+ All Categories
Home > Documents > GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

Date post: 23-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 3 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
15
e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 1—15 Terakreditasi Sinta 4 1 GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC INDONESIA EDISI JULI-DESEMBER 2018 Mira Khoirina Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman email: [email protected] ABSTRAK Gaya bahasa merupakan salah satu unsur yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas keindahan dalam sebuah tulisan. Penggunaan gaya bahasa yang terdapat dalam majalah juga mampu menambah nilai dalam sebuah informasi yang dapat menarik minat baca masyarakat, khususnya pada majalah National Geographic Indonesia edisi Juli sampai Desember 2018, memuat berbagai informasi dari berbagai belahan dunia. Penelitian ini ditujukan pada beberapa topik konten lokal yang berasal dari Indonesia. Rumusan masalah penelitian ini ialah (1) jenis gaya bahasa, dan (2) makna gaya bahasa. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kalimat yang mengandung gaya bahasa. Data diperoleh dengan teknik pengumpulan data yaitu baca dan catat menggunakan instrument berupa kartu data. Teknik analisis data menggunakan tiga alur, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Simpulan dalam penelitian ini ialah majalah National Geographic Indonesia mempergunakan berbagai macam majas atau gaya bahasa. Jenis gaya bahasa diklasifikasikan menurut teori stilistika dari Tarigan. Gaya bahasa perbandingan jenis yang ditemukan meliputi, perumpamaan, metafora, personifikasi, pleonasme, perifrasis, prolepsis dan koreksio. Gaya bahasa pertentangan meliputi hiperbola, litotes, ironi, oksimoron, paranomasia, satire, paradoks, apostrof, hipalase, dan sarkasme. Gaya bahasa pertautan meliputi metonomia, eufimisme, epitet, antonomasia, erotesis, dan asidenton. Serta, gaya bahasa perulangan meliputi aliterasi dan epizeukis. Secara keseluruham, penggunaan gaya bahasa yang paling dominan adalah gaya bahasa perbandingan yang berjenis metafora. Penggunaan gaya bahasa dalam majalah National Geographic Indonesia ini juga menimbulkan berbagai macam makna yang disesuaikan dengan konteksnya, makna dari gaya bahasa tersebut ditimbulkan secara implisit dan eksplisit. Makna implisit merupakan makna yang ditunjukkan secara tersirat untuk mengungkapkan gagasan yang tersembunyi melalui manipulasi bahasa, seperti metafora, personifikasi hiperbola, litotes, ironi, satire, hipalase, metonomia, epitet, erotesis. Adapun makna eksplisit merupakan makna yang ditunjukkan secara tersurat, sebab gagasannya sudah tertera dengan jelas dalam kalimat yang disampaikan, seperti perumpamaan, pleonasme, perifrasis,
Transcript
Page 1: GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 1—15

Terakreditasi Sinta 4

1

GAYABAHASAMAJALAHNATIONALGEOGRAPHICINDONESIAEDISIJULI-DESEMBER2018

MiraKhoirinaProgramStudiSastraIndonesia,FakultasIlmuBudaya

UniversitasMulawarmanemail:[email protected]

ABSTRAK

Gayabahasamerupakansalahsatuunsuryangsangatpentinguntukmeningkatkankualitaskeindahandalamsebuahtulisan.Penggunaangayabahasayangterdapatdalammajalah jugamampumenambahnilaidalamsebuah informasiyangdapatmenarik minat baca masyarakat, khususnya pada majalah National GeographicIndonesia edisi Juli sampai Desember 2018, memuat berbagai informasi dariberbagaibelahandunia.Penelitianiniditujukanpadabeberapatopikkontenlokalyangberasaldari Indonesia.Rumusanmasalahpenelitian ini ialah (1) jenisgayabahasa, dan (2) makna gaya bahasa. Penelitian ini termasuk ke dalam jenispenelitiankepustakaandenganmenggunakanpendekatankualitatifdeskriptif.Datayangdigunakandalampenelitianiniberupakalimatyangmengandunggayabahasa.Datadiperolehdenganteknikpengumpulandatayaitubacadancatatmenggunakaninstrumentberupakartudata.Teknikanalisisdatamenggunakan tigaalur, yaitureduksidata,penyajiandatadanpenarikansimpulan.Simpulandalampenelitianiniialah majalah National Geographic Indonesia mempergunakan berbagai macammajasataugayabahasa.Jenisgayabahasadiklasifikasikanmenurutteoristilistikadari Tarigan. Gaya bahasa perbandingan jenis yang ditemukan meliputi,perumpamaan, metafora, personifikasi, pleonasme, perifrasis, prolepsis dankoreksio.Gayabahasapertentanganmeliputihiperbola, litotes, ironi, oksimoron,paranomasia, satire, paradoks, apostrof, hipalase, dan sarkasme. Gaya bahasapertautan meliputi metonomia, eufimisme, epitet, antonomasia, erotesis, danasidenton.Serta,gayabahasaperulanganmeliputialiterasidanepizeukis.Secarakeseluruham,penggunaangayabahasayangpalingdominanadalahgayabahasaperbandingan yang berjenis metafora. Penggunaan gaya bahasa dalam majalahNationalGeographicIndonesiainijugamenimbulkanberbagaimacammaknayangdisesuaikan dengan konteksnya, makna dari gaya bahasa tersebut ditimbulkansecara implisitdaneksplisit.Maknaimplisitmerupakanmaknayangditunjukkansecara tersirat untuk mengungkapkan gagasan yang tersembunyi melaluimanipulasibahasa, sepertimetafora,personifikasihiperbola, litotes, ironi, satire,hipalase,metonomia,epitet, erotesis.Adapunmaknaeksplisitmerupakanmaknayang ditunjukkan secara tersurat, sebab gagasannya sudah tertera dengan jelasdalam kalimat yang disampaikan, seperti perumpamaan, pleonasme, perifrasis,

Page 2: GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 1—15

Terakreditasi Sinta 4

2

prolepsis, koreksio, oksimoron, paranomasia, paradoks, apostrof, sarkasme,eufimisme,antonomasia,asindenton,aliterasidanepizeukis.

KataKunci:gayabahasa,makna,majalahNationalGeographicIndonesia,stilistika.

ABSTRACT

Figureofspeechisoneofsignificantelementscontributingtothequalityandaestheticimprovementsinaliterature.Theuseoffigureofspeechinmagazinesisalsoeffectivein increasing the information value which encourages good reading habits in thecommunity, especially in July through December 2018 editions of the NationalGeographicIndonesia,whichcontainvariousinformationfromallovertheworld.Theresearchaimedat investigating several topics related to Indonesian local contents.Theproblemformulationoftheresearchincludes(1)thetypesoffigureofspeech,and(2)themeaningofthefigureofspeech.Theresearchwasdesignedaslibraryresearchwith qualitative descriptive approach. The data used in the research consist ofsentenceswhichcontainfigureofspeech.Theresearchdatawascollectedbyusingtheread-and-record technique with the help of data card as an instrument. The dataanalysisusedthreestagesi.e.datareduction,datadisplay,andconclusiondrawing.The conclusiondrawn in the researchwas that theNationalGeographic Indonesiamagazineuseddifferenttypesoffigureofspeech.ThetypesoffigureofspeechwerecategorizedaccordingtoTarigan’sthestylisticstheory.Thetypesoffigureofspeechfoundwere simile,metaphor, personification, pleonasm, periphrasis, prolepsis, andepanorthosis (correctio).Contradiction figureof speech involvinghyperbole, litotes,irony,oxymoron,paronomasia, satire,paradox,apostrophe,hypalase,and sarcasm.Linkage figure of speech including metonymy, euphemism, epithet, antonomasia,erotesis,andasyndeton.Finally,repetitionfigureofspeechincludingalliterationandepizeuxis.Overall,themostfrequentlyusedfigureofspeechwasmetaphor,whichfellin the category of comparison figure of speech. The use of figure of speech in theNationalGeographic Indonesiamagazinealsocreateddifferentmeanings to fit thecorrespondingcontexts,whichwereexpressedeitherimplicitlyorexplicitly.Implicitmeaning is expressed as an implication to represent an unexpressed idea throughlanguagemanipulation,i.e.metaphor,personification,hyperbole,litotes,irony,satire,hypalase,metonymy,epithet,erotesis.Ontheotherhand,explicitmeaningisexpressedliterally,duetoitscharacteristicwhichprovideaclearandobviousideaintheutteredsentence, i.e. simile, pleonasm, periphrasis, prolepsis, epanorthosis (correctio),oxymoron, paronomasia, paradox, apostrophe, sarcasm, euphemism, antonomasia,asyndeton,alliteration,andepizeuxis.

Keywords:figureofspeech,meaning,theNationalGeographicIndonesiamagazine,stylistics

Page 3: GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 1—15

Terakreditasi Sinta 4

3

A. PENDAHULUANInformasi merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan

masyarakat.Sebab,padahakikatnyasetiapmanusiamemerlukaninformasiuntukperkembanganwawasan intelektualnya. Saat ini, informasi dapat denganmudahdiperolehmelaluiberbagaisarana.Salahsatusaranapenyampaianinformasiyangdijamin kebenarannya ialahmedia cetak sepertimajalah, sebab telahmemenuhisyarat kode etik jurnalistik. Majalah memuat berbagai informasi menarik danfaktualyangdisajikandalambentuktulisan.Berbagaitulisanyangtergabungdalamsuatu majalah mampu memberikan pengetahuan bagi pembaca dengan gayapenulisan yang santai dan ringan. Umumnya, tatanan kalimat dalam majalahmenggunakan majas atau gaya bahasa untuk mendapatkan unsur puitik danmenjadinilaiestetiksebuahmajalah.Halinidikarenakan,selainuntukmemberikaninformasi,majalahjugamemilikifungsisebagaimediahiburan.

Majalah adalah sebuah media publikasi atau terbitan secara berkala yangmemuatartikel-artikeldariberbagaipenulis(Assegaff,1983:127).Saatini,banyaksekalimajalah yangmengisi penerbitanmedia cetak di Indonesia. Salah satunyaialah National Geographic Indonesia. National Geographic Indonesia merupakanmajalah yangmembahasmengenai sejarah, alam, arkeologi, sains dan teknologi,yangdisajikandalambentukfeaturedandisertaifoto-fotomemukaudarifotograferhandal. Sehingga, keunggulan majalah ini bukan hanya terletak dari unsurtekstualnya saja, tetapi juga dari unsur visual yang dapat dinikmati melaluikeindahan fotomaupun ilustrasi gambar.MajalahNational Geographic IndonesiaterbitbulananyangsetiapedisinyamemuatberbagaiinformasidariperistiwaluarNegeridandalamNegeri.Namun,penelitianinihanyadifokuskanpadakontenlokalyangditulisolehjurnalisIndonesiamaupunjurnalisasing.Kontenlokalmerupakaninformasiyangberkaitandenganhal-halyangberasaldariIndonesia.Haltersebutdilakukan untuk memberikan perhatian lebih terhadap peristiwa yang ada disekitar guna mengembangkan potensi kearifan lokal masyarakat. Selain itu,berbagaiinformasisertapengetahuandisajikandenganmenggunakanbahasayangunikdanindah.Haltersebutdikarenakanadanyapenggunaanberbagaijenisgayabahasa, sehingga menimbulkan kiasan untuk mendapatkan efek dan keindahandalamsebuahmajalah.

Maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) Apa saja jenis gayabahasadalammajalahNationalGeographicIndonesiaedisiJuli-Desember2018?;(2)BagaimanamaknagayabahasayangterdapatdalammajalahNationalGeographicIndonesiaedisiJuli-Desember2018?.Olehsebabitu,tujuandaripenelitianiniuntuk:(1)UntukmengklasifikasikanjenisgayabahasadalammajalahNationalGeographicIndonesiaedisiJuli-Desember2018;(2)Untukmendeskripsikanmaknagayabahasayang terdapat dalammajalahNational Geographic Indonesia edisi Juli-Desember2018.B. TEORI1. Stilistika

Page 4: GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 1—15

Terakreditasi Sinta 4

4

Stilistika (stylistic) adalah ilmu tentang gaya, sedangkan stil (style) secaraumumadalahcara-carayangkhas,bagaimanasegalasesuatudiungkapkandengancara tertentu, sehingga tujuan yang dimaksudkan dapat dicapai dengan caratertentudandapatdicapaisecaramaksimal(Ratna,2013:3).Kajianstilistikapadahakikatnya adalah aktifitas mengekplorasi bahasa terutama mengeksplorasikreativitaspenggunaanbahasa,Simpson(dalamNurgiyantoro,2014:76).Musthafa(2008:51) mendefinisikan bahwa stilistika adalah gaya bahasa yang digunakanseseorangdalammengekspresikangagasanlewattulisan.

Bahasa sastra memiliki pesan keindahan dan sekaligus membawa makna(Endraswara,2003:72).Konsepgayaberhubungandenganmaknadalamkaitannyadenganelemenbahasa(Supriyanto,2009:16).Ratna(2009:1-2)menyatakanbahwadalam perkembangan stilistika lebih banyak dibicarakan dalam ilmu bahasa(linguistic),yaitudalambentukdeskripsiberbagaijenisgayabahasasebagaimajas.

2. GayaBahasa

Tarigan (2013:4) mengemukakan bahwa gaya bahasa merupakan bentukretorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis untukmeyakinkanataumempengaruhipenyimakataupembaca.Kridalaksana(2009:70)menjelaskanbahwagayabahasa adalahpemanfaatanataskekayaanbahasaolehseseorangdalambertuturkataataumenulis.Gayabahasaadalahbahasaindahyangdigunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan sertamemperbandingkansuatubendaatauhaltertentudenganhallainyanglebihumum(Sumadiria,2010:145).Gayabahasaataumajasadalahperistiwapemakaiankatayang melewati batas-batas maknanya yang lazim atau menyimpang dari artiharfiahnya(Sudjiman,1993:50).

Zainuddin (1992:52) mengemukakan ciri-ciri gaya bahasa, yaitu (1) adaperbedaandengansesuatuyangdiungkapkan,misalnyamelebihkan,mengiaskan,melambangkan,mengecilkan,menyindir ataumengulang-ulang, (2) kalimat yangdisusundengankata-katayangmenarikdanindah,(3)padaumumnyamempunyaimaknakias.Tarigan(2013:5)membagijenisgayabahasatersebutmenjadiempatkelompokyaitugayabahasaperbandingan,gayabahasapertentangan,gayabahasapertautan,dangayabahasaperulangan.a. GayaBahasaPerbandingan

Gaya Bahasa perbandingan merupakan majas yang mengandung maksudmembandingkan dua hal yang dianggapmirip ataumempunyai persamaan sifat(bentuk)dariduahalyangdianggapsama,Amalia(dalamFaricha,2015:148).(1)Perumpamaanadalahperbandinganduahal yangpadahakikatnyaberhubungandan sengaja dianggap sama. Perbandingan itu secara eksplisit dijelaskan olehpemakaiankataseperti,ibarat,bak,sebagai,umpama,laksana,penakadanserupa(Tarigan, 2013:9). (2) Metafora adalah sejenis gaya bahasa perbandingan yangpaling singkat,padat, tersusun rapi.Didalamnya terlihatduagagasan, yang satuadalahsuatukenyataan,sesuatuyangdipikirkan,yangmenjadiobjek,danyangsatulagimerupakanpembanding terhadapkenyataan tadi (Tarigan,2013:15). Secarasingkat,Rahmawati(2015:30)menyatakanbahwametaforaadalahpengungkapan

Page 5: GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 1—15

Terakreditasi Sinta 4

5

berupa perbandingan analogis dengan menghilangkan kata seperti layaknya,bagaikan,danlain-lain.(3)Personifikasiadalahgayabahasayangmelekatkansifatinsanikepadabendayangtakbernyawadanideyangabstrak(Tarigan,2013:17).(4) Pleonasme adalah pemakaian kata yang berlebihan dan bila kata yangberlebihan itu dihilangkan artinya tetap utuh (Tarigan, 2013:28). (5) Perifrasiscukupmiripdenganpleonasme,dankatayangberlebihanitudapatdigantidengansatukata saja (Tarigan, 2013:8). SenadadenganpendapatRahmawati (2015:35)menyatakan bahwa periphrasis merupakan ungkapan yang panjang sebagaipenggantiungkapanyang lebihpendek. (6)Prolepsisadalahsejenisgayabahasayang bermakna ‘mendahului’ atau ‘penetapan’ yangmendahului tentang sesuatuyangmasih akan dikerjakan atau akan terjadi’ (Tarigan, 2013:33). (7) Koreksioadalah gaya bahasa yang berwujudmula-mula inginmenegaskan sesuatu, tetapikemudianneneriksadanmemperbaikimana-manayangsalah(Tarigan,2013:34).b. GayaBahasaPertentangan

Gaya Bahasa Pertentangan adalah kata-kata berkias yang menyatakanpertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya yang bertujuan untukmemperhebatataumeningkatkankesandanpengaruhnyaterhadappembacaataupendengar(Faricha,2015).Berikutadalahjenis-jenisgayabahasapertentangan:(1)Hiperbola merupakan pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyatan, sehinggakenyataan tersebutmenjadi tidakmasuk akal (Rahmawati, 2015:32). (2) Litotesadalahgayabahasayangmengandungpernyataanyangdikecil-kecilkan,dikurangidarikenyataanyangsebenarnya,misalnyauntukmerendahkandiri(Tarigan,2013:58).(3)Ironimerupakansindirandenganmenyembunyikanfaktayangsebenarnyadanmengatakankebalikandarifaktatesebut(Rahmawati,2015:34).(4)Oksimoronadalah gaya bahasa yangmengandungpertentangandenganmenggunakan kata-katayangberlawanandalamfraseyangsama,Keraf(dalamTarigan2013:63).(5)Paranomasiaadalahgayabahasayangberisipenjajarankata-katayangberbunyisamatetapibermaknalain(Tarigan,2013:64).(6)Satiremerupakansejenisbentukargumentyangberaksisecaratidak langsung, terkadangsecaraanehbahkanadakalanya dengan cara yang cukup lucu yang menimbulkan tertawaan(Tarigan,2013:70). (7) Paradoks adalah gaya bahasa yang mengandungpertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada (Tarigan, 2013:77). (8)Apostrof adalah gaya bahasa yang berupa pengalihan amanat dari yang hadirkepadayangtidakhadir(Tarigan,2013:83).(9)Hipalaseadalahgayabahasayangmerupakankebalikandarisuatuhubunganalamiahantaraduakomponengagasan(Tarigan, 2013:54). (10) Sarkasmemerupakan gaya bahasa berisi sindiran yangkasar(Waridah,2014:29).

c. GayaBahasaPertautanGaya bahasa pertautan adalah jenis gaya bahasa yang memiliki hubungan

pertalian terhadapsuatuhalyangdiutarakan.Gayabahasaataumajaspertautanadalahbahasakiasanyangmenghubungkanduahalyangberbedasecarafisik,tetapimemiliki kesamaan sifat ataukesamaanhakikat (Yuwanadkk, 2000:62).Berikut

Page 6: GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 1—15

Terakreditasi Sinta 4

6

adalahjenis-jenisgayabahasapertautan:(1)Metonomiaadalahgayabahasayangmemakainamaciriataunamahalyangditautkandengannamaorang,barang,atauhal,sebagaipenggantinya(Tarigan,2013:121).(2)Eufimismeialahungkapanyanglebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar yang dianggapmerugikan,atautidakmenyenangkan(Tarigan,2013:126).(3)Epitetadalahgayabahasayangmengandungacuanyangmengatakan suatu sifat atau ciri khasdariseseorangatausuatuhal(Tarigan,2013:128).(4)Antonomasiaadalahgayabahasayangmenggunakangelarresmiataujabatansebagaipenggantinamadiri(Tarigan,2013:129). (5) Erotesis adalah gaya bahasa yang berupa pernyataan yangdipergunakandalamtulisanataupidatoyangbertujuanuntukmencapaiefekyanglebih mendalam dan penekanan yang wajar dan sama sekali tidak menuntutjawaban(Tarigan,2013:130).(6)Asidentonadalahgayabahasayangberupaacuandimanabeberapakata,frase,atauklausayangsederajattidakdihubungkandengankatasambung(Tarigan,2013:136).d. GayaBahasaPerulangan

Tarigan (2013: 175) berpendapat bahwa gaya bahasa perulangan ataurepetisiadalahgayabahasayangmengandungperulanganbunyi,sukukata,kataatau frase, ataupun bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberitekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Berikut adalah jenis-jenis gayabahasa perulangan: (1) Aliterasi adalah gaya bahasa repetisi yang berwujudperulangan konsonan yang sama (Tarigan, 2013:175). (2) Epizeukis adalahsemacamgayabahasarepetisiyangberupaperulanganlangsungataskatayangdipentingkanbeberapakaliberturut-turut(Tarigan,2013:182).3. MaknaImplisitdanMaknaEksplisit

Aminuddin (1998:50) mengemukakan bahwa makna merupakan hubunganantarabahasadenganbahasa luaryangdisepakatibersamaolehpemakaibahasasehinggadapatsalingdimengerti.Maknaimplisitadalahhalyangdimaksudkanolehpembicara atau penulis secara tersirat untuk mengungkapkan gagasan yangtersembunyi melalui manipulasi bahasa. Menurut Orecchioni (1986: 94), semuajenismaknayangmengandungimplisitdalamkontekstertentudapatmembentukkehadiranmajas.Majashanyalah suatu kasus khususdari fungsi implisit (dalammetafora,metonimi, sinekdoke, litotes, ironi, dan lain-lain).Dalammajas, bentukyang implisit bersifat denotatif dan bentuk yang menggantikannya bersifatkonotatif.

Adapuneksplisityangmerupakankebalikandariimplisit,pengertianeksplisitdalamKamusLinguistik,Kridalaksana(2009:56)dikatakandenganinformasiyangsecara formal diwakili suatu wacana, seperti dengan kata-kata, morfem, urutanelemen,dansebagainya.Jadi,maknaeksplisitadalahmaknayangdapatdipahamiseseoranguntukmenangkapmaksuddenganmudahatauyangbiasadisebutmaknatersurat, sehingga gagasannya sudah tertera dengan jelas dalam kalimat yangdisampaikan.4. BahasaJurnalistik

Bahasa jurnalistik didefinisikan sebagai bahasa yang digunakan oleh parawartawan,redaktur,ataupengelolamediamassadalammenyusundanmenyajikan,

Page 7: GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 1—15

Terakreditasi Sinta 4

7

memuat, menyiarkan dan menayangkan berita serta laporan peristiwa ataupernyataan yang benar, aktual, penting danmenarik dengan tujuan agarmudahdipahami isinya dan cepat ditangkapmaknanya (Sumadiria, 2010:7). Salah saturagam dari bahasa jurnalistik ialah feature. Feature kebanyakan merupakankarangan atau tulisan khas yang menggambarkan fakta yang menarik tentanghuman interest (rasa kemanusiaan) denganmemberi penekanan pada sentuhankemanusiaan (human touch) (Isnawijayani, 2013:21). Salah satu ciri dari featureialahdisajikandenganmenggunakanbahasayangindah,dalamhalini,featuresamadengan fiksi.Keduakarya ini sama-samamemanfaatkankeahliandankreativitaspenulismengeksploitasidanmelentur-lenturkanbahasauntukmenciptakannilaiestetik(Isnawijayani,2013:16).5. MajalahNationalGeographicIndonesia

Majalah adalah sebuah media publikasi atau terbitan secara berkala yangmemuat artikel – artikel dari berbagai penulis (Assegaff, 1983:127). MenurutArdianto&Erdinaya(2005:113-114),karakteristikmajalahyaitupenyajian lebihdalam,nilaiakutualitasnyalebihlama,ilustrasigambarataufotolebihbanyakdanmenarik,sertasampulsebagaidayatarikyangunik.NationalGeographicIndonesiamerupakan sebuahmajalah yang terbit bulanan. Majalah ini membahas tentangberbagai macam informasi dalam empat macam konten, yaitu sejarah, sains &teknologi, alam serta arkeologi. Pada awalnya, yayasan National GeographicdidirikandiAmerikaSerikatpada27Januari1888oleh33orangyangtertarikdanbertujuan untuk meningkatkan pengetahuan umum tentang geografi dunia danpada akhirnya mensponsori penerbitan majalah bulanan National Geographic.NationalGeographicsaatinitelahditerbitkandi60negaradalam30bahasadengantotal ekslempar lebih dari 9,5 juta per bulan di seluruh dunia(Nationalgeographic.grid.id).C. METODEPENELITIAN

Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kepustakaan, yakni penelitianyangdilakukanberdasarkansumbertertulisuntukmemperolehdata.Penelitianinimenggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan datamengenaijenis-jenisgayabahasa,danmaknagayabahasadalammajalahNationalGeographic Indonesia edisi Juli-Desember 2018. Data yang digunakan dalampenelitianiniberupakalimatyangmengandunggayabahasa.Datadiperolehdenganteknikpengumpulandata yaitubacadan catatdenganmenggunakan instrumentkartudata.TeknikanalisisdatamenggunakanteoridariMillesdanHubermen,yangmeliputireduksidata,penyajiandata,danpenarikansimpulan.D. HASILDANPEMBAHASAN1. AnalisisData

PenelitianinidifokuskanpadabeberapakontendaritopiklokalyangberasaldariIndonesia.Datayangditelitiberupajenisgayabahasadanmaknagayabahasadalam majalah National Geographic Indonesia edisi Juli-Desember 2018.AnalisisgayabahasadidasarkanataspengklasifikasianjenismenurutTarigan(2013).Gaya

Page 8: GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 1—15

Terakreditasi Sinta 4

8

bahasamenurutTarigandibagidalamempatkelompokbesaryaituperbandingan,pertentangan, pertautan dan perulangan. Keempat kelompok jenis gaya bahasatersebut ditemukan dalam penelitian ini. Secara keseluruhan, dari 88 data yangditemukan mencakup berbagai jenis gaya bahasa. Berdasarkan hal tersebutbeberapadatayangditemukanakandigunakanuntukcontohbeberapaanalisisdatasebagaiberikut.a. AnalisisDataJenisGayaBahasa1. GayaBahasaPerbandingan

- PerumpamaanPerumpamaanmerupakangayabahasayangmemperbandingkanduahalyangpadahakikatnyaberhubungandansengajadianggapsamayangdijelaskandengankatapenghubung pembanding, yaitu pemakaian kata seperti, ibarat, bak, sebagai,umpama,laksana,penakadanserupa.

Data(58)Saatlangitmalamcerah,gugusanbintangbagaikantaburanberlian.(NGI10,2018:50)

Data (58) terdapat pada topik Lembah Lore Lindu. Konteks data tersebuttentangsuasanalangitpadamalamharidilembahLoreLindu,masyarakatsekitarmempercayai bahwa terdapat hubungan antara posisi arca dengan peredaranbintangdilangit.Datatersebutmenunjukkanperumpamaanyangditandaidengankatabagaikandalammembandingkanduahalyangpadahakikatnyaberhubungandansengajadianggapsama.Secaraeksplisit,pemakaiankatabagaikanpadadatatersebutmenjelaskanmengenai suasana langit saatmalamhari.Olehkarena itu,pembanding dua hal yang dianggap sama, yaitu ‘gugusan bintang’ dan ‘taburanberlian’. Pada hakikatnya, kedua hal tersebut memiliki kesamaan yaitu indahdipandang. Jadi, frasa ‘taburan berlian’ juga dapat menjadi sebuah analogi yangdapatmenjelaskanbahwagugusanbintangdilangitsamaindahnyasepertitaburanberlian yang berkilau. Kilauan bintang-bintang yang bercahaya saat malam haritersebut disamakan seperti taburan berlian yang berkilau ketika mendapatpantulandaricahaya.Berlian jugamerupakanbendaberhargayangsetiaporangpastisenangketikamemandangbahkanmemilikiberlian,haltersebutdikarenakannilaijualberlianyangcukuptinggi.Halinifrasabagaikantaburanberlianpadadatatersebutmenjadisangattepatuntukmembandingkansuatuhalyangberkilaudansangatindahdipandang.

- MetaforaMetafora merupakan jenis gaya bahasa yang dalam pengungkapannya berupaperbandingan analogis tanpa menggunakan kata penghubung pembandingan.Namun,didalamnyaterlihatduagagasan,yangsatumerupakansuatukenyataanberupa sesuatu yang dipikirkan, sedangkan yang satunya lagi merupakanpembandingterhadapkenyataanyangmenimbulkankiasan.

Data(29)Dengankeberanianbuta,wargapunbergegasmencaripenggangguketenangan.

(NGI08,2018:43)

Page 9: GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 1—15

Terakreditasi Sinta 4

9

Data (29) terdapat pada topik Harimau Sumatera. Konteks data tersebuttentangperburuanwargauntukmenangkapharimau.Datatersebutmenunjukkanpenggunaan metafora yang merupakan ungkapan bukan arti sebenarnya,melainkan sebagai gambaran untuk menjelaskan sesuatu berdasarkanperbandingananalogis.Khususyapadakata‘keberanian’yangdisandingkandengankata‘buta’.Kata‘buta’hanyadigunakanuntukmakhlukhidupyangmemilikimata,dan berhubungan dengan keadaan mata yang tidak berfungsi sebagaimanamestinya atau tidak bisa melihat. Namun, pada data tersebut yang buta ialah‘keberanian’. Sehingga, hal ini menunjukkan adanyamakna implisit ataumaknatersembunyi,sebabbukanartisebenarnya.

2. GayaBahasaPertentangan- Hiperbola

Hiperbolamerupakangayabahasayangmengandungpernyataanyangberlebihandan tidak sesuai kenyataan, sebab cenderung melebih-lebihkan jumlahnya,ukurannya atau sifatnya dengan maksud memberi penekanan pada suatupernyataan atau situasi untuk memperhebat, meningkatkan kesan danpengaruhnya.

Data(60)Bausampahpunmenyerapdanmencekikparu-parunya.(NGI11,2018:10)

Data (60) terdapat pada topikKehidupan di Bentang Sampah. Konteks datatersebut tentang keadaan yang terjadi di bentang sampah. Data tersebutmenunjukkanpenggunaangayabahasahiperbolayangdiidentifikasidengansuatupernyataan yang melebih-lebihkan kenyataan, khususnya pada kata-kata yangbercetak miring, yaitu ‘menyerap dan mencekik paru-parunya’. ‘Paru-paru’merupakanalatpernafasanmanusiayangterletakdidalamtubuh.Sehinngga,padakenyataannya, bau sampah yang menyengat tidak dapat mecekik paru-parumanusiayangmenghirupnya.Olehkarenaitu,kalimatpadadatatersebutterkesanberlebihandalammenggambarkanaromayangtidaksedapdarisampah.

3. GayaBahasaPertautan- Metonomia

Metonomiamerupakangayabahasayangmenggunakannamaciriataunamahalyangditautkandengannamaorang,barang,atauhallain,sebagaipenggantinya.

Data (37) Jadi, lanjut Firdaus, masyarakat memandang harimau sebagaimakhlukmeruang,bukanperabotataupatung.

(NGI08,2018:48)Data (37) terdapat pada topik Harimau Sumatera. Konteks data tersebut

tentangsifatharimauyangseringberkeliarandihutan.Datatersebutmenunjukkanpenggunaangayabahasametonomiayangmemakainamaciriataunamahalyangditautkandengannamaorang,barang,atauhal,sebagaipenggantinya.Khususnyapadakata‘harimau’yangditautkanpadakatabendayaitu‘perabot’dan‘patung’.Halyangditautkantersebutdilihatdariciri-ciribendamati,sepertiperabotdanpatung

Page 10: GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 1—15

Terakreditasi Sinta 4

10

yangtidakbisabergerak.Kalimatpadadatatersebutmenjelaskanbahwasifatdariharimaubukansepertikeduabendatersebut.

4. GayaBahasaPerulangan- Aliterasi

Aliterasi merupakan gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan konsonanyangsamadalamsatukalimatataubaris.

Data(14)Untukmelindungidiridiperjalanan,digunung,dihutan.(NGI07,2018:42)

Data (14) menunjukkan penggunaan aliterasi yang terdapat pada topikHarimauSumatera.Khususnyapadasukukata‘di’yangdiulangsebanyakempatkalidalamsatukalimat.Huruf‘d’merupakankonsonan.Secaraeksplisit,kalimatpadadatatersebutbermaknadanmenyatakanmengenaiperlindungandiridiperjalanan,digunungdandihutan.Penggunaanperulangankonsonanyangsamatersebutialahuntuk memberikan penekanan pada kawasanmana saja yang diperlukan untukmelindungidiri.Haltersebutamatlahpentinguntukmemberikanperhatiankepadamanusiaagarlebihberhati-hatidalammelakukanperjalanan.

b. AnalisisDataMaknaGayaBahasa1. GayaBahasaPebandingan

- PerumpamaanData(58)Saatlangitmalamcerah,gugusanbintangbagaikantaburanberlian.

(NGI10,2018:50)Data(58)menunjukkanperumpamaanyangterdapatpadatopikLembahLore

Lindu.Khususnyapadafrasa‘gugusanbintang’dan‘taburanberlian’memilikiciri-ciri kesamaan yaitu indah dipandang. Jadi, perumpamaan tersebut menjelaskanmengenailangitmalamyangbegituindahyangdisamakandengantaburanberlian.Berlianadalahbendaberhargayangberkilau,danumumnyasetiaporangsenangketika memandang berlian. Gaya bahasa ini diungkapkan secara eksplisit yangberfungsi untuk memberikan gambaran suasana gugusan bintang langit malamyangbegituindahdipandang,danberkilauyangdapatdisamakandengantaburanberlianyangmampumendispersikancahaya.

- MetaforaData(29)Dengankeberanianbuta,wargapunbergegasmencaripengganggu

ketenangan.(NGI08,2018:43)

Data(29)menunjukkanmetaforayangterdapatpadatopikHarimauSumatera.Khususya pada frasa keberanian buta. ‘Keberanian’ adalah keadaan berani,sedangkan‘buta’adalahkeadaantidakbisamelihatkarenarusaknyamata.Secaraimplisithaltersebutdapatmemilikimaknanekat.Artinyatanpaberpikirpanjang,dalam mara bahaya apapun warga bergegas untuk mencari penggangguketenangan,danpegangguketenanganyangdimaksudadalahharimau.Dengankata

Page 11: GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 1—15

Terakreditasi Sinta 4

11

lain, data tersebut bermakna bahwa warga nekat mencari harimau tanpamemikirkan resiko yang akan diterimanya nanti jika berurusan dengan harimauyangmerupakanbinatangbuasyangsuatusaatdapatmenerkammanusia.

2. GayaBahasaPertentangan- HiperbolaData(60)Bausampahpunmenyerapdanmencekikparu-parunya.

(NGI11,2018:10)Data (60) menunjukkan hiperbola yang terdapat pada topik Kehidupan di

BentangSampah.Khususnyapadakata-katayangbercetakmiring,yaitu‘menyerapdan mencekik paru-parunya’. Penggunaan kalimat tersebut sangat berlebihan,sebabbausampahtidakbisamencekikparu-paruorangyangmenghirupnya.Jadi,secaraimplisitdatatersebutmemilikimaknabahwabausampahtersebutsangattidaknyamandanaromanyamembuatsesaknafasbagiyangmenghirupnya.

3. GayaBahasaPertautan- MetonomiaData (37) Jadi, lanjut Firdaus, masyarakat memandang harimau sebagai

makhlukmeruang,bukanperabotataupatung.(NGI08,2018:48)

Data (37) menunjukkan penggunaan metonomia yang terdapat pada topikHarimauSumatera.Padadatatersebut,dijelaskanbahwaharimausebagaimakhlukmeruangdanbukansebagaibenda,khususnyapadakata‘perabot’dan‘patung’yangmerupakanbendamatidenganciri-ciri tidakdapatbergerak. Jadi,secaraimplisitdata tersebut memiliki makna bahwa masyarakat memandang harimau sebagaihewan buas yang sering berkeliaran di hutan, dan bukan seperti perabot ataupatungyanghanyaberdiamditempat.

4. GayaBahasaPerulangan- AliterasiData(14)Untukmelindungidiridiperjalanan,digunung,dihutan.

(NGI07,2018:42)Data (14) menunjukkan penggunaan aliterasi yang terdapat pada topik

HarimauSumatera.Khususnyapadasukukata‘di’yangdiulangsebanyakempatkalidalamsatukalimat.Huruf‘d’merupakankonsonan.Secaraeksplisit,kalimatpadadatatersebutbermaknadanmenyatakanmengenaiperlindungandiridiperjalanan,digunungdandihutan.Penggunaanperulangankonsonanyangsamatersebutialahuntuk memberikan penekanan pada kawasanmana saja yang diperlukan untukmelindungidiri.Haltersebutamatlahpentinguntukmemberikanperhatiankepadamanusiaagarlebihberhati-hatidalammelakukanperjalanan.2. Pembahasan

Dalammenyalurkan informasikepadakhalayak luas,mediacetakmemegangperanpentinguntukmenyebarluaskaninformasiyangakurat.Sepertihalnyadalam

Page 12: GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 1—15

Terakreditasi Sinta 4

12

majalah, informasi disajikandenganmenggunakan tatanandanpermainan kosa-katayangkreatifhinggaterbentukgayabahasayangbernilaiestetis.Gayabahasainilahsalahsatuhalyangdapatmenunjangminatbacamasyarakat.KhususnyapadamajalahNationalGeographicIndonesiaedisiJulisampaiDesember2018,terdapatbanyaksekaliberbagaimacamgayabahasayangmengisiunsurkeindahandalamsebuah informasi. Salah satu bidang ilmu yang membahas mengenai teori gayabahasa ialah stilistika. Stilistika pada hakikatnya adalah aktifitas mengekplorasibahasaterutamamengeksplorasikreativitaspenggunaanbahasa,Simpson(dalamNurgiyantoro,2014:76).Jadi,penelitianinitertujupadapenggunaangayabahasadalamsebuahmajalah,sertamenjelaskanmaknanyasesuaikontekspadatopiklokalyang terdapat pada majalah National Geographic Indonesia edisi Juli sampaiDesember 2018. Berdasarkan rumusan masalah yang telah terjawab, dapatdideskripsikan bahwa keempat jenis gaya bahasa yang meliputi gaya bahasaperbandingan, pertentangan, pertautan dan perulangan, terdapat dalammajalahNational Geographic Indonesia edisi Juli sampai Desember 2018. Namun, gayabahasa yang mendominasi ialah gaya bahasa perbandingan yang ditemukansebanyak50datadaritotalkeseluruhan88data.

Berbagai jenis gaya bahasa yang telah ditemukan dalam majalah NationalGeographicIndonesiaedisiJulisampaiDesember2018,terdapatpulamaknagayabahasadalambentuk implisitdaneksplisit. Jadi, tidak semuagayabahasahanyaberupakiasanyangmenimbulkanmaknaimplisit,tetapiadapulayangberbentukeksplisit. Pada makna eksplisit, gagasan yang dimaksudkan sudah tertera jelasdalam kalimat. Salah satu contohnya, ialah gaya bahasa aliterasi yang termasukdalam jenisgayabahasaperulangan.Gayabahasa tersebut tidakmemilikikiasanataubahkanmaknaimplisit,sebabgagasanyangdimaksudkansudahterterajelasdalamkalimat,dankata-katayangdigunakanhanyasekedarberwujudperulangankonsonanyangsamadalamsatubaris.Denganbegitu,makadapatdigolongkankedalam jenis gayabahasaperulangan. Jadi, dapatdisimpulkanbahwa semua jenisgaya bahasa, baik yang diungkapkan secara implisit maupun eksplisit dapatmembuattatanankalimatmenjadiunikdanestetisyangmenimbulkankeindahantulisandalambentukkreatifitasmenyusunkosakata.

AdapunpenelitianterdahuluyangdilakukanolehMustariPekaSuban(2018)denganjudulAnalisisJenis-JenisGayaBahasadalamNovelHujanKaryaDarwisTereLiye. Penelitian ini membahas tentang penggunaan jenis gaya bahasa sertamenganalisismaknasertafungsinyayangterdapatdalamnovelHujankaryaDarwisTereLiye.Persamaandenganpenelitian ini terletakpada teorigayabahasayangdigunakan,yangsebagianbesarmengutipdariteorigayabahasayangdipaparkanolehTarigan.Sedangkanperbendaannyaterletakpadaobjekyangdigunakansertaanalisismaknagayabahasanyayangcenderung lebihsingkat.EkoMarini (2010)dengan judul Analisis Stilistika Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata.Persamaan dengan penelitian ini terletak pada tinjauan yang digunakan yaitustilistika yang membahas mengenai gaya bahasa. Namun, penelitian ini lebihmendeskripsikandiksiyangterdapatpadanovel,sepertikeunikanpemilihandanpemakaiankosakata,kekhususanaspekmorfologisdansintaksis,sertapemakaian

Page 13: GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 1—15

Terakreditasi Sinta 4

13

gayabahasafiguratif.PerbedaaninijugaterletakpadaobjekkajianyangdigunakanyaitunovelberjudulLaskarPelangi.

Kedua penelitian tersebut mengkaji gaya bahasa yang terdapat pada karyasastrayangberjenisnovel.Sedangkan,dalampenelitianinimengkajigayabahasayang terdapat pada majalah National Geographic Indonesia edisi Juli sampaiDesember2018.Penelitianinimemfokuskanpengelompokkangayabahasa,sertamenganalisis maknanya sesuai konteks yang terdapat dalam majalah. Secarakeseluruhan gaya bahasa berperan sangat penting dalam menentukan kualitassebuah tulisan, termasuk dalam majalah menjadi salah satu hal utama untukmemberikan keindahan tulisan melalui kata-kata, disamping tidak melupakankeabsahansuatuperistiwadalamberita.Jadi,penggunaangayabahasaataumajasbukanhanyaterpakupadakaryasastrasaja,tetapipadasesuatuyanglain,sepertihalnya majalah. Begitu pentingnya gaya bahasa yang dapat memberikan kesanterhadappembacadenganpemakaiankiasanuntukmedapatkanunsurpuitikyangmenjadi nilai estetik sebuahmajalah. Sebab, tidak bisa dipungkiri bahwa selainsebagaimediainformasi,majalahjugamemilikifungsisebagaimediahiburan.

E. PENUTUP

BerdasarkanhasilanalisisdanpembahasanpadapenelitianmajalahNationalGeographicIndonesiaedisiJulisampaiDesember2018,dapatdisimpulkanbahwa:Pertama,majalahNationalGeographicIndonesiaedisiJulisampaiDesember2018,mempergunakan berbagai macam majas atau gaya bahasa. Jenis gaya bahasadiklasifikasikan menurut teori Tarigan. Gaya bahasa perbandingan jenis yangditemukanmeliputi,perumpamaan,metafora,personifikasi,pleonasme,perifrrasis,prolepsisdankoreksio.Gayabahasapertentangan,jenisyangditemukanmeliputi,hiperbola, litotes, ironi, oksimoron, paranomasia, satire, paradoks, apostrof,hipalase, dan sarkasme. Gaya bahasa pertautan jenis yang ditemukan meliputi,metonomia,eufimisme,epitet,antonomasia,erotesis,danasidenton.Gayabahasaperulanganyangmeliputi,aliterasidanepizeukis.Kedua,dalammajalahNationalGeographic Indonesia edisi Juli sampai Desember 2018, terdapat makna yangditimbulkan dari pemakaian gaya bahasa yang meliputi makna implisit daneksplisit.Maknaimplisitmerupakanmaknayangdimaksudkanolehpenulissecaratersirat untuk mengungkapkan gagasan yang tersembunyi melalui manipulasibahasa. Gaya bahasa yang mengandung makna implisit dalam gaya bahasaperbandingan yaitu metafora dan personifikasi. Pada gaya bahasa pertentanganyaitu hiperbola, litotes, ironi, satire, dan hipalase. Gaya bahasa pertautan yaitumetonomia,epitet,danerotesis.Adapunmaknaeksplisityangmerupakankebalikandariimplisit,maknaeksplisitadalahmaknayangdapatdipahamiseseoranguntukmenangkap maksud dengan mudah atau yang biasa disebut makna tersurat,sehinggagagasannyasudahterteradenganjelasdalamkalimatyangdisampaikan.Gaya bahasa perbandingan yang ditunjukkan secara eksplisit, meliputiperumpamaan, pleonasme, perifrasis, prolepsis, dan koreksio. Gaya bahasapertentangan yaitu oksimoron, paranomasia, paradoks, apostrof, dan sarkasme.

Page 14: GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 1—15

Terakreditasi Sinta 4

14

Gaya bahasa pertautan meliputi eufimisme, antonomasia, dan asindenton. Gayabahasaperulanganmeliputialiterasidanepizeukis.

Berdasarkanhasilpenelitiandanpembahasan,makadapatdikemukakansarandalampenelitianiniialahdiharapkanagareksistensimajalahsemakinberkembangdikalangan masyarakat, terutama para remaja yang seharusnya memiliki bekalperkembangan informasi mengenai pengetahuan alam dan teknologi. Selain itu,bagipeneliti selanjutnyadiharapkanmelakukanpenelitianyang lebihmendalammengenaimajalahNationalGeographicIndonesiadengankajianyangberbeda.

DAFTARPUSTAKA

Aminuddin,1998.Semantik:PengantarStudiTentangMakna.Bandung:SinarBaru.

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. 2005.Komunikasi Massa SuatuPengantar.Bandung:SimbiosaRekatamaMedia.

Assegaff,Djafar.1983.JurnalistikMasaKini.Jakarta:GhaliaIndonesia.

Endaswara, Suwardi. 2003.Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: PustakaWidyatama.

Faricha,NuryZiyadatul.2015.“PenggunaanDiksidanGayaBahasapadaNovelDaunyangJatuhTakPernahMembenciAngin”dalamjurnalNOSIVolume2,No.9,Februari,hlm.148-149.

Isnawijayani.2013.PengantarPenulisanFeature.Bandung:WidyaPadjadjaran.

KerbratOrrecchioni.1986.LaConnotation.Lyon:PresseUniversitairedeLyon.

Kridalaksana,Harimurti.2009.KamusLinguistik.Jakarta:PenerbitGramedia.

Marini,Eko.2010. “AnalisisStilistikaNovelLaskarPelangiKaryaAndreaHirata”.Tesis Program Studi Linguistik Universitas Sebelas Maret Surakarta. TidakDiterbitkan.

Musthafa, Bachrudin. 2008.Teori dan Praktik Sastra dalam Penelitian danPengajaran.Bandung:UPI.

Nationalgeographic.https://nationalgeographic.grid.id/about(diakses28Februari2019).

Nurgiyantoro,Burhan.2014.Stilistika.Yogyakarta:GadjahMadaUniversityPress.

Rahmawati, Fitri. 2015. Jurus Kilat Menguasai Sastra Indonesia. Jakarta: NiagaSwadaya.

Page 15: GAYA BAHASA MAJALAH NATIONAL GEOGRAPHIC …

e-ISSN 2549-7715 | Volume 5 | Nomor 1 | Januari 2021 | Hal: 1—15

Terakreditasi Sinta 4

15

Ratna,NyomanKutha.2009.Stilistika:KajianPuitikaBahasa,Sastra,danBudaya.Yogyakarta:PustakaPelajar.

. 2013. Stilistika Kajian Puitika Bahasa, Sastra dan Budaya.Yogyakarta:PustakaPelajar.

Rokhmansyah, Alfian, Purwanti, Pandu Pratama Putra. 2018. “Penggunaan KataSeru sebagai Foregrounding dalam Novel Durga Umayi Karya Y.B.Mangunwijaya”.Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol. 9, No. 1, hal. 31-44.http://dx.doi.org/10.26499/madah.v9i1.679

Suban,Mustari Peka. 2018. “Analisis Jenis-JenisGayaBahasa dalamNovelHujanKarya Darwis Tere Liye”. Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa SastraIndonesiaUniversitasSanataDharma.TidakDiterbitkan.

Sudjiman,Panuti.1993.BungaRampaiStilistika.Jakarta:PustakaUtamaGrafiti.

Sumadiria,ASHaris.2010.BahasaJurnalistik:PanduanPraktisPenulisdanJurnalis.Bandung:SimbiosaRekatamaMedia.

Supriyanto, Teguh. 2009. Penelitian Stilistika dalam Prosa. Jakarta Timur: PusatBahasaDepartemenPendidikanNasional.

Tarigan,HenryGuntur.2013.PengajaranGayaBahasa.Bandung:PenerbitAngkasa.

Yuwana, Setya, dkk. 2000. Pendekatan Stilistik dalam Puisi Jawa Modern DialekUsing.Jakarta:PusatPembinaandanPengembanganBahasa.


Recommended