+ All Categories
Home > Documents > HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf ·...

HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf ·...

Date post: 29-Jul-2020
Category:
Upload: others
View: 3 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
79
HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA MAHASISWA PERGURUAN TINGGI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Diajukan oleh: Maria Precilia Antonia Sep NIM : 168114067 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Transcript
Page 1: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR

PADA MAHASISWA PERGURUAN TINGGI DI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh:

Maria Precilia Antonia Sep

NIM : 168114067

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

ii

HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR

PADA MAHASISWA PERGURUAN TINGGI DI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA BERDASARKAN PERBEDAAN JENIS KELAMIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Diajukan oleh:

Maria Precilia Antonia Sep

NIM : 168114067

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menyertaiku, Bunda Maria yang selalu

memberiku kekuatan, Mama dan Bapa yang tak pernah berhenti mendoakanku,

saudara-saudaraku yang selalu memberiku kata-kata semangat, sahabat dan teman-

teman yang selalu mendukung dan memberi dorongan,

Serta Almameter tercintaku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

viii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan izin-Nya, skripsi yang berjudul “Hubungan Hobi Terhadap Risiko

Penyakit Kardiovaskular pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa

Yogyakarta Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin” dapat diselesaikan tepat waktu.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Farmasi (S. Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini merupakan

bagian dari penelitian Dr. Rita Suhadi., M.Si., Apt. yang berjudul “Pengaruh Perilaku

Hidup Sehat Terhadap Parameter Kardiovaskular”.

Keberhasilan penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari

dukungan berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Yustina Sri Hartini., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma.

2. Dr. Christine Patramurti, Apt selaku kaprodi Farmasi Sanata Dharma

3. Almarhumah Ibu Dr. Rita Suhadi., M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing

yang selalu memberikan saran dan bimbingan serta bersedia meluangkan waktu untuk

berdiskusi sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt selaku dosen pembimbing yang selalu

memberi dorongan semangat dan selalu memberi nasihat agar skripsi ini dapat segera

terselesaikan.

5. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt., dan Christianus Heru., M.Sc., Apt.

selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis.

6. Ibu Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt selaku dosen penguji yang telah

memebrikan saran dan masukan untuk memperbaiki skripsi ini agar lebih baik

7. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

membimbing penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

ix

8. Mama dan Bapak serta Saudara penulis yang tak pernah putus mendoakan dan

memberikan dukungan.

9. AKDL, Tiwul dan Kasur yang sudah bersedia mendukung penulis selama 10

tahun ini terkhusus saat penulis hampir putus asa.

10. Teman-teman seperjuangan skripsi Luis, Poetri, Putri, Dhea, Santi, Fara, San,

Fena dan Ari yang senantiasa saling membantu, memotivasi dan mendoakan satu

sama yang lain dalam proses penulisan skripsi.

11. Teman-teman terdekat Hani dan Rades yang selalu memberi suntikan

semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Luis, Poet, Dhea, Mbak Santi, Handani, Cia, Eugene, Cik Jane dan Jos yang

selalu jadi penghibur dan penyemangat sewaktu penulis putus asa dan kehilangan

semangat.

13. Semua teman-teman penulis yang telah membantu dalam proses pencarian

respond serta teman-teman mahasiswa yang telah bersedia menjadi responden untuk

penelitian ini.

14. FSMB 2016 yang menjadi rumah bagi penulis dan tempat berdiskusi yang

selalu memberikan ide-ide baru.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis selama proses perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena

itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak

agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik lagi. Penulis berharap, semoga skripsi ini

dapat bermnfaat bagi ilmu pengetahuan dan bagi masyarakat.

Yogyakarta,

Penulis

Maria Precilia Antonia Sep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………….......................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………. iii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………….. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……………………………

vii

PRAKATA…………………………………………………………………….. viii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………... x

DAFTAR TABEL……………………………………………………………... xi

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….. xii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………... xiii

ABSTRAK…………………………………………………………………….. xiv

ABSTRACT……………………………………………………………………. xv

PENDAHULUAN……………………………………………………………... 1

METODE PENELITIAN……………………………………………………… 3

HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………... 8

KESIMPULAN………………………………………………………………... 19

SARAN………………………………………………………………………... 19

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 20

BIOGRAFI PENULIS………………………………………………………… 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Jumlah Subjek Penelitian Hubungan Hobi Terhadap Risiko

Penyakit Kardiovaskular Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di

Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasarkan Perbedaan Jenis

Kelamin……..............................................................................

8

Tabel II. Profil Responden Penelitian Hubungan Hobi Terhadap Risiko

Penyakit Kardiovaskular Pada Mahasiswa Laki-Laki di

Daerah Istimewa Yogyakarta………………………………….

11

Tabel III. Pofil IMT Responden Penelitian Hubungan Hobi Terhadap

Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Mahasiswa Laki-Laki di

DI Yogyakarta……………........................................................

14

Tabel IV. Profil Responden Penelitian Hubungan Hobi Terhadap Risiko

Penyakit Kardiovaskular Pada Mahasiswa Perempuan di

Daerah Istimewa Yogyakarta.....................................................

15

Tabel V Pofil IMT Responden Penelitian Hubungan Hobi Terhadap

Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Mahasiswa Perempuan

di DI Yogyakarta……………………………………………...

17

Tabel VI. Uji Validitas dan Reliabilitas Tensimeter pada Tekanan Darah

Sistolik dan Diastolik………………………………………….

39

Tabel VII. Uji Validitas dan Reliabilitas Tensimeter pada Denyut

Jantung........................................................................................

40

Tabel VIII. Uji Validitas dan Reliabilitas Glukometer……………………. 41

Tabel IX. Definisi Operasional Variabel Hobi dan Parameter

Kardiovaskular………................................................................

55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jumlah Responden Penelitian Hubungan Hobi Terhadap Risiko

Penyakit Kardiovaskular pada Mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta

Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin………………………………..................

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Persetujuan Ethical Clearance……………………………………. 25

Lampiran 2. Sertifikat Analisis CEBU…………………………………………. 26

Lampiran 3. Sertifikat Kalibrasi Meteran Lingkar Pinggang…………………... 27

Lampiran 4. Sertifikat Kalibrasi Meteran Tinggi Badan……………………….. 31

Lampiran 5. Sertifikat Kalibrasi Timbangan Berat Badan……………………... 33

Lampiran 6. Sertifikat Kalibrasi Tensimeter…………………………………… 35

Lampiran 7. Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur Penelitian……………………….. 39

Lampiran 8. Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden…………………… 42

Lampiran 10. Kuesioner………………………………………………………... 45

Lampiran 11. Standar Operasional Pengukuran Tekanan Darah dan Denyut

Jantung…………………………………………………………………………..

50

Lampiran 12. Standar Operasional Pengukuran Tinggi Badan………………… 51

Lampiran 13. Standar Operasional Pengukuran Berat Badan………………….. 52

Lampiran 14. Standar Operasional Pengukuran Lingkar Pinggang……………. 53

Lampiran 15. Standar Operasional Pengukuran Gula Darah Sewaktu………… 54

Lampiran 16. Definisi Operasional Variabel…………………………………... 55

Lampiran 17. Tabel Nilai METs……………………………………………….. 61

Lampiran 18. Kalkulator Persentil IMT Untuk Laki-laki dan Perempuan……... 62

Lampiran 19. Jumlah Sampel Minimal………………………………………… 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

xiv

ABSTRAK

Faktor risiko penyakit kardiovaskular diantaranya usia, jenis kelamin,

hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia, merokok, obesitas, dan kurangnya aktivitas

fisik. Faktor risiko aktivitas fisik pada penelitian ini dilihat berdasarkan hobi. Hobi

dapat melibatkan aktivitas fisik dan tanpa aktivitas fisik. Penelitian ini merupakan

penelitian observasional dengan rancangan penelitian analitik secara kuantitatif yang

dilakukan secara cross sectional. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi hubungan

hobi dan risiko kardiovaskular pada mahasiswa perguruan tinggi di DI Yogyakarta

berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Jumlah sampel sebanyak 605 mahasiswa

dikumpulkan dengan menggunakan metode purposive sampling.

Data yang dikumpulkan meliputi hobi, IMT, tekanan darah, denyut jantung,

lingkar pinggang, dan gula darah dengan menggunakan instrumen kuesioner dan alat

ukur tensimeter, meteran, timbangan dan glucometer. Normalitas data diuji dengan

uji Kolmogorov dengan kriteria sebaran normal p> 0,05. Data lingkar pinggang,

TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut

jantung diolah menggunakan Mann Whitney, sedangkan khusus data IMT diuji

dengan metode chi-square.

Berdasarkan uji statistik pada mahasiswa laki-laki terdapat hubungan hobi

terhadap parameter kardiovaskular TDS, TDD dan denyut jantung. Pada mahasiswa

perempuan terdapat hubungan hobi terhadap TDS dan TDD.

Kata Kunci : hobi; mahasiswa; risiko kardiovaskular

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

xv

ABSTRACT

Cardiovascular risk disease includes age, sex, hypertension, diabetes mellitus,

dyslipidemia, smoking, obesity, and lack of physical activity. Physical activity in this

study were seen based on hobbies. Hobbies can involve physical activity and without

PA. This study is an quantitative analytic observational study designed cross

sectionally. The study aims to evaluate the relationship between hobbies and

cardiovascular risk in college students in special region Yogyakarta based on gender

differences. The total samples of 605 college students were collected using purposive

sampling method.

Data collected including hobbies, BMI, blood pressure, heart rate, waist

circumference, and random blood glucose by using questionnaire and instruments

such as tensimeter, meter, weight scale and glucometer. The normality of data was

tested using Kolmogorov test with normal distribution criteria is p> 0.05. The data of

waist circumference, SBP,DBP and RBG was analyzed by unpaired T-test while the

data of heart rate was analyzed by Mann Whitney. The data of BMI was tested by

chi-square.

Based on statistical tests there was significant relationship of hobbies to

cardiovascular parameters SBP,DPB and heart rate in men and there was significant

relationship of hobbies to cardiovascular parameters SBP and DPB in women.

Keywords : hobbies; college students; cardiovascular risk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

1

PENDAHULUAN

Hobi merupakan kegemaran atau kesenangan istimewa yang dilakukan pada

waktu senggang (KBBI, 2019). Pada tahap awal arteriosclerosis, menikmati hobi

terutama hobi yang melibatkan akivitas fisik dapat menurunkan risiko penyakit

kardiovaskular melalui efek baik pada fungsi endotel koroner (Saihara, et al., 2010).

Individu yang aktif secara fisik cenderung memiliki tekanan darah lebih rendah,

sensitivitas insulin yang lebih tinggi dan profil lipoprotein yang lebih baik (Nystoriak

and Bhatnagar, 2018).

Aktivitas fisik meningkatkan total pengeluaran energi, mengurangi massa

lemak, mempertahankan massa tubuh tanpa lemak dan laju metabolisme basal

sehingga mencegah kenaikan berat badan (Strasser, 2013). Obesitas meningkatkan

risiko morbiditas dan mortalitas kardiovaskular dibandingkan dengan indeks massa

tubuh (IMT) normal dan kelebihan berat badan dikaitkan dengan peningkatan risiko

munculnya penyakit kardiovaskular pada usia dini (Khan, et al., 2018).

Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit tidak menular penyebab

kematian tertinggi di dunia setiap tahun. Tahun 2008, diperkirakan terjadi sekitar 17.3

juta kematian akibat penyakit kardiovaskular. Lebih dari 3 juta kematian terjadi

kepada penduduk berusia di bawah 60 tahun (Pusat Data dan Informasi Kementerian

Kesehatan RI, 2014). Faktor risiko penyakit kardiovaskular yang dapat dikendalikan

yaitu hipertensi, diabetes melitus, dislipidemia, merokok, obesitas, kurangnya

aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan, stres dan inflamasi kronik (Lange,

2016).

Tahun 2013, ditemukan 26,1% penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun

kurang melakukan aktivitas fisik. Melakukan perilaku sedentari berisiko

menyebabkan penyakit penyumbatan pembuluh darah maupun penyakit jantung.

Prevalensi penduduk dewasa (>18 tahun) dengan obesitas di Indonesia berdasarkan

pengukuran IMT sebanyak 15,4 % (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Sebuah studi

pada mahasiswa di USA menemukan rata-rata IMT pada laki-laki lebih tinggi

dibandingkan pada perempuan (D’Souza, et al. 2015). Indeks massa tubuh (IMT)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

2

memiliki hubungan berkebalikan dengan daya tahan kardiovaskular pada mahasiswa

dan terdapat hubungan linear antara aktivitas fisik dengan daya tahan kardiovaskular.

Obesitas dan daya tahan kardiovaskular yang rendah berperan dalam peningkatan

risiko penyakit kardiovaskular (Febriyanti, et al, 2015).

Responden penelitian dipilih mahasiswa karena termasuk kategori usia yang

banyak melakukan aktivitas sedentari di Indonesia. Rata-rata mahasiswa di Indonesia

berusia 19-23 tahun. Pada kelompok usia 15-19 tahun sebanyak 25,5% dan pada

kelompok usia 20-24 tahun sebanyak 23,2% melakukan aktivitas sedentari >6 jam per

hari (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Responden mahasiswa yang dipilih berasal

dari perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), provinsi dengan

prevalensi stroke tertinggi ke-2 di Indonesia. Penelitian juga akan mengkaji hubungan

hobi terhadap risiko kardiovaskular berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Jenis

kelamin mempengaruhi tingkatan aktivitas fisik individu dengan aktivitas fisik pada

laki-laki lebih tinggi daripada perempuan (Neil and Scovelle, 2018) (Everett and

Zajacova, 2016). Proporsi perilaku sedentari ≥6 jam di Indonesia lebih banyak

ditemukan pada perempuan yaitu sebanyak 26,1 % dibandingkan pada laki-laki yaitu

sebanyak 22,2% (Kementerian Kesehatan RI, 2013). Perempuan memiliki risiko

terkena aterosklerosis lebih rendah daripada laki-laki sampai saat menopause. Hal ini

dihubungkan dengan kemampuan hormon estrogen sebagai agen vasodilator pada

pembuluh darah (Maas and Appelman, 2010). Laki-laki yang berusia dibawah 65

tahun memiliki risiko hipertensi lebih tinggi daripada perempuan pada kelompok usia

yang sama (Everett and Zajacova, 2016). Berdasarkan masalah yang ditemukan

beserta bukti pendukung, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengevaluasi

hubungan hobi terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada mahasiswa di Daerah

Istimewa Yogyakarta berdasarkan perbedaan jenis kelamin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

3

METODE PENELITIAN

Desain dan subyek penelitian

Penelitian merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian

analitik secara kuantitatif yang dilakukan secara cross sectional. Penelitian termasuk

ke dalam penelitian observasional karena pada penelitian ini peneliti tidak melakukan

intervensi apapun pada responden uji pada saat dilakukan penelitian. Pendekatan

cross sectional artinya data mengenai variabel bebas dan variabel tergantung diambil

dalam titik waktu yang bersamaan (Ghazali, et al, 2014)

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara non-random dengan desain

sampel penelitian yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pemilihan

responden sesuai dengan pertimbangan yang ditetapkan oleh peneliti. Adapun kriteria

inklusi dan eksklusi pada penelitian ini yaitu :

a. Kriteria inklusi:

Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan pada perguruan tinggi di DI

Yogyakarta, bersedia menandatangani informed consent dan mengisi kuesioner, dan

dapat berkomunikasi secara verbal.

b. Kriteria eksklusi:

Mahasiswa berusia ≥30 tahun, memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, hamil, dan

mengkonsumsi obat-obatan penurun TD atau gula darah.

Besar sampel minimal dihitung menggunakan aplikasi Power Sample Size.

Dipilih jenis t-test independent pada aplikasi karena penelitian akan membandingkan

IMT, lingkar pinggang, denyut jantung, tekanan darah, dan kadar gula darah pada

pengambilan data bukan dari individu yang sama. Penghitungan sampel dilakukan

dengan memasukkan nilai power 0.8, taraf kepercayaan 95% (a = 0.05), m=2 dan σ=

7,4. Nilai δ yang digunakan yaitu 2, diperoleh dari penelitian sebelumnya mengenai

hubungan hobi terhadap risiko kardiovaskular (Mccrum-gardner, 2010; Lita, 2018).

Hasil menunjukkan bahwa jumlah sampel yang dibutuhkan yaitu sebanyak 162 orang

untuk satu kelompok. Jumlah sampel ditambah 5% untuk menghindari kekurangan

responden sehingga total responden yang didapatkan yaitu 171 orang untuk kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

4

pertama dan 342 untuk kelompok kedua, sehingga jumlah sampel minimal untuk

seluruh kelompok sebanyak 513 orang.

Gambar 1. Jumlah Responden Penelitian Hubungan Hobi Terhadap Risiko Penyakit

Kardiovaskular pada Mahasiswa di Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasarkan Perbedaan

Jenis Kelamin

Alat dan bahan penelitian

Alat yang digunakan yaitu pena, 2 buah meteran lingkar pinggang, 2 buah

timbangan berat badan merk Camry®,

2 buah tensimeter merk Omron®

, 2 buah

meteran tinggi badan, dan 2 glucometer merk Accucheck®

. Bahan yang digunakan

yaitu kuesioner, informed consent, lembar penjelasan subjek, lancet, stript test dan

alcohol swab.

Prosedur Penelitian

Perencanaan Penelitian

Penelitian diawali dengan mengidentifikasi masalah yang muncul di

masyarakat. Hobi berhubungan erat dengan aktivitas fisik yang mempengaruhi risiko

penyakit kardiovaskular seperti IMT, lingkar pinggang, tekanan darah, denyut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

5

jantung, dan gula darah. Perbedaan jenis kelamin mempengaruhi pilihan hobi dan

risiko risiko penyakit kardiovaskular. Kategori hobi dalam penelitian ini yaitu hobi

baik dan buruk yang ditetapkan sesuai definisi yang ditetapkan peneliti (Lampiran 16)

Perizinan Penelitian

Etika penelitian dipenuhi dengan mengajukan permohonan izin ethical

clearance pada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas

Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Jl. Farmako, Sekip Utara,

Yogyakarta 55128; Telepon: 0274 588688 pswt 17225, +62811-2666-869; e-mail:

[email protected].

Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas kuesioner diuji dengan uji pemahaman bahasa pada 30 orang

responden dengan karakteristik yang sama dengan responden agar sewaktu

pengambilan data responden tidak kesulitan memahami pertanyaan yang diberikan.

Validasi dari alat ukur yang digunakan dilakukan dengan cara ditara hingga

didapatkan sertifikat jaminan validitas dari alat yang akan digunakan dalam

penelitian. Pengujian reliabilitas tensimeter untuk tekanan darah dan denyut jantung

dilakukan dengan mengukur 3 orang probandus berbeda dengan pengulangan 3 kali

pada masing-masing probandus. Uji reliabilitas masing-masing alat gula darah,

meteran tinggi badan, serta timbangan dilakukan dengan mengukur kadar gula darah,

tinggi badan serta berat badan pada 3 orang probandus dengan pengukuran diulang 3

kali pada tiap probandus. Koefisien varians (CV) pengukuran tidak boleh melebihi

nilai 10% (Departemen Kesehatan RI, 2001). Hasil pengukuran dari 2 alat uji gula

darah, 2 meteran tinggi badan, 2 meteran lingkar pinggang, 2 tensimeter serta 2

timbangan diuji secara statistik untuk mengetahui apabila terdapat perbedaan hasil

pengukuran antar tiap alat ukur.

Pengumpulan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

6

Teknik pengumpulan dilakukan menggunakan kuesioner dan pengukuran

langsung pada responden menggunakan instrumen. Proses pengambilan data

menggunakan alat yang telah diuji validitas dan reliabilitas berdasarkan Standard

Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan

Saat pengukuran tekanan darah dan denyut jantung kemungkinan berisiko

menimbulkan rasa kebas sampai nyeri pada tempat pengukuran tekanan darah yaitu di

lengan bagian atas. Untuk mencegah hal tersebut, responden diberikan informasi agar

rileks dan tidak mengepalkan tangan saat pengukuran. Pengambilan darah di jari pada

pengukuran gula darah memungkinkan terjadinya risiko infeksi dan timbul rasa nyeri.

Untuk mencegah terjadinya infeksi, digunakan kapas dan alcohol swab 70%.

Responden diinformasikan untuk menghubungi kontak apoteker yang tertera

pada lembar penjelasan kepada calon responden apabila setelah beberapa hari dari

waktu pengambilan data muncul tanda-tanda infeksi seperti nyeri pada bekas tusukan,

kemerahan, bengkak dan demam untuk diambil tindakan lebih lanjut.

Analisis Data

Data uang diperoleh yaitu data kategorik hobi dan IMT serta data numerik

yaitu data tekanan darah sistolik (TDS), tekanan darah diastolik (TDD), Lingkar

pinggang dan gula darah sewaktu (GDS). Data yang diperoleh akan dianalisis dengan

program SPSS. Distribusi normalitas data diuji menggunakan uji Kolmogorov dengan

kriteria sebaran normal yaitu p> 0,05 untuk jumlah responden >50. Setelah mendapat

distribusi normalitas data dilakukan pengolahan data menggunakan uji T-test tidak

berpasangan apabila persebaran data normal atau Mann Whitney apabila persebaran

data tidak normal untuk mengetahui hubungan hobi terhadap tekanan darah sistolik

dan diastolik, lingkar pinggang, denyut jantung dan gula darah sewaktu, sedangkan

untuk mengetahui hubungan hobi terhadap kategori IMT digunakan uji chi square.

Interpretasi Hasil secara Statistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

7

Setelah uji statistik dilakukan akan diperoleh p value. Apabila p value <0,05

maka terdapat hubungan yang signifikan antara hobi dan risiko penyakit

kardiovaskular sedangkan, apabila p value >0,05 maka tidak terdapat hubungan yang

signifikan antara hobi dan risiko kardiovaskular. Hipotesis yang dirancang dalam

penelitian ini yaitu:

Hipotesis pada mahasiswa laki-laki

H0 : Tidak terdapat hubungan hobi terhadap indeks massa tubuh, tekanan darah

sistolik, tekanan darah diastolik, denyut jantung, lingkar pinggang dan gula

darah sewaktu pada mahasiswa perguruan tinggi di DI Yogyakarta pada laki-

laki.

H1 : Terdapat hubungan hobi terhadap indeks massa tubuh, tekanan darah sistolik,

tekanan darah diastolik, denyut jantung, lingkar pinggang dan gula darah

sewaktu pada mahasiswa perguruan tinggi di DI Yogyakarta pada laki-laki.

Hipotesis pada mahasiswa perempuan

H0 : Tidak terdapat hubungan hobi terhadap indeks massa tubuh, tekanan darah

sistolik, tekanan darah diastolik, denyut jantung, lingkar pinggang dan gula

darah sewaktu pada mahasiswa perguruan tinggi di DI Yogyakarta pada

perempuan.

H1 : Terdapat hubungan hobi terhadap indeks massa tubuh, tekanan darah sistolik,

tekanan darah diastolik, denyut jantung, lingkar pinggang dan gula darah

sewaktu pada mahasiswa perguruan tinggi di DI Yogyakarta pada perempuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

8

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tujuan penelitian yaitu mengevaluasi hubungan antara hobi dengan risiko

kardiovaskular pada mahasiswa perguruan tinggi di DI Yogyakarta berdasarkan

perbedaan jenis kelamin. Pada penelitian didapatkan jumlah mahasiswa perempuan

sebanyak 344 (56,9 %) orang, sedangkan jumlah mahasiswa laki-laki sebanyak 261

(43,1%) orang (Tabel I).

Tabel I. Jumlah Subjek Penelitian Hubungan Hobi Terhadap Risiko Penyakit Kardiovaskular

Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasarkan Perbedaan

Jenis Kelamin

Frekuensi n (%)

Laki-laki Perempuan Total

Usia

15-19 tahun

20-29 tahun

89 (34,0)

172 (65,9)

97 (28,2)

247 (71,8)

186 (30,7)

419 (69,3)

Kategori Hobi

Buruk

Baik

139 (53,3)

122 (46,7)

264 (76,6)

80 (23,3)

403 (66,6)

202 (33,4)

Kategori IMT

Underweight

Normal

Overweight

Obesity

35 (13,4)

155 (59,4)

28 (10,7)

43 (16,5)

42 (12,2)

232 (67,4)

35 (10,2)

35 (10,2)

77 (12,7)

387 (64)

63 (10,4)

78 (12,9)

Kategori TD (mmHg)

≥ 140/90

130-139/80-89

120-129/<80

< 120/80

51 (19,5)

82 (31,4)

46 (17,6)

82 (31,4)

16 (4,7)

63 (18,3)

21 (6,1)

244 (70,9)

67 (11,1)

145 (24)

67 (11,1)

326 (53,9)

Denyut Jantung

>100 x/menit

≤100 x/menit

25 (9,6)

236 (90,4)

43 (12,5)

301 (87,5)

68 (11,2)

537 (88,8)

Lingkar Pinggang

Sehat

Tidak sehat

208 (79,7)

53 (20,3)

261 (75,9)

83 (24,1)

469 (77,5)

136 (22,5)

GDS (mg/dL)

<140 mg/dL

140-200 mg/Dl

256 (98,1)

5 (1,9)

337 (98)

7 (2)

592 (97,9)

12 (2)

Total 261 (43,14) 344 (56,86) 605 (100)

TD = Tekanan Darah, GDS = Gula Darah Sewaktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

9

Usia responden termuda dalam penelitian ini yaitu 15 tahun dan usia

responden tertua yaitu 29 tahun dengan jumlah mahasiswa berusia 15-19 tahun (<20

tahun) sebanyak 186 (30,7%) orang dan jumlah mahasiswa berusia 20-29 tahun (≥20

tahun) sebanyak 419 (69,3%) orang. Proporsi mahasiswa laki-laki dan perempuan

yang berusia <20 tahun berturut-turut sebanyak 34,01% dan 28,198% sedangkan,

yang berusia ≥20 tahun berturut-turut sebanyak 65,9% dan 71,892%. Sebanyak 403

(66,6%) orang mahasiswa memiliki hobi buruk dan 202 (33,4%) orang mahasiswa

memiliki hobi baik. Jumlah mahasiswa yang memiliki hobi buruk 2 kali lebih banyak

dibandingkan mahasiswa yang memiliki hobi baik. Hal ini bisa disebabkan karena

jumlah reponden penelitian lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki.

Pengaruh jenis kelamin terhadap jumlah pada kelompok hobi dikarenakan perempuan

memiliki tingkat aktivitas fisik yang lebih rendah daripada laki-laki (Neil and

Scovelle, 2018; Everett and Zajacova, 2016). Berdasarkan data 76,6% dari responden

perempuan memiliki hobi buruk.

Profil indeks massa tubuh (IMT) yang diperoleh pada penelitian ini yaitu 77

(12,7%) orang mahasiswa mengalami kekurangan berat badan (underweight), 387

(64%) orang mahasiswa memiliki IMT normal. Sebanyak 63 (10,4%) orang

mahasiswa mengalami kelebihan berat badan (overweight) dan 78 (12,9 %) orang

mahasiswa mengalami obesitas (obesity). Mahasiswa yang mengalami kelebihan

berat badan memiliki risiko penyakit kardiovaskular lebih tinggi dibandingkan yang

memiliki berat badan normal. Obesitas akan meningkatkan risiko morbiditas dan

mortalitas kardiovaskular dibandingkan dengan IMT normal. Overweight dikaitkan

dengan peningkatan risiko munculnya penyakit kardiovaskular pada usia dini, yang

menghasilkan proporsi hidup dengan kardiovaskular yang lebih lama (Khan et al,

2018). Obesitas juga berhubungan dengan diabetes melitus tipe 2, hipertensi dan

penyakit arteri koroner (Mitchell, et al., 2012).

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebanyak 67 (11,1%) mahasiswa

memiliki tekanan darah ≥140/90 mmHg dan 145 (24%) mahasiswa memiliki tekanan

darah 130-139/80-89 mmHg. Sebanyak 67 (11,1%) mahasiswa memiliki tekanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

10

darah bernilai 120-129/<80 mmHg dan sebanyak 326 (53,9%) mahasiswa memiliki

tekanan darah <120/80 mmHg. Tekanan darah normal bernilai <120/80 mmHg

sehingga menurut rekomendasi tersebut sebanyak 46,2% mahasiswa memiliki nilai

tekanan darah yang tidak normal (Whelton, et al., 2018). Bila dibandingkan dengan

tekanan darah normal, memiliki nilai TDS ≥130 mmHg dan nilai TDD ≥80 mmHg di

usia muda akan meningkatkan risiko terkena gagal jantung (Newman, et al., 2019).

Berdasarkan data ada sebanyak 35,1% mahasiswa yang memiliki tekanan darah ≥130

mmHg/ ≥80 mmHg. Kelompok ini beresiko gagal jantung yang lebih tinggi

dibandingkan pada mahasiswa dengan tekanan darah normal.

Profil denyut jantung yang diperoleh pada penelitian ini yaitu 537 (88,8%)

orang mahasiswa memiliki denyut jantung ≤100 kali/menit dan 60 (11,2%)

mahasiswa memiliki denyut jantung >100 kali/ menit. Nilai denyut jantung normal

berada pada kisaran 60-100 kali/menit (American Heart Association, 2019).

Takikardi atau keadaan saat denyut jantung >100 kali/ menit berhubungan dengan

obesitas, dan hipertensi (Palatini, 2011). Kenaikan denyut jantung istirahat akan

meningkatkan risiko penyakit jantung koroner (PJK), kematian jantung yang

mendadak, gagal jantung, stroke, penyakit kardiovaskular dan mortalitas (Aune, et

al., 2017). Mahasiswa dengan denyut jantung >100 kali/ menit perlu mewaspadai

beberapa risiko kardiovaskular seperti hipertensi, obesitas, PJK, kematian jantung

mendadak dan gagal jantung.

Pada profil lingkar pinggang didapatkan 136 (22,5%) mahasiswa memiliki

nilai lingkar pinggang yang dikategorikan tidak sehat yang terdiri atas 20,3%

mahasiswa laki-laki dan 24,1% mahasiswa perempuan. Nilai lingkar pinggang sehat

≤90 cm untuk laki-laki dan ≤80 cm untuk perempuan (World Health Organization,

2011). Lingkar pinggang merupakan indikator untuk memprediksi faktor risiko

penyakit kardiovaskular dengan nilai lingkar pinggang semakin besar berhubungan

dengan prehipertensi pada dewasa muda (Yılmazel, 2017).

Pada penelitian didapatkan 592 (97,7%) orang mahasiswa memiliki GDS

<140 mg/dL dan sebanyak 12 (2%) orang mahasiswa memiliki kadar GDS 140-200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

11

mg/dL. Nilai GDS ≥ 140 mg/dL mengindikasikan keadaan hiperglikemi (Smith, et

al., 2017). Peningkatan glukosa dan hiperglikemi merupakan pemicu terjadinya

proses aterogenesis yang akan menyebabkan penyakit pada vaskular (Pistrosch et al.,

2011). Jumlah mahasiswa yang mengalami hiperglikemi cukup rendah yaitu 2% hal

ini dikarenakan karena usia mahasiswa yang masih cukup muda. Salah satu faktor

penting yang menyebabkan hiperglikemi dan DM tpe 2 adalah usia yang semakin

bertambah. Individu berusia >65 tahun beresiko 3 kali lebih besar untuk terkena

diabetes dibandingkan pada usia 20-44 tahun (Lee and Halter, 2017).

Distribusi normalitas data diuji dengan menggunakan uji Kolmogorov

Smirnov (Tabel II). Data yang terdistribusi normal hanya data denyut jantung

(p>0,05) sedangkan, data lingkar pinggang, TDS, TDD, dan GDS terdistribusi tidak

normal (p<0,05). Data yang terdistribusi normal diuji statistik dengan T-Test tidak

berpasangan sedangkan, data yang terdistribusi tidak normal diuji dengan uji Mann

Whitney (Dahlan, 2014).

Tabel II. Profil Responden Penelitian Hubungan Hobi Terhadap Risiko Penyakit

Kardiovaskular Pada Mahasiswa Laki-Laki di Daerah Istimewa Yogyakarta

Parameter Kardiovaskular Hobi P Value

Buruk Baik

LP (cm) 79,0 (61-115)

78,0 (59-126)

0,343

TDS (mmHg)

126,0 (98-161)

121,5 (75-167)

0,021**

TDD (mmHg)

80,0 (57-123)

76,0 (46-105,5)

0,010**

Denyut Jantung (kali/ menit)

85,4±13,0* 80,6±12,5* 0,030**

GDS (mg/dL)

89,0 (31-188)

91,0 (41-133)

0,641

LP = Lingkar Pinggang; TDS = Tekanan Darah Sistolik; TDD = Tekanan Darah

Diastolik; GDS = Gula Darah Sewaktu

*Data terdistribusi normal (Kolmogorov Smirnov) disajikan dalam Mean ±SD

Data tidak terdistribusi normal disajikan dalam Median (min-max)

** P value menunjukkan perbedaan bermakna

Secara statistik, tidak ada perbedaan bermakna nilai lingkar pinggang antara

kelompok hobi buruk dan hobi baik pada mahasiswa laki-laki. Nilai median lingkar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

12

pinggang pada laki-laki dengan hobi baik yaitu 78 cm. Nilai lingkar pinggang

mahasiswa laki-laki dengan hobi baik lebih rendah daripada mahasiswa laki-laki

dengan hobi buruk yaitu 79 cm. Perbedaan nilai lingkar pinggang ini tidak bermakna

secara statistik dengan p value 0,343 (>0,05). Hasil ini didukung oleh temuan

sebelumnya yang menyatakan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan

lingkar pinggang pada mahasiswa (Candrawati, 2011). Nilai cut-off lingkar pinggang

ras Asia yaitu >90 cm untuk laki-laki (World Health Organization, 2011).

Berdasarkan nilai median lingkar pinggang pada hobi baik dan buruk, lingkar

pinggang mahasiswa laki-laki masih berada dibawah nilai cut off sehingga, lingkar

pinggang mahasiswa laki-laki masih sehat. Lingkar pinggang berhubungan dengan

keadaan prehipertensi pada populasi dewasa muda yang sehat dengan kenaikan nilai

lingkar pinggang berhubungan kuat dengan risiko serangan jantung pada saat berusia

lanjut (Peters, et al., 2018; Yılmazel, 2017).

Secara statistik, ada perbedaan bermakna nilai TDS antara kelompok hobi

buruk dan hobi baik pada mahasiswa laki-laki dengan p value 0,021 (<0,05). Median

TDS pada mahasiswa laki-laki yang memiliki hobi buruk yaitu 126 mmHg. Nilai

TDS tersebut lebih tinggi dibandingkan mahasiswa laki-laki dengan hobi baik yaitu

121,5 mmHg. Nilai median TDS pada mahasiswa laki-laki yang memiliki hobi baik

dan buruk berada diatas nilai TDS normal. Nilai normal TDS yaitu <120mmHg

dengan (Whelton, et al., 2018). Paparan kumulatif terhadap tekanan darah tinggi baik

pada TDS maupun TDD pada saat berusia dewasa muda akan meningkatkan risiko

terkena penyakit kardiovaskular di masa mendatang sehingga, mahasiswa laki-laki

perlu mewaspadai kemungkinan munculnya penyakit kardiovaakular di masa

mendatang karena memiliki tekanan darah diatas normal (Newman, et al., 2019).

Secara statistik, ada perbedaan bermakna nilai TDD antara kelompok hobi

buruk dan hobi baik pada mahasiswa laki-laki dengan p value 0,010. Pada mahasiswa

laki-laki yang memiliki hobi buruk nilai TDD lebih tinggi daripada yang memiliki

hobi baik dengan median 80,0 mmHg sedangkan, individu laki-laki dengan hobi baik

memiliki median TDD 76,0 mmHg (<0,05). Berdasarkan data yang diperoleh, hobi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

13

baik dengan aktivitas fisik akan menurunkan tekanan darah. Hal ini terjadi karena

metabolit yang dilepaskan dari otot rangka yang aktif selama latihan, memberi sinyal

untuk memproduksi dan melepaskan Nitrat Oksida (NO) dan prostasiklin dari endotel

pembuluh darah. Hal ini akan meningkatkan vasodilatasi melalui relaksasi pembuluh

darah pada sel otot polos sehingga mengurangi resistensi pembuluh darah saat

istirahat dan menurunkan tekanan darah (Nystoriak and Bhatnagar, 2018).

Secara statistik, ada perbedaan bermakna nilai rerata denyut jantung antara

kelompok hobi buruk dan hobi baik pada mahasiswa laki-laki. Mahasiswa laki-laki

yang memiliki hobi baik memiliki rata-rata denyut jantung 80,6 kali/menit. Nilai

denyut jantung tersebut lebih rendah daripada rata-rata denyut jantung individu

dengan hobi buruk yaitu 85,4 kali/menit dengan p value 0,030 (<0,05). Mekanisme

pasti aktivitas fisik menurunkan denyut jantung belum diketahui. Pada olahraga

tertentu diduga penurunan denyut jantung berhubungan dengan peningkatan aktivitas

parasimpatik setelah selesai melakukan latihan akut dan akan beradaptasi seiring

keterulangan latihan (Nystoriak and Bhatnagar, 2018; Reimers, Knapp and Reimers,

2018). Nilai denyut jantung ≥80 kali/menit pada saat berusia muda merupakan

predisposisi obesitas dan DM dalam 20 tahun mendatang (Shigetoh, et al., 2009).

Rata-rata denyut jantung pada mahasiswa laki-laki bernilai ≥80 kali/menit sehingga,

mahasiswa perlu mewaspadai timbulnya gangguan obesitas dan DM dalam 20 tahun

mendatang. Hubungan denyut jantung terhadap penyakit kardiovaskular dan

mortalitas lebih kuat pada laki-laki dibandingkan pada perempuan sehingga

mahasiswa laki-laki perlu mewaspadai kenaikan denyut jantung karena akan

meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular (Aune, et al., 2017).

Secara statistik, tidak ada perbedaan bermakna kadar gula darah sewaktu

(GDS) antara kelompok hobi buruk dan hobi baik pada mahasiswa laki-laki. Nilai

GDS pada mahasiswa laki-laki yang memiliki hobi buruk yaitu 89,0 mg/dL. Nilai

GDS ini lebih rendah daripada responden laki-laki yang memiliki hobi baik yaitu

91,0 mg/dL namun, perbedaan ini tidak bermakna dengan p value 0,348 (>0,05).

Nilai GDS pada responden laki-laki termasuk ke dalam kategori kadar gula darah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

14

normal yaitu 70-140 mg/dL (American Diabetes Association, 2018). Melakukan

aktivitas fisik minimal 15 MET-jam/minggu dibutuhkan untuk menurunkan risiko

diabetes DM tipe 2 dan penurunan risiko DM tipe 2 sebanyak 15% dengan

melakukan aktivitas fisik 20 MET jam/minggu (Hamasaki, 2016; Aune, et al., 2015).

Pada penelitian ini, minimal aktivitas fisik yang dilakukan mahasiswa yaitu 8,125

MET-jam/minggu. Perbedaan nilai minimal aktivitas fisik ini dapat menyebabkan

perbedaan hasil pada penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang

menemukan hubungan aktivitas fisik dengan kadar gula darah.

Tabel III. Pofil IMT Responden Penelitian Hubungan Hobi Terhadap Risiko Penyakit

Kardiovaskular pada Mahasiswa Laki-Laki di DI Yogyakarta

Kategori IMT Hobi Baik n (%) Hobi Buruk n (%) P value

Underweight 12 (4,6) 23 (8,8)

0,230 Normal 79 (30,3) 76 (29,1)

Overweight 14 (5,4) 14 (5,4)

Obesity 17 (6,5) 26 (10,0)

Total 139 (53,4) 122 (46,7)

Secara statistik, tidak terdapat hubungan hobi dan indeks massa tubuh (IMT)

mahasiswa laki-laki dengan p value 0,230 (>0,05). Ada banyak faktor yang dapat

mempengaruhi IMT selain aktivitas fisik diantaranya pola makan, persepsi terhadap

proporsi tubuh, kebiasaan merokok dan kebiasaan minum alkohol (Joh, et al., 2013).

Berdasarkan banyaknya faktor yang kemungkinan mempengaruhi IMT, sulit untuk

hanya melihat pengaruh salah satu faktor saja Faktor-faktor lain mungkin dapat

berpengaruh pada hasil yang diperoleh misalnya responden yang memiliki hobi baik

bisa saja memiliki pola makan yang buruk.

Secara statistik, tidak ada perbedaan bermakna nilai lingkar pinggang antara

kelompok hobi buruk dan hobi baik pada mahasiswa perempuan (Tabel IV). Nilai

median lingkar pinggang pada mahasiswa perempuan dengan hobi baik yaitu 75 cm.

Nilai lingkar pinggang ini lebih tinggi daripada mahasiswa perempuan dengan hobi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

15

buruk yaitu 74 cm. Perbedaan pada nilai median lingkar pinggang ini tidak bermakna

karena p value yang didapatkan yaitu 0,094 (>0,05). Hasil penelitian ini bertentangan

dengan penelitian Gonçalves et al (2019) yang menemukan adanya hubungan

bermakna antara aktivitas fisik sedang dan tinggi terhadap lingkar pinggang pada

penduduk dewasa muda. Perbedaan hasil ini dapat terjadi karena kriteria intensitas

aktivitas fisik antar penelitian yang digunakan berbeda. Penelitian ini masih

menggunakan aktivitas fisik rendah, sedangkan pada penelitian Goncalves et al

(2019) menggunakan aktivitas fisik sedang sampai berat. Nilai cut-off points lingkar

pinggang ras Asia yaitu >80 cm untuk perempuan. Apabila dilihat dari nilai median

lingkar pinggang mahasiswa perempuan masih berada dibawah nilai cut off (World

Health Organization, 2011)

Tabel IV. Profil Responden Penelitian Hubungan Hobi Terhadap Risiko Penyakit

Kardiovaskular Pada Mahasiswa Perempuan di Daerah Istimewa Yogyakarta

Parameter Kardiovaskular Hobi

P Value Buruk Baik

LP (cm) 74,0 (56-101)

75,0 (61-104)

0,094

TDS (mmHg)

106,3 (75-157)

112,0 (91-137)

0,005**

TDD (mmHg)

72.5 (48-109)

74.8 (57-101)

0,021**

Denyut Jantung (kali/ menit)

86,2±11,8*

87,9±12,3*

0,279

GDS (mg/dL)

93,0 (23-151)

91,0 (42-162)

0,348

LP = Lingkar Pinggang; TDS = Tekanan Darah Sistolik; TDD = Tekanan Darah

Diastolik; GDS = Gula Darah Sewaktu

*Data terdistribusi normal (Kolmogorov Smirnov) disajikan dalam Mean ±SD

Data tidak terdistribusi normal disajikan dalam Median (min-max)

** P value menunjukkan perbedaan bermakna

Secara statistik, ada perbedaan bermakna nilai TDS antara kelompok hobi

buruk dan hobi baik pada mahasiswa perempuan dengan p value 0,005 (<0,05). Nilai

median TDS mahasiswa perempuan yang memiliki hobi buruk yaitu 106,3 mmHg.

Nilai TDS tersebut lebih rendah dibandingkan nilai TDS pada mahasiswa perempuan

yang memiliki hobi baik yaitu 112 mmHg. Hasil ini tidak sesuai dengan beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

16

penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa aktivitas fisik akan menurunkan

tekanan darah (Carpio-rivera, et al., 2015). Nilai TDD antara kelompok hobi buruk

dan hobi baik pada mahasiswa perempuan berbeda bermakna dengan p value 0,021

(<0,05). Nilai median TDD pada individu dengan hobi buruk yaitu 72,5 mmHg. Nilai

TDD tersebut lebih rendah dibandingkan individu dengan hobi baik yaitu 74,8

mmHg. Berdasarkan nilai median, tekanan darah mahasiswa perempuan yang

memiliki hobi baik dan buruk masih termasuk ke dalam tekanan darah yang normal

menurut klasifikasi AHA yaitu <120/80 mmHg.

Aktivitas fisik yang disarankan oleh AHA untuk mengurangi risiko penyakit

kardiovaskular yaitu aktivitas sedang selama minimal 150 menit atau selama minimal

75 menit aktivitas fisik intensitas berat setiap minggu dengan minimal frekuensi 2

kali per minggu (Benjamin, et al., 2019). Pada penelitian ini kategori hobi baik

memakai standar aktivitas fisik yang lebih rendah dari rekomendasi AHA.

Kemungkinan mahasiswa perempuan menurut standar penelitian ini termasuk ke

dalam kategori hobi baik tapi, tidak memenuhi standar AHA sehingga tidak

mendapatkan efek penurunan tekanan darah. Hal ini didukung oleh penelitian

sebelumnya yang menyatakan perempuan kurang aktif secara fisik dibandingkan laki-

laki (Neil and Scovelle, 2018; Everett and Zajacova, 2016)

Pada mahasiswa perempuan, individu yang memiliki hobi baik memiliki rata-

rata denyut jantung 87,9 kali/menit. Nilai denyut jantung tersebut lebih tinggi

dibandingkan dengan individu yang memiliki hobi buruk yaitu 86,2 kali/menit

namun, perbedaan nilai denyut jantung tersebut tidak bermakna dengan p value 0,279

(<0,05). Sebuah penelitian di Jepang pada 224 orang laki-laki dan 390 orang

perempuan menemukan individu dengan nilai denyut jantung ≥80 kali/menit pada

saat berusia muda cenderung akan mengembangkan obesitas dan DM dalam 20 tahun

mendatang (Shigetoh, et al., 2009). Berdasarkan nilai rata-rata denyut jantung pada

perempuan yaitu >80 kali/menit, mahasiswa perempuan perlu mewaspadai adanya

risiko timbulnya gangguan obesitas dan DM pada saat memasuki usia 40 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

17

Median kadar GDS pada mahasiswa perempuan yang memiliki hobi buruk

yaitu 93,0 mg/dL. Nilai GDS tersebut lebih tinggi daripada individu yang memiliki

hobi baik yaitu 91 mg/dL Perbedaan kadar GDS pada kedua kelompok hobi tidak

bermakna dengan p value 0,227 (>0,05). Hasil ini didukung dengan penelitian

sebelumnya pada responden berusia ≥20 tahun yang menemukan tidak ada hubungan

signifikan antara aktivitas fisik dan kadar gula darah yang abnormal pada perempuan

(Mainous, et al., 2017). Nilai minimum GDS pada perempuan yang didapatkan pada

penelitian yaitu 23 mg/dL, termasuk ke dalam hipoglikemi level 2 seharusnya tidak

memungkinkan untuk dilakukan pengambilan data. Hal ini merupakan kelemahan

dalam penelitian ini dimana peneliti tidak menetapkan mengenai pengukuran ulang

GDS dalam SOP pengukuran gula darah apabila terdapat nilai GDS yang tidak

rasional.

Tabel V. Pofil IMT Responden Penelitian Hubungan Hobi Terhadap Risiko Penyakit

Kardiovaskular pada Mahasiswa Perempuan di DI Yogyakarta

Kategori IMT Hobi Baik n (%) Hobi Buruk n (%) P value

Underweight 5 (1,5) 37 (10,8)

0,242 Normal 58 (16,9) 174 (50,6)

Overweight 7 (2) 28 (10,1)

Obesity 10 (2,9) 25 (7,3)

Total 264 (76,7) 80 (23,3)

Secara statistik, tidak terdapat hubungan hobi dengan indeks massa tubuh

(IMT) pada mahasiswa perempuan dengan dengan p value 0,242 (>0,05). Hasil ini

sejalan dengan penelitian Yousif, Kaddam and Humeda (2019) terhadap mahasiswa

yang menemukan tidak ada hubungan signifikan antara aktivitas fisik terhadap IMT

sedangkan, ada hubungan signifikan antara pola makan dan IMT. Berdasarkan

penemuan tersebut perlu kemungkinan adanya faktor lain selain aktivitas fisik yang

mempengaruhi IMT pada penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

18

Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat perbedaan nilai denyut jantung

(p=0,000), TDS (p=0,021) serta TDD (p=0,01) pada mahasiswa laki-laki antara

kelompok yang melakukan hobi buruk dan hobi baik. Pada mahasiswa perempuan

terdapat perbedaan nilai TDS (p=0,005) dan TDD (p=0,021) antara kelompok hobi

buruk dan hobi baik.

Hobi baik dan buruk tidak dapat dipastikan secara mutlak berhubungan atau

tidak dengan risiko penyakit kardiovaskular. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut

untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Adapun kelemahan penelitian ini yaitu

kurangnya kesamaan metode yang dilakukan peneliti saat melakukan pengambilan

data menggunakan kuesioner. Hal ini dikarenakan keterbatasan jumlah peneliti

sehingga sulit untuk melakukan wawancara langsung saat jumlah responden terlalu

banyak sehingga pengambilan data sedangkan, saat jumlah responden sedikit

dilakukan wawancara langsung dalam pengambilan data. Peneliti tidak menetapkan

mengenai pengukuran ulang GDS dalam SOP pengukuran GDS apabila terdapat nilai

GDS yang tidak rasional. Adapun dalam pengumpulan data peneliti hanya

mengandalkan self report atau persepsi responden karena keterbatasan waktu dan

sumber daya. Hal ini memungkinkan adanya recall bias dari responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

19

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pada

laki-laki terdapat hubungan hobi terhadap parameter kardiovaskular TDS,TDD dan

denyut jantung. Pada perempuan terdapat hubungan hobi terhadap parameter

kardiovaskular TDS dan TDD

SARAN

Pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan standar MET dari penelitian-

penelitian sebelumnya yang telah dipublikasi atau apabila memungkinkan dapat

dilakukan pengelompokan nilai MET sehingga dapat melihat hubungan level

aktivitas fisik dengan parameter kardiovaskular. Peneliti juga menyarankan untuk

menggunakan satu metode saja selama pengambilan data menggunakan kuesioner.

Selain menggunakan data self report dari responden dapat juga digunakan data hasil

pengamatan atau data pelengkap lain untuk menambah keunggulan penelitian serta

menambahkan pengukuran ulang GDS dalam SOP apabila terdapat nilai GDS yang

tidak rasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

20

DAFTAR PUSTAKA

Ainsworth, B.E., Haskell, W.L., Herrmann, S.D., Meckes, N., Bassett, D.R., Tudor-

Locke, C., Greer, J.L., Vezina, J., Whitt-Glover, M.C., and Leon, A.S., 2011.

2011 compendium of physical activities: A second update of codes and MET

values. Medicine and Science in Sports and Exercise, 43 (8), 1575–1581.

American Diabetes Association, 2018. Standards Of Medical Care in Diabetes 2018.

The Journal of Clinical andApplied Research and Education, 41 (January).

American Heart Association, 2019. All About Heart Rate (Pulse) [online]. Available

from: https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure/the-facts-

about-high-blood-pressure/all-about-heart-rate-pulse [Accessed 10 Mar 2019].

Aune, D., Norat, T., Leitzmann, M., Tonstad, S., and Vatten, L.J., 2015. Physical

activity and the risk of type 2 diabetes: A systematic review and dose-response

meta-analysis. European Journal of Epidemiology, 30 (7), 529–542.

Aune, D., Sen, A., Hartaigh, B., Janszky, I., Romundstad, P.R., and Tonstad, S.,

2017. Resting heart rate and the risk of cardiovascular disease, total cancer, and

all-cause mortality e A systematic review and dose response meta-analysis of

prospective studies. Nutrition, Metabolism and Cardiovascular Diseases, 27 (6),

504–517.

Benjamin, E.J., Muntner, P., Alonso, A., Bittencourt, M.S., Callaway, C.W., Carson,

A.P., Chamberlain, A.M., Chang, A.R., Cheng, S., Das, S.R., Delling, F.N.,

Djousse, L., Elkind, M.S.V., Ferguson, J.F., Fornage, M., Jordan, L.C., Khan,

S.S., Kissela, B.M., Knutson, K.L., Kwan, T.W., Lackland, D.T., Lewis, T.T.,

Lichtman, J.H., Longenecker, C.T., Loop, M.S., Lutsey, P.L., Martin, S.S.,

Matsushita, K., Moran, A.E., Mussolino, M.E., O’Flaherty, M., Pandey, A.,

Perak, A.M., Rosamond, W.D., Roth, G.A., Sampson, U.K.A., Satou, G.M.,

Schroeder, E.B., Shah, S.H., Spartano, N.L., Stokes, A., Tirschwell, D.L., Tsao,

C.W., Turakhia, M.P., VanWagner, L.B., Wilkins, J.T., Wong, S.S., and Virani,

S.S., 2019. Heart Disease and Stroke Statistics—2019 Update: A Report From

the American Heart Association. Circulation.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

21

Candrawati, S., 2011. Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik Dengan Indeks Massa

Tubuh (IMT) Dan Lingkar Pinggang Mahasiswa. Jurnal Keperawatan

Soedirman, 6 (2), 112–118.

Carpio-rivera, E., Moncada-jiménez, J., Salazar-rojas, W., Solera-herrera, A., Rica,

C., and Rica, C., 2015. Review Article Acute Effects of Exercise on Blood

Pressure : A Meta-Analytic Investigation, 422–433.

D’Souza, M.J., Walls, K.-J.E., Rojas, C., Everett, L.M., and Wentzien, D.E., 2015.

Effect Of Gender And Lifestyle Behaviors On BMI Trends In A Sample Of The

First State’s Undergraduate Population. American Journal of Health Sciences

(AJHS), 6 (1), 59–74.

Dahlan, M.S., 2014. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. 6th ed. Jakarta:

Epidemiologi Indonesia.

Departemen Kesehatan RI, 2001. Pedoman Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan.

Everett, B. and Zajacova, A., 2016. Gender Differences in Hypertension and

Hypertension Awareness Among Young Adults, 61 (1), 1–17.

Febriyanti, N.K., Adiputra, I.N., and Sutadarma, W.G., 2015. Hubungan Indeks

Massa Tubuh dan Aktivitas Fisik Terhadap Daya Tahan Kardiovaskular

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, 831.

Ghazali, M.V., Sastromiharjo, S., Soedjarwo, S.R., Soelaryo, T., and Pramulyo, H.S.,

2014. Studi Cross-Sectional. In: S. Sostroasmoro and Sofyan Ismael, eds.

Dasar- Dasar Metode Penelitian Klinis. Jakarta, 130–145.

Gonçalves, B., Silva, C., Crochemore, I., Silva, M., Ekelund, U., Brage, S., Ong,

K.K., Rolfe, E.D.L., Lima, N.P., Ginar, S., França, G.V.A. De, and Horta, B.L.,

2019. Associations of Physical Activity and Sedentary Time with Body

Composition in Brazilian Young Adults. Scientific Reports, (March), 1–10.

Hamasaki, H., 2016. Daily physical activity and type 2 diabetes : A review, 7 (12),

243–251.

Joh, H.K., Oh, J., Lee, H.J., and Kawachi, I., 2013. Gender and Socioeconomic Status

in Relation to Weight Perception and Weight Control Behavior in Korean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

22

Adults. Obesity Facts, 6 (1), 17–27.

Joint ESC Guideline, 2016. 2016 European Guidelines on Cardiovascular Disease

Prevention in Clinical Practice The Sixth Joint Task Force of the European

Society of Cardiology. European Heart Journal, 30.

Kementerian Kesehatan RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar.

Kementerian Kesehatan RI, 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta.

Khan, S.S., Ning, H., Wilkins, J.T., Allen, N., Carnethon, M., Jarett D. Berry, M.,

Sweis, R.N., and Lloyd-Jones, D.M., 2018. Association of Body Mass Index

With Lifetime Risk of Cardiovascular Disease and Compression of Morbidity.

JAMA Cardiology, 60611.

Lange, R.A., 2016. Cardiovascular Testing. In: Pharmacotherapy : A

pathophysiologic Approach. McGraw Hill, 407.

Lee, P.G. and Halter, J.B., 2017. The Pathophysiology of Hyperglycemia in Older

Adults : Clinical Considerations, 40 (April), 444–452.

Lita, Y., 2018. Hubungan Hobi Terhadap Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Siswi

SMA di Indonesia. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Maas, A.H.E.M. and Appelman, Y.E.A., 2010. Gender Differences in Coronary Heart

Disease, 18 (12), 598–603.

Mainous, A.G., Tanner, R.J., Anton, S.D., Jo, A., and Luetke, M.C., 2017. Physical

Activity and Abnormal Blood Glucose Among Healthy Weight Adults.

American Journal of Preventive Medicine, 53 (1), 42–47.

Mccrum-gardner, E., 2010. Sample Size and Power Calculations Made Simple.

Research Metodology Series, 17 (1), 10–14.

Mitchell, N., Catenacci, V., Wyatt, H.R., and Hill, J.O., 2012. Obesity: Overview of

an Epidemic. Psychiatr Clin North Am, 34 (4), 717–732.

Neil, A.O. and Scovelle, A.J., 2018. Gender / Sex as a Social Determinant of

Cardiovascular Risk, (Cvd), 854–864.

Newman, A.B., Ives, D.G., Rana, J.S., Lloyd-jones, D., Vasan, R.S., Bibbins-

domingo, K., Gooding, H.C., and Page, S.E.E., 2019. Associations of Blood

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

23

Pressure and Cholesterol Levels During Young Adulthood With Later

Cardiovascular Events, 74 (3).

Nystoriak, M.A. and Bhatnagar, A., 2018. Cardiovascular Effects and Benefits of

Exercise. Frontiers in Cardiovascular Medicine, 5 (September), 1–11.

Palatini, P., 2011. Role of Elevated Heart Rate in the Development of Cardiovascular

Disease in Hypertension. Hypertension, 58 (5), 745–750.

Peters, S.A.E., Bots, S.H., and Woodward, M., 2018. Sex Differences In The

Association Between Measures Of General And Central Adiposity And The

Risk Of Myocardial Infarction: Results From The UK Biobank. Journal of the

American Heart Association, 7 (5), 6–10.

Pistrosch, F., Natali, A., and Hanefeld, M., 2011. Is Hyperglycemia A Cardiovascular

Risk Factor? Diabetes Care, 34 (SUPPL. 2), 10–13.

Reimers, A., Knapp, G., and Reimers, C.-D., 2018. Effects of Exercise on the Resting

Heart Rate: A Systematic Review and Meta-Analysis of Interventional Studies.

Journal of Clinical Medicine, 7 (12), 503.

RI Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan, 2014. Situasi Kesehatan

Jantung, 2–6.

Saihara, K., Hamasaki, S., Ishida, S., Kataoka, T., Yoshikawa, A., Orihara, K.,

Ogawa, M., Oketani, N., Fukudome, T., Atsuchi, N., Shinsato, T., Okui, H.,

Kubozono, T., Ichiki, H., Kuwahata, S., Mizoguchi, E., Fujita, S., and Takumi,

T., 2010. Enjoying Hobbies is Related to Desirable Cardiovascular Effects, 113–

114.

Shigetoh, Y., Adachi, H., Yamagishi, S., Enomoto, M., Fukami, A., Otsuka, M.,

Kumagae, S., Furuki, K., Nanjo, Y., and Imaizumi, T., 2009. Higher Heart Rate

May Predispose to Obesity and Diabetes Mellitus : 20-Year Prospective Study in

a General Population, 22 (2), 151–155.

Smith, S.C., Birtcher, K.K., Ballantyne, C.M., Orringer, C.E., Daly, D.D., Minissian,

M.B., Lloyd-Jones, D.M., DePalma, S.M., and Morris, P.B., 2017. 2017

Guideline for the Prevention, Detection, Evaluation, and Management of High

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

24

Blood Pressure in Adults. Journal of the American College of Cardiology.

Strasser, B., 2013. Physical Activity In Obesity And Metabolic Syndrome. Annals of

the New York Academy of Sciences, 1281 (1), 141–159.

Whelton, P.K., Carey, R.M., Wilbert S. Aronow, D.E.C., Collins, K.J., Himmelfarb,

C.D., DePalma, S.M., Gidding, S., Kenneth A. Jamerson, D.W.J., MacLaughlin,

E.J., Muntner, P., Ovbiagele, B., Sidney C. Smith, Jr, C.C.S.R.S.S., Taler, S.J.,

Thomas, R.J., Kim A. Williams, S., Williamson, J.D., and Jackson T. Wright, J.,

2018. 2017 ACC/AHA/AAPA/ABC/ACPM/AGS/APhA/ ASH/ASPC/NMA/PCNA

Guideline for the Prevention, Detection, Evaluation, and Management of High

Blood Pressure in Adults. Circulation.

World Health Organization, 2011. Waist Circumference and Waist-Hip Ratio Report

of a WHO Expert Consultation. Geneva.

Yılmazel, G., 2017. Prehypertension Prevalence and Its Association With Neck and

Abdominal Obesity in Disease-free Young Adults. Acta Medica Mediterrane,

(March).

Yousif, M.M., Kaddam, L.A., and Humeda, H.S., 2019. Correlation Between

Physical Activity, Eating Behavior and Obesity Among Sudanese Medical

Students Sudan. BMC Nutrition, 5 (1), 1–8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

25

Lampiran 1. Persetujuan Ethical Clearance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

26

Lampiran 2. Sertifikat Analisis CEBU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

27

Lampiran 3. Sertifikat Kalibrasi Meteran Lingkar Pinggang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

31

Lampiran 4. Sertifikat Kalibrasi Meteran Tinggi Badan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

33

Lampiran 5. Sertifikat Kalibrasi Timbangan Berat Badan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

35

Lampiran 6. Sertifikat Kalibrasi Tensimeter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

39

Lampiran 7. Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur Penelitian

Tabel VI. Uji Validitas dan Reliabilitas Tensimeter pada Tekanan Darah Sistolik dan

Diastolik

TDS (mmHg) Alat 1 Alat 2 Sig (2-tailed)

Probandus 1

148 136

0,342

142 129

139 135

CV (%) 3,205 2,84

Mean 143 133.333

Probandus 2

112 114

100 114

107 108

CV (%) 5.669 3,093

Mean 106,333 112

Probandus 3

82 82

85 79

86 79

CV (%) 2,469 2.,65

Mean 84,333 60,541

TDD (mmHg) Alat 1 Alat 2 Sig (2- tailed)

Probandus 1

87 78

0,198

88 79

88 80

CV (%) 0,57 1,266

Mean 87,667 79,000

Probandus 2

65 66

68 64

62 67

CV (%) 4,615 2,327

Mean 65 65,667

Probandus 3

48 54

55 53

55 51

CV (%) 7,674 2,9

Mean 52,667 52,667

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

40

Tabel VII. Uji Validitas dan Reliabilitas Tensimeter pada Denyut Jantung

Responden Alat 1 Alat 2 Sig (2- tailed)

Probandus 1

81 78

0,184

78 78

79 76

CV (%) 1,926 1,494

Mean 79,333 77,333

Probandus 2

67 60

0,612

63 72

63 70

CV (%) 3,589 9.548

Mean 64.333 67,333

Probandus 3

81 77

0,147

78 71

79 78

CV (%) 1,926 5.026

Mean 79,333 75,333

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

41

Tabel VIII. Uji Validitas dan Reliabilitas Glukometer

Responden Alat 1 Alat 2 Sig (2-tailed)

Probandus 1

78 80

0,669

82 83

83 89

SD 2.646 4.586

Rata-rata 81 84

CV (%) 3. 267 5.46

Probandus 2

84 78

93 84

89 94

SD 4.509 8.083

Rata-rata 88.67 85.333

CV (%) 5.085 9.472

Probandus 3

109 107

111 113

116 110

SD 3.606 3

Rata-rata 112 110

CV (%) 3.219 2.727

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

42

Lampiran 8. Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden

Responden No….

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Kami dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian berjudul

Hubungan Hobi Terhadap Pola Makan dan Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Mahasiswa

Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta Penelitian ini bertujuan untuk

mengevaluasi Hubungan hobi terhadap pola makan dan risiko penyakit kardiovaskular

dengan tujuan tambahan mengevaluasi hubungan hobi terhadap pola makan dan risiko

kardiovaskular berdasarkan perbedaan jenis kelamin, umur, tempat tinggal, jumlah uang saku

dan latar belakang prodi. Penelitian ini membutuhkan subjek penelitian sebanyak 510

mahasiswa laki-laki/perempuan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan pengambilan data

langsung 1 kali sekitar 15-30 menit. Kegiatan meliputi pemeriksaan tinggi badan, berat

badan, lingkar pinggang, tekanan darah, pulse, gula darah, serta mengisi profil subyek dan

kuesioner.

TATA KELOLA PENELITIAN

A. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Anda bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila Anda sudah

memutuskan untuk ikut, Anda juga bebas untuk mengundurkan diri/berubah pikiran setiap

saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun. Bila Anda tidak bersedia untuk

berpartisipasi, tidak ada sanksi atau hal merugikan apapun yang akan dikenakan.

B. Prosedur Penelitian

Apabila Anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda diminta menandatangani

lembar persetujuan ini rangkap dua, satu untuk Anda simpan dan satu untuk peneliti.

Prosedur selanjutnya adalah mengikuti proses wawancara/tanya jawab dengan jawaban yang

sejujurnya. Pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang, tekanan darah, pulse dan

gula darah.

C. Kewajiban subyek penelitian

Sebagai subyek penelitian, subyek berkewajiban mengikuti aturan atau petunjuk penelitian

seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, dapat bertanya lebih lanjut kepada

peneliti.

D. Manfaat

Keuntungan langsung yang subyek dapatkan adalah memperoleh pemeriksaan tekanan darah

dan lainnya yang disertai penjelasan mengenai upaya mengontrol tekanan darah dan lainnya

yang dapat digunakan untuk preventif komplikasi penyakit kardiovaskular di masa yang akan

datang.

E. Kerahasiaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

43

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas subyek penelitian akan dirahasiakan dan

hanya akan diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan dipublikasikan tanpa identitas

subyek penelitian.

F. Risiko Kejadian

Secara teoritis prosedur penelitian risiko yang akan terjadi hanya pada pemeriksaan gula

darah sewaktu. Penusukan jari dengan jarum dapat berisiko infeksi, akan tetapi pelaksanaan

dilakukan oleh tim penelitian yang sudah dilatih dan dilakukan secara aseptis, maka risiko

infeksinya akan sangat minimal. Untuk mencegah terjadinya infeksi saat pengambilan data

gula darah, pengambilan darah dilakukan secara aseptis menggunakan kapas dan alkohol

70% serta jarum yang dugunakan merupakan jarum sekali pakai. Anda diharapkan untuk

memperhatikan tanda-tanda infeksi seperti nyeri pada bekas tusukan, kemerahan, bengkak

dan demam. Apabila menemukan gejala-gejala tersebut setelah pengukuran maka Anda harus

menghubungi pembimbing utama pada kontak yang tertera untuk ditindaklanjuti bersama

dokter penanggung jawab yaitu dr.Kelik Heryjanto.

G. Kompensasi

Mahasiswa akan memperoleh hadiah kecil sebagai tanda terimakasih atas kerelaan untuk ikut

serta dalam penelitian ini. Kemudian, hasil pengukuran parameter kardiovaskular akan

diberikan pada responden berupa lembaran hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan

untuk menghitung IMT, lingkar pinggang, kadar gula darah sewaktu, pulse dan tekanan darah

serta diberikan penjelasan terkait hasil pengukuran parameter kardiovaskular responden.

H. Pembiayaan

Seluruh biaya penelitian ini akan ditanggung oleh peneliti.

I. Tata Cara Penelitian

a. Calon responden diberikan lembar penjelasan

b. Setelah responden memahami dan menyetujui dilakukan penelitian, calon subjek uji

akan diberikan lembar informed consent untuk ditandatangani bersama pewawancara

dan saksi.

c. Responden diberi kuesioner uji dan diukur parameter berat badan dan tinggi badan untuk

penetapan indeks massa tubuh, pulse, lingkar pinggang, gula darah, dan tekanan darah.

d. Responden diberikan kompensasi

J. Informasi tambahan

Mahasiswa diberikan kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas

sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu membutuhkan penjelasan lebih lanjut,

mahasiwa-mahasiswi dapat menghubungi Rita Suhadi selaku pembimbing sekaligus peneliti

utama pada no Hp: 08157933786 juga dapat menanyakan tentang penelitian kepada Komite

Etik Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Telp: 0274 588688 pswt 17225 , +62811-

2666-869; e-mail: [email protected]

***************************************************************************

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

44

Lampiran 9. Informed Consent

LEMBAR PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN

(Informed Consent)

Saya memutuskan untuk ikut berpartisipasi sebagai responden dalam

penelitian yang berjudul: Hubungan Hobi Terhadap Risiko Penyakit Kardiovaskular

pada Mahasiswa Perguruan Tinggi di DI Yogyakarta Berdasarkan Perbedaan Jenis

Kelamin atas persetujuan sendiri 1. Saya menyatakan bahwa saya telah membaca dan memahami “Lembar Informasi” yang

berisi hal-hal terkait penelitian ini dan ketentuan-ketentuan dalam berpartisipasi sebagai

responden.

2. Saya menyatakan bahwa peneliti telah memberikan saya penjelasan secara lisan yang

melengkapi keterangan dari Lembar Informasi. Saya telah memahaminya dan saya

diberikan kesempatan menanyakan hal yang kurang jelas.

3. Saya menyadari bahwa mungkin saya tidak akan secara langsung menerima manfaat dari

penelitian ini, namun telah disampaikan kepada saya hasil penelitian ini akan berguna

untuk peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penyakit kardiovaskular dan gaya hidup

tidak sehat terhadap fungsi jantung.

4. Saya telah diberi hak untuk menolak memberikan informasi jika saya berkeberatan untuk

menyampaikannya.

5. Saya juga diberi hak untuk dapat mengundurkan diri sebagai responden pada penelitian

ini sewaktu-waktu tanpa ada konsekuensi apapun.

6. Saya mengerti dan saya telah diberitahu bahwa semua informasi yang akan saya berikan

akan sepenuhnya digunakan untuk kepentingan penelitian.

7. Saya juga telah diberi penjelasan bahwa identitas saya dan orang tua saya akan dijamin

kerahasiannya baik dalam laporan maupun publikasi hasil penelitian.

8. Semua penjelasan tersebut telah disampaikan kepada saya dan semua pertanyaan saya

telah dijawab oleh peneliti. Saya mengerti bahwa bila memerlukan penjelasan, saya dapat

menanyakan kepada Rita Suhadi sebagai pembimbing utama penelitian.

SAKSI

Saya telah menjelaskan kepada: Sdr. hal-hal mendasar tentang

penelitian ini. Menurut saya, Sdr tersebut telah memahami penjelasan tersebut.

Nama pewawancara :

Status dalam penelitian ini :

Yogyakarta,

( ) ( ) ( )

Pewawancara Saksi Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

45

Lampiran 10. Kuesioner

Responden No…

Kuesioner Hubungan Ketepatan Persepsi Diri terhadap Berat Badan dengan Parameter

Kardiovaskuler di Kalangan Mahasiswa

Responden Yth. mohon semua bagian kuesioner diisi.

Petunjuk pengisian :

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan mengisi jawaban atau memberikan

tanda centang (√) pada lingkaran yang telah tersedia di bawah ini!

*Nama (boleh Inisial) : ………………………………

*Umur : ……… tahun

*Jenis kelamin: O Laki-laki O Perempuan

*Jurusan : …………………….

*Semester : ………

*Jenjang Studi : O D3 O D4 O S1 O S2 O S3 O Profesi

*Fakultas : ………………………………………

*Universitas : …………………………………

*No. Telpon : …………………………………

*Tinggal bersama:

O Orang tua/Wali O Sendiri O Teman O Lain-lain,……………

*Uang bulanan : Rp. ……………………….. O ≤ Rp 1.500.000 O > Rp 1.500.000

*Transportasi sehari-hari: (dapat diisi >1 jawaban)

1. .................................... 2. ....................................

3. .................................... 4. ....................................

*Olahraga rutin 1. …… kali/minggu; selama menit.

2. …… kali/minggu; selama menit.

3. …… kali/minggu; selama menit.

………

………

………

………

………

………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

46

*Hobby: 1. …… kali/minggu; selama menit.

(non-olahraga) 2. …… kali/minggu; selama menit.

3. …… kali/minggu; selama menit.

*Tidur: …… jam/sehari

*Merokok: O Tidak O Ya (…………… batang/hari)

O Pasif (dari orang rumah atau sekitar secara terus menerus)

*Menurut anda sendiri anda memiliki berat badan:

O sangat kurang O kurang O ideal O berlebih O sangat berlebih

*Riwayat Penyakit:

O Ada, …………………

O Tidak ada

O Tidak tahu

*Keluarga (Ayah, Ibu, dan Saudara Kandung) ada yang mengalami: hipertensi; diabetes; jantung;

penyakit kolesterol, dan kegemukan.

O Ada, …………………

O Tidak ada

O Tidak tahu

*Minuman yang sering kali diminum adalah : (boleh merek atau jenis minuman; dapat diisi >1

jawaban)

1. …………………….. kali/hari; 3. …………………… kali/hari;

2. …………………….. kali/hari; 4. …………………… kali/hari;

Ukuran gelas

*Air putih yang diminum sehari = …………..

gelas (1 gelas = 250 ml)

………

………

………

………

………

………

………

………

………

………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

47

* Makan nasi/makanan pokok :

Porsi: O Besar O Sedang (1 kepalan tangan kanan) O Kecil

*Makanan favorit: (boleh diisi >1 jawaban)

1. ………………………… kali/minggu; 4.…………………………… kali/minggu;

2. ………………………… kali/minggu; 5. …………………………… kali/minggu;

3. ………………………… kali/minggu; 6. ……………………………. kali/minggu;

*Snack x/ hari : O >5kali O 4-5 kali O 2-3 kali O 0-1 kali O tidak pernah

Total porsi snack banding makanan utama :

O lebih banyak snack O sama O lebih sedikit snack

*Sarapan (tidak lebih dari jam 08.00 pagi) : O Selalu OSering O Jarang O Tidak

Pernah

*Makan Siang (pada jam 13.00-14.00) : O Selalu OSering O Jarang O Tidak

Pernah

*Makan Sore/Malam (pada jam 19.00): O Selalu OSering O Jarang O Tidak

Pernah

*Makan Sayur Setiap Hari: O Selalu OSering O Jarang O Tidak

Pernah

*Apakah jenis makanan Anda lengkap

mengandung makanan pokok, lauk pauk, sayur,

buah, dan air sama seperti gambar di samping?

(per hari)

O Ya OTidak

……… ………

………

………

………

………

………

Kali/hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

48

*Makan Buah Setiap Hari: O Selalu OSering O Jarang O Tidak

Pernah

Keterangan : Selalu = setiap hari Sering = 4x-6x seminggu Jarang = 1x-3x seminggu

Total porsi sayur banding buah :

O lebih banyak sayur O sama O lebih sedikit sayur

*Makanan snack yang secara umum sering kali mahasiswa konsumsi adalah :

(dapat memilih >1 jawaban)

O Buah/juice segar O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

O Mie/Pasta O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

O Kue/Roti O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

O Biskuit/snack kering O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

O Gorengan O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

O Bakso tusuk/Siomay O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

O ……………………… O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

O ……………………… O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

O ……………………… O Selalu OSering O Jarang O Tidak Pernah

Keterangan : Selalu = setiap hari Sering = 4x-6x seminggu Jarang = 1x-3x seminggu

*Dalam waktu 7 hari, makanan dan minuman yang sering mahasiswa konsumsi adalah (dapat diisi >1

jawaban) :

1. …………………….. 3. …………………….. 5. ……………………..

2. …………………….. 4. …………………….. 6. ……………………..

*Dalam waktu 24 jam, makanan dan minuman yang saya sering saya konsumsi adalah (dapat diisi >1

jawaban) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

49

Bagian ini diisi oleh Peneliti

BB TB LP TDS/TDD*

mmHg

Denyut jantung

GDS*

mg/dl

1. …………………….. 3. …………………….. 5. ……………………..

2. …………………….. 4. …………………….. 6. ……………………..

*Anda sering konsumsi snack pada tempat (dapat memilih >1 jawaban) :

O Di kampus O Di kost/rumah O Di luar kost/rumah

O Lain-lain, ………….

*Anda sering konsumsi snack pada suasana (dapat memilih >1 jawaban) :

O Saat sendirian O Bersama teman O Bersama keluarga

O Lain-lain, ……………

*Memilih makanan/minuman atau snack sering kali karena rekomendasi (dapat memilih >1 jawaban) :

O Media Sosial O TV/Radio O Coba-coba sendiri

O Orang tua O Teman O Lain-lain, ………..

*Alasan anda mengkonsumsi snack (dapat memilih >1 jawaban) :

O Senang-senang saja O Kebutuhan gizi O Lapar

O Ikut-ikutan O Cegah bosan O Lain-lain, ………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

50

Lampiran 11. Standar Operasional Pengukuran Tekanan Darah dan Denyut Jantung

1. Tujuan:

2. Sebagai pedoman dalam pengukuran tekanan darah responden peneliti.

3. Ruang Lingkup:

4. Prosedur ini dipergunakan di setiap melakukan tindakan pengukuran tekanan

darah.

5. Referensi:

6. Pedoman InaSH (Indonesia Society of Hypertension)

7. Definisi:

8. Pemeriksaan dengan cara mengukur tekanan darah menggunakan

sphygmomanometer digital untuk mengetahui tekanan darah sistolik, diastolik dan

denyut jantung dari responden peneliti.

9. Tanggung Jawab:

10. Dosen pembimbing Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt. bertanggung jawab dalam

pemantauan dan pelaksanaan kegiatan.

11. Prosedur Kerja

12. Persiapan Alat: Tensi meter (Sphygmanometer digital), manset sesuai ukuran

dan alat tulis

Cara Pelaksanaan:

a. Cuci Tangan

b. Memberi salam, memperkenalkan diri, asal, tujuan, klarifikasi

memberitahukan sensasi yang akan dirasakan

c. Tekanan darah dapat diukur saat keadaan duduk dengan punggung bersandar

dan kaki menapak lantai, atau dapat pula diukur dengan posisi terlentang.

d. Tensimeter (sphygmomanometer digital) diletakkan di bidang rata.

e. Memasang manset standar 2/3 lengan kiri bagian atas sejajar dengan jantung,

2 cm dari siku dengan keadaan tangan diluruskan (telapak tangan tidak dikepal)

f. Menghidupkan sphygmomanometer digital.

g. Menekan tombol indikator untuk memompa manset agar manset dapat

memberi tekanan pada lengan atas hingga tekanan maksimal dan hasil pengukuran

dapat terbaca di alat tensimeter.

h. Menekan tombol untuk mengeluarkan udara dari manset tensimeter.

i. Nilai yang terbaca dicatat.

j. Pengukuran dilakukan sebanyak 2x apabila selisih antar pengukuran 1 dan 2

lebih dari 10 kali/menit, dilakukan pengukuran ke-3.

k. Menyampaikan ucapan terimakasih atas kesediaan untuk diukur tekanan darah

dan denyut jantung.

l. Cuci tangan.

m. Tunggu 1-3 menit untuk pengukuran berulang atau pengukuran pada orang

lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

51

Lampiran 12. Standar Operasional Pengukuran Tinggi Badan

1. Tujuan :

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengukuran tinggi badan pada

responden uji

2. Ruang Lingkup :

Prosedur ini dipergunakan di setiap melakukan tindakan pengukuran tinggi badan

3. Referensi : SOP Pengukuran Tinggi Badan Puskesmas Buleleng, Panduan

Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya

Terbatas, JNPK-KR, YBP-SP, Jakarta, 2004

4. Definisi:

Merupakan pemeriksaan dengan cara mengukur tinggi badan yang bertujuan untuk

mengetahui tinggi badan dari responden peneliti.

5. Tanggung Jawab:

Dosen pembimbing Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt. bertanggung jawab dalam

pemantauan dan pelaksanaan kegiatan.

6. Prosedur Kerja

Alat : Meteran dan alat tulis

Langkah-langkah pelaksanaan :

a. Menyapa pasien dengan senyum, salam & sapa

b. Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

c. Menganjurkan pasien melepas alas kaki

d. Mempersilahkan pasien berdiri tegak di tempat pengukuran, menghadap

petugas

e. Menarik alat pengukur TB tepat pada kepala pasien.

f. Melihat skala yang ada pada pengukur TB.

g. Mencatat hasil pengukuran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

52

Lampiran 13. Standar Operasional Pengukuran Berat Badan

1. Tujuan:

2. Sebagai pedoman dalam pengukuran berat badan responden oleh peneliti

3. Ruang Lingkup:

4. Prosedur ini dipergunakan di setiap melakukan tindakan pengukuran berat

badan

5. Referensi: Pedoman Puskesmas Widodaren

6. Definisi: Merupakan pemeriksaan dengan cara menimbang berat badan

dengan mempergunakan timbangan badan.

7. Tanggung Jawab:

Dosen pembimbing Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt. bertanggung jawab dalam

pemantauan dan pelaksanaan kegiatan.

8. Prosedur Kerja

Persiapan Alat:

a. Timbangan berat badan

b. Alat tulis

Langkah-langkah Pelaksanaan :

a. Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

b. Mengatur timbangan agar seimbang dengan memposisikan jarum di angka 0

c. Beritahu pasien untuk melepas alas kaki dan meletakkan barang yang dibawa

saat naik ke timbangan

d. Beritahu pasien untuk berdiri tegak dan tenang

e. Melihat skala timbangan dengan tepat

f. Catat hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

53

Lampiran 14. Standar Operasional Pengukuran Lingkar Pinggang

1. Tujuan:

Sebagai pedoman dalam pengukuran lingkar pinggang responden peneliti.

2. Ruang Lingkup:

Prosedur ini digunakan di setiap melakukan tindakan pengukuran lingkar pinggang.

3. Referensi: How to Measure Waist Circumference for Health oleh Maria Frey.

4. Definisi:

Merupakan pemeriksaan dengan cara mengukur lingkar pinggang dengan

menggunakan meteran yang sudah dikalibrasi, yang bertujuan untuk mengetahui

lingkar pinggang dari responden peneliti.

5. Tanggung Jawab:

Dosen pembimbing Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt. bertanggung jawab dalam

pemantauan dan pelaksanaan kegiatan.

6. Prosedur Kerja

Alat : Meteran lingkar pinggang

Bahan : Alat tulis

Langkah-langkah pelaksanaan :

a. Meteran untuk mengukur lingkar pinggang disiapkan.

b. Tubuh diposisikan berdiri dengan tegap agar hasil akurat.

c. Singkirkan pakaian tebal yang bisa menambah ukuran besar ukuran di sekitar

perut.

d. Meteran dililitkan di sekitar bagian terlebar dari perut di dekat pusar.

e. Posisikan meteran dengan lurus dan tepat lalu tarik napas perlahan dan

hembuskan kembali.

f. Ulangi langkah ini dua sampai tiga kali untuk memastikan hasil konsisten.

g. Jangan memposisikan meteran terlalu ketat karena dapat menimbulkan bagian

perut terlipat dan hasil tidak akurat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

54

Lampiran 15. Standar Operasional Pengukuran Gula Darah Sewaktu

1. Tujuan :

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengukuran gula darah pada

responden uji

2. Ruang Lingkup :

Prosedur ini dipergunakan di setiap melakukan tindakan pengukuran gula darah

3. Referensi :SOP Puskesmas Mantani, SOP Puskesmas Sungai Ranggit, puskesmas Poned Pagar Dewa, Pedoman Praktik Laboratorium yang Benar

4. Definisi:

Merupakan pemeriksaan dengan cara mengukur gula darah dengan menggunakan alat

glucometer, yang bertujuan untuk mengetahui gula darah dari responden peneliti.

5. Tanggung Jawab:

Dosen pembimbing Dr. Rita Suhadi, M. Si., Apt. bertanggung jawab dalam

pemantauan dan pelaksanaan kegiatan.

6. Posedur Kerja

Alat : Meja, Kursi, Alat Gula Darah

Bahan : Lancet, Handscoon, Strip Gula Darah, Kapas alkohol

Langkah-langkah pelaksanaan :

a. Menyapa pasien dengan senyum, salam & sapa

b. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada responden uji

dan sensasi yang akan dirasakan untuk pengambilan gula darah

c. Mencuci tangan dan menyiapkan alat-alat dan bahan yang digunakan

d. Memakai handscoon

e. Posisi responden penelitian diatur senyaman mungkin, gula darah dapat

diukur dengan keadaan duduk, punggung bersandar dan kaki menapak lantai.

f. Memassang stik gula darah pada alat pengukur gula darah

g. Membersihkan area penusukan menggunakan kapas alkohol (sebaiknya

menggunakan jari telunjuk, tengah atau manis)

h. Memijat jari telapak tangan dan jari yang akan dilakukan penusukan

i. Membersihkan jari yang akan dilakukan penusukan dengan kapas berisi

alcohol swab

j. Menunggu hingga jari benar-benar kering dari alkohol

k. Menusukkan jarum dengan sedikit menekan jari

l. Petugas meletakkan stik gula darah di jari tangan pasien

m. Menutup bekas luka tusukan dengan kapas berisi alkohol

n. Dibaca pada alat glucometer berapa kadar gula darah responden uji

o. Membaca hasil dan memberi tahu responden uji bahwa tindakan yang

diberikan sudah selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

55

Lampiran 16. Definisi Operasional Variabel

Tabel IX. Definisi Operasional Variabel Hobi dan Parameter Kardiovaskular

Variabel Definisi Operasional Pengukuran Parameter

Hobi

(variabel bebas)

Kegiatan yang disukai dan

dilakukan sehari-hari oleh

responden uji serta dapat

menjadi salah satu

kegiatan rutinitas yang

selalu dilakukan. Hobi

yang dimaksud dapat

berupa minat dan

kesukaan. Hobi dalam

variabel ini dibagi menjadi

hobi dengan atau tanpa

aktivitas fisik.

Kuesioner

Kategorik

Indeks massa

tubuh (variabel

tergantung)

Indeks massa tubuh (IMT)

merupakan pengukuran

komposisi tubuh secara

tidak langsung. IMT

ditetapkan dengan

membagi berat badan

dalam kilogram dibagi

dengan tinggi badan dalam

meter kuadrat (kg/m2)

untuk responden berusia

diatas 18 tahun dan

menggunakan persen

persentil untuk responden

≤18 tahun.

Pengukuran

langsung

dengan

menggunakan

meteran sesuai

Standard

Operating

Procedure

(SOP)

Kategorik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

56

Variabel Definisi Operasional Pengukuran Parameter

Hasil yang didapatkan

kemudian dikategorikan

Tekanan darah

(variabel

tergantung)

Risiko morbiditas dan

mortilitas penyakit

kardiovaskular berkorelasi

dengan tekanan darah.

Tekanan darah dibagi

menjadi sistolik dan

diastolik. Tekanan darah

yang tinggi dapat

menandakan kerja jantung

yang semakin kuat dalam

memompa darah.

Pengukuran

langsung

dengan

menggunakan

tensimeter

sesuai Standard

Operating

Procedure

(SOP)

Numerik

Denyut jantung Denyut jantung merupakan

salah satu parameter untuk

menilai risiko penyakit

kardiovaskular. Denyut

jantung yang tinggi

menunjukkan kerja

jantung. yang semakin

cepat dalam memompa

darah.

Pengukuran

langsung

dengan

menggunakan

tensimeter

sesuai

Standard

Operating

Procedure

(SOP)

Numerik

Gula darah

(variabel

tergantung)

Gula darah merupakan

salah satu faktor risiko

penyakit kardiovaskular.

Pengukuran

langsung

dengan

menggunakan

Numerik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

57

Variabel Definisi Operasional Pengukuran Parameter

Gula darah yang tinggi

dapat meningkatkan risiko

penyakit kardiovaskular.

glucometer

sesuai Standard

Operating

Procedure

(SOP)

Lingkar

pinggang

(variabel

tergantung)

Lingkar pinggang yang

dimaksud yaitu jarak di

sekeliling pusar responden.

Pengukuran

langsung

dengan

menggunakan

meteran sesuai

Standard

Operating

Procedure

(SOP)

Numerik

Keterangan Definisi Operasional Variabel Hobi dan Risiko Penyakit Kardiovaskular

Hobi

Baik a. ≥1 hobi olahraga dengan aktivitas fisik yang

memenuhi frekuensi dan durasi

b. ≥1 hobi non-olahraga dengan aktivitas fisik yang

memenuhi frekuensi dan durasi

Buruk a. <1 hobi olahraga dengan aktivitas fisik yang

memenuhi frekuensi dan durasi

b. <1 hobi non-olahraga dengan aktivitas fisik yang

memenuhi frekuensi dan durasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

58

1. Jenis

Baik a. Hobi olahraga disertai aktivitas fisik

b. Hobi non-olahraga disertai aktivitas fisik

Buruk a. Hobi olahraga tanpa aktivitas fisik

b. Hobi non-olahraga tanpa aktivitas fisik

2. Frekuensi

Frekuensi hobi olahraga dan non-olahraga yang melibatkan aktivitas fisik, terdiri atas:

a. Minimal 3 kali perminggu untuk aktivitas berat

b. Minimal 5 kali perminggu untuk aktivitas sedang

c. Minimal 7 kali perminggu untuk aktivitas ringan (Joint ESC Guideline, 2016)

3. Durasi

Durasi hobi olahraga dan non-olahraga dengan aktivitas fisik per minggu yang baik

dibagi menjadi 3 yaitu:

a. Minimal 75 menit untuk aktivitas berat

b. Minimal 150 menit untuk aktivitas sedang

c. Minimal 300 menit untuk aktivitas ringan (Joint ESC Guideline, 2016)

4. Aturan Khusus

Untuk hobi yang sulit diklasifikasikan karena perbedaan intensitas atau hanya

memenuhi salah satu dari frekuensi dan durasi diberlakukan :

Mets Aktivitas Fisik x Durasi/ minggu

a. Aktivitas fisik ringan memiliki durasi minimal 210 menit atau 3,5 jam per

minggu (Dohrn, et al., 2018)

= 2,5 METs* x 3,5 jam

= 8,75 METs jam

b. Aktivitas fisik sedang memiliki durasi minimal 150 menit atau 2,5 jam per

minggu (Joint ESC Guideline, 2016)

= 3,3 METs* x 2,5 jam

= 8,25 METs jam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

59

c. Aktivitas fisik berat memiliki durasi minimal 75 menit atau 1,25 jam per

minggu (Joint ESC Guideline, 2016)

= 6,5 METs* x 1,25 jam

= 8,125 METs jam

Sehingga hobi dikatakan baik apabila mencapai minimal 8,125 METs jam.

*Nilai Mets diperoleh dari dokumen British Nutrition Foundation 2007 dan

compendium aktivitas fisik 2011

Risiko Kardiovaskular

1. Indeks Massa Tubuh (IMT)

a. Indeks Massa Tubuh (> 18 tahun)

Nilai Indeks Massa Tubuh (kg/m2) Kategori

< 17,0 Kekurangan berat badan tingkat berat

17,0 - 18.5 Kekurangan berat badan tingkat ringan

18,5 – 25,0 Normal

>25,0 – 27,0 Kelebihan berat badan tingkat ringan

>27,0 Kelebihan berat badan tingkat berat

(Kementerian Kesehatan RI, 2014)

b. IMT Persentil (≤ 18 tahun)

Nilai IMT Persentil Kategori

<5 Kekurangan berat badan

5-85 Normal

85 - <95 Kelebihan berat badan tingkat ringan

≥ 95 Kelebihan berat badan tingkat berat

2. Tekanan Darah

Sistolik a. Sehat dengan nilai normal <120 mmHg

b. Tidak sehat dengan nilai di atas normal ≥120 mmHg

Diastolik a. Sehat dengan nilai normal <80 mmHg

b. Tidak sehat dengan nilai di atas normal ≥80 mmHg

(Whelton et al., 2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

60

3. Gula Darah Sewaktu

Sehat ≤ 200 mg/dL (nilai normal)

Tidak Sehat >200 mg/dL (hiperglikemi)

(American Diabetes Association, 2018)

4. Lingkar Pinggang

Laki-laki

Sehat ≤90 cm

Tidak Sehat >90 cm

Perempuan

Sehat ≤80 cm

Tidak Sehat >80 cm

(World Health Organization, 2011)

5. Denyut jantung

Sehat 60-100x/ menit (nilai normal)

Tidak Sehat <60x/ menit

>100x/menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

61

Lampiran 17. Tabel Nilai METs

Aktivitas Fisik Intensitas METs (per jam)

Touring/traveling/vacation involving

riding in a vehicle

Ringan 2

Yoga, stretching Ringan 2,3

Shopping with walking Ringan 2,3

Treadmill desk Ringan 2,3

Billiards Ringan 2,3

Kitchen activity, general (e.g., cooking,

washing dishes, cleaning up)

Sedang 3,5

Fishing, general Sedang 3,5

Touring/traveling/vacation involving

walking

Sedang 3,5

Walking for transportation Sedang 3,5

Walking for pleasure Sedang 3,5

Calisthenics (e.g., push uos, sit ups, pull-

ups, lunges

Sedang 3,8

Workouts Sedang 4

Volleyball Sedang 4

Walking, brisk Sedang 4,3

Ethnic or cultural dancing Sedang 4,5

Gym Sedang 5

Snorkeling Sedang 5

Badminton, general Sedang 5,5

Karate, Taek kwon do Berat 10,3

Rope skiping, general Berat 12,3

Weight lifting Berat 6

Swimming, general Berat 6

Basketball, general Berat 6,5

Bicycling stationary, general Berat 7

Jogging, general Berat 7

Soccer general Berat 7

Aerobic, general Berat 7,3

Bicycling, general Berat 7,5

General dancing Berat 7,8

Running Berat 8

Football general Berat 8

(Ainsworth, et al., 2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

62

Lampiran 18. Kalkulator Persentil IMT Untuk Laki-laki dan Perempuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

63

Lampiran 19. Jumlah Sampel Minimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN HOBI TERHADAP RISIKO PENYAKIT …repository.usd.ac.id/36252/2/168114067_full.pdf · TDS,TDD dan GDS diolah menggunakan T-test tidak berpasangan dan data denyut jantung diolah

64

BIOGRAFI PENULIS

Penulis adalah putri kedua dari tiga bersaudara. Anak dari

pasangan suami istri Bapak Antonius Sep dan Ibu Agustina

Lodo. Penulis lahir di Kupang, 28 Maret 1998. Penulis

adalah alumni SDK Don Bosko 2 Kupang (2004-2010),

SMP Negeri 2 Kupang (2010-2013), dan SMA Negeri 1

Kupang (2013-2016). Selama menempuh pendidikan di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, penulis

mengikuti beberapa kegiatan kemahasiswaan seperti menjadi

anggota seksi Publikasi, Dekorasi dan Dokumentasi (PDD) dalam acara Pemilihan

Gubernur BEMF dan Ketua DPMF Fakultas Farmasi Tahun 2016 dan kegiatan

perayaan Pekan Suci 2017 sebagai anggota seksi konsumsi. Penulis juga pernah

menjadi asisten dosen Mikrobiologi tahun 2018, Biofarmasetika dan Farmakokinetika

tahun 2019, Farmakologi-Toksikologi tahun 2019 dan Formulasi Teknologi Sediaan

Farmasi tahun 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Recommended