes?
a. Paham sepenuhnya c. Tidak paham
b. Kurang begitu paham
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
6. Apakah Bapak/Ibu rutin membuat Silabus sebelum proses pembelajaran?
a. Ya c. Tidak
b. Kadang-kadang, kurang dari 5 kali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
7. Apakah Bapak/Ibu juga paham pembuatan Rencana Program Pengajaran?
a. Paham c. Tidak paham
b. Kurang begitu paham
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
8. Apakah Bapak/Ibu rutin membuat Rencana Program Pengajaran?
a. Iya, selalu tiap satu bulan c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang, prosentase
kurang dari 80%
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
9. Apakah pembuatan Program Tahunan dan Program Semesteran sudah sesuai
dengan maksud dan tujuan ?
a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai sama sekali
b. Kurang sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
10. Apakah Bapak/Ibu sudah membaut Program Semesteran dan Program
Tahunan?
a. Membuat dengan baik
b. Kadang-kadang membuat, tapi prosentasinya kurang dari 80%
c. Tidak membuat
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
11. Apakah kepala sekolah menegur persiapan Bapak/Ibu kalau ada kekeliruan?
a. Ya, beberapa kali c. Tidak pernah
b. Ya, pernah tetapi kurang dari
tiga kali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
12. Apakah Bapak/ Ibu mengalami kesulitan berinteraksi dengan siswa dalam
pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?
a. Tidak mengalami
b. Pernah mengalami, tapi prosentasenya kurang dari 80%
c. Sering mengalami
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
13. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan atau pembekalan pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan adaptif?
a. Sering mengikuti
b. Kadang-kadang mengikuti, tapi prosentasenya kurang dari 80%
c. Tidak pernah sama sekali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
14. Apakah prasarana dan sarana Penjasorkes di sekolah sudah dapat mendukung
pelaksanaan Penjasorkes?
a. Sudah mendukung c. Tidak mendukung
b. Kurang mendukung
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
15. Apakah prasarana dan sarana penjasorkes di sekolah sudah sesuai dengan
keadaan siswa?
a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai
b. Kurang sesuai
16. Adakah kendala yang Bapak/Ibu hadapi dalam penyampaian materi
Penjasorkes kepada siswa ?
a. Ada
b. Kadang-kadang, tapi intensitasnya kurang dari 80%
c. Tidak ada
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
17. Apakah Bapak/Ibu selalu memakai buku pegangan untuk mengajar
Penjasorkes?
a. Selalu memakai c. Tidak memakai
b. Kadang-kadang tidak memakai
18. Apakah buku pegangan yang Bapak/Ibu gunakan sudah sesuai dengan
keadaan siswa?
a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai
b. Kurang sesuai
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
19. Apakah Bapak/Ibu selalu menyiapkan materi sebelum mengajar pelajaran
Penjasorkes?
a. Selalu mempersiapkan c. Tidak ada persiapan sama sekali
b. Kadang-kadang perlu persiapan
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
20. Apakah dalam mempersiapkan materi bahan ajar Bapak/Ibu selalu mengambil
dari buku pegangan mengajar Penjasorkes?
a. Ya, selalu c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
21. Apakah materi yang Bapak/Ibu berikan sudah sesuai dengan keadaan siswa?
a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai
b. Kurang sesuai
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
22. Apakah ukuran lapangan olahraga disekolah sudah memenuhi standar
pelaksanaan Penjasorkes ?
a. Sudah memenuhi c. Tidak memenuhi
b. Kurang memenuhi
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
23. Apakah tempat olahraga yang dimiliki disekolah sudah mendukung
pelaksanaan Penjasorkes?
a. Sudah mendukung c. Tidak mendukung
b. Kurang mendukung
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
24. Apakah alat-alat olahraga yang digunakan untuk pelaksanaan Penjasorkes ada
yang dimodifikasi ?
a. Semua dimodifikasi c. Tidak ada
b. Ada, tapi tidak semua
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
25. Apakah jumlah alat olahraga yang dimiliki sudah mencukupi dengan jumlah
siswa yang ada?
a. Sudah mencukupi
b. Kurang mencukupi
c. Tidak mencukupi
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
26. Apakah jum lah guru Penjasorkes disekolah sudah mencukupi dengan jumlah
kelas yang ada?
a. Sudah mencukupi
b. Kurang mencukupi, prosentase kurang dari 80%
c. Tidak mencukupi
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
27. Apakah kualifikasi guru yang Bapak/Ibu miliki sudah sesuai
a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai
b. Kurang sesuai
Apa kualifikasi guru yang Bapak/Ibu miliki? (S1 Olahraga, Diploma
Olahraga, Guru kelas) dan berilah alasan penguat dari jawaban salah satu
option!
..............................................................................................................................
28. Apakah dalam menerapkan Penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara menggunakan
sentuhan-sentuhan perasaan fisik untuk memberikan informasi?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
29. Apakah dalam mengajar Bapak, Ibu, Saudara menggunakan suatu tanda bunyi,
sumber bunyi yang konstan atau tetap ?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
30. Apakah Bapak, Ibu, Saudara mengalami kesulitan dalam menggunakan
demonstrasi visual pada saat mengajar ?
a. Tidak kesulitan c. Mengalami kesulitan
b. Kadang-kadang kesulitan
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
31. Apakah dalam menerapkan praktek Penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara
menggunakan suatu program modifikasi perilaku yang konsisten?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
32. Apakah Bapak, Ibu, Saudara memberikan pembelajaran aquatik pada siswa
didik anda?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
33. Apakah dalam memberikan pembelajaran permainan Bapak, Ibu, Saudara
selalu memberikan alat bantu yang variatif pada siswa ?
a. Ya, sela lu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
34. Apakah pada saat mengajar Bapak, Ibu, Saudara sudah memaksimalkan ruang
yang tersedia?
a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
35. Apakah dalam memberikan pembelajaran permainan Bapak, Ibu, Saudara
memodifikasi aturan main dan jenis aktifitas jasmaninya?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
36. Apakah Bapak, Ibu, Saudara sering memberikan olahraga permainan yang
bersifat rekreatif?
a. Sering c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
37. Apakah Bapak, Ibu, Saudara dalam mengajar penjasorkes memberikan
kegiatan yang menggunakan musik dan tari?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
38. Apakah Bapak, Ibu, Saudara dalam menerapkan praktek penjasorkes
memberikan kegiatan olahraga dan permainan yang menggunakan meja?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
39. Apakah pembelajaran penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara memberikan olahraga
senam dan aerobik?
a. Ya, sering c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
40. Apakah Bapak, Ibu, Saudara selalu memberikan permainan lingkaran?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Ya, tapi kurang dari tiga kali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
41. Apakah dalam menerapkan praktek penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara selalu
memberikan aktifitas yang meningkatkan kekuatan, kelentukan, kelincahan,
kecakapan, daya tahan?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang, tapi prosentasenya kurang dari 80%
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
42. Apakah dalam mengajar praktek penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara selalu
memberikan aktifitas yang menekankan pada gerakan-gerakan keseimbangan?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang, tapi kurang dari tiga kali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
43. Apakah dalam mengajar penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara memberikan
aktifitas yang menekankan pada gerakan-gerakan yang berpindah tempat?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
44. Apakah siswa Bapak, Ibu, Saudara selalu memberikan respon yang positif
dalam kegiatan belajar mengajar?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
45. Apakah strategi pembelajaran yang Bapak, Ibu, Saudara terapkan saat ini
sudah efektif dan efisien bagi siswa?
a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali
b. Kurang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
46. Apakah materi yang Bapak, Ibu, Saudara pilih sudah sesuai dengan kebutuhan
dan tingkat kecacatan siswa?
a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali
b. Kurang sesuai
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
47. Apakah Bapak, Ibu, Saudara sudah melaksanakan pelajaran individual yang
berkaitan dengan modifikasi lingkungan belajar siswa?
a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
48. Apakah Bapak, Ibu, Saudara sudah membuat urutan tugas jelas dalam
penerapan praktek penjasorkes?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
49. Apakah Bapak, Ibu, Saudara sudah membuat konsep yang konkret yang
berkaitan dengan peningkatan komunikasi dengan siswa?
a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
50. Apakah Bapak, Ibu, Saudara selalu membatasi ruang lingkup mengajar
penjasorkes?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
51. Apakah Bapak, Ibu, Saudara sering memberikan penguatan sewaktu mengajar
Penjasorkes?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
52. Apakah Bapak, Ibu, Saudara selalu menyiapkan materi sebelum mengajar
pelajaran Penjasorkes?
a. Selalu mempersiapkan c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang mempersiapkan
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
53. Apakah setelah mengajar Bapak, Ibu, Saudara selalu melakukan evaluasi?
a. Ya, selalu c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaba n salah satu option !
..............................................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
54. Seberapa sering Bapak, Ibu, Saudara melakukan evaluasi dalam satu
semester?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kurang dari tiga kali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
55. Apakah Bapak, Ibu, Saudara dalam mengajar selalu membe rikan contoh?
a. Ya, selalu
b. Kadang-kadang, kurang dari50% dari tatap muka
c. Tidak pernah
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
56. Apakah SLB Bapak, Ibu, Saudara sering mengikuti kejuaraan atau
pertandingan olahraga?
a. Ya, sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
57. Bagaimana prestasi olahraga SLB Bapak, Ibu, Saudara ditingkat daerah?
a. Baik c. Tidak baik
b. Kurang baik
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
58. Bagaimana prestasi olahraga SLB Bapak, Ibu, Saudara ditingkat nasional?
a. Baik c. Tidak baik
b. Kurang baik
Berilah alasan penguat dari jawaban salah sa tu option !
..............................................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
59. Bagaimana prestasi olahraga SLB Bapak, Ibu, Saudara ditingkat daerah
maupun ditingkat nasional dari tahun 2003-2008?
a. Baik c. Tidak baik
b. Kurang baik
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
60. Apakah setiap ada pertandingan olahraga pihak sekolah Bapak, Ibu, Saudara
selalu mendukung sepenuhnya?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
61. Bagaimana peran serta pemerintah daerah terhadap pembinaan olahraga di
SLB Bapak, Ibu, Saudara?
a. Baik c. Tidak baik
b. Kurang baik
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
62. Bagaimana bentuk peran serta pemerintah berupa pendanaan (bantuan
keuangan) terhadap pembinaan olahraga SLB Bapak, Ibu, Saudara?
a. Baik c. Tidak baik
b. Kurang baik
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
INSTRUMEN ANGKET TRY OUT
Nama Guru / Kepsek / TU : ..................................................................
Nama Sekolah : ..................................................................
PETUNJUK PENGISIAN :
Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu dengan
memberikan tanda silang (X) pada huruf jawaban (a, b, c)
1. Apakah dalam menerapkan praktek Penjasorkes, guru anda sudah berpatokan
pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ?
a. Sudah c. Sama sekali belum memahami
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
2. Apakah guru anda mengalami kesulitan dalam menerapkan praktek
Penjasorkes yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?
a. Tidak kesulitan c. Mengalami kesulitan
b. Kadang-kadang kesulitan
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
3. Apakah anda sudah siap dalam penerapan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Penjasorkes ?
a. Sudah c. Belum siap
b. Kurang siap
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
4. Adakah kendala yang anda hadapi dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Penjasorkes ?
a. Tidak ada c. Banyak kendala
b. Kadang-kadang ada, tidak
lebih dari 50%
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
5. Apakah guru anda sudah paham tentang penyusunan silabus Penjasorkes?
a. Paham sepenuhnya c. Tidak paham
b. Kurang begitu paham
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
6. Apakah guru anda rutin membuat Silabus sebelum proses pembelajaran?
a. Ya c. Tidak
b. Kadang-kadang, kurang dari 5 kali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
7. Apakah guru anda juga paham pembuatan Rencana Program Pengajaran?
a. Paham c. Tidak paham
b. Kurang begitu paham
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
8. Apakah guru anda rutin membuat Rencana Program Pengajaran?
a. Iya, selalu tiap satu bulan c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang, prosentase
kurang dari 80%
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
9. Apakah pembuatan Program Tahunan dan Program Semesteran sudah sesuai
dengan maksud dan tujuan ?
a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai sama sekali
b. Kurang sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
10. Apakah guru anda sudah membaut Program Semesteran dan Program
Tahunan?
a. Membuat dengan baik
b. Kadang-kadang membuat, tapi prosentasinya kurang dari 80%
c. Tidak membuat
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
11. Apakah kepala sekolah menegur persiapan Bapak/Ibu kalau ada kekeliruan?
a. Ya, beberapa kali c. Tidak pernah
b. Ya, pernah tetapi kurang dari
tiga kali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
12. Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan berinteraksi dengan siswa dalam
pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?
a. Tidak mengalami
b. Pernah mengalami, tapi prosentasenya kurang dari 80%
c. Sering mengalami
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
13. Apakah guru anda pernah mengikuti pelatihan atau pembekalan pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan adaptif?
a. Sering mengikuti
b. Kadang-kadang mengikuti, tapi prosentasenya kurang dari 80%
c. Tidak pernah sama sekali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
14. Apakah prasarana dan sarana Penjasorkes di sekolah sudah dapat mendukung
pelaksanaan Penjasorkes?
a. Sudah mendukung c. Tidak mendukung
b. Kurang mendukung
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
15. Apakah prasarana dan sarana penjasorkes di sekolah sudah sesuai dengan
keadaan siswa?
a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai
b. Kurang sesuai
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
16. Adakah kendala yang guru anda hadapi dalam penyampaian materi
Penjasorkes kepada siswa ?
a. Ada
b. Kadang-kadang, tapi intensitasnya kurang dari 80%
c. Tidak ada
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
17. Apakah guru anda selalu memakai buku pegangan untuk mengajar
Penjasorkes?
a. Selalu memakai c. Tidak memakai
b. Kadang-kadang tidak memakai
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
18. Apakah buku pegangan yang guru anda gunakan sudah sesuai dengan keadaan
siswa?
a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai
b. Kurang sesuai
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
19. Apakah guru anda selalu menyiapkan materi sebelum mengajar pelajaran
Penjasorkes?
a. Selalu mempersiapkan c. Tidak ada persiapan sama sekali
b. Kadang-kadang perlu persiapan
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
20. Apakah dalam mempersiapkan materi bahan ajar guru anda selalu mengambil
dari buku pegangan mengajar Penjasorkes?
a. Ya, selalu c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
21. Apakah materi yang guru anda berikan sudah sesuai dengan keadaan siswa?
a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai
b. Kurang sesuai
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
22. Apakah ukuran lapangan olahraga disekolah sudah memenuhi standar
pelaksanaan Penjasorkes ?
a. Sudah memenuhi c. Tidak memenuhi
b. Kurang memenuhi
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
23. Apakah tempat olahraga yang dimiliki disekolah sudah mendukung
pelaksanaan Penjasorkes?
a. Sudah mendukung c. Tidak mendukung
b. Kurang mendukung
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
24. Apakah alat-alat olahraga yang digunakan untuk pelaksanaan Penjasorkes ada
yang dimodifikasi ?
a. Semua dimodifikasi c. Tidak ada
b. Ada, tapi tidak semua
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
25. Apakah jumlah alat olahraga yang dimiliki sudah mencukupi dengan jumlah
siswa yang ada?
a. Sudah mencukupi
b. Kurang mencukupi
c. Tidak mencukupi
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
26. Apakah jumlah guru Penjasorkes disekolah sudah mencukupi dengan jumlah
kelas yang ada?
a. Sudah mencukupi
b. Kurang mencukupi, prosentase kurang dari 80%
c. Tidak mencukupi
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
27. Apakah kualifikasi yang guru anda miliki sudah sesuai
a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai
b. Kurang sesuai
Apa kualifikasi guru yang Bapak/Ibu miliki? (S1 Olahraga, Diploma
Olahraga, Guru kelas) dan berilah alasan penguat dari jawaban salah satu
option!
..............................................................................................................................
28. Apakah dalam menerapkan Penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara menggunakan
sentuhan-sentuhan perasaan fisik untuk memberikan informasi?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
29. Apakah dalam mengajar guru anda menggunakan suatu tanda bunyi, sumber
bunyi yang konstan atau tetap ?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
30. Apakah guru anda mengalami kesulitan dalam menggunakan demonstrasi
visual pada saat mengajar ?
a. Tidak kesulitan c. Mengalami kesulitan
b. Kadang-kadang kesulitan
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
31. Apakah dalam menerapkan praktek Penjasorkes guru anda menggunakan
suatu program modifikasi perilaku yang konsisten?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
32. Apakah guru anda memberikan pembelajaran aquatik pada siswa didik anda?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
33. Apakah dalam memberikan pembelajaran permainan guru anda selalu
memberikan alat bantu yang variatif pada siswa ?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Berilah alasan pe nguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
34. Apakah pada saat mengajar guru anda sudah memaksimalkan ruang yang
tersedia?
a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
35. Apakah dalam memberikan pembelajaran permainan guru anda memodifikasi
aturan main dan jenis aktifitas jasmaninya?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
36. Apakah guru anda sering memberikan olahraga permainan yang bersifat
rekreatif?
a. Sering c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
37. Apakah guru anda dalam mengajar penjasorkes memberikan kegiatan yang
menggunakan musik dan tari?
c. Ya c. Tidak sama sekali
d. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
38. Apakah guru anda dalam menerapkan praktek penjasorkes memberikan
kegiatan olahraga dan permainan yang menggunakan meja?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
39. Apakah pembelajaran penjasorkes guru anda memberikan olahraga senam dan
aerobik?
a. Ya, sering c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
40. Apakah guru anda selalu memberikan permainan lingkaran?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Ya, tapi kurang dari tiga kali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
41. Apakah dalam menerapkan praktek penjasorkes guru anda selalu memberikan
aktifitas yang meningkatkan kekuatan, kelentukan, kelincahan, kecakapan,
daya tahan?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang, tapi prosentasenya kurang dari 80%
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
42. Apakah dalam mengajar praktek penjasorkes guru anda selalu memberikan
aktifitas yang menekankan pada gerakan-gerakan keseimbangan?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang, tapi kurang dari tiga kali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
43. Apakah dalam mengajar penjasorkes guru anda memberikan aktifitas yang
menekankan pada gerakan-gerakan yang berpindah tempat?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
44. Apakah guru anda selalu memberikan respon yang positif dalam kegiatan
belajar mengajar?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
45. Apakah strategi pembelajaran yang guru anda terapkan saat ini sudah efektif
dan efisien bagi siswa?
a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali
b. Kurang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
46. Apakah materi yang guru anda pilih sudah sesuai dengan kebutuhan dan
tingkat kecacatan siswa?
a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali
b. Kurang sesuai
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
47. Apakah guru anda sudah melaksanakan pelaja ran individual yang berkaitan
dengan modifikasi lingkungan belajar siswa?
a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
48. Apakah guru anda sudah membuat urutan tugas jelas dalam penerapan praktek
penjasorkes?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
49. Apakah guru anda sudah membuat konsep yang konkret yang berkaitan
dengan peningkatan komunikasi dengan siswa?
a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
50. Apakah guru anda selalu membatasi ruang lingkup mengajar penjasorkes?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
51. Apakah guru anda sering memberikan penguatan sewaktu mengajar
Penjasorkes?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
52. Apakah guru anda selalu menyiapkan materi sebelum mengajar pelajaran
Penjasorkes?
a. Selalu mempersiapkan c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang mempersiapkan
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
53. Apakah setelah mengajar guru anda selalu melakukan evaluasi?
a. Ya, selalu c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah sa tu option !
..............................................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
54. Seberapa sering guru anda melakukan evaluasi dalam satu semester?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kurang dari tiga kali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
55. Apakah guru anda dalam mengajar selalu memberikan contoh?
a. Ya, selalu
b. Kadang-kadang, kurang dari50% dari tatap muka
c. Tidak pernah
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
56. Apakah SLB guru anda sering mengikuti kejuaraan atau pertandingan
olahraga?
a. Ya, sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
57. Bagaimana prestasi olahraga SLB anda ditingkat daerah?
a. Baik c. Tidak baik
b. Kurang baik
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
58. Bagaimana prestasi olahraga SLB anda ditingkat nasional?
a. Baik c. Tidak baik
b. Kurang baik
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
59. Bagaimana prestasi olahraga SLB anda ditingkat daerah maupun ditingkat
nasional dari tahun 2003-2008?
a. Baik c. Tidak baik
b. Kurang baik
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
60. Apakah setiap ada pertandingan olahraga pihak sekolah anda selalu
mendukung sepenuhnya?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
61. Bagaimana peran serta pemerintah daerah terhadap pembinaan olahraga di
SLB anda?
a. Baik c. Tidak baik
b. Kurang baik
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
62. Bagaimana bentuk peran serta pemerintah berupa pendanaan (bantuan
keuangan) terhadap pembinaan olahraga SLB anda?
a. Baik c. Tidak baik
b. Kurang baik
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
..............................................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Lampiran 3
Uji Validitas
Tabel kerja untuk menghitung validitas instrumen butir soal nomor 1
NO X Y X2 Y2 XY
1 3 130 9 16900 390
2 2 131 4 17161 262
3 3 120 9 14400 360
4 3 128 9 16384 384
5 3 152 9 23104 456
6 3 156 9 24336 468
7 3 168 9 28224 504
8 3 155 9 24025 465
9 2 111 4 12321 222
10 3 153 9 23409 459
11 3 166 9 27556 498
12 3 163 9 26569 489
13 2 116 4 13456 232
14 2 135 4 18225 270
15 3 158 9 24964 474
16 3 161 9 25921 483
Jumlah 44 2303 124 336955 6416
Menghitung korelasi antara nilai butir soal nomor 1 (x) dan nilai total (y) untuk uji
validitas instrumen butir soal nomor 1.
Hasil penghitungan data :
N = 16 ? X2 = 124
? X = 44 ? Y2 = 336955
? Y = 2303 ? XY = 6416
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
rXY = ? ?? ?2222 )(.)(.
..
YYNXXN
YXXYN
??????
????
= ? ?? ?22 (2303) - 336955 x 16(44) - 124 x 16(
)2303)(44(6416 16 ?x
= ? ? ? ?8747148
101332102656
??
= 41986081321
= 0,646
Kesimpulan :
Dari perhitungan diperoleh rhitung sebesar 0,646 dengan N = 16 dan taraf
signifikansi 5%, harga rtabel = 0,497. Ternyata rhitung sebesar 0,646 > rtabel sebesar
0,497 yang berarti butir soal nomor 1 dapat dinyatakan valid.
Catatan :
Penghitungan validitas semua butir soal menggunakan cara yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Lampiran 5
rXY = ? ?? ?2222 )(.)(.
..
YYNXXN
YXXYN
??????
????
16 40626 806 786 = ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 16 41746 806 16 39782 786
16500 = ––––––––––––––––––––––––––––––––––– 18300 18716
16500 = ––––––––––––– 342502800
16500 = –––––––––––––– 18506.83117
= 0.8916
2 rxy r11 = –––––––––––––––– 1 rxy
2 0.8916 = –––––––––––––––– 1 0.8916
1.7831 = ––––––––––––– 1.8916
= 0.9427 (Reliabel)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
Tabel r Product Moment
TABLE VALUES OF rproduct moment
The Level of Significant The Level of Significant N 5% 1% N 5% 1% 3 0.997 0.999 38 0.320 0.413 4 0.950 0.990 39 0.316 0.408 5 0.878 0.959 40 0.312 0.403 6 0.811 0.917 41 0.308 0.398 7 0.754 0.874 42 0.304 0.393 8 0.707 0.834 43 0.301 0.389 9 0.666 0.798 44 0.297 0.384
10 0.632 0.765 45 0.294 0.380 11 0.602 0.735 46 0.291 0.376 12 0.576 0.708 47 0.288 0.372 13 0.553 0.684 48 0.284 0.368 14 0.532 0.661 49 0.281 0.364 15 0.514 0.641 50 0.279 0.361 16 0.497 0.623 55 0.266 0.345 17 0.482 0.606 60 0.254 0.330 18 0.468 0.590 65 0.244 0.317 19 0.456 0.575 70 0.235 0.306 20 0.444 0.561 75 0.227 0.296 21 0.433 0.549 80 0.220 0.286 22 0.432 0.537 85 0.213 0.278 23 0.413 0.526 90 0.207 0.267 24 0.404 0.515 95 0.202 0.263 25 0.396 0.505 100 0.195 0.256 26 0.388 0.496 125 0.176 0.230 27 0.381 0.487 150 0.159 0.210 28 0.374 0.478 175 0.148 0.194 29 0.367 0.470 200 0.138 0.181 30 0.361 0.463 300 0.113 0.148 31 0.355 0.456 400 0.098 0.128 32 0.349 0.449 500 0.088 0.115 33 0.344 0.442 600 0.080 0.105 34 0.339 0.436 700 0.074 0.097 35 0.334 0.430 800 0.070 0.091 36 0.329 0.424 900 0.065 0.086 37 0.325 0.418 1000 0.062 0.081
Source : From E.S Pearson and H.O. Hartley, eds., Biometrika Tables for Statiscians, vol. 1, 3d ed., table 12, Cambridge university Press, New York, 1966. reproduced by permission of the editors and trustees of Biometrika.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
Lampiran 6
KISI – KISI INSTRUMENT PERTANYAAN TRY OUT
KOMPONEN UTAMA
INDIKATOR NO. SOAL
a. Berkaitan dengan penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan
1
b. Berkaitan dengan kesulitan dalam penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan
2
c. Berkaitan dengan kesiapan siswa dalam penerapan KTSP 3
d. Berkaitan dengan kendala yang dihadapi siswa dalam penerapan KTSP
4
e. Berkaitan dengan pemahaman dan rutinitas dalam penyusunan silabus
5, 6
f. Berkaitan dengan rutinitas penyusunan RPP 7
g. Berkaitan dengan pelatihan-pelatihan Penjasorkes adaptif untuk mendukung KTSP
8
h. Berkaitan dengan teguran dari Kepala Sekolah dalam proses pembelajaran
9
63. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan
i. Berkaitan dengan kesulitan berinteraksi dengan siswa dalam pelaksanaan KTSP
10
j. Berkaitan dengan pembekalan Penjasorkes adaptif 11
a. Berkaitan dengan keadaan sarana dan prasarana pendukung proses pelaksanaan Penjasorkes
12
b. Berkaitan dengan sarana pendukung kegiatan Penjasorkes yang berkaitan dengan keadaan siswa
13, 14
c. Berkaitan dengan penyampaian materi yang berhubungan dengan prasarana dan sarana olahraga
18, 19
d. Berkaitan dengan keadaan sarana dan prasarana olahraga yang berkaitan dengan standarisasi pelaksanaan Penjasorkes
20
e. Berkaitan dengan alat-alat olahraga yang dimodifikasi 21
64. Prasarana dan Sarana Olahraga
f. Berkaitan dengan jumlah alat olahraga yang dimiliki 15, 16, 17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
a. Berkaitan dengan jumlah guru Penjasorkes 22
b. Berkaitan dengan penerapan pengajaran Penjasorkes 23, 24, 25
c. Berkaitan dengan pelaksanaan pengajaran Penjasorkes yang menggunakan alat bantu
26, 27, 28
65. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
d. Berkaitan dengan interaksi guru yang memungkinkan tercapainya kompetensi belajar
29, 30, 31, 32
a. Berkaitan dengan teknik pengajaran yang dapat mencapai keberhasilan KTSP
33, 34
b. Berkaitan dengan metode mengajar 35, 36, 37
c. Berkaitan dengan partisipasi pihak sekolah dalam kejuaraan olahraga
38
d. Berkaitan dengan prestasi olahraga sekolah 39, 40, 41, 42
66. Strategi Pengelolaan dan Model Pembelajaran
e. Berkaitan dengan pendanaan terhadap pembinaan olahraga sekolah
43, 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
LAMPIRAN 7
INSTRUMEN ANGKET PENELITIAN
Nama Guru / Kepsek/TU : .............................................
Nama Sekolah : .............................................
PETUNJUK PENGISIAN :
Pilihlah alternatif jawaban yang sesuai menurut Bapak/ Ibu dengan memberi tanda
silang (X) pada huruf jawaban (a, b, c)
1. Apakah dalam menerapkan praktek penjasorkes, Bapak/Ibu sudah berpatokan
pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ?
a. Sudah c. Sama sekali belum memahami
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
2. Apakah Bapak/ Ibu mengalami kesulitan dalam menerapkan praktek
penjasorkes yang sesuai dengan Kurikulum Tingakat Satuan Pendidikan?
a. Tidak kesulitan c. Mengalami kesulitan
b. Kadang-kadang kesulitan
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
3. Apakah siswa Bapak / Ibu sudah siap dalam penerapan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Penjasorkes ?
a. Sudah c. Belum siap
b. Kurang siap
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
4. Adakah kendala yang dihadapi siswa dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Penjasorkes Penjasorkes ?
a. Tidak ada
b. Kadang-kadang ada, tidak lebih dari 50%
c. Banyak kendala
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
5. Apakah Bapak / Ibu paham tentang menyusun Silabus Penjasorkes ?
a. Paham sepenuhnya c. Tidak paham
b. Kurang begitu paham
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
6. Apakah Bapak/ Ibu rutin membuat silabus sebelum proses pembelajaran ?
a. Ya c. Tidak
b. Kadang-kadang, kurang dari 5 kali
Berilah alasan penguat dar i jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
7. Apakah Bapak/ Ibu rutin membuat Rencana Program Pengajaran ?
a. Iya, selalu tiap bulan c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang, prosentase kurang dari 80%
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
8. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan atau pembekalan pendidikan
jasmani olahraga dan kesehatan adaptif ?
a. Sering sekali mengikuti
b. Kadang-kadang mengikuti, tapi prosentasenya kurang dari 80%
c. Tidak sama sekali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
9. Apakah kepala sekolah menegur persiapan Bapak/ Ibu kalau ada kekeliruan ?
a. Ya, beberapa kali c. Sering mengalami
b. Ya, pernah tapi kurang dari 80%
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
10. Apakah Bapak/ Ibu mengalami kesulitan berinteraksi dengan siswa dalam
pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ?
a. Tidak mengalami c. Sering mengalami
b. Pernah mengalami, tapi prosentasenya kurang dari 80%
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
11. Apakah Bapak/ Ibu mengikuti pelatihan atau pembekalan pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan adaptif ?
a. Sering mengikuti
b. Kadang-kadang mengikuti, tapi prosentase kurang dari 80%
c. Tidak pernah sama sekali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
12. Apakah prasarana dan sarana penjasorkes di sekolah sudah mendukung
pelaksanaan penjasorkes ?
a. Sudah mendukung c. Tidak mendukung
b. Kurang mendukung
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
13. Apakah prasarana dan sarana penjasorkes di sekolah sudah sesuai dengan
keadaan siswa?
a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai
b. Kurang sesuai
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
14. Apakah buku penanganan yang Bapak/ Ibu gunakan sudah sesuai dengan
keadaan siswa ?
a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai
b. Kurang sesuai
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
15. Apakah bapak/ ibu selalu menyiapkan materi sebelum mengajar pelajaran
penjasorkes ?
a. Selalu mempersiapkan
b. Kadang-kadang perlu
c. tidak ada persiapan sama sekali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
16. Apakah dalam mempersiapkan materi bahan ajar Bapak/ Ibu selalu mengambil
dari buku pegangan mengajar Penjasorkes ?
a. Ya, selalu c. Tidak sesuai
b. Kurang sesuai
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
17. Apakah materi yang Bapak Bapak/ Ibu berikan sudah sesuai dengan keadaan
siswa ?
a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai
b. Kurang sesuai
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
18. Apakah ukuran lapangan olahraga disekolah sudah memenuhi standar
pelaksanaan Penjasorkes ?
a. Sudah sesuai c. Tidak sesuai
b. Kurang sekali
Berilah alasan pengua t dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
19. Apakah tempat olahraga yang dimiliki disekolah sudah mendukung
pelaksanaan penjasorkes yang dimiliki sekolah sudah mendukung pelaksanaan
Penjasorkes ?
a. Sudah mendukung
b. Kurang mendukung
c. Tidak mendukung
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
20. Apakah alat-alat orlahraga yang digunakan untuk pelaksanaan Penjasorkes ada
yang dimodifikasi ?
a. Semua di modifikasi
b. Ada, tapi tidak semua
c. Tidak ada
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
21. Apakah jumlah alat olahraga yang dimiliki sudah mencukupi dengan jumlah
siswa yang ada ?
a. Sudah mencukupi c. Tidak mencukupi
b. Kurang mencukupi
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
22. Apakah jumlah guru Penjasorkes diseolah sudah mencukupi dengan
jumlahkelas yang ada ?
a. Sudah mencukupi
b. Kurang mencukupi, prosentase kurang dari 80%
c. Tidak mencukupi
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
23. Apakah Bapak, Ibu, Saudara mengalami kesulitan dalam menggunakan
demonstrasi visual pada saat mengajar ?
a. Tidak kesulitan c. Mengalami kesulitan
b. Kadang kadang kesulitan
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
24. Apakah dalam menerapkan praktek Penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara
menggunakan suatu program modifikasi perilaku yang konsisten?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
25. Apakah bapak, Ibu, Saudara memberikan pembelajaran aquatik pada siswa
didik anda ?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
26. Apakah Bapak, Ibu, Saudara dalam mengajar Penjasorkes memberikan
kegiatan yang menggunakan musik dan tari ?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
27. Apakah, Bapak, Ibu, Saudara dalam menerapkan praktek Penjasorkes
memberikan kegiatan olahraga dan permainan yang menggunakan meja?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
28. Apakah pembelajaran Penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara memberikan olahraga
senam dan aerobik ?
a. Ya, sering c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
29. Apakah dalam menerapkan praktek Penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara selalu
memberikan permainan lingkaran ?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Ya, tapi kurang dari tiga kali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
30. Apakah dalam menerapkan praktek Penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara selalu
memberikan aktifitas yang meningkatkan kekuatan, kelentukan, kelincahan,
kecakapan, daya tahan ?
a. Ya, selalu
b. Kadang kadang tapi prosentasenya kurang dari 80%
c. Tidak sama sekali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
31. Apakah dalam mengajar praktek Penjasorkes Bapak, Ibu, Saudara sela lu
memberikan aktifitas yang menekankan pada gerakan-gerakan keseimbangan?
a. Ya, selalu
b. Kadang kadang tapi kwang dari tiga kali
c. Tidak sama sekali
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
32. Apakah dalam mengajar penjasorkes Bapak, Ibu Saudara memberikan akt ifitas
yang menekankan pada gerakan-gerakan yang berpindah tempat ?
a. Ya c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
33. Apakah siswa Bapak, Ibu, Saudara selalu memberikan respon yang positif
dalam kegiatan belajar ?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
34. Apakah strategi pembelajaran yang Bapak, Ibu, Saudara terapkan saat ini
sudah efektif dan efisien ?
a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali
b. Kurang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
35. Apakah materi yang bapak, ibu saudara pilih sudah sesuai dengan kebutuhan
dan tingkat kecacatan siswa ?
a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali
b. Kurang sesuai
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
36. Apakah Bapak, Ibu, Saudara sudah melaksanakan pelajaran individual yang
berkaitan dengan modifikasi lingkungan belajar ?
a. Ya, sudah c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
37. Apakah Bapak, Ibu, Saudara sering memberikan penguatan sew aktu pengajar
Penjasorkes ?
a. Sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
38. Apakah SLB Bapak, Ibu, saudara sering mengikuti kejuaraan atau
pertandingan olahraga ?
a. Ya, sering c. tidak pernah
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
39. Bagaimana Prestasi olahraga SLB Bapak, Ibu, Saudara ditingkat daerah ?
a. Baik c. Tidak baik
b. Kurang baik
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
40. Bagaimana prestasi olahraga SLB Bapak, Ibu, Saudara ditingkat nasional ?
a. Baik c. Tidak baik
b. Kurang baik
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
41. Bagaimana prestasi olahraga SLB Bapak, Ibu, Saudara ditingkat daerah
maupun di tingkat nasional dari tahun 2003 - 2008 ?
a. Baik c. Tidak baik
b. Kurang baik
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
42. Apakah setiap ada pertandingan olahraga pihak sekolah Bapak, Ibu, Saudara
selalu mendukung sepenuhnya ?
a. Ya, selalu c. Tidak sama sekali
b. Kadang-kadang
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
43. Bagaimana peran serta pemerintah daerah terhadap binaan olahraga di SLB
Bapak, Ibu, Saudara ?
a. Baik
b. Kurang baik
c. Tidak baik Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
Berilah alasan penguat dari jawaban salah satu option !
…………………………………………………………………………………
44. Bagaimana bentuk peran serta pemerintah berupa pendanaan (bantuan
keuangan) terhadap pembinaan olahraga SLB Bapak, Ibu, Saudara ?
a. Baik c. Tidak baik
b. Kurang baik
Berilah alasan penguat dari jawaban salah sa tu option !
…………………………………………………………………………………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
PERTANYAAN ANGKET
Nama Siswa :
Nama Sekolah :
PETUNJUK PENGISIAN :
Pilihlah alternatif jawaban yang sesuai menurut anda dengan memberi tanda
selang ( x ) pada huruf jawaban ( a, b, c )
1. Apakah dalam menerapkan Praktek Penjasorkes guru anda sudah berpatokan
pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ?
a. sudah c. sama sekali belum memahami
b. kadang-kadang
2. Apakah guru anda mengalami kesulitan dalam menerapkan Praktek
Penjasorkes yang sesuai dengan KTSP ?
a. tidak kesulitan c. Mengalami kesulitan
b. kadang-kadang kesulitan
3. 3. Apakah anda sudah siap dalam penerapan KTSP Penjasorkes ?
a. sudah c. belum siap
b. kurang siap
4. Adakah kendala yang anda hadapi dalam pelaksanaan KTSP Penjasorkes ?
a. tidak ada c. kendala
b. kadang-kadang ada, tidak lebih dari 50%
5. Apakah guru anda paham tentang menyusun Silabus Penjasorkes ?
a. paham sepenuhnya c. tidak paham
b. kurang begitu paham
6. Apakah Bapak/ Ibu anda rutin membuat sila bus sebelum proses pembelajaran?
a. ya c. tidak
b. kadang-kadang kurang dari 5 kali
7. Apakah Bapak/ Ibu guru anda rutin membuat Rencana Program Pengajaran ?
a. iya, selalu tiap bulan c. tidak sama sekali
b. tidak sama sekali
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
8. Apakah Bapak/ Ibu guru anda pernah mengikuti pelatiha n atau pembekalan
Penjasorkes Adaptif ?
a. sering sekali mengikuti
b. kadang-kadang mengikuti, tapi prosentasenya kurang dari 80%
c. tidak sama sekali
9. 9. Apakah Kepsek menegur persiapan Bapak/ Ibu guru anda kalau ada
kekeliruan ?
a. ya, beberapa kali c. sering menegur
b. ya, pernah tapi kurang dari 80%
10. Apakah Bapak/ Ibu guru mengalami kesulitan berinteraksi dengan anda dalam
pelaksanaan KTSP ?
a. tidak mengalami
b. pernah mengalami, tapi prosentasenya kurang dari 80%
c. sering mengalami
11. Apakah Bapak/ Ibu guru anda sering mengikuti pembekalan Penjasorkes
Adaptif ?
a. sering mengikuti
b. kadang-kadang mengikuti, tapi prosentasenya kurang daro 80%
c. tidak pernahsama sekali
12. Apakah Sarana dan Prasarana olahraga di sekolah anda sudah mendukung
pelaksanaan Penjasorkes ?
a. sudah mendukung c. tidak mendukung
b. kurang mendukung
13. Apakah Sarana dan Prasarana olahraga di sekolah anda sudah sesuai dengan
keadaan siswa ?
a. sudah sesuai c. tidak sesuai
b. kurang sesuai
14. Apakah buku pegangan yang Bapak/ Ibu guru anda gunakan sudah sesuai
dengan keadaan siswa ?
a. sudah sesuai c. tidak sesuai
b. kurang sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
15. Apakah Bapak/ Ibu guru anda selalu menyiapkan materi sebelum mengajar
Penjasorkes ?
a. selalu menyiapkan
b. kadang-kadang
c. tidak ada persiapan sama sekali
16. Apakah dalam rnempersiapkan materi bahan ajar Bapak/ Ibu guru anda selalu
mengambil dari buku pegangan mengajari Penjasorkes ?
a. ya, selalu c. tidak sama sekali
b. kadang-kadang
17. Apakah materi yang Bapak/ Ibu guru anda berikan sudah sesuai dengan
keadaan siswa ?
a. sudah sesuai c. tidak sesuai
b. kurang sesuai
18. Apakah ukuran lapangan olahraga di sekolah anda sudah memenuhi Standart
Pelaksanaan Penjasorkes ?
a. sudah sesuai c. tidak sesuai
b. kurang sesuai
19. Apakah tempat olah raga yang dimiliki sekolah sudah mendukung
pelaksanaan Penjasorkes ?
a. sudah mendukung c. tidak mendukung
b. kurang mendukung
20. Apakah alat-alat olahraga yang digunakan untuk pelaksanaan Penjasorkes ada
yang dimodifikasi ?
a. semua di modifikasi c. tidak ada
b. ada, tapi tidak semua
21. Apakah jumlah alat olahraga yang dimiliki sudah mencukupi dengan jumlah
siswa yang ada ?
a. sudah mencukupi c. tidak mencukupi
b. kurang mencukupi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
22. Apakah jumlah guru Penjasorkes di sekolah anda sudah mencukupi dengan
jumlah kelas yang ada ?
a. sudah mencukupi c. tidak mencukupi
b. kurang mencukupi
23. Apakah Bapak/ Ibu guru anda mengalami kesulitan dalam menggunakan
demostrasi visual pada saat mengajar ?
a. tidak kesulitan c. mengalami kesulitan
b. kadang-kadang kesulitan
24. Apakah dalam menerapkan Praktek Penjasorkes Bapak/ Ibu guru anda
menggunakan suatu program modifikasi perilaku yang konsisten ?
a. ya c. tidak sama sekali
b. kadang-kadang
25. Apakah Bapak/ Ibu guru anda memberikan pembelajaran aquatik pada siswa ?
a. ya c. tidak sama sekali
b. kadang-kadang
26. Apakah Bapak/ Ibu guru anda dalam mengajar Penjasorkes memberikan
kegiatan yang menggunakan musik dan tari ?
a. ya c. tidak sama sekali
b. kadang-kadang
27. Apakah bapak/ Ibu guru anda dalam menerapkan Praktek Penjasorkes
memberikan kegiatan olahraga dan permainan yang menggunakan meja ?
a. ya, selalu c. tidak sama sekali
b. kadang-kadang
28. Apakah dalam pembelajaran Penjasorkes bapak/ Ibu guru anda memberikan
olahraga senam aerobik ?
a. ya, sering c. tidak sama sekali
b. kadang-kadang
29. Apakah dalam Praktek Penjasorkes Bapak/ Ibu guru anda selalu memberikan
permainan lingkaran ?
a. ya, selalu c. tidaks sama sekali
b. ya, tapi kurang dari 50%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
30. Apakah dalam menerapkan Praktek Penjasorkes Bapak/ Ibu guru anda selalu
memberikan aktifitas yang meningkatkan kekuatan, kelentukan, kelincahan,
kecakapan, dan daya tahan ?
a. ya, selalu
b. kadang-kadang, tapi prosentasenya kurang dari 80%
c. tidak sama sekali
31. Apakah dalam mengajar Praktek Penjasorkes Bapak/ Ibu guru anda selalu
memberikan aktifitas yang menekankan pada gerakan-gerakan keseimbangan?
a. ya, selalu c. tidak sama sekali
b. kadang-kadang
32. Apakah dalam mengajar Penjasorkes Bapak/ Ibu guru anda memberikan
aktifitas yang menekankan pada gerakan-gerakan yang berpindah tempat ?
a. ya c. kadang-kadang
b. tidak sama sekali
33. Apakah anda selalu memberikan respon yang positif dalam kegiatan belajar ?
a. ya, selalu c. tidak sama sekali
b. kadang-kadang
34. Apakah strategi pembelajaran yang Bapak/ Ibu guru anda terapkan saat ini
sudah efektif dan efisien ?
a. ya, selalu c. tidak sama sekali
b. kurang
35. Apakah materi yang Bapak/ Ibu guru anda pilih sesuai dengan kebutuhan dan
tingkat kekurangan siswa ?
a. ya, sudah c. tidak sesuai sama sekali
b. kurang sesuai
36. Apakah Bapak/ Ibu guru anda sudah melaksanakan pengajaran individual
yang berkaitan dengan modifikasi lingkungan belajar ?
a. ya, sudah c. tidak sama sekali
b. kadang-kadang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
37. Apakah Bapak/ Ibu guru anda sering memberikan penguatan sewaktu
mengajar Penjasorkes ?
a. Ya, sering c. tidak pernah
b. tidak pernah
38. Apakah sekolah anda sering mengikuti kejuaraan atau pertandingan olahraga ?
a. Ya, sering c. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
39. Bagaimana prestasi olahraga sekolah anda ditingkat daerah ?
a. Baik c. Tidak baik
b. Kurang baik
40. Bagaimana prestasi olahraga sekolah anda ditingkat nasional ?
a. baik c. tidak baik
b. kurang baik
41. Bagaimana prestasi olahraga sekolah anda setingkat daerah maupun ditingkat
nasional dari tahun 2003 - 2008 ?
a. baik c. tidak baik
b. kurang baik
42. Apakah setiap ada pertandingan olahraga pihak sekolah selalu mendukung
sepenuhnya :
a. ya, selalu c. tidak sama sekali
b. kadang-kadang
43. Bagaimana peran serta pemerintah daerah terhadap pembinaan olahraga di
sekolah anda ?
a. baik c. tidak baik
b. kurang baik
44. Bagaimana bentuk peran serta pemerintah berupa pendanaan (bantuan
keuangan) terhadap pembinaan olahraga di sekolah anda ?
a. baik
b. kurang baik
c. tidak baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Gambar : 1 : Sarana Prasarana di SLB/E YP Surakarta
Gambar 2: Sarana Prasarana di SLB/E YP Surakarta
Lampiran 10
DOKUMENTASI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
Gambar 3 Kegiatan Penelitian di SLB/E YP Surakarta
Gambar 4: Sarana Prasarana di SLB/E YP Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
Gambar 5 : Kegiatan Penelitian di SLB/BC YSD Surakarta
Gambar 6: Kegiatan Penelitian di SLB/BC YSD Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
Gambar 7 : Kegiatan Penelitian di SLB/CG YPPCG Surakarta
Gambar 8: Kegiatan Penelitian di SLB/BC Panca Bakti Mulia Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Gambar 9 : Kegiatan Penelitian di SLB/BC Panca Bakti Mulia Surakarta
Gambar 10: Kegiatan Penelitian di SLB/BC Panca Bakti Mulia Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
Gambar 11 : Kegiatan Penelitian di SLB/E Bhina Putra Surakarta
Gambar 12: Kegiatan Penelitian di SLB/E Bhina Putra Surakarta