+ All Categories
Home > Documents > LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Date post: 14-Nov-2021
Category:
Upload: others
View: 9 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
39
LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti Sumbit Jurnal) Dosen Pembimbing: Sheyra Silvia Siregar, S. S., MTCSOL Anggota kelompok DPL: Retno Ida Purwaningsih 2211418002 Nada Salsabila 2411418022 Puput Sugiarto 2411418042 Khusnul Khotimah 3111418041 Aprilia Dian Nursafitri 3211418015 Vita Fatimah 3211418105 Gusta Syaeful Arifin 4611418038 Agung Wihartanto 5211418038 Via Fitriani 6211418051 Amanati Nurfitrianingsih 7211418145 Indah Tri Listianengsih 7311418218 Sya Nuri Artika 8111418151
Transcript
Page 1: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021

(Bukti Sumbit Jurnal)

Dosen Pembimbing:

Sheyra Silvia Siregar, S. S., MTCSOL

Anggota kelompok DPL:

Retno Ida Purwaningsih 2211418002

Nada Salsabila 2411418022

Puput Sugiarto 2411418042

Khusnul Khotimah 3111418041

Aprilia Dian Nursafitri 3211418015

Vita Fatimah 3211418105

Gusta Syaeful Arifin 4611418038

Agung Wihartanto 5211418038

Via Fitriani 6211418051

Amanati Nurfitrianingsih 7211418145

Indah Tri Listianengsih 7311418218

Sya Nuri Artika 8111418151

Page 2: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …
Page 3: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …
Page 4: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …
Page 5: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Upaya Re- Branding Identitas Usaha Sebagai Peningkatan Mutu Produk UMKM dan

Meningkatkan Presentase Selling

Re- branding efforts as an improvement in the product of umkm and increase its

percentage

Sheyra Silvia Siregar

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

[email protected]

Via Fitriani

Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang

[email protected]

Puput Sugiarto

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

[email protected]

Vita Fatimah

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang

[email protected]

Retno Ida Purwaningsih

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya rebranding identitas usaha untuk mencapai prosentase

penjualan yang maksimal tanpa menghilangkan kualitas produk UMKM Kuliner. Pada dasarnya

identitas produk adalah hal pertama yang diperhatikan konsumen sebelum membeli produk tersebut.

Upaya rebranding diharapkan mendapatkan niali lebih untuk memvisualisasikan produk yang akan

dijual. harapanya UMKM Kuliner dapat menerapkan metode penerapan Rebranding terhadap

produknya untuk mencapai titik penjualan yang tinggi.

Kata kunci:

Rebranding,UMKM

Abstract

This study aims to analyze the strategy to create rebranding of business identity to increase the

percentage of sales to the maximum without losing the quality of Culinary MSME product. Basically,

the product identity is the first thing consumers see before they buy the product. The rebranding by

redesigning the packaging. The rebranding process is expected to get more value for visualizing the

product. It is hoped that the rebranding process for this culinary business can achieve a high point of

sale.

Keywords:

Rebranding,UMKM

Page 6: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Data Penulis Korespondensi / information of corresponding author

Nama penulis

Author name

Surel

Email

Nomor HP

Contact No.

Alamat Surat

Mail Address

Page 7: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

PENDAHULUAN

Perkembangan UMKM di Indonesia saat ini berkembang pesat. Seiring berkembangnya teknologi,

persaingan UMKM di Indonesia semakin ketat. Berdasarkan data dari perkembangan Badan Pusat

Statistik ( BPS ), UMKM di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2010,

jumlah UMKM ada 52,8 juta dan pada tahun 2018 bertambah menjadi 64,2 juta usaha. UMKM biasa

disebut Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang mana usaha disekitar rumah seperti warung bisa saja

disebut UMKM.

UMKM merupakan usaha yang produktive untuk dikembangkan bagi mendukung perkembangan

ekonomi secara makro dan mikro di Indonesia dan mempengaruhi sektor-sektor yang lain bisa

berkembang. Salah satu sektor yang terpengaruh dari pertumbuhan UMKM adalah sektor usaha kuliner.

Lebih dari separuh UMKM yang ada di Indonesia merupakan usaha kuliner. Hal ini menjadikan pola

persaingan yang sangat tinggi, dan sangat diperlukannya branding.

Branding adalah sebuah kegiatan komunikasi, mempekuat, mempertahankan sebuah brand dalam

rangka memberikan perspektif kepada orang lain yang melihatnya.

Menurut Kotler (2009), branding merupakan nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi

dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa atau kelompok penjual

dengan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing.

Sedangkan menurut Landa (2006), pengertiannya bukanlah sekedar merek atau nama dagang dari

sebuah produk, jasa, atau perusahaan.

Namun semuanya yang berkaitan dengan hal-hal yang kasa mata dari sebuah merek mulai dari nama

dagang, logo, ciri visual, citra, kredibilitas, karakter, kesan, persepsi, dan anggapan yang ada di benak

konsumen perusahaan tersebut.

Lambat laun definisi branding semakin berkembang hingga kini didefinisikan sebagai kumpulan

kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka proses membangun dan

membesarkan brand.

Branding bukan hanya dibuat semata-mata sekedar memastikan logo atau merek itu dikenal masyarakat.

Tetapi harus menciptakan emosional diantara konsumen dengan perusahaan atau pelayanan. Branding

dibuat untuk membentuk cintra suatu usaha yang dikenal oleh konsumen.

Usaha untuk membangun sebuah merek ( Brand building ) bukan sekedar gencar melakukan berbagai

aktivitas komunikasi pemasaran, tetapi yang terpenting dapat terus menunjukkan value yang tinggi yang

bisa disampaikan kepada pelanggan atau konsumen mulai dari kualitas hingga pada inovasi produk.

Sebenarnya, usaha branding yang dilakukan tak lain adalah untuk meningkatkan presentase selling. Personal selling adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh setiap pebisnis guna mempertahankan dan

juga mengembangkan bisnisnya dengan mendapatkan keuntungan dari konsumen.

Henry Simamora menjelaskan bahwa personal selling adalah penyampaian secara lisan atau

percakapan antara satu atau lebih calon konsumen dengan penjual agar konsumen mau melakukan

penjualan.

Pride dan Ferrel berpendapat bahwa personal selling adalah suatu bentuk komunikasi yang dijalin

secara pribadi untuk memberikan informasi kepada pelanggan dan membujuknya untuk membeli produk

yang ditawarkan.

Page 8: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

METODE PENERAPAN

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus deskriptif kualitatif. Berdasarkan Modul Rancangan

Penelitian ( 2019 ) yang diterbitkan Ristekdikti, penelitian kualitatif bisa dipahami sebagai prosedur riset

yang memanfaatkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari objek yang bisa diamati.

Sejalan dengan kenyataan Bogdan dan Taylor ( 1975 ), dimana mereka mengartikan bahwasanya

penelitian kualitatif juga termasuk metodologi yang dimanfaatkan.sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif, sedangkan data deskriptif adalah data yang ditulis menggunakan kata -

kata secara mendetail. Sedangkan proses perolehan data dihasilkan dari observasi studi kasus pada objek

yan diteliti. Objek penelitian ini adalah Pelaku UMKM bidang kuliner. dan dideskripsikan sesuai

perolehan data yang didapatkan.

HASIL DAN KETERCAPAIAN SASARAN

Upaya rebranding yang bertujuan sebagai peningkatan mutu produk UMKM Kuliner memiliki peranan

yang signifikan terhadap nilai produk yang akan berpengaruh terhadap hasil penjualan produk yang

sudah melalui proses rebranding. Dalam prosesnya, Rebranding bukan hanya merubah produk dari segi

visualisasinya saja akan tetapi lebih kepada langkah prefentif dan visi misi secara actual mengikuti

perkembangan zaman.

UMKM yang akan melakukan rebranding harus memperhatikan tujuan rebranding itu sendiri, adapun

tujuannya sebagai berikut:

1. memperoleh audiens yang lebih banyak

Seiring dengan perkembangan teknologi dan memudahkan pelaku usaha mempromosikan

produknya audiens adalah sesuatu terpenting yang menjadi sasaran promosi usaha mereka.

dengan rebranding UMKM bisa menawarkan produknya semaksimal mungkin untuk

menciptakan daya tarik sebanyak banyaknya dari target audiens brand produknya.

2. menciptakan keuinkan terhadap brand sendiri

sesuatu yang unik pastinya akan lebih diperhatikan oleh target konsumen. seuatu yang

berbeda dengan produk lain akan menambah nilai lebih terhadap marketing produk.

3. Menjaga Eksistensi

Resiko suatu usaha mengalami bangkrut adalah karena tidak up to date terhadap tren

market. rebranding yang melihat tren market akan selalu memvisualisasikan produknya

sesuai tren yang sedang eksis.

4. Meningkatkan Keuntungan Usaha

Kualitas brand dan ekistensi yang terjaga akan menumbuhkan daya beli konsumen dan

memunculka trust bagi pelanggan. karena daya beli yang terjaga dan terus meningkat,

keuntungan usaha juga akan terus bertambah.

Dari observasi yang sudah dilakukan melalui pengamatan objek dan literature yang didapatkan.

rebranding adalah upaya yang sangat efisien dan memiliki efektifitas yang tinggi. dari analisis yang

dilakukan upaya rebranding tetap harus memperhatikan SWOT, karena suatu produk akan tetap laku

dipasaran ketika produk tersebut memiliki kekuatan dan memperoleh kepercayaan konsumen.

Page 9: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Sebelum di lakukan analasis SWOT, dilakukan klasifikasi dan analisis faktor internal (kekuatan dan

kelemahan usaha). Prosedur analisis faktor-faktor internal (IFAS=Internal Factor Analysis Summary)

adalah sebagai berikut:

1) Disusun faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan.

2) Dilakukan pemberian bobot dari 1,00 hingga 0,00 (dari sangat penting hingga tidak

penting) tergantung besarnya dampak faktor tersebut.

3) Dilakukan pemberian rating skala 4-1 untuk kekuatan (kekuatan yang besar diberikan

nilai 4 dan yang paling kecil diberikan nilai 1).

4) Dilakukan pemberian rating skala 1-4 untuk kelemahan (kelemahan yang besar di

berikan nilai 1 dan yang paling kecil diberikan nilai 4).

5) Dilakukan perkalian antar bobot dengan rating sehingga diperoleh nilai untuk setiapa

faktor.

6) Nilai setiap faktor di jumlahkan sehingga diperoleh nilai total untuk faktor strategi

eksternal. Nilai ini menunjukkan bagaimana perusahaan bereaksi terhadap faktor-faktor

internalnya dan dapat digunakan sebagai pembanding untuk perusahaan sejenis.

Setelah itu dilakukan klasifikasi dan analisis faktor-faktor strategi eksternal (EFAS=External Factor

Analysis Sunmary). Prosedur analsis faktor-faktor adalah sebagai berikut (Rangkuti, 2002):

1) Disusun faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman.

2) Dilakuukan pemberian bobot dari 1,00 hingga 0,00 (dari sangat penting

hingga tidak penting) bergantung besarnya dampak faktor tersebut.

3) Dilakukan pemberian rating skala 4-1 untuk peluang (pluang yang besar).

4) Dilakukan pemberian rating skala 1-4 untuk ancaman (ancaman yang besar).

5) Dilakaukan perkalian antar bobot dengan rating sehingga diperoleh nilai untuk setiap

faktor.

6) Nilai setiap faktor di jumlahkan sehingga diperoleh nilai total untuk faktor strategi

eksternal. Nilai ini menunjukkan bagaimana perusahaan bereaksi terhadap faktor-faktor

eksternalnya dan dapat digunakan sebagai pembanding untuk perusahaan sejenis.

Page 10: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Analisis SWOT tersebut sangat berpengaruh terhadap upaya rebranding terhadap produk yang akan

dipasarkan. untuk memperoleh daya jual yang tinggi sebagai tujuan dari rebranding itu sendiri maka

diperlukan metode selling yang tepat.

Fenomena saat ini, pelaku bisnis dalam penentuan harga jual hanya berdasarkan perhitungan kasar atau

tradisional. Pelaku bisnis tidak dapat secara pasti menentukan kos per unit produk, dan margin per unit

hasil penjualan produknya. Metode perhitungan yang kasar atau tradisional dapat menyebabkan kos per

unit produk mengalami distorsi, sehingga pelaku bisnis tidak akan dapat menentukan harga jual yang

berdaya saing (Hansen dan Mowen, 2009: Kaplan, dan Porter, 2011: Evaraet dan Werner, 2007; Kuchta

dan Troska, 2007). Metode tradisional hanya menggunakan satu macam dasar pembebanan kos untuk

pemakaian sumber daya, padahal setiap pemakaian sumber daya yang berbeda dapat saja dikonsumsi

berdasarkan dasar pembebanan yang berbeda pula, hal ini menjadi suatu keterbatasan dari metode

tradisional. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk menciptakan harga jual produk yang berdaya

saing adalah menetapkan cost leadership (Kepemimpinan biaya). Kepemimpinan biaya dapat diperoleh

dengan memproduksi produk-produk dengan tingkat biaya yang paling rendah dibandingkan dengan

pesaingnya (Thompson, et al, 2010 dan Gervaes, et al, 2010).

Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa selling merupakan titik ujung dari tujuan usaha. untuk

mencapai tujuan tersebut upaya rebranding sebagai dasar berhasilnya suatu produk dapat tetap eksis

dipasaran melalu tahapan yang harus dilalui secara efisien dan memiliki dampak efektifitas yang tinggi.

UMKM Kuliner hendaknya memperhatikan pola tren yang sedang berkembang, memiliki visi yang jelas

dan memnjalankan misi semaksimal mungkin dengan tetap memperhatikan segala resiko pasar yang

mungkin akan terjadi. Rebranding sebagai kunci berhasilnya produk tetap bertahan tentunya juga harus

menggunakan metode marketing yang tepat pula. prosentase penjualan yang maksimal tentunya juga

didapat dari kualitas dan analisis produk yang baik. melalui rebranding, UMKM Kuliner akan

mendapatkan benefit tersebut. dapat mengikuti tren dan terus berinovasi menciptakan keunikan sebagai

identitas produk guna menambah nilai jual atau prosentase penjualan produk UMKM Kuliner.

Tahap Eksplorasi

Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau melakukan

penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu. Ditahap ini penulis dan tim melakukan observasi

berbagai macam umkm desa yang nantinya akan diangkat untuk dijadikan re-branding identitas visual

untuk meningkatkan citra produk.

Gambar 1. Produk UMKM Saleh DSW

Page 11: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Usaha Kuliner Saleh DSW adalah UMKM yang diangkat untuk re-branding indentitas visual oleh tim

dengan mempertimbangkan kurangnya sebuah ciri khas / identitas yang melekat pada produk sebagai

pembeda dengan produk lain di pasaran. Pada mulanya Saleh pisang DSW bernama saleh pisang mandiri

yang kemudian berganti menjadi DSW yang merupakan inisial dari nama anak anak dari peemilik usaha

Sale pisang. Bahan dasar pembuatannya adalah pisang, adonan tepung, penyedap rasa, pemanis buatan,

vanili.

Eksplorasi yang didapat dari identitas visual saleh DSW adalah penggunaan model atau template untuk

logo yang sangat umum digunakan dengan penerapan bentuk oval atau bulat dengan keterangan produk

didalamnya sehingga konsumen tidak akan terlalu memperhatikan atau tidak mempunyai daya tarik

visual yang mampu membuat konsumen tertarik untuk membeli hanya dari melihat tampilan visualnya

Identitas visual merupakan wajah pertama yang akan dikenali oleh masyarakat ketika sebuah

brand/produk muncul di pasaran. Tujuan dari identitas visual sendiri untuk menciptakan kesan/sifat

sebuah brand kepada audiens. Dan kemasan visual dari saleh dsw belum memiliki elemen dari identitas

visual yang dapat menjadikannya pembeda dengan brand lain di pasaran.Untuk itu tim penulis

melakukan upaya rebranding identitas visual untuk menghadirkan wajah baru saleh dsw yang mampu

mengangkat dari segi kesan dan kebaruan yang dihadirkan.

Dari sinilah semua tahap eksplorasi terkait ide produk sale pisang DSW, sejarah dan perjalanan usaha

sale, pengumpuan data dan referansi guna penciptaan kemasan yang kemudian di olah dan dianalisis

keseluruhan data untuk selanjutnya masuk pada tahap perancangan desain kemasan sale pisang DSW

Tahap Perancangan

Pada tahap perancangan dibagai dalam dua sub yaitu perancangan untuk identitas visual produk dan

perancangan pada kemasan produk. Dimana kedua bagian ini saling berkaitan dalam menciptakan

sebuah kesan di masyarkat dan dalam dunia brand itu sendiri.

Gambar 2. Rancangan desain identitas visual

Gambar 3. Rancanga model kemasan dan penempatan

Page 12: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Perancangan desain identitas visual sale DSW yang baru menekankan pada unsur kebaruan dan

modernisasi dengan memunculkan kesan nikmat yang sesuai dengan produk sale. Penggunaan ilustrasi

sale sebagai ciri khas dan informasi terkait isi produk. Perubahan gaya desain terletak pada keberanian

untuk menciptakan pola baru dan berbeda dengan model desain kotak dan penempatan pada sudut bawah

kemasan. Penempatan ini bukan tanpa alasan, bagian saleh bagian bawah yang tidak rata akan tertutupi

oleh logo sehingga menimbulkan kesan rapi dan tidak berantakan dibandingkan dengan logo

sebelumnya di tengah bagian bawah sale akan terlihat tidak rata.

Gambar 3. Ilustrasi identitas visual sale

Identitas visual yang diciptakan dengan maksud untuk menyampaikan kesan kepada audiens melalui

penggunaan ilustrasi produk saleh dengan bagian pada nama produk sekaigus memunculkan ekspresi

orang yang terkesan santai atau sedang menikmati sesuatu.

Gambar 3. Rancangan Kemasan

Page 13: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Produk saleh pada umumnya dipasaran menggunakan kemasan plastik sebagai pelindung kualitas

produk hingga pada tangan konsumen. Pada kemasan lama menggunakan media klip untuk menutup

kemasan namun udara masih masuk dan saleh tidak bertahan lama atau kualitas akan menurun. Dalam

kebaruan yang dihadirkan di kemasan baru menggunakan sistem pres sehingga udara tidak masuk dan

kualitas produk terjaga hingga tangan konsumen

Tahap Perwujudan

Gambar 4. Realisasi rancangan desain

Gambar 5. Standar produksi logo

Page 14: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Gambar 6.Identitas visual baru sale

Pada tahap perwujudan semua rancangan dan ide dari penggalian informasi dan eksplorasi dituangkan

dalam bentuk digital melalui proses desain menggunakan perangkat computer dan software desain

dalam penciptaaannnya. Dengan melibatkan tiga pendekatan krtitik seni dalam penciptaannya antara

lain:

Pendekatan formalistik (kajian Bentuk)

• Kebaruan yang dihadirkna dalam proses pengemasanan menggunakan sistem press panas

menjadikan kemasan lebih terlihat rapih dan mampu menjaga kualitas isi produk hingga tangnan

konsumen daripada sebelumnya yang hanya menggunakan staples.

• Ukuran kemasan tidak terlalu besar maupun kecil sehingga memberikan kenyamanan kepada

konsumen dan mudah dibawa

• Kemasanan menggunakan plastic ukuran 1 kg dengan berat bersih produk 160gr dengan isian

6-7 potong sale dengan tujuan menjadikannya produk sekali makan yang bisa habis dalam

sekali buka dan tidak perlu untuk disimpan sehingga kualitas produk tidak menurun

Pendekatan Instrumental(fungsi praktis dan psikis)

• Daya tarik dari fungsi praktis kemasan sale pisang DSW yang baru adalahan kelebihan dari

sistem press panas yang lebih kedap udara sehingga melindungi kualitas isi produk sale,

kemasan disesuaikan isi dan porsi produk sehingga mudah disimpan dan tidak memakan banyak

tempat.

• Daya tarik fungsi psikis kemasan sale DSW adalah penggunaan warna kuning dan coklat pada

desain identitas visual untuk memberikan kesan / citra hangat, bersahabat, dan menarik mata

audiens untuk mengamati. Ilustrasi sale dalam kemasanan sebagai identitas pembeda dengan

produk sale lainnya yang menggunakan pendekatan ilustrasi yang lembut dan ramah

Page 15: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Pendekatan Ekspresi

• Ciri khas dari kemasan pisang sale DSW terletak pada ilustrasi dalam desain kemasan dimanan

pada bagian nama produk akan terlihat kalimata “Sale DSW” menggambarkan ekspresi wajah

orang yang sedang menikmati yang mengesankan tentang kenikmatan sale pisang DSW

• Pemiliha warna dominan kuning dan coklat untuk mencitrakan tentang isi produk dan menarik

mata konsumen untuk mengamati lebih lama produk dibandingkan brand lain

KESIMPULAN

Dimasa pandemi ini semua bidang mengalami dampaknya . melalui rebranding identitas visual ini tim

penulis mecoba membantu pelaku usaha kecil menengah untuk bertahan dan berkembang dengan

menghadirkan Inovasi dan upaya rebranding identitas visual di bidang UMKM kuliner diharapkan

mampu untuk meningkatkan eksistensi brand dan mengangkat penjualan produk di masyarkat secara

luas dengan menerapkan berbagai pendekatan desain dalam penciptaan identitas visual yang lebih

modern dan berkualitas mengikuti selera pasar masyarkat saat ini

DAFTAR PUSTAKA

Safitri, D. I. B. (2017). Strategi rebranding zora radio. Jurnal PRofesi Humas.Vol. 2, No. 1, Agustus

2017, 1-12

Simonson, A.(1997). (2019). Marketing aesthetics: the strategic management of brands, identity and

image, NY: Free Press

Tinarbuko, Sumbo. (2017). DEKAVE: Desain Komunikasi Visual Penanda Zaman Masyarakat

Global. Yogyakarta: Penerbit CAPS.

Tinarbuko, Sumbo. (2017). Membaca Makna Tanda dan Makna Desain Komunikasi Visual.

Yogyakarta: Penerbit BP ISI Yogyakarta.

Riztama, Wirania, & Patra (2017). Membangun identitas visual untuk media promosi mikro kecil dan menengah. Fakultas Industri Kreatif - Universitas Telkom.

Adelia & Dergibson (2020). Pengaruh brand identity terhadap brand loyalty melalui brand image dan brand trust. Manajemen, Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie

Page 16: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Korespondensi: [email protected]

Published by Pusat Pengembangan KKN, LPPM, Universitas Negeri Semarang

Submitted: 0000-00-00

Accepted: 0000-00-00

Published: 0000-00-00

Jurnal Bina Desa

Volume 0 (0) (0000) 0-00

p-ISSN 2715-6311 e-ISSN 2775-4375

https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jurnalbinadesa

Sosialisasi Efektivitas Adaptasi Kebiasaan Baru Bagi Masyarakat

Pedesaan Untuk Meningkatkan Produktivitas Di Masa Pandemi

Sheyra Silvia Siregar.,S.S.,MTCSOL, Amanati Nurfitrianingsih (7211418145),

Aprilia Dian Nursafitri (3211418015), Khusnul Khotimah (3111418041), dan Sya

Nuri Artika (8111418151)

Universitas Negeri Semarang

2021

Email: [email protected] [email protected],

[email protected], [email protected],

[email protected]

Abstrak. Tingkat kesadaran masyrakat Indonesia terhadap kebiasaan baru dalam rangka memerangi pandemi Covid-19 tergolong masih rendah, dan dalam hal ini penting dilakukan sosialisasia adaptasi kebiasaan baru terhadap masyarakat sebagai upaya pembudayaannya, mengingat pandemi Covid-19 belumlah usai. Sosialisasi adaptasi kebiasaan baru dengam materi utama adalah kebiasaan 5M dilakukan oleh mahasiswa KKN BMC UNES 2021 wilayah Kabupaten Kebumen dengan mengacu pada lokasi KKN penulis yaitu di 3 (tiga) desa di wilayah Kabupaten Kebumen. Metode pelaksanaan sosialisasi dilakukan dengan cara luring maupun daring dengan menggunakan media sosialisasi berupa video dan poster yang berkearifan lokal, dengan maksud untuk dapat menarik masyarakat serta masyarakatpun dapat lebih mudah memahami materi sosialisasi. Hasil dari adanya sosialisasi adaptasi kebiasaan baru ini, masyarakat menjadi lebih berwawasan terkait dengan pentingnya adaptasi kebiasaan baru di masa pandemic serta mulai terpupuk kesadarannya untuk memulai membiasakannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Kata Kunci: Adaptasi, Sosialisasi, 5M, Produktivitas, Covid-19

Page 17: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Nama Penulis / Jurnal Bina Desa, Vol. 1, No.1, Tahun 2021

2

Pendahuluan

Pada tahun 2019 ditemukan virus baru yaitu virus corona yang kemudian berubah nama

menjadi Covid-19. Covid-19 (Corona Virus Disease) adalah suatu penyakit menular yang

disebabkan oleh SARS-C0V 2. Covid-19 menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan dan

gejalanya seperti penyakit flu, sehingga tidak mudah unutk dibedakan. Respon setiap orang

terhadap covid-19 tentu berbeda-beda. Gejala paling umum yang dialami yaitu, demam, batuk

kering, dan kelelahan. Gejala yang sedikit tidak umum dari penderita covid-19 yaitu, rasa tidak

nyaman dan nyeri, nyeri tenggorokan, diare, konjungtivitas (mata merah), sakit kepala, hilangnya

indera perasa atau penciuman, dan muncul ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari

tangan atau jari kaki. Sedangkan gejala serius yang dialamai penderita covid-19 yaitu, kesulitan

bernapas atau sesak napas, nyeri dada atau rasa tertekan pada dada, dan hilangnya kemampuan

berbicara atau bergerak. Gejala biasanya muncul setelah 5-6 hari terinfeksi covid-19 (WHO,

2021).

Covid -19 pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada tanggal 31

Desember 2019. Covid-19 pertama kali masuk ke negara Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020.

Pasien pertama positif Covid-19 terinfeksi akibat berkontak langsung dengan warga negara

Jepang. Covid-19 menyebar dengan cepat di Indonesia. Per 19 September 2021 jumlah total

terkonfirmasi positif di Indonesia yaitu 4.190.763 kasus. Dari jumlah kasus tersebut, 60.969

merupakan kasus aktif. Kasus aktif merupakan kasus di mana pasien sampai saat ini masih positif

terinfeksi covid-19. Wilayah Kabupaten kebumen jumlah total terinfeksi covid-19 per tanggal 20

September 2021 yaitu 18.001 kasus, di mana 16.727 terkonfirmasi sembuh, 66 terkonfirmasi

isolasi, 33 terkonfirmasi dirawat, 1.167 terkonfirmasi meninggal, dan 8 belum terverivikasi

(Kemenkab, 2021). Sedangkan untuk seluruh dunia jumlah total terinveksi covid-19 yaitu 219

juta, dengan 4,55 juta dinyatakan meninggal dunia. (WHO, 2021). Banyak yang terinfeksi covid-

19 setidaknya satu kali dalam hidupnya. Penularan covid-19 dapat melalui kontak fisik seperti

bersentuhan langsung dengan orang yang terinfeksi, terkena percikan air liur, yang kemudian

menyentuh mulut, hidung atau mata setelah memegang benda yang terkena percikan air liur

penderita covid-19. Selain itu covid-19 juga dapat menyebar secara tidak langsung dari kuman-

kuman yang tetap dapat hidup di benda-benda yang telah disentuh oleh penderita covid-19.

Jumlah kasus yang terus bertambah menjadikan covid-19 sebagai masalah kesehatan global

yang memerlukan penanganan yang tepat. Masalah kesehatan terkait covid-19 merupakan

permasalahan yang penting sehingga masuk dalam prioritas penanganan. Penanganan dapat

dilakukan dengan kerja sama internasional antar bangsa dan juga kerja sama tingkat nasional

maupun lokal dalam suatu pemerintahan. Kerja sama yang efektif diharapkan dapat membantu

menuntaskan dan memutus rantai penyebaran covid-19.

Melihat angka Covid-19 yang semakin tinggi di Indonesia, pemerintah Indonesia pun

akhirnya mengeluarkan kebijakan kebiasaan baru (new normal) sesuai dengan anjuran WHO.

Kebiasaan baru (new normal) dijalankan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan

Covid-19. Kebiasaan baru (new normal) merubah beberapa pola kehidupan masyarakatnya

terutama perubahan pada pola interaksinya yang berbeda dengan sebelumnya, jika kebiasaan baru

(new normal) tidak diterapkan dikhawatirkan akan membuat resiko penularan lebih tinggi.

Kebiasaan baru (new normal) dilaksanakan dengan tujuan agar masyarakat tetap produktif dalam

Page 18: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Efektivitas Sosialisasi Adaptasi Kebiasan Baru Bagi Masyarakat Pedesaan untuk Meningkatkan Produktivitas di Masa Pandemi

3

menjalankan kegiatannya meski di masa pendemi. Beberapa kebiasaan baru yang dapat

diterapkan di masyarakat yaitu, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, tidak melakukan

kontak fisik saat berinteraksi, selalu memakai masker, mengonsumsi makanan sehat agar

imunitas tubuh tetap terjaga, dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.

Kebiasaan baru (nerw normal) yang diterapkan di dalam masyarakat dapat menjadi norma sosial

baru dalam kehidupan sehari-hari. Norma sosial tersebut jika diterapkan secara disiplin akan

sangat membantu dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

Covid-19 tidak hanya memberikan dampak negatif terhadap bidang kesehatan saja, namun

bidang lainnya pun ikut merasakan seperti bidang ekonomi, pariwisata dan pendidikan. Pada

bidang ekonomi yang dialami oleh pedagangn banyak warung-warung yang harus tutup karena

pembatasan waktu. Hal ini menyebabkan pendapatan masyarakatnya berkurang karena jumlah

pembelinya pun sepi, sehingga menimbulkan masalah lain yaitu kemiskinan. Hal lain juga

dialami oleh para pekerja kantor yang banyak terkena PHK. Kebiasaan baru juga diterapkan di

lingkungan kantor di mana saat rapat sudah secara daring tidak lagi pertemuan tatap muka guna

menjaga jarak untuk mengurangi resiko terpapar Covid-19. Bidang pariwisata juga terkena

dampak negatif dari Covid-19, karena pembatasan sosial dan angka Covid-19 terus meningkat

mengharuskan destinasi wisata harus ditutup. Dengan tidak adanya pengunjung maka pendapatan

daerah pun mnejadi lebih sedikit dari sector pariwisata. Bidang pendidikan juga turut terkena

dampak negatif dari Covid-19. Pertemuan tatap muka sempat dihentikan sementara karena wabah

virus tersebut. Sebagai gantinya kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring baik

SD/SMP/SMA maupun Universitas. Hal tersebut juga dikeluhkan oleh siswa di mana

pembelajaran secara daring kurang efektif, dan siswa menjadi lebih sulit untuk dapat memahami

materi yang diberikan. Sedangkan untuk mahasiswa hal tersebut juga dikeluhkan karena jika ada

mata kuliah praktek, para mahasiswa tidak dapat melakukan praktek secara langsung, di mana hal

tersebut mengakibatkan kurangnya keahlian yang dimiliki oleh para mahasiswa. Tidak hanya itu,

bagi mahasiswa tingkat akhir yang sedang skripsi, adanya covid-19 memberikan dampak negatif

karena riset penelitian mereka harus ditunda saat dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar

(PSBB). Terhambatnya riset penelitian mereka mengakibatkan proges dalam penlisan skripsi

menjadi terhambat.

Tingkat kesadaran masyrakat Indonesia terhadap kebiasaan baru (new normal) masih rendah,

bisa dilihat dari lingkungan sekitar, saat bepergian tidak menggunakan masker, tiak menjaga

jarak, masih tetap berkerumunan, dan tidak mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.

Lebih baik mencegah daripada mengobati harus ditekankan di masyarakat. Oleh karena itu, peran

sosialisasi sangat penting untuk dilakukan. Sosialisasi dapat dilakukan secara daring maupun

tatap muka terbatas dengan menerapkan protocol kesehatan yang ketat. Sosialisasi secara daring

dapat dilakukan dengan menggunakan media sosial Instagram, youtube, twitter, maupun grup

whatsaap. Kita dapat mengunggah materi sosialisasi dengan bentuk poster maupun video ke

dalam media sosial tersebut. Video atau poster dapat berisi materi tentang penerapan 5 M saat

pendemi. 5M di masa pendemi meliputi, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan,

menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas (Kemenkes, 2021).

Metode Pelaksanaan

Page 19: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Nama Penulis / Jurnal Bina Desa, Vol. 1, No.1, Tahun 2021

4

Kegiatan sosialisasi adaptasi kebiasaan baru ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN BMC

UNES 2021, adapun tempatnya mengacu pada lokasi KKN penulis yaitu di 3 (tiga) desa di

wilayah Kabupaten Kebumen. Waktu dan tempat pelaksanaan sosialisasi adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Daftar Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi

No Waktu Pelaksanaan Lokasi

1. Jumat, 10 September 2021 RT 03 RW 02 Desa Soka Kecamatan Poncowarno

2. Sabtu, 4 September 2021

Kamis, 9 September 2021 RT 06 RW 02 Desa Pandansari Kecamatan Sruweng

3. Minggu, 12 September 2021 RT 01 RW 01 Desa Pandansari Kecamatan Sruweng

4.

Senin, 6 September 2021

Rabu, 8 September 2021

Minggu, 12 September 2021

Kamis, 16 September 2021

RT 04 RW 02 Desa Tlepok Kecamatan Karangsambung

Tahapan Pelaksanaan

1. Persiapan

Persiapan dilakukan dengan menyiapkan media sosialisasi yaitu berupa Vidio dan

poster yang berkearifan lokal serta materi terkait dengan adaptasi kebiasaan baru dan

kebiasaan 5M.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan dilakukan secara luring dan daring dengan memanfaatkan media sosialisasi

yaitu poster dan video.

- Desa Soka, dilaksanakan dengan cara luring yang pelaksanaan sosialisasinya

bersamaan dengn kegiatan yasinan ibu-ibu RT 03/RW 02 Desa Soka.

- Desa Pandansari Dusun Krenceng I, dilaksanakan dengan cara daring yaitu

dilakukan dengan cara menyebarluaskan poster dan video adaptasi kebiasaan baru

ke media Whatsapp dan Instagram.

- Desa Pandansari Dusun Krenceng II, dilaksanakan dengan cara luring dan daring

yaitu dilakukan melalui praktik secara langsung dalam menerapkan kebiasaan 5M

serta melalui media seperti Whatsapp dan Instagram.

- Desa Tlepok, dilaksanakan dengan cara luring dan daring, sosialisasi secara luring

dilaksanakan dengan memasang poster ditempat umum atau ditempat yang mudah

dilihat oleh warga RT 04 RW 02 yaitu disekitar jalan dan jembatan serta ditempat

yang memiliki potensi besar dalam terjadinya penyebaran Covid-19 yaitu di

industry rumahan dalam hal ini adalah konveksi serta mendatangi warga secara

langsung, untuk membagikan masker, memberikan poster beserta sosialisasi singkat

terkait dengan adaptasi kebiasaan baru kepada setiap warga yang sedang melakukan

aktivitas diluar rumah tanpa mematuhi protokol kesehatan. Sedangkan pelaksanaan

secara daring dilakukan dengan menyebar poster beserta video di media sosial yaitu

facebook serta Whatsap group warga RT 04 Rw 02.

Page 20: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Efektivitas Sosialisasi Adaptasi Kebiasan Baru Bagi Masyarakat Pedesaan untuk Meningkatkan Produktivitas di Masa Pandemi

5

Hasil dan Pembahasan

Sosialisasi merupakan suatu upaya untuk mengenalkan, memberi pemahaman, dan

memasyarakatkan suatu hal agar menjadi lebih dikenal, lebih dipahami, dan lebih dihayati oleh

masyarakat. Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru adalah salah satu program kerja Kuliah Kerja

Nyata Universitas Negeri Semarang Bersama Melawan Covid-19 (KKN UNNES BMC). Seiring

dengan perubahan zaman manusia harus selalu beradaptasi dengan lingkungannya, seperti halnya

saat ini di era pandemi Covid-19 kita harus menyesuaikan diri hidup berdampingan dengan Virus

Corona. Melakukan adaptasi kebiasaan baru merupakan salah satu langkah awal agar kita dapat

melindungi diri kita dari ancaman berbahaya Virus Corona.

Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru sebagai salah satu program kerja KKN UNNES BMC

memiliki tujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif tentang kebiasaan-kebiasaan baru

yang sebelumnya belum pernah dilakukan. Melalui sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan

kesadaran masyarakat tentang pentingnya menerapkan kebiasan-kebiasaan baru di era pandemi

ini. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan cara memberikan materi berupa poster dan video

beserta penjelasannya baik secara daring maupun luring. Sosialisasi secara daring dilakukan

menggunakan medai seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Sosialisasi secara luring

dilakukan dengan cara menempelkan poster di tempat yang strategis, mendatangi rumah-rumah

warga (door to door), dan sosialisasi dengan praktik secara langsung.

Kebiasaan-kebiasaan baru yang perlu dibudayakan untuk menjaga kesehatan di masa

pandemi ini dikenal dengan sebutan 5M. Meskipun saat ini sudah ada vaksin bukan berarti virus

sudah hilang atau kita boleh lengah untuk menerapkan protokol kesehatan. oleh sebab itu kita

harus senantiasa menerapkan kebiasaan 5M ini setiap saat dimanapun kita berada. Kegiatan 5M

yang menjadi isi materi kegiatan Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru antara lain yaitu:

1. Menggunakan masker

Menggunakan masker saat beraktifitas ke luar rumah. Penggunaan masker bertujuan untuk

mengurangi resiko penularan virus dari orang lain.

2. Mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir

Mencuci tangan setelah beraktifitas di luar dengan menggunakan sabun dan air yang

mengalir selama 20 detik agar efektif.

3. Mengonsumsi makanan sehat

Dengan mengonsumsi makanan yang sehat akan membuat tubuh kita terjaga dan juga dapat

meningkatkan imunitas tubuh, sehingga tidak mudah terpapar Covid-19.

4. Menjaga jarak aman

Menjaga jarak aman minimal 1 sampai 2 meter untuk menghindari agar tidak bersentuahan

dengan orang lain dan dapat meminimalisir terjadinya penularan virus.

5. Menerapkan gerakan di rumah saja.

Menerapkan gerakan di rumah saja akan membantu memutus rantai penyebaran Covid-19.

Page 21: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Nama Penulis / Jurnal Bina Desa, Vol. 1, No.1, Tahun 2021

6

Lokasi pelaksanaan kegiatan Sosialisai Adaptasi Kebiasaan Baru ini mengacu pada lokasi

KKN penulis yaitu di 3 (tiga) desa di wilayah Kabupaten Kebumen, diantaranya yaitu Desa Soka

Kecamatan Poncowarno, Desa Pandansari Kecamatan Sruweng, dan Desa Tlepok Kecamatan

Karangsambung.

Desa Soka

Di desa ini sosialisasi dilakukan secara luring pada hari Jumat 10 September 2021 di

Musholla Al-Ikhlas. Kegiatan sosialisasi ini bersamaan dengn kegiatan yasinan ibu-ibu RT

03/RW 02 Desa Soka. Tidak semua ibu-ibu warga RT 03/RW 02 dapat mengikuti kegiatan

sosiallisasi ini karena beberapa dari mereka masih bekerja. Oleh sebab itu kegiatan sosialisasi

diikuti oleh 10 (sepuluh) peserta ibu-ibu. Meskipun jumlah tersebut hanya sebagian kecil dari

jumlah penduduk RT 03/RW 02 Desa Soka, akan tetapi respon peserta pada saat kegiatan

sosialisasi cukup baik. Peserta menyambut hangat kegiatan sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru

ini. Kegiatan sosialisasi juga berjalan cukup atraktif karena meskipun diikuti oleh ibu-ibu tetapi

mereka banyak bertanya tentang materi yang disampaikan.

Dengan adanya sosialisasi ini membantu masyarakat Desa Soka khususnya RT 03/RW 02

meningkatkan kesadaran pentingnya menerapkan adaptasi kebiasaan baru dimasa pandemi,

meskipun sudah ada vaksin bukan berarti boleh lengah untuk menerapkan adaptasi kebiasaan

baru ini. Alhasil kegiatan sosialisasi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya

menerapkan adaptasi kebiasaan baru atas dasar kesadaran bukan atas dasar tuntutan atau

peraturan. Setelah diberikan edukasi Adaptasi Kebiasaan Baru peserta mengakui bahwa mereka

telah bertambah pengetahuan dan mulai menerapkan kebiasaan baru tersebut atas dasar

kesadaran. Adapaun cara yang dilakuakn untuk mengefektifkan Adaptasi Kebiasaan Baru ini

adalah dengan mengingatkan dan mempraktikkan satu sama lain jika ada yang tidak menerpakan.

Karena membangun kebiasaan tanpa adanya paksaan dan kemauan tentu tidak akan berjalan.

Dusun Krenceng I Desa Pandansari

Gambar 1 Kegiatan Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru secara luring di Desa Soka RT 03 RW 02

Page 22: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Efektivitas Sosialisasi Adaptasi Kebiasan Baru Bagi Masyarakat Pedesaan untuk Meningkatkan Produktivitas di Masa Pandemi

7

Desa Pandansari sebagai desa lokasi KKN Mahasiswa Unnes menjadi tempat kegiatan

Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru dilakukan. Di desa ini terdapat 2 (mahasiwa) KKN

sehingga kegiatn sosialisasi berlangsung di dua wilayah RT/ RW.

Sosialisasi dilaksanakan khususnya untuk warga lingkugan Dusun Krenceng I RT 01/ RW

01 Desa Pandansari. Sosialisasi dilakukan dengan cara menyebarluaskan poster dan video

adaptasi kebiasaan baru ke media Whatsapp dan Instagram. Poster yang dibuat cukup menarik

perhatian warga karena unik, bergambar orang Jawa dan simbol Kabupaten Kebumen (Tugu

Lawet dan Burung Lawet). Video sosialisasi juga dibuat berbasis kearifan lokal dimana

penjelasan video menggunakan bahasa Jawa sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh orang

tua yang kadang kurang begitu paham terhadap Bahasa Indonesia. Sosialisasi dengan Instagram-

pun dapat dikatakan cukup efektif dilakukan karena anak-anak muda zaman sekarang sangat

aktif bermain sosial media Instagram. Saat mereka melihat postingan poster atau video

sosialisasi adaptasi kebiasaan baru wawasan mereka tentunya akan bertambah dan menjadi lebih

paham apa saja kegiatan yang harus diterapkan selama new normal khususnya adaptasi 5M

tersebut. Dengan demikian, sosialisasi adaptasi kebiasaan baru dapat membantu pemerintah

dalam mengedukasi masyarakat untuk patuh protokol kesehatan dalam rangka mengurangi

penularan Covid-19.

Adanya sosialiasisai adaptasi kebiasaan baru ini menjadikan warga RT 01/ RW 01 menjadi

lebih paham dan mengerti apa yang harus diterapkan saat kondisi new normal. Warga RT

01/RW 01 juga menjadi lebih bertambah wawasannya melalui poster dan video yang menarik

serta dapat meniru kegiatan yang dicontohkan dalam video, seperti memakai masker, mencuci

tangan, dan lain sebagainya.

Dusun Krenceng II Desa Pandansari

Kegiatan sosialisasi di wilayah Dusun Krenceng II khusunya kepada warga RT 06/ RW 02

dilakukan melalui praktik secara langsung dan juga melalui media seperti Whatsapp dan

Instagram. Sosialisasi secara langsung dilakukan bersama anak-anak usia sekolah. Sosialisasi

Gambar 2 Kegiatan Sosialisasi secara daring melalui Instagram dan WhatsApp di Desa Pandansari Dusun Krenceng I RT 01 RW 01

Page 23: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Nama Penulis / Jurnal Bina Desa, Vol. 1, No.1, Tahun 2021

8

melalui Whatsapp dan Instagram dilakukan bersama warga lingkungan RT dan juga masyarakat

umum.

Sosialisasi secara langsung dengan anak-anak usia sekolah bertujuan untuk memberikan

pemahaman agar anak-anak dapat membiasakan kebiasaan normal baru dalam kehidupan sehari-

hari. Mengingat bahwa sebentar lagi anak-anak akan melangsungan Pembelajaran Tatap Muka

(PTM) maka sosialisasi ini dapat dijadikan bekal pemahaman untuk meningkatkan kesadaran

mereka tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan 5M.

Kegiatan sosialisasi diawali dengan arahan materi edukasi kebiasaan baru kemudian dilanjut

dengan menyanyi bersama Lagu Ayo Cuci Tangan, menonton film animasi anak Nusa dan Rara

tentang keharusan mencuci tangan, dan praktik mencuci tangan yang benar. Melalui kegiatan ini

dapat diketahui bahwa pada dasarnya anak-anak sudah mengetahui dan mengerti tentang

protokol kesehatan 5M namun mereka belum menerapkan sepenuhnya dalam kehidupan sehari-

hari. Sehingga perlu adanya ajakan, arahan, dan bimbingan orang yang lebih tua agar mereka

tidak malas menerapkan kebiasaan normal baru tersebut.

Sosialisasi menggunakan Whatsapp yaitu dengan memanfaatkan grup Whatsapp sebagai

media penyebarluasan poster dan penjelasan materi. Para peserta cukup responsif dalam grup

dan sudah memahami dengan baik apa itu kebiasaan normal baru 5M. Selain Whatsapp

Gambar 3 Kegiatan sosialisasi secara luring kepada anak-anak Desa Pandansari Dusun Krenceng II RT 06 RW 02

Gambar 4 Praktek cara mencuci tangan yang benar pada anak-anak Desa Pandansari Dusun Krenceng II RT 06 RW 02

Page 24: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Efektivitas Sosialisasi Adaptasi Kebiasan Baru Bagi Masyarakat Pedesaan untuk Meningkatkan Produktivitas di Masa Pandemi

9

sosialisasi juga dilakukan melalui share poster dan video adaptasi kebiasaan baru di instagram.

Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat menambah wawasan dan kesadaran masyarakat

terhadap kebiasaan normal baru 5M. Masyarakat menjadi lebih mematuhi protokol kesehatan

atas dasar kesadaran mereka masing-masing sehingga dapat mencegah penularan Covid-19.

Adapun hasil dari diadakannya kegiatan sosialisasi ini antara lain yaitu anak-anak menjadi

lebih mengerti ternyata mencuci tangan itu harus dilakukan setiap saat dan sesering mungkin

untuk mencegah kuman menempel lebih lama di tangan kita yang dapat menimbulkan bibit

penyakit. Mereka harus mencuci tangan saat setelah memegang barbagai macam benda, sebelum

dan sesudah makan, setelah bersin, setelah bermain, dan lain sebagainya. Mencuci tangan harus

dilakukan di air mengalir dan menggunakan sabun cuci tangan. Mencuci tangan juga harus

dilakukan secara benar agar tangan yang dicuci dapat bersih dari kuman. Sosialisasi yang

dilakukan menggunakan Whatsapp dan Instagram juga dapat memberikan pendalam wawasan

terkait kebiasaan normal baru yang sudah kita terapkan sehari-hari. Sehingga wawasan kita

semakin bertambah dan dapat memupuk kesadaran kita untuk senantiasa menjaga diri kita aman

dari virus/ kuman penyakit salah satunya dengan melakukan adaptasi dengan lingkungan kita

(adaptasi kebiasaan baru).

Desa Tlepok

Sosialisasi adaptasi kebiasaan baru di wilayah RT 04 RW 02 Desa Tlepok, Kecamatan

Karangsambung, Kabupaten Kebumen dilaksanakan secara luring dan daring. Adapun materi

sosialisasi adalah menekankan kebiasaan 5M dalam menjalankan aktivitas. Kebiasaan 5M

tersebut yaitu memakai masker, menjaga jarak aman, mencuci tangan, mengkonsumsi makanan

sehat, menerapkan gerakan dirumah saja. Dalam medianya, baik luring maupun daring

menggunakan poster yang berkearifan lokal, baik dari segi bahasa yang digunakan serta

tampilan gambar dalam poster, serta tambahan berupa video adaptasi kebiasaan baru yang juga

menggunakan kearifan lokal dalam bahasanya, digunakan untuk sosialisasi secara daring.

Gambar 5 Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru secara daring melalui WhatsApp pada Desa Pandansari RT 06 RW 02

Page 25: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Nama Penulis / Jurnal Bina Desa, Vol. 1, No.1, Tahun 2021

10

Pelaksanaan sosialisasi secara luring dilaksanakan pada tanggal 6 September 2021 dengan

melalui berbagai cara, diantaranya adalah memasang poster ditempat umum atau ditempat yang

mudah dilihat oleh warga RT 04 RW 02 serta ditempat yang memiliki potensi besar dalam

terjadinya penyebaran Covid-19. Pemasangan poster adaptasi kebiasaan baru yang ditempatkan

di tempat umum atau ditempat yang mudah dilihat oleh warga RT 04 RW 02 dilaksanakan di

tempat yang dekat dengan jalan raya serta jembatan, tempat tersebut dipilih dikarenakan tempat-

tempat tersebut merupakan akses utama warga dalam bepergian untuk menjalankan

aktivitasnya. Pemasangan poster juga ditempatkan di konveksi-konveksi yang berada di wilayah

RT 04 RW 02. Tempat tersebut dipilih untuk sosialisasi dikarenakan konveksi merupakan

tempat yang memiliki potensi besar dalam hal penyebaran Covid-19, hal ini dikarenakan

sebagian besar warga RT 04 RW 02 bekerja sebagai buruh konveksi dan terhitung di wilayah

RT tersebut terdapat 3 Konveksi berskala rumahan yang menjadi tempat bekerja bagi sebagain

besar warga RT 04 RW 02. Sehingga hal demikian, konveksi dapat menjadi penyebaran utama

covid-19 di RT 04 RW 02 jika warga yang bekerja tidak menerapkan kebiasaan 5M.

Pelaksanaan sosialisasi secara luring juga dilakukan dengan cara mendatangi warga secara

langsung, sosialisasi dilakukan dengan cara membagikan masker, memberikan poster beserta

sosialisasi singkat terkait dengan adaptasi kebiasaan baru kepada setiap warga yang sedang

melakukan aktivitas diluar rumah tanpa mematuhi protokol kesehatan, seperti berjualan tanpa

menggunakan masker serta berkerumun. Sosialisasi dilakukan secara demikian bertujuan agar

warga menjadi lebih berkesan dan lebih sadar untuk menerapkan kebiasaan 5M.

Gambar 6 Sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru secara luring di Desa Tlepok RT 04 RW 02 dengan memasang poster pada rumah-rumah warga

Gambar 7 sosialisasi secara luring denagn mendatangi warga pada Desa Tlepok RT 04 RW 02

Page 26: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Efektivitas Sosialisasi Adaptasi Kebiasan Baru Bagi Masyarakat Pedesaan untuk Meningkatkan Produktivitas di Masa Pandemi

11

Pelaksanaan sosialisasi secara daring dilaksanakan pada 8 September 2021, 12 September

2021, dan 16 September 2021 dengan cara menyebar poster beserta video di media sosial yaitu

facebook serta Whatsap group warga RT 04 RW 02. Sosialisasi dilakukan secara berkala serta

dilakukan diberbagai group komunitas yang terdapat di wilayah RT 04 Rw 02. Sosialisasi

daring yang demikian dilakukaan dengan sasaran utama adalah warga usia muda yaitu usia 15-

35 tahun.

Dalam hasil pelaksanaan sosialisasi secara luring yang dilaksanakan ditempat umum atau

ditempat yang mudah dilihat oleh warga RT 04 RW 02 dengan pilihan tempat pemasangan

poster kearifan lokal adaptasi kebiasaan baru yaitu tempat yang dekat dengan jalan raya serta

jembatan menghasilkan 60% atau 6 warga dari total koresponden yaitu 10 warga RT 04 RW 02

mengerti wawasan terkait dengan kebiasaan 5M, sedangkan untuk kesadaran menerapkan

kebiasaan 5M adalah 30% atau 3 warga dari total koresponden yaitu 10 warga RT 04 RW 02.

Hasil pelaksanaan Pemasangan poster di konveksi-konveksi yang berada di wilayah RT 04 RW

02 menghasilkan 70% atau 7 warga dari total koresponden yaitu 10 warga yang bekerja di

konveksi mengerti wawasan terkait dengan kebiasaan 5M, sedangkan untuk kesadaran

menerapkan kebiasaan 5M adalah 30% atau 3 warga dari total koresponden yaitu 10 warga yang

bekerja di konveksi. Sedangkan hasil Pelaksanaan sosialisasi secara luring yang dilakukan

dengan mendatangi warga secara langsung dengan cara membagikan masker, memberikan

poster beserta sosialisasi singkat terkait dengan adaptasi kebiasaan baru kepada setiap warga

yang sedang melakukan aktivitas diluar rumah tanpa mematuhi protokol kesehatan

menghasilkan 90% atau 9 warga dari total koresponden yaitu 10 warga RT 04 RW 02 mengerti

wawasan terkait dengan kebiasaan 5M, sedangkan untuk kesadaran menerapkan kebiasaan 5M

adalah 60% atau 6 warga dari total koresponden yaitu 10 warga RT 04 RW 02.

Hasil dari pelaksanaan sosialisasi secara daring menghasilkan 90% atau 9 warga dari total

koresponden yaitu 10 warga RT 04 RW 02 pengguna media sosial, mengerti wawasan terkait

dengan kebiasaan 5M, sedangkan untuk kesadaran menerapkan kebiasaan 5M adalah 50% atau

5 warga dari total koresponden yaitu 10 warga RT 04 RW 02 pengguna media sosial.

Simpulan

Dari hasil dan pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan yaitu hasil dari adanya

sosialisasi adaptasi kebiasaan baru yang dilakukan oleh mahasiswa KKN BMC UNES 2021

dengan mengacu pada lokasi KKN penulis yaitu di 3 (tiga) desa di wilayah Kabupaten

Kebumen, diantaranya yaitu Desa Soka Kecamatan Poncowarno, Desa Pandansari Kecamatan

Sruweng, dan Desa Tlepok Kecamatan Karangsambung dengan menggunakan media sosialisasi

yang berkearifan lokal tersebut terbilang efektif. Adanya Sosialisasi tersebut membuat

masyarakat dapat memiliki wawasan serta mulai tumbuhnya kesadaran yang baik terhadap

pentingnya menerapkan kebiasaan baru dalam hal ini kebiasaan 5M yaitu memakai masker,

menjaga jarak aman, mencuci tangan, mengkonsumsi makanan sehat dan menerapkan gerakan

dirumah saja. Sehingga dalam hal ini dapat dikatakan bahwa mahasiswa merupakan agen

perubahan yang dapat berkontribusi dalam perubahan yang baik dalam kemajuan dimasyarakat,

salah satunya adalah dalam hal memerangi pandemi Covid-19, adapun sosialisasi adaptasi

kebiasaan baru yang telah dilakukan terbilang efektif dilakukan dalam memberikan wawasan

dan memupuk kesadaran dimasyarakat, dan oleh karenanya perlu diadakan program-program

Page 27: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Nama Penulis / Jurnal Bina Desa, Vol. 1, No.1, Tahun 2021

12

yang menarik dimasyarakat dalam hal mensosialisasikan hal-hal yang dapat memerangi pandemi

Covid-19 saat ini

Referensi

Adriadi, R, Damil, T, Ledyawati. (2021). Sosialisasi Pola Adaptasi Kebiasaan Baru

Menghadapi Pandemi Covid 19. JAMS: Jurnal Abdimas Serawai Volume 1 Nomor 1,

April 2021.

Agustino, M Rizqi, dkk. (2020). Adaptasi dan Kebiasaan Baru di Masa Pandemik COVID-

19. Business Innovation and Enterpreneurship Journal, 2 (3) : 201-202.

Istiatin, dkk. (2021). Meningkatkan Perilaku Mawas Diri Pada Era New Normal Masyarakat

Jurangjero, Karangmalang, Sragen (KKN Tematik UNIBA 2020). Jurnal Budimas

Vol.03, No.01, 2021.

Kebumenkab.(2021). Kabupaten Kebumen Tanggap Covid-19.

https://corona.kebumenkab.go.id/. Diakses pada tanggal 19 September 2021.

Kemenkes. (2021). 5M Dimasa Pendemi Covid-19 di Indonesia.

http://www.padk.kemkes.go.id/article/read/2021/02/01/46/5-m-dimasa-pendemi-

covid-19-di-indonesia.html. Diakses pada tanggal 19 September 2021.

Nisa, Dita Fahrun. (2020). SOSIALISASI MENUJU PENERAPAN ADAPTASI

KEBIASAAN BARU PADA SANTRI PONDOK PESANTREN DI KABUPATEN

LUMAJANG. Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Service), vol 4 no 2 Tahun

2020, halaman 259-266.

Nugroho, Sri Hananto Ponco. (2020). Kesiapan Adaptasi Kebiasaan Baru Pencegahan

Penularan Covid-19. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM-Universitas

Muhammadiyah Tasikmalaya Volume: 4 Nomor: 1.

Rezagama, A, dkk. (2020). Adaptasi Kebiasaan Baru Desa Wisata Thekelan dalam

Menghadapi Covid-19. Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP 2020

WHO. (2021). WHO Coronavirus Disease (COVID-19) Dashboard.

https://www.who.int/health-topics/coronavirus#tab=tab_3. Diakses pada tanggal

19 September 2021.

Zendrato, Walsyukurniat. (2020). GERAKAN MENCEGAH DARIPADA

MENGOBATI TERHADAP PANDEMI COVID-19. Jurnal Education and

Development 8 (2): 242–48.

Page 28: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Efektivitas Sosialisasi Adaptasi Kebiasan Baru Bagi Masyarakat Pedesaan untuk Meningkatkan Produktivitas di Masa Pandemi

13

Zulaikha, Qomariyah, A'yun. (2020). PENGABDIAN MASYARAKAT SOSIALISASI

ADAPTASI KEBIASAAN BARU MASYARAKAT MENGHADAPI ERA NEW

NORMAL DI KABUPATEN PAMEKASAN. Seminar Nasional Hasil Pengabdian

Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura

Page 29: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Korespondensi: email penulis

Published by Pusat Pengembangan KKN, LPPM, Universitas Negeri Semarang

Submitted: 0000-00-00

Accepted: 0000-00-00

Published: 0000-00-00

Jurnal Bina Desa

Volume 0 (0) (0000) 0-00

p-ISSN 2715-6311 e-ISSN 2775-4375

https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jurnalbinadesa

Sosialisasi Pola Hidup Sehat Keluarga Masa Pandemi Covid-19 Di

Desa Bejiruyung Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Provinsi

Jawa Tengah

Sheyra Silvia Siregar.,S.S.,MTCSOL, Agung Wihartanto, Indah Tri Listianengsih,

Gusta Syaeful Arifin

Universitas Negeri Semarang

2021

Email: [email protected] [email protected],

[email protected] , [email protected]

Abstrak Covid-19 atau Corona Virus Diseaseas 2019 merupakan penyakit yang disebabkan oleh Severe Acute

Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Virus ini merupakan jenis baru dari keluarga

Coronavirus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada sistem pernafasan, mulai gari gejala ringan

sampai berat. Covid-19 memberi dampak yang sangat besar dalam seluruh aspek kehidupan dunia, terutama

mengancam kesehatan manusia. Maka dari itu, dengan mengubah pola pikir ke arah yang lebih baik dengan

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat akan menjadi salah satu upaya pencegahan Covid-19 ini. Salah

satu langkah untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) untuk menjaga imunitas. Banyak langkah yang dapat dilakukan ketika menerapkan PHBS seperti

sering mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, mengkonsumsi buah dan sayuran, tidak merokok,

Page 30: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Nama Penulis / Jurnal Bina Desa, Vol. 1, No.1, Tahun 2021

2

dan masih banyak lainnya. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan Antara lain: Edukasi dan penyuluhan Covid-19

ini bertujuan memberikan pengetahuan masyarakat pada situasi pandemic yang dihadapi dan pentingnya

mengutamakan kesehatan di masa sekarang dan Menyelenggarakan sosialisasi PHBS. Sosialisasi PHBS

diharapkan akan memberi perubahan pola pikir masyarakat khususnya di masa pandemic Covid-19 untuk

lebih memperhatikan kesehatan lingkungan.

Kata Kunci: Covid 19 , Imunitas, Pencegahan Virus, Sosialisasi PHBS

Pendahuluan

Pada akhir tahun 2019, Wuhan menghebohkan dunia dengan adanya virus Corona atau

Covid-19. Virus ini dapat menyebar dengan cepat hingga ke penjuru dunia termasuk Indonesia.

Semakin meluasnya penyebaran Covid-19 di Indonesia tersebut membuat pemerintah harus

berpikir keras dalam menangani kasus ini. Badan Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan

bahwa penularan Covid-19 biasanya dapat terjadi melalui tetesan cairan berasal dari mulut dan

hidung seseorang yang terinfeksi ketika sedang batuk atau bersin, selain itu cara penularan virus

ini sama seperti penyakit flu. Virus ini menyerang sistem pernafasan dan bisa menyebabkan

gangguan pada sistem pernafasan, pneumonia akut, sampai kematian. Mengenai pengobatan,

WHO masih mengkoordinasikan upaya-upaya pengembangan vaksin dan obat untuk mencegah

dan mengobati Covid-19. Covid-19 memberi dampak yang sangat besar dalam seluruh aspek

kehidupan dunia, terutama mengancam kesehatan manusia.

Pada masa pandemi ini kesehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan.

Tanpa tubuh yang sehat, kita tidak dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya bahkan akan

menghambat kegiatan yang akan dilakukan. Kesehatan harus tetap dijaga sebagai upaya

perlindungan diri sendiri. Di masa pandemi sekarang ini menjaga kebersihan dan kesehatan

tubuh menjadi hal yang sangat krusial. Tubuh harus tetap dalam keadaan sehat dan bugar agar

terhindar dari virus dan penyakit. Mengubah kebiasaan pastinya akan sulit dilakukan, namun di

masa pandemi sekaran ini harus menyadarkan kita akan pentingnya melakukan perilaku hidup

bersih dan sehat. Covid-19 tidak memandang siapa saja yang akan terpapar, tetapi siapapun

dapat terpapar virus ini. Maka dari itu, dengan mengubah pola pikir ke arah yang lebih baik

dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat akan menjadi salah satu upaya pencegahan

Covid-19 ini. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan program khusus dari

pemerintah Indonesia. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kualitas kesehatan

masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Dengan adanya program ini, diharapkan setiap

individu memiliki kesadaran mengenai kesehatan dan mampu menjalankan perilaku bersih

dan sehat dalam kehidupan sehari-hari (Personal Hygiene) (Jannah, 2020)

Page 31: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Judul Artikel

3

Pandemi Covid-19 ini juga telah merubah kebiasaan masyarakat. Setiap individu di setiap

keluarga telah melakukan upaya dalam ikut serta menanggulangi atau memutus rantai

penyebaran pandemi ini. Kebiasaan masyarakat yang paling kentara terlihat yaitu perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS). Selama ini PHBS jarang dan bahkan kurang dilakukan di masyarakat.

Namun, adanya pandemi sekarang ini PHBS mulai menggema di masyarakat. Bahkan setiap

individu telah melakukan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga dan masyarakat

(Anhusadar & Islamiyah, 2020)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau

menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan

membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap dan perilaku guna membantu masyarakat mengenali dan mengatasi

masalahnya sendiri sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS

melalui pendekatan pimpinan (Kkn et al., 2020). Perilaku hidup bersih dan sehat adalah upaya

semua perilaku kesehatan dan kebersihan yang harus dilakukan dimulai dari kesadaran pribadi

sehingga seluruh anggota keluarga dapat menolong diri sendiri, keluarga, hingga masyarakat

dalam bidang kesehatan dan kebersihan. Berdasarkan pendahuluan di atas dapat dirumuskan

beberapa rumusan masalah sebagai berikut 1). Kurangnya pengetahuan masyarakat akan

pentingnya penerapan PHBS dalam kehidupan 2). Belum diketahuinya manfaat penerapan PHBS

secara berkelanjutan 3). Bagaimana masyarakat Desa Bejiruyung merespon sosialisasi PHBS

Peniruan pola hidup sehat dapat dilakukan dengan memberikan edukasi pada anggota

keluarga dewasa sehingga mereka menciptakan suatu kebiasaan baik bagi kesehatan khususnya

di masa pandemi. Anggota keluarga yang masih muda atau anak-anak cenderung akan meniru

pola perilaku orang dewasa di sekitar mereka daripada memberikan command (perintah) atau

suatu instruksi secara langsung. Orang dewasa di rumah tangga seperti orang tua, kakek atau

nenek dalam PHBS diwajibkan mengimplementasikan perilaku hidup sehat dan bersih secara

berkelanjutan dan benar baik di ruang tempat tinggal maupun lingkungan sekitar mereka.

Keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam penerapan PHBS ini akan menjadi kunci dari

keberhasilan program.Seluruh anggota keluarga dapat saling mengawasi sehingga anak-anak

mereka mempunyai pola perilaku bersih dan sehat. Hal lebih penting lagi dalam membangun

PHBS adalah lingkungan masyarakat yang memiliki pola perilaku yang sama. PHBS bisa

dikatakan sebagai upaya memperkokoh budaya masyarakat atau kelompok sosial lebih

mengutamakan kesehatan mereka di masa pandemi dan dapat berlanjut agar lebih peduli pada

kehidupan yang berkualitas.

Page 32: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Nama Penulis / Jurnal Bina Desa, Vol. 1, No.1, Tahun 2021

4

Metode Pelaksanaan

Perilaku hidup bersih dan sehat bagi warga di Desa Bejiruyung, Kecamatan Sempor,

Kabupaten Kebumen, pada masa pandemi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pelaksanaan

dilaksanakan selama KKN BMC Unnes, yaitu bulan Agustus 2021 secara daring maupun luring.

Pelaksanaan pengabdian ini dilaksanakan sebagai program kerja yang dilakukan oleh Mahasiswa

KKN BMC UNNES. Kegiatan yang dilakukan disasarkan untuk ibu-ibu rumah tangga dan anak-

anak di Desa Bejiruyung, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen. Hal ini, bertujuan untuk

memberikan informasi baru kepada ibu-ibu dan anak-anak dalam pandemi Covid-19 saat ini.

Menurut Yahya Eko Nopiyanto et al., (2021) asumsi bahwa anak-anak tidak akan terkena virus

Covid-19 karena mempunyai daya tahan tubuh yang tinggi itu tidak tepat. Asumsi tersebut

terbukti, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut hingga 18 Mei lalu ada 584 anak

terkonfirmasi positif COVID-19, 14 di antaranya meninggal (Soemari et al., 2020). Dengan

demikian PHBS juga perlu diterapkan pada anak-anak.

Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berupa sosialisasi PHBS,

kegiatan ini ditujukan pada ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak mereka mengenai pentingnya

kewaspadaan pada Covid-19 dengan beberapa tindakan-tindakan pencegahan seperti memakai

masker, mencuci tangan dengan sabun, tidak bepergian keluar rumah, bila perlu memakai

handsanitizer atau alat bersih diri lainya. Selain itu makanan bergizi akan membantu masyarakat

memulai pola hidup sehat dalam diri mereka. Edukasi dan penyuluhan Covid-19 juga diberikan

kepada warga Desa Bejiruyung untuk memberikan pengetahuan masyarakat pada situasi

pandemic yang dihadapi dan pentingnya mengutamakan kesehatan di masa sekarang.

Hasil dan Pembahasan

A. Manfaat Pemahaman Pola Hidup Sehat Masa Pandemi

PHBS di dalam keluarga adalah upaya untuk menyadarkan keluarga dan masing-masing

anggota keluarga, agar mempunyai keinginan dan kemampuan dalam mempraktikkan PHBS itu

sendiri. PHBS memiliki banyak manfaat seperti membuat setiap anggota keluarga menjadi

sehat dan tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, badan fit saat bekerja, mampu

mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan, serta berbagai manfaat

lainnya. Oleh karena pentingnya penerapan PHBS maka disarankan bagi seluruh lapisan

agar berturut serta dalam mewujudkannya (Hutomo et al., 2021). Keluarga sehat merupakan

aset berharga atau modal utama pembangunan di masa yang akan datang yang perlu dijaga,

Page 33: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Judul Artikel

5

ditingkatkan, dan dilindungi kesehatannya. Setiap anggota keluarga memiliki tingkat kerawanan

atau tingkat resiko terkena gangguan berbagai penyakit yang berbeda- beda. Angka kesakitan

dan kematian berbagai penyakit infeksi dan non infeksi dapat dicegah dengan selalu menerapkan

Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Menurut Karuniawati (2020), pola hidup bersih dan sehat itu tidak hanya terkait dengan

kegiatan fisik tetapi juga tentang menjaga asupan makanan, misalnya tentang gizi terdapat

makan beraneka makanan, minum tablet tambah darah, mengkonsumsi garam beryodium,

memberi bayi atau balita kapsul Vitamin A. Dan juga mengenai kesehatan lingkungan seperti

membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan di sekitar rumah, menguras

kamar mandi, membersihkan selokan, dan lain sebagainya. Pola hidup bersih dan sehat adalah

salah satu upaya untuk memberdayakan keluarga atau anggota keluarga agar mengetahui dan

melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di

dalam masyarakat. Terdapat 10 manfaat pola hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi keluarga

(Natsir, 2019), yaitu :

1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

Proses persalinan adalah proses yang harus dilakukan oleh seorang ahlinya,

yaitu tenaga kesehatan. Proses persalinan sebaiknya juga harus dilakukan di

rumah sakit. Pemerintah sekarang sudah melarang seorang bidan untuk

melakukan proses persalinan secara pribadi atau di rumah, karena itu memiliki

risiko yang tinggi.

2) Memberi bayi ASI eksklusi

ASI merupakan makanan dan minuman pertama kali yang harus didapatkan

seorang bayi. Ketika pertama kali seorang bayi dilahirkan, dia harus meminum

ASI dari ibunya untuk mengetahui respect dari sang bayi. ASI sendiri juga

berpengaruh pada masa tumbuh kembang seorang anak.

3) Menimbang bayi dan balita Posyandu adalah wadah yang dijalankan

Pemerintah, agar dapat mengetahui masa tumbuh kembang anak. Di pedesaan

masih diterapkan kegiatan tersebut, posyandu biasanya dilakukan satu bulan

sekali untuk mengetahuitingkatkembang anak, mulai dari berat badan dan tinggi

badan.

4) Menggunakan air bersih

Page 34: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Nama Penulis / Jurnal Bina Desa, Vol. 1, No.1, Tahun 2021

6

Air adalah sumber kehidupan, karena dimana ada air disitu terdapat kehidupan.

Sumber air bersih di sini sangat diperlukan, karena ada beberapa desa yang

masih kekurangan air bersih baik itu digunakan untuk mandi, minum, memasak,

mencuci, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan air bersih, hidup akan lebih

sehat.

5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Bakteri adalah sumber penyakit, kebanyakan bakteri dibawa melalui benda-

benda atau permukaan-permukaan yang kotor, dan benda tersebut justru tanpa

disengaja kita pegang. Dengan mencuci tangan dengan air bersih dan

menggunakan sabun, bakteri yang sudah menumpuk di tangan akan hilang.

6) Menggunakan jamban sehat Jamban bisa dikatakan sebagai toilet, kamar mandi

salah satunya adalah sumber penyakit. Maka dari itu harus sering-sering

membersihkan kamar mandi, agar kuman atau bakteri tidak menyebar kemana-

mana.

7) Memberantas jentik di rumah Jentik-jentik yang nantinya akan berubah menjadi

nyamuk, untuk itu perlu adanya untuk memberantas jentik-jentik tersebut.

Jentik-jentik biasanya tinggal di dalam air, khususnya yaitu di dalam bak mandi.

Untuk itu sering-sering menguras bak mandi sangat diperlukan, pemberian obat

atau cairan pembasmi jentik-jentik ke dalam bak mandi itu juga harus dilakukan.

8) Makan sayur dan buah setiap hari

Sayuran dan buah-buahan itu sangat baik bagi kekebalan tubuh, apalagi di dalam

sayuran dan buah mengandung vitamin yang bagus sekali untuk menangkal

berbagai penyakit yang ingin menyerang imunitas tubuh. Makan sayur dan buah

juga bisa menambah imunitas tubuh, jadi tubuh akan terbebas dari serangan

virus yang ingin menyerang tubuh.

9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Bergerak adalah salah satu cara agar tubuh mendapatkan rangsangan dari luar.

Dengan bergerak tubuh akan lebih aktif lagi, sehingga mampu memproduksi

keringat. Olahraga adalah cara yang bagus agar tubuh bisa bergerak aktif,

dengan berolahraga tubuh akan semakin sehat dan daya tahan tubuh juga akan

semakin kuat.

Page 35: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Judul Artikel

7

10) Tidak merokok di dalam rumah Merokok dapat mengganggu system pernapasan,

dengan merokok di dalam rumah akan mengakibatkan anggota keluarga yang

lainnya juga terkena gangguan pernapasan. Jadi merokok di dalam rumah tidak

dianjurkan.

B. Profil Desa Bejiruyung

Desa Bejiruyung adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Sempor, Kabupaten

Kebumen. Desa Bejiruyung merupakan salah satu diantara 16 Desa yang ada di Kecamatan

Sempor, Kabupaten Kebumen dan terletak di posisi strategis dan secara geografis merupakan

dataran rendah, ladang, sawah, kebun, sungai menjadi hiasan Desa Bejiruyung. Sebagian Besar

mata pencarian warga setempat adalah sebagai buruh harian lepas, karyawan swasta, pedagang.

Sebagian warganya yang berusia produktif setelah menyelesaikan pendidikan formal mereka

menggantungkan hidupnya di Ibu Kota atau kota-kota besar yang ada di wilayah Indonesia.

Tabel 1. Data Statistik Pekerjaan

NO Jenis Pekerjaan Jumlah

Value %

1 Belum/tidak bekerja 655 19,6%

2 Mengurus Rumah Tangga 447 13,4%

3 Pelajar/Mahasiswa 633 18,9%

4 Pensiunan 21 0,6%

5 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 22 0,7%

6 Tentara Nasional Indonesia

(TNI) 4 0,1%

8 Perdagangan 4 0,1%

9 Petani/perkebunan 2 0,1%

10 Petani/perkebunan 2 0,1%

12 Konstruksi 1 0,0%

13 Karyawan Swasta 531 15,9%

14 Karyawan BUMN 4 0,1%

15 Karyawan BUMD 1 0,0%

16 Karyawan Honorer 12 0,4%

17 Buruh Harian Lepas 691 20,7%

18 Buruh Tani/Perkebunan 7 0,2%

19 Tukang Batu 7 0,2%

20 Tukang Kayu 2 0,1%

21 Tuakng Jahit 4 0,1%

22 Seniman 1 0,0%

Page 36: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Nama Penulis / Jurnal Bina Desa, Vol. 1, No.1, Tahun 2021

8

23 Guru 23 0,7%

24 Dokter 1 0,0%

25 Bidan 3 0,1%

26 Perawat 3 0,1%

27 Sopir 6 0,2%

28 Pedagang 111 3,3%

29 Perangkat Desa 10 0,3%

30 Kepala desa 2 0,1%

31 Wiraswasta 101 3,0%

32 Lainnya 35 1,0%

TOTAL 3346 100,0%

Sumber: bejiruyung.kec-sempor.kebumenkab.go.id

Dalam membagikan masker gratis dan penyemprotan disinfektan secara merata. Bejiruyung

memiliki Satgas Covid-19 namun saat ini sudah dibubarkan. Untuk saat ini kasus terkonfirmasi

Covid - 19 di Kecamatan Sempor sudah mencapai: 963. Sedangkan untuk desa Bejiruyung kasus

terkonfirmasi covid-19 mencapai 50.

Tabel 2. Data Covid-19 Tingkat Kecamatan Kabupaten Kebumen

Sumber : corona.kebumenkab.go.id

Tabel 3. Data Covid-19 Tingkat Desa Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen

DIRAWAT ISOLASI MENINGGAL SEMBUH DIRAWAT ISOLASI DIRUJUK

1 KEBUMEN 4 8 212 2868 6 2 0 37

2 KUTOWINANGUN 1 0 54 625 1 0 1 19

3 AYAH 1 2 49 510 4 1 0 11

4 BUAYAN 1 0 36 523 5 0 1 19

5 ROWOKELE 0 0 25 488 1 0 0 13

6 PREMBUN 0 2 39 564 0 0 0 10

7 SEMPOR 0 1 79 883 2 1 1 23

8 GOMBONG 1 0 92 1005 7 0 0 27

9 BULUSPESANTREN 4 1 34 67 2 1 0 11

10 MIRIT 0 0 35 421 3 0 1 13

TERKONFIRMASI SUSPEKPROBABELKECAMATANNO

DIRAWAT ISOLASI MENINGGAL SEMBUH DIRAWAT ISOLASI DIRUJUK

1 DONOREJO 0 1 2 23 0 0 0 2

2 SAMPANG 0 0 4 44 0 0 0 4

3 SELOKERTO 0 0 6 119 0 0 0 3

4 KENTENG 0 0 4 45 1 1 0 1

5 KALIBEJI 0 0 3 41 0 0 0 3

6 TUNJUNGSETO 0 0 7 58 0 0 0 3

7 JATINEGARA 0 0 11 93 0 0 0 0

8 BEJIRUYUNG 0 0 7 43 0 0 0 2

9 SEMPOR 0 0 11 72 1 0 0 0

10 PEKUNCEN 0 0 6 127 0 0 0 1

NO DESATERKONFIRMASI SUSPEK

PROBABEL

Page 37: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Judul Artikel

9

Sumber : corona.kebumenkab.go.id

C. Pola Penerapan PHBS di Desa Bejiruyung

Untuk mencapai tujuan untuk masyarakat yang mengerti dan paham pada penerapan PHBS ,

program KKN di Desa Bejiruyung Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen dilakukan dengan

pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan masyarakat dan sosialisasi program tersebut.

Kegiatan yang telah dilaksanakan di antara lain :

1. Melakukan edukasi dan penyuluhan Covid-19. Seperti pengabdian yang

dilakukan oleh Saida et al., (2020), bahwa setelah dilakukannya kegiatan

penyuluhan tersebut masyarakat menjadi lebih paham serta mengerti bagaimana

cara menghindari virus covid-19. Edukasi dan penyuluhan ini ini bertujuan

memberikan pengetahuan masyarakat pada situasi pandemic yang dihadapi dan

pentingnya mengutamakan kesehatan di masa sekarang. Kegiatan preventif yang

dilakukan dapat mengikuti aturan protokol kesehatan yang diberikan baik

pemerintah pusat maupun daerah khususnya desa. Penanganan Covid- 19 di desa

Bejiruyung telah berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

Penanganan ada 2 yaitu penanganan kesehatan akibat covid-19 dan penanggulan

ekonomi akibat pandemi covid-19.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan

orientasi hidup sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat, yang

bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik

secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial.PHBSPerilaku hidup bersih dan

sehat bertujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi

bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi,

informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, serta perilaku

sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup

bersih dan sehat. Melalui PHBS diharapkan masyarakat dapat mengenali dan

mengatasi masalah sendiri dan dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan

menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Notoadmodjo S, 2007)

2. Menyelenggarakan sosialisasi PHBS. Menurut Numerasi et al.,(2020) selain

membekali masyarakat mengenai pemahaman tentang Covid-19, perlu juga

diberikan pengetahuan mengenai kunci penting untuk menghindari penularan

virus Covid-19 yaitu pengetahuan tentang kesehatan dan pola hidup bersih

dan sehat (PHBS). Pemberian materi tentang lingkungan dan kesehatan

sertapola hidup bersih dan sehat akan membantu masyarakat terhindar dari

Covid-19 dan penyakit lainnya. Sosialisasi PHBS diharapkan akan memberi

perubahan pola pikir masyarakat khususnya di masa pandemik Covid-19 untuk

lebih memperhatikan kesehatan mereka. Secara tidak langsung masyarakat akan

mengikuti pola perubahan demi kesehatan mereka. Melalui penerapan PHBS

masyarakat desa dapat mengedepankan kewaspadaan pada kondisi ini.

Membudayakan pola hidup sehat akan mengubah perilaku masyarakat

Page 38: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Nama Penulis / Jurnal Bina Desa, Vol. 1, No.1, Tahun 2021

10

Manfaat PHBS secara umum adalah untuk meningkatkan kesadaran

masyarakat agar mau dan mampu menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal

tersebut menjadi penting untuk dilakukan agar masyarakat sadar dan dapat

mencegah serta mengantisipasi atau menanggulangi masalah-masalah kesehatan

yang mungkin muncul. Selain itu, dengan menerapkan dan mempraktikan PHBS

diharapkan masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat sehingga

dapat meningkatkan kualitas hidup. Dalam implementasinya, kebermanfaatan

PHBS ini dapat diterapkan di berbagai area, seperti sekolah, tempat kerja, rumah

tangga, dan masyarakat

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi terjadinya resiko penyebaran Virus

Corona atau Covid-19. Untuk saat ini pemerintah sedang menerapkan Pemberlakuan

Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan kini Indonesia tengah menyambut kehidupan

tatanan baru yang menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam mobilitas warga sesuai

dengan ketetapan pemerintah dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 tahun 2021

tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat corona virus disease 2019 di

wilayah jawa dan bali. Berdampingan hidup dengan Covid-19 bukanlah hal yang sangat mudah,

untuk itu perlu adanya dilakukan pola hidup bersih dan sehat agar imunitas tubuh kuat dan kebal.

Pada masa pandemi ini, menjaga kesehatan itu sangat penting, selain dapat terhindar dari virus

ini, juga dapat memutus mata rantai penyebaran Virus Corona atau Covid-19. Untuk itu kami

dari tim KKN BMC Unnes melaksanakan edukasi dan penyuluhan pola hidup bersih sehat.

Simpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan peran mahasiswa sebagai agent of change di

masyarakat sangat diperlukan sebagai mediator edukasi dan sosialisasi mengenai pola hidup

bersih dan sehat (PHBS) bagi keluarga ditengah pandemi saat ini sangat penting. Dengan

adanya edukasi dan sosialisasi yang dilaksanakan oleh mahasiswa diharapkan mampu

menumbuhkan kepedulian yang lebih dari masyarakat akan pentingnya menerapkan PHBS.

PHBS ini perlu diterapkan di tengah pandemi saat ini guna meningkatkan imunitas, sehingga

kesehatan kita tetap terjaga karena imunitas yang kuat tidak mudah terserang oleh berbagai

macam bakteri dan virus penyebab penyakit. Banyak sekali cara yang dapat keluarga lakukan

untuk menerapkan PHBS di dalam lingkup keluarga dan banyak sekali manfaat yang nantinya

akan di dapatkan.

Referensi

Anhusadar, L., & Islamiyah, I. (2020). Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak Usia

Dini di Tengah Pandemi Covid 19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,

5(1), 463. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.555

Hutomo, W. maria prasetyo, Rahman, I., Hukom, E. H., & Simon, M. (2021). Edukasi Perilaku

Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Di Kelurahan

Kampung Baru Kota Sorong. Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia, 1(4), 173–178.

https://doi.org/10.52436/1.jpmi.39

Jannah, S. H. (2020). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Di Masa Pandemi. Seminar

Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam

Page 39: LUARAN ARTIKEL ILMIAH KKN BMC 1 TAHUN 2021 (Bukti …

Judul Artikel

11

Madura 194, 194–198. http://proceeding.uim.ac.id/index.php/senias/article/view/539

Karuniawati, B. (2020). GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT ( PHBS )

DALAM PENDAHULUAN Ancaman terbaru terhadap kesehatan global adalah wabah

penyakit dewasa berusia ≥ 60 tahun ; hanya satu kematian terjadi pada seseorang berusia

≤ 19 tahun ( Zou et Efisiensi penularan viru. 2(8), 112–131.

Kkn, P. P., Penelitian, L., Pengabdian, D. A. N., Universitas, M., & Semarang, N. (2020).

COVID-19 Kecamatan Lasem.

Natsir, M. F. (2019). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Tatanan Rumah Tangga

Masyarakat Desa Parang Baddo. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK ), 1(3), 54–59.

NUMERASI, P., PRA, D., & ... (2020). Jurnal Pengabdian Papua. … Jurnal Yang Dikelola …,

1(1), 65–69. http://ejournal.uncen.ac.id/index.php/JP/article/view/144

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.

Saida, Esso, A., & Parawansah. (2020). Cegah Covid 19 Melalui Edukasi Perilaku Hidup Bersih

Dan Sehat Di Kecamatan Puuwatu Kota Kendari. Journal of Community Engagement in

Health, 3(2), 329–334.

Soemari, Y. B., Sapri, Maghfiroh, F., Yuniarti, Achaditani, N. M., Variani, R., Tsabitah, A. F.,

Zulkarnain, A. K., Wahyuningsih, M. S. H., Nugrahaningsih, D. A. A., Akmaliyah, M.,

Syamsul, E. S., Amanda, N. A., Lestari, D., 2021, scmidt iotc, Sumule, A., Kuncahyo, I.,

Leviana, F., Xue-, W., Kimia, J. T., … Jubaidah, S. (2020). No 主観的健康感を中心とし

た在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title. Journal of

Chemical Information and Modeling, 2(1), 5–7. 319-76887-

Yahya Eko Nopiyanto, Septian Raibowo, Andika Prabowo, Alimuddin, Deny Pradana Saputro,

& Fadli Dongoran. (2021). Sosialisasi Hidup Bersih dan Sehat Kepada Anak-anak di

Kelurahan Mangunharjo Pada Masa Pandemi Covid-19. JURPIKAT (Jurnal Pengabdian

Kepada Masyarakat), 2(1), 34–43. https://doi.org/10.37339/jurpikat.v2i1.459


Recommended