+ All Categories
Home > Documents > LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT...

LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT...

Date post: 25-Jul-2021
Category:
Upload: others
View: 2 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
21
LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT PEMAKAIAN ALAT ORTODONTIK CEKAT Oleh drg I Gusti Agung Dyah Ambarawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Transcript
Page 1: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

LITERATUR JURNAL

RESPON KERADANGAN GINGIVA

AKIBAT PEMAKAIAN ALAT ORTODONTIK CEKAT

Oleh

drg I Gusti Agung Dyah Ambarawati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

Page 2: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ......................................................................................... 2

A. Latar Belakang ......................................................................................... 2

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 3

A. Gingiva ..................................................................................................... 3

B. Plak........................................................................................................... 8

C. Alat Ortodontik Cekat .............................................................................. 11

TERJADINYA RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT

PEMAKAIAN ALAT ORTODONTIK CEKAT .......................................... 14

A. Respon Keradangan Gingiva Akibat Pemakaian Alat Ortodontik Cekat. 14

B. Pencegahan dan perawatan keradangan gingiva akibat pemakaian alat

ortodontik cekat ........................................................................................ 15

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 17

A. Kesimpulan .............................................................................................. 17

B. Saran......................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

1

LITERATUR JURNAL

RESPON KERADANGAN GINGIVA

AKIBAT PEMAKAIAN ALAT ORTODONTIK CEKAT

Oleh:

drg I Gusti Agung Dyah Ambarawati

NIP : 19811124200122004

Abstrak

Kesehatan jaringan periodontal merupakan hal yang mendasar pada setiap

jenis perawatan gigi. Salah satunya adalah perawatan ortodontik, yang mana

perawatan ini memperbaiki estetika gigi. Namun perawatan ortodontik dapat

menyebabkan peradangan pada gingiva jika pasien tidak mendapatkan motivasi

yang layak atau merespon terapi periodontal yang diberikan. Pada penggunaan

alat ortodontik cekat, retensi plak cenderung naik sehingga keradangan gingiva

cenderung terjadi selama pemakaian alat ortodontik cekat. Plak merupakan faktor

etiologi utama timbulnya keradangan. Pemakaian alat cekat seperti band, wire

merupakan tempat yang baik untuk akumulasi plak. Ketidakmampuan pasien

untuk membersihkan daerah disekitar alat ortodontik cekat secara memadai

menyebabkan akumulasi plak disekitar daerah penempatan alat ortodontik cekat,

yang selanjutnya menyebabkan keradangan pada gingiva. Keradangan gingiva

akibat pemakaian alat ortodontik cekat diikuti oleh perubahan warna, ukuran,

bentuk, konsistensi dan karaktristik permukaan. Untuk keberhasilan perawatan,

pendidikan dan komunikasi mengenai metode pemeliharaan kebersihan mulut

pada pasien yang menggunakan alat ortodontik cekat adalah amat penting.

Kata kunci : Keradangan gingiva, alat ortodontik cekat, plak gigi

Page 4: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jaringan periodontal adalah jaringan yang berada di sekitar gigi yang

berfungsi untuk mempertahankan gigi pada soketnya 20. Jaringan periodontal

terdiri dari jaringan gingiva, sementum, ligamentum periodontal dan tulang

alveolar 13.

Gingiva merupakan bagian mukosa rongga mulut yang menutupi tulang

alveolar dan leher gigi8. Pada keadaan yang sehat gingiva biasanya keras,

berwarna merah muda dan tidak berdarah pada saat penyondean. Peradangan pada

gingiva diikuti oleh perubahan bentuk gingiva yang biasanya dinyatakan menurut

warna, ukuran, bentuk, konsistensi dan karakteristik permukaan 13. Dalam dua

dekade terakhir telah didapatkan adanya permintaan khusus dalam estetika

dentofasial khususnya pada remaja yaitu dengan adanya peningkatan permintaan

perawatan ortodontik untuk perbaikan estetika pada remaja 16. Salah satu tujuan

utama dalam perawatan ortodontik adalah untuk memperbaiki masalah estetika.

Pada beberapa kasus tindakan ortodontik, perawatan ortodontik dapat pula

menyebabkan kerusakan jaringan periodontal seperti peradangan gingiva dan

resesi gingiva 20.

Pada penggunaan alat ortodontik cekat, retensi plak cenderung naik

sehingga keradangan gingiva cenderung terjadi selama pemakaian alat ortodontik

cekat 8. Pemakaian alat cekat, seperti band, wire, dll merupakan tempat yang

sangat baik untuk pertumbuhan bakteri dan hal tersebut merupakan faktor

pendukung yang sangat berperan terhadap timbulnya keradangan 21. Masalah

periodontal paling umum yang timbul selama perawatan ortodontik adalah

keradangan gingiva. Kondisi ini adalah akibat pembentukan plak dan kalkulus

karena ketidakmampuan pasien menjaga gigi-gigi tetap bersih ketika adanya alat

ortodontik 2. Keadaan ini, sering terjadi karena pasien tidak dapat melepas alat

ortodontik untuk dibersihkan. Ketika band telah disemen atau braket telah

dilekatkan pada gigi dan tersambung dengan archwire, maka alat ortodontik cekat

tidak bisa dibuka oleh pasien 8.

Page 5: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

3

TIJAUAN PUSTAKA

A. Gingiva

1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva

Jaringan gingiva adalah bagian mukosa rongga mulut yang melapisi

tulang alveolar pada rahang atas dan rahang bawah serta mengelilingi

leher gigi 11. Secara klinis gingiva merupakan satu-satunya komponen

periodonsium yang dapat dilihat langsung di dalam rongga mulut 17.

Jaringan gingiva secara anatomi dibagi menjadi gingiva tepi (marginal

gingiva), gingiva cekat (attached gingiva) yaitu bagian gingiva yang

melekat pada tulang alveolar dan bagian papila interdental (interdental

papillae) atau gingiva interdental yaitu bagian gingiva yang terletak

disela-sela antar gigi 11. Fungsi gingiva yaitu menyangga gigi, melindungi

tulang alveolar dan ligamen periodontal dari serangan bakteri, trauma,

atrisi dan sejumlah besar stimulus 11,13.

Gingiva tepi membentuk cuff sebesar 1-2 mm dan terletak disekitar

leher gigi 13. Dearah cuff dapat dipisahkan dari gingiva menggunakan

sonde tumpul. Bagian ini disebut juga free gingiva 11. Gingiva cekat

(attached gingiva) meluas dari lekuken gingiva bebas (free gingiva

groove) hingga pertautan mukogingiva (muccogingiva junction) untuk

selanjutnya bertemu dengan mukosa alveolar 13. Gingiva cekat melekat

pada bagian tulang plat korteks prosesus yang berada dibawahnya 12.

Pertemuan antara gigi dan gingiva (dentino gingiva juction) merupakan

hubungan struktural antara jaringan keras dan jaringan lunak yang disebut

epitel attachment (junction epithelial), yang berada di dasar kantong

gingiva atau gingiva sulkus 11. Gingiva sulkus adalah bagian yang terletak

diantara free gingiva dan gigi. Pada gingiva sulkus, makanan dapat

terjebak di celah ini 11. Gingiva sulkus mempunya kedalaman ± 3mm 12.

Gingiva tepi terdiri dari inti jaringan ikat fibrosa yang tertutup

epitelium skuamosa stratifikasi. Seperti semua sel epitel lainnya, sel-sel

epitelium gingiva saling berhubungan satu sama lain dan berhubungan

dengan jaringan ikat dibawahnya. Epitel permukaan bagian luar atau

Page 6: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

4

permukaan gingiva tepi terbentuk dari anyaman bundel serat kolagen yang

terletak pada substansi dasar dan mengandung fibrosa, histiosit, pembuluh

darah, saraf, limfosit, sel plasma dan sel-sel sistem pertahanan tubuh yang

lain 13.

Suplai darag gingiva berasal dari tiga sumber yaitu pembuluh darah

supraperiosteal. Pembuluh darah ligamen periodontal serta pembuluh

darah alveolar. Drainase limfatik dimulai dari papila jaringan ikat dan

berdrainase ke nodus limfa regional. Dimana drainase limfatik papila

jaringan ikat gingiva pada bagian mandibula mengalir ke nodus limfa

regional pada bagian servikal, drainase limfatik papila jaringan ikat

gingiva pada bagian submandibular mengalir ke nodus limfatik submental.

Sedangkan drainase limfatik pada papila jaringan ikat gingiva maksila

menuju ke nodus limfatik servikal bagian dalam. Suplai saraf gingiva

berasal dari cabang-cabang saraf trigeminus 13.

2. Kriteria Gingiva Normal

Gingiva dapat ditentukan oleh warna, tekstur permukaan, bentuk,

konsistensi dan sulkusnya 8.

a. Warna

Warna gingiva sehat adalah merah muda (coral pink). Warna ini

ditentukan oleh warna mukosa oral yang kemerahan dengan

permukaan epitelium yang tipis dan berkeratinisasi. Warna gingiva

juga dipengaruhi oleh adanya pigmentasi dan aliran darah pada

jaringan 8.

b. Tekstur Permukaan

Gingiva tepi mempunyai permukaan yang pada umunnya halus yang

berbeda dengan gingiva cekat. Tekstur permukaan seperti kulit jeruk,

strippling terlihat pada permukaan fasial dan sering tidak terlihat pada

usia lanjut dan bayi. Stippling dapat dilihat dengan cara mengeringkan

gingiva 13.

Page 7: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

5

c. Bentuk

Bentuk gingiva tergantung kondisin dan ukuran interdental serta

kondisi dan ukuran gigi. Ujung papila gingiva sering terdapat pada

bagian insisal atau bagian oklusal gingiva. Pinggir gingiva normal

tipis 8.

d. Konsistensi

Konsistensi gingiva dapat diamati dengan menggunakan instrumen

tumpul. Gingiva tepi terlihat lunak, sedangkan gingiva cekat adalah

kenyal seperti berpegas dan rapat melekat pada dasar jaringan keras 8.

e. Sulkus Gingiva

Pengukuran kedalaman sulkus gingiva dilakukan dengan probe

periodontal. Kedalaman sulkus gingiva antara 1-2 mm. Jika

dimasukkan probe tidak berdarah 8.

3. Mekanisme Pertahanan Gingiva

Seperti semua jaringan vital lainnya, gingiva dapat beradaptasi

dengan perubahan lingkungan dan rongga mulut merupakan bagian

pertama dari daerah awal masuknya makanan dan terpapar oleh sejumlah

stimulus seperti temperatur, konsistensi makanan dan minuman, komposisi

kimia, asam dan basa sangat bervariasi, selain itu juga dapat terpapar oleh

trauma dan iritasi 13. Lesi mulut juga sering terjadi akibat infeksi

oportunistik yaitu infeksi yang disebabkan oleh bakteri rongga mulut, yang

dalam keadaan normal terpelihara seimbang oleh mekanisme pertahanan

tubuh 27. Gingiva juga mempunyai suatu mekanisme pertahanan yang

mencakup aliran saliva dan kandungan saliva misalnya lisosim dan IgA,

pergantian sel dan deskuamasi permukaan, aktivitas mekanisme imun 13.

Mukosa ronnga mulut merupakan salah satu pertahanan yang dapat

menyerang bakteri patogen dan sejenisnya27. Sistem pertahanan tubuh

terdapat dalam sejumlah besar didekat epitel attachment, dimana

mekanisme imunitas juga dipertahankan13. Sekresi saliva merupakan

pertahanan penting yang kedua27. Enzim antibakteri Lisosim berfungsi

Page 8: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

6

dengan memecahkan dinding sel bakteri dan berfungsi sebagai penakluk

bakteri. Sedangkan imunologlobulin A (IgA) dapat mencegah perlekatan

bakteri dan virus pada permukaan gigi dan mukosa mulut 13. Pada proses

keradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri menyebabkan keluarnya

suatu molekul dalam jumlah yang banyak dari salah satu mekanisme

pertahanan imun yang disebut dengan prostaglandin yang diproduksi oleh

beberapa sel enzim (Oral Cavity 2004). Selain itu juga adanya mekanisme

imun adaptif atau spesifik seperti T4 helper cell, sel efektor T8, limfosit B

sebagai mekanisme perlindungan spesifik sistem imun. Ketiga sel ini

merupakan sel sentral dari seluruh sistem umum karena berhubungan

dengan pengenalan antigen, pembentukan bank memori sel dan stimulasi

dari sel efektor pada sistem imun (Manson dan Eley 1993).

4. Respon Keradangan Gingiva

Inflamasi atau peradangan adalah suatu perubahan yang dapat

diamati pada jaringan yang berkaitan dengan perubahan permeabilitas dan

dilatasi vaskuler. Hal tersebut seringkali disertai dengan infiltrasi leukosit

kedalam jaringan yang terlibat. Perubahan ini menimbulkan erythema,

edema, panas, nyeri dan fungsiolaesa yang merupakan tanda-tanda utama

dari keradangan. Secara typical, keradangan dapat berkembang melalui 3

fase yaitu fase immmediate (seketika), fase akut dan fase kronik. Leukosit

atau sel darah putih mengontrol 3 fase keradangan tersebut. Leukosit-

leukosit ini mentransmisikan informasi yang mengawali proses

keradangan seketika. Keradangan seketika tersebut disusul dengan fase

keradangan akut dalam waktu singkat yang ditandai oleh masuknya

sejumlah besar neutrofil ke dalam daerah jaringan setelah keluar dari

darah. Jika keadaan ini tadak segera ditanggulangi maka keradangan akut

ini akan memberikan jalan bagi keradangan kronik yang berpotensi terjadi

secara terus menerus yang didominasi oleh migrasi limfosit dan makrofag

ke dalam jaringan lokal (Carranza 2002).

Page 9: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

7

Penyakit periodontal yang lazim ditemukan pada manusia adalah

gingivitis dan periodontitis. Penyakit tersebut merupakan respon

keradangan pada jaringan periodontal yang dapat menimbulkan kerusakan

jaringan (Carranza 2002). Penyebab utama dari respon keradangan

tersebut adalah plak. Ada beberapa faktor yang merupakan predisposisi

dari akumulasi plak atau disebut dengan faktor retensi plak, sehingga

menyebebkan adanyaperubahan respon gingiva terhadap plak. Faktor-

faktor ini dapat dianggap sebagai faktor etiologi sekunder dari penyakit

periodontal (Manson dan Eley 1993). Selain itu faktor etiologi lokal

sekunder lainnya yang mendukung terjadinya keradangan yaitu seperti

faktor kimia, kekuatan oklusal yang berlebihan (bruksism), trauma, faktor

iatrogenik, suhu, dan radiasi (Goldman dan Cohen 1980, Tiscali 2004).

Gingivitis adalah keradangan pada gingiva yang paling sering terjadi

dalam bentuk akut maupun kronis dan biasanya disebabkan oleh plak

bakteri (Lesmana 1999). Gingivitis akut timbul secara mendadak,

durasinya pendek dan dapat terasa nyeri. Fase kondisi akut yang belum

parah diberi istilah sub akut. Sedangkan gingivitis kronis serangannya

lama serta durasinya lama tidak terasa sakit atau nyeri jika tidak

terkomplikasi oleh eksaserbasi akut dan sub akut (Carranza 2002).

Terdapat dua gejala awal radang gingiva yang mendahului terjadinya

gingivitis, yaitu adanya peningkatan produksicairan krevikuler gingiva dan

perdarahan yang mengalir dari gingiva sulkus meskipun probing dilakukan

secara perlahan (Carranza 2002). Disini terlihat peningkatan migrasi

leukositmelalui epitelium jungsional. Kemudian fibroblas mulai

berdegenerasi dan bundel kolagen dari kelompok serabut dentogingiva

pecah sehingga seal dari cuff marginal gingivamenjadi lemah. Pada

keadaan ini terlihat peningkatan sel-sel keradangan, 75% diantaranya

terdiri dari limfosit dan beberapa sel plasma dan makrofag. Pada fase ini

tanda-tanda klinis dari keradangan makin jelas terlihat. Papila interdental

menjadi kemerahan, bengkak dan mudah berdarah saat penyondean. Bila

terjadi edema peradangan dan pembengkaan gingiva terjadi cukup besar,

Page 10: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

8

maka poket gingiva yang terjadi biasanya cukup dalam. Fase ini

menandakan gingivitis dalam tahap lanjut (Manson dan Eley 1993).

Perubahan jaringan gingiva lainnya seperti resesi gingiva. Resesi sering

disertai dengan jelas erosi pada servikal gigi (Mustaqimah 2002).

B. Plak

1. Pengertian

Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas sisa makanan, bak

teri yang berkembang dengan baik diatas matrik yang terbentuk dan

melekat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan (Rahimah 1985 cit

Natamiharja dan Dewi 1988, Manson dan Eley 1993, Haake 2004,

Sjuhada 2004).

2. Pembentukan Plak

Pembentukan plak tidak terjadi secara acak tetapi terjadi teratur.

Pelikel yang barasal saliva atau cairan gingiva akan terbentuk terlebih

dahulu pada permukaan gigi. Pelikel permukaan kutikel yang tipis bening

dan terutama terdiri dari glikoprotein. Komponen lainnya pada pelikel

yaitu albumin, lysozyme, immunoglobulin A, prolin kaya protein dan

musin (Haake 2004). Segera setelah pembentukan kutikel yang tipis,

bakteri tipe kokus (terutama Streptokokus) akan melekat ke permukaan

kutikel yang lengket. Kemudian, organisme tersebut akan membelah dan

membentuk koloni bakteri. Perlekatan bakteri akan bertambah erat dengan

adanya produksi dektran dari bakteri sebagai produk sampingan dari

aktivitas metabolisme. Baru kemudian, tipe bakteri lain akan melekat pada

massa dan bakteri gabungan lainnya. (Forrest 1995). Interaksi perlekatan

antara bakteri dengan pelikel juga ditentukan oleh karakteristik permukaan

yang spesifik dari permukaan sel bakteri. Beberapa kelompok protein pada

permukaan sel bakteri melekat dan berhubungan dengan pelikel

glikoprotein yang membantu perlekatan bakteri spesifik untuk

berkolonisasi pada pelikel, dan terbentuklah plak (Beemsterboer 2004).

Page 11: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

9

3. Komposisi Plak

Hampir 70% plak terdiri dari mikrobial dan sisa-sisa produk

ekstraseluler dari bakteri plak, sisa sel dan derivat glikoprotein (Manson

dan Eley 1993). Diperkirakan sebanyak 400 jenis spesies bakteri dapat di

jumpai pada plak. Selain bakteri, plak terdiri dari sejumlah kecil sel epitel,

leukosit, dan makrofag (Haake 2004). Protein karbohidrat, dan lemak juga

dapat ditemukan disini. Karbohidrat yang paling sering dijumpai adalah

produk bakteri dektran, juga levan dan galaktose. Kompoen utama

anorganik utamanyaadalah kalsium, fosfor, magnesium, potasium, dan

sodium (Manson dan Eley 1993).

4. Potensial Patogenik Plak Terhadap Gingiva

Bakteri plak mempunyai berbagai macam produk enzim pelarut

yang dapat melarutkan protein host dan molekul lainnya, sehingga terben

tuk suatu nutrien untuk pertumbuhannya. Beberapa enzim yang dikeluar

kan oleh bakteri merupakan enzim protease yang dapat melarutkan

kolagen. Elastin fibronektin, fibrin dan berbagai macam komponen lainnya

pada matrik intra-selular di epitelial dan jaringan penghubung (Gorrel

1998)

Enzim lainnya yang dihasilkan oleh bakteri plak yang dapat merusak

jaringan secara langsung yaitu histolitik enzym dan cytotoxic agent dan

hialuronidase yang dapat menghidrolisa asam hialuronik. Enzim bakteri

litik lainnya seperti neurominidase, deoksiribanuklease, ribonuklease juga

terdapat pada plak gigi dan diproduksi oleh bakteri tertentu pada plak gigi

(Goldman dan Cohen 1980). Selain enzim, bakteri plak juga mempunyai

produk yang rumit (H2S, MH3, amino, endotoxin, dan antigen) yang dan

menembus jaringan gingiva dan menyebabkan respon keradangan. Respon

keradangan pada gingiva dan sekeliling jaringan penghubung oleh bakteri

plak gigi yang berakumulasi pada permukaan gigi pada umumnya dibagi

menjadi 2 kelompok yaitu gingivitis atau periodontitis. Gingivitis lebih

sering terjadi, dan manifestasi kliniknya berupa perdarahan pada gingiva

Page 12: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

10

tanpa terlihat adanya kerusakan tulang atau poket periodontal yang dalam.

Adanya poket merupakan tanda adanya kerusakan patologis pada jaringan

diantara gigi dan gingiva (Loesche 2004).

5. Faktor-Faktor Retensi Plak

Beberapa faktor lokal pada lingkungan gingiva merupakan pre

Disposisi dari akumulasi deposit plak dan menghalangi pembersihan plak,

faktor-faktor ini disebut sebagai faktor retensi plak (Manson dan Eley 19

93), yaitu :

a. Alat ortodontik

Pada pemakaian alat ortodontik cekat, alat tidak dapat dilepas oleh

pasien. Sehingga untuk melakukan prosedur pemeliharaan kebersihan

mulut lebih suli oleh karena adanya komponen alat ortodontik cekat

didalam rongga mulut, hal ini merupakan retensi yang baik untuk

terjadinya akumulasi plak.

b. Gigi tiruan sebagian lepasan

Gigi tiruan yang tidak terpoles dengan baik cenderung berfungsi

sebagai fokus timbunan plak, dapat menimbulkan keradangan dan

kerusakan jaringan serta dapat menekan gingival. Efek keradangan

gingiva semakin bertambah buruk apabila gigi tiruan tidak dibersihkan

dengan baik.

c. Maloklusi

Maloklusi atau susunan gigi yang tidak teratur merupakan predisposisi

dari retensi plak dan mempersulit upaya pembersihan plak.

d. Restorasi yang keliru

Tepi tumpatan yang berlebihan merupakan kegagalan perawatan untuk

memoles bagian tepi tumpatan, hal tersebut dapat menyebabkan kontur

tumpatan menjadi buruk sehingga dapat menghalangi aksi penyikatan

gigi yang efektif.

Page 13: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

11

e. Merokok tembakau

Stain tembakau pada rokok dapat memperkasar permukaan gigi.

Permukaan gigi yang kasar merupakan faktor retensi yang baik untuk

terjadinya akumulasi plak.

f. Bernafas dengan mulut

Ketika jaringan gingiva dehidrasi oleh karena bernafas dengan mulut,

saliva sebagai mekanisme pertahanan gingiva tidak bekerja dengan

maksimal sehingga plak menjadi lebih patogenik

g. Poket yang dalam

Poket merupakan tempat yang baik untuk retensi plak dan sulit untuk

dibersihkan, apabila kebersihan mulut tidak dijaga dengan baik maka

selanjutnya plak dapat berkmbang baik dan menyebabkan kerusakan

jaringan.

h. Kalkulus

i. Perawatan tertentu lainnya (Beemsterboer 2004).

C. Alat Ortodontik Cekat

1. Pengertian

Alat ortodontik digolongkan menjadi dua yaitu alat lepasan dan alat cekat.

Pada alat ortodontik cekat, alat tidak dapat dilepas maupun dipasang oleh

pasien. Ketika band telah disemen atau braket telah dilekatkan secara

langsung ke gigi dan tersambung dengan archwire, maka alat ortodontik

tidak dapat dibuka oleh pasien. (Ggoldman dan Cohen 1980;Webmd

2004).

2. Komponen Alat Ortodontik Cekat

Suatu alat ortodontik cekat mempunyai 3 komponen dasar yaitu:

Braket, archwire, asesori (pegas), disamping 3 komponen dasar tersebut,

alat ortodontik cekat juga terdiri dari alat-alat lainnya seperti band,

headgear tube, hook, elastic (rubber band), tie wire, loop in archwire,

elastic tie.

Page 14: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

12

a. Braket

Braket merupakan logam yang pendek serta dibuat berbentuk huruf M.

Braket dilekatkan pada band dan ketika digunakan archwire aktif akan

terletak pada saluran sentral dan ditahan oleh archwire yang melewati

saluran.

b. Archwire

Kawat/wire utama yang bekerja sebagai panduan sepanjang gigi. Alat

ini berubah secara berkala selama perawatan, pada pergerakan gigi ke

posisi yang akan dituju.

c. Pegas coil

Pegas coil yang melekat diantara braket yang berfungsi membuka

celah antar gigi.

d. Band

Logam dengan bentuk melingkar dan melekat pada gigi

e. Headger tube

Lingkaran, lingkaran berlubang sebagai perlekatan pada band bagian

belakang. Ikatan simpul bagian dalam headger melekat pas

didalamnya.

f. Hook

Lengan elastis (band karet) yang dapat dibuat cekat ataupun lepasan

yang dilekatkan

g. Loop In Archwire

Sering menutupi timbulnya celah setelah pencabutan. Banyak archwire

yang tidak memiliki loop

h. Elastic tie

Band karet tipis yang melekat pas sekeliling braket untuk menahan

archwire pada tempatnya.

i. Tie Wire

Band karet kecil yang dicantel diantara titik yang berbeda diantara

pemakaian untuk memelihara tekanan pada perpindahan gigi

(Bizzacountingsolution 2004).

Page 15: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

13

3. Mekanisme Kerja Alat Ortodontik Cekat

Gigi bergerak ketika archwire menekan braket dan gigi. Terkadang

pegas atau rubber band dipakai sebagai kekuatan untuk lebih menekan

pada arah yang lebih spesifik. Braket menekan dengan kekuatan konstan,

yang secara terus menerus menggerakkan gigi ke posisi yang diinginkan.

Gerakan yang dihasilkan oleh alat cekat seperti gerakan tipping,

uprighting, torqueing, bodily, dan rotasi.

Ketika band telah disemen atau braket telah dilekatkan pada gigi dan

tersambung dengan archwire maka terjadilah tekanan yang dapat

menyebabkan pergerakan gigi. Tekanan ini diperoleh dengan membuat

archwire sedemikian rupa melengkung sesuai dengan bentuk rahang yang

diinginkan . Apabila penempatan alat tidak tepat, jika tidak segera

disesuaikan maka dapat menyebabkan iritasi pada gingiva dan merupakan

tempat yang baik untuk retensi plak (Adams 1991)

4. Kelebihan dan Kekurangan Alat Ortodontik Cekat

Kelebihan :

a. Retensi tidak menjadi masalah

b. Kurang membutuhkan keterampilan dari pihak pasien dalam

mengendalikan alat cekat.

c. Dengan alat cekat bisa diperoleh pergerakan gigi yang lebih cepat

dibandingkan dengan alat ortodontik lepasan

Kekurangan :

a. kekurangan utama alat cekat terpusat pada masalah kesehatan rongga

mulut.

b. Menghasilkan gerakan gigi yang merugikan apabila pengontrolan alat

oleh operator kurang tepat (Foster 1997).

Page 16: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

14

TERJADINYA RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT

PEMAKAIAN ALAT ORTODONTIK CEKAT

A. Respon Keradangan Gingiva Akibat Pemakaian Alat Ortodontik Cekat.

Masalah periodontal paling umum yang timbul selama perawatan

ortodontik adalah keradangan pada gingiva (gingivitis) (Alexander 2004). Pada

penggunaan alat ortodontik cekat, adanya peningkatan, adanya peningkatan

keradangan giniva yang ditandai dengan adanya pembesaran gingiva secara klinis,

sehingga gingiva terlihat bengkak (Manson dan Eley 1993, Setiyohadi 1999). Hal

ini disebabkan karena mudah terjadinya retensi sisa makanan pada alat-alat

ortodontik, pembentukan plak dan kalkulus oleh karena keetidk kemampuan

pasien untuk menjaga gigi-giginya tetap bersih ketika adanya alat ortodontik

(Setiyohadi 1999, Alexander 2001).

Selain itu efek kombinasi dari keradangan gingiva akibat plak dan

tekanan oklusal sudah sering ditelitidan terbukti kedua faktor ini saling

mendukung satu sama lain. Tekanan oklusal diakibatkan oleh beban yang terlalu

besar misalnya bila pada gigi diaplikasikan tekanan-tekanan yang bersumber dari

berbagai tipe pesawat atau bila ada restorasi yang terlalu tinggi sehingga

mengganggu oklusi. Jaringan yang meradang oleh karena terinfeksi bakteri plak

lebih mudah mengalami kerusakan bila terkena tekanan oklusa yang cukup besar

begitu pula keradangan karena terinfeksi oleh bakteri plak jauh lebih cepat pada

jaringan yang sudah rusak akibat tekanan oklusal yang terlalu besar (Manson dan

Eley 1998). Perubahan struktur jaringan gingiva akibat proses infeksi dan

didukung oleh faktor mekanisme dapat berupa pembesaran gingiva, stippling

berkurang, palpasi lunak sampai keras, kecendrungan mudah berdarah saat

instrumentasi, warna gingiva menjadi lebih merah kebiruan, perkusi sakit

(Setiyohadi 1999).

Teknik etsa asam yang dipakai dalam perlekatan juga dapat menyebabkan

iritasi jaringan gingiva jika tidak dilakukan perawatan dengan baik. Sebab-sebab

iantrogenik meliputi pemasangan band yang tidak tepat disekeliling gigi,

kelebihan semen yang tidak dibersihkan dengan baik juga dapat menyebabkan

Page 17: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

15

iritasi gingiva (Alexander 2001), dan merupakan retensi yang baik untuk

terjadinya akumulasi plak (Tiscali 2004).

B. Pencegahan dan perawatan keradangan gingiva akibat pemakaian alat

ortodontik cekat

1. Pencegahan

Penyikatan gigi setiap hari dan pembersihan gigi secara profesional

yang dianjurkan oleh dokter tampaknya cukup mencegah timbulnya

penyakit periodontal (Loesche 2004).

Pendidikan dan komunikasi mengenai metode pemeliharaan oral

hygiene pada pasien yang menggunakan alat ortodontik adalah amat

penting. Ahli ortodontik harus memberikan informasi tentang metode

pemeliharaan kebersihan yang layak serta penggunaan produk ortodontik

yang kemungkinan dapat mengurangi radang pada gingiva. Dengan

bagaimana sikat gigi dapat membantu menghilangkan plak dan memantau

teknik dan hasil perawatan berjalan secara konstan dan kontinyu. Bantuan

visual dapat membantu, misalnya foto, yang memperlihatkan sudut sikat

dan posisi bulunya (Eastham dan Eastham 2004).

Instruksi untuk menyikat gigi :

a. menempatkan posisi bulu sikat secara vertikal diantara braket yang

diarahkan kebagian inciso-gingiva (lihat gambar 3). Kemudian bulu

sikat digerakkan dengan gerakan maju-mundur (vibrasi).

b. Menempatkan bulu sikat pada sudut 45 derajat antara braket dan

gingiva, lakukan gerakan vibrasi atau rotasi (memutar) hingga ke

sulcus gingiva.

c. Menggosok gigi terlebih dahulu tanpa menggunakan pasta gigi agar

dapat melihat plak lunak untuk dibersihkan. Setelah itu disusul

penggunaan sejenis pasta gigi dengan efek anti kariesnya.

d. Penggunaan sikat gigi interdental pada pasien juga dianjurkan. (lihat

gambar 4) (Eastham dan Eastham 2004).

Page 18: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

16

Instruksi pemakaian benang gigi

a. penggunaan benang sebaiknya diajarkan dengan menggunakan jenis

kumparan.

b. Benang gigi ditarik dari kumparannya, pastikan bahwa terdapat cukup

benang yang melewati loop sehingga tidak melenceng atau terlepas

dari loop ketika menarik benang floss di bawah kawat (lihat gambar 5).

c. Ketika benang floss ditarik dibawah kawat, benang floss tersebut

dimasukkan kesela interproksimal dan dimasukkan ke bawah celah

free gingiva.

d. Ketika benang floss didalam sulkus, sebuah gerakan menggesek

dilakukan untuk menghilangkan plak dari permukaan gigi (Eastham

dan Eastham 2004).

2. Perawatan

Perawatan keradangan gingiva pada pemakaian ortodontik cekat meliputi :

Pada keradangan lokal

a. Scalling

b. Area keradangan diusap dengan kapas yang telah dibasahi dengan

larutan H2O2 3%.

c. Penderita dianjurkan mengurut gingivanya dengan sikat yang

diputarkan 180º dari arah gingiva ke gigi untuk beberapa saat, 3 kali

sehari setelah menyikat gigi. Dengan tujuan untuk memperlancar

aliran darah sehinnga daya imun meningkat.

d. Jika tampak hiperemis dan edema diperlukan anti inflamasi dan

analgtika, dosisi disesuaikan dengan keadaan pasien (Mustaqimah

2003).

e. Pemberian obat kumur dan vitamin C (Prayitno 2003).

Pada keradangan akut

a. Apabila terjadi keradangan akut penderita diberikan antibiotika obat

kumur (Chorhexidine gluconate 0,12%), analgetika, anti inflamasi,

dosisi disesuaikan dengan keadaan pasien.

Page 19: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

17

b. setelah keadaan akut hilang pada kunjungan berikut dilakukan scalling.

c. Penderita disiapka untuk perawatan-perawatan periodontal yang

dibutuhkan (Mustaqimah 2002). Pada beberapa kasus, perawatan

gingivektomi dilakukan pada kondisi gingiva membesar yang

didukung oleh pemeriksaan biopsi dan rotgen foto untuk mengetahui

ada tidaknya gambaran keganasan . pada perawatan tertentu alat

ortodontik cekat tidak dianjurkan untuk diaktifkan sementara agar

tidak memperparah keradangan yang ada (Prayitno 2003).

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesehatan jaringan periodontal merupakan hal yang mendasar pada setiap

jenis perawatan gigi. Salah satunya adalah perawatan ortodontik, yang mana

perawatan ini memperbaiki estetika gigi. Namun perawatan ortodontik dapat

menyebabkan peradangan pada gingiva jika pasien tidak mendapatkan motivasi

yang layak atau merespon terapi periodontal yang diberikan. Pada penggunaan

alat ortodontik cekat, retensi plak cenderung naik sehingga keradangan gingiva

cenderung terjadi selama pemakaian alat ortodontik cekat. Keradangan gingiva

akibat pemakaian alat ortodontik cekat diikuti oleh perubahan warna, ukuran,

bentuk, konsistensi dan karaktristik permukaan. Untuk keberhasilan perawatan,

pendidikan dan komunikasi mengenai metode pemeliharaan kebersihan mulut

pada pasien yang menggunakan alat ortodontik cekat adalah amat penting.

B. Saran

1. Diperlukan pendidikan dan motivasi bagi pasien yang menggunaka alat

ortodotik untuk mencegah timbulnya keradangan pada jaringan periodontal.

2. Kontrol sesuai jadwal untuk menjaga kebersihan dan kesehatan jaringan

periodontal.

3. Perlu kesinambungan antara perawatan ortodontik dan perawatan jaringan

periodontal.

Page 20: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

18

DAFTAR PUSTAKA

Adams, C.P.,1994, Desain konstruksi dan kegunaan pesawat ortodontik lepas, Ed.

Ke-5, penerjemah: L. Yuwono, Widya Medika, Jakarta.

Alexander, R.G., 2001, Teknik Alexander Konsep dan Filosofi Kontemporer,

Penerjemah: B.Susetyo, EGC Penerbit Buku Kedokteran,Jakarta.

Anatomy and Histology of the Gingiva and Basic Oral Hygiene [Homepage of

P&G Dental Resourcenet], Available: http://www.dentalcare.com [5

juni 2004].

Beemsterboer, P., Plaque and Calculus [Homepage of Plaque & Calculus],

Available: http://www.dent.ucla.edu [15 Mei 2004].

Diagram of Braces Component [Homepage of Bizaccountingsolution], Available:

http://www.bizaccountingsolution.com [4 juli 2004].

Caranza, F.A., Takei,H.H., dan Newman. M.G., 2002, Carranzaʼs Clinical

Periodontology, Ed. Ke-9,W.B Saunders Company, Philadelphia.

Eastham,R., dan Eastham, P., Ortodontik Patients-Implication for Dental Hygiene

Therapy [Homepage of Dental Hygienist News], Available:

http://www.Dentalcare.com [5 juni2004].

Fixed Aplliances [Homepage of Oral Care Center], Available:

http://health.yahoo.com [9 juli 2004].

Forrest, J.O, 1995, Pencegahan Penyakit Mulut, Ed-2, penerjemah: L.Yuwono,

Hipokrates Jakarta

Foster, T.D.,1999, Buku Ajar Ortodonsi, Ed-3, Penerjemah:

L.Yuwono,EGC,Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

Gingiva [Homepage of Infodontinc], Available: http://www.infodontinc.com [2

juni 2004].

Goldman, H.M dan Cohen, D.W., 1980, Periodontal Therapy, Ed-6, Mosby

co.,St.Louis.

Gorrel, 1998, Periodontal Disease and Diet in Domestic Pets [Homepage of the

Journal of Nutrition], Available: http://www.nutrition.org[29 juni

2004].

Haake, S.K, Mikrobiologi of Dental Plaque [Homepage of dent], Available:

http://dent.ucla.edu [5 juni 2004].

Page 21: LITERATUR JURNAL RESPON KERADANGAN GINGIVA AKIBAT …erepo.unud.ac.id/id/eprint/7700/1/0a29ef02e715dd0d7122ff... · 2020. 7. 21. · 1. Anatomi Fungsi dan Histologi Gingiva Jaringan

19

Importance of Saliva [Homepage of Oral Cavity] Available:

http://www.Isuhc.com [10 juli 2004].

Lesmana , R.A., 1999, Faktor-faktor Periodontolal yang Harus Dipertimbangkan

padaPerawatan dengan Gigi Tiruan Cekat, JDUI, Vol.6,no.3, hlm, 34-

43.

Loesche W.J., Microbiology Of Dental Decay and Periodontal Disease,

[Homepage of Medmicro], Available: http://www.utmb.edu [29 juni

2004].

Malocclusion and Orthodontic [Homepage of WebMD], Available:

http://www.webmdhealth.com [5 juni 2004].

Manso, J.D dan Eley, B.M, 1993, Buku Ajar Periodontal, Ed-2, Penerjemah:

S.Anasrasia, Hipokrates, Jakarta.

Mustaqimah, D.N.,2002, Masalah nyeri pada kasus penyakit periodontal dan

cara mengatasinya, JDUI, Vol.9,no.2,Hlm 14-19

Natamiharja, L.,Dewi, O., 1998, Perbandingan penurunan indeks plak sebelum

dan sesudah menyikat gigi antara kelompok sikat gigi dengan bulu

sikat lurus dan zig zag di tiga sekolah dasar,JDUL,Vol.5,no.3,hlm,109-

116.

Ong, M.M.A., dan wang, H.L.,2002, Periodontic and orthodontic treatment in

adults, Ajo-Do, Vol.122,no.3 Hlm.420-426.

Periodontal Disease [Homepage of Tiscali] Available: http://www.Netscape.com

[26 april 2004].

Prayitno, S.w.,2003, Periodontologi Klinik-Fondasi Kedokteran Gigi Masa

Depan, Ed-1 Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Sjuhada, Penyakit Gusi [Homepage of Indonesian e-dental information]

Available: http://www.Geocities.com [15 mei 2004].

Setiyohadi,1999, Perubahan Struktur Jaringan Periodontal Selama dan Setelah

Perawatan Ortodontik, Journal of the Indonesian Dental Association,

Ed-Khusus Kongres PDGI XX Tahun ke-6, Hlm 26-29.

The Mouth as A Portal of Entery for Infection [Homepage of SGROHWEB

Chapter 5] Available: http://www.Nidr.Gov [10 juli 2004].


Recommended