+ All Categories
Home > Documents > Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Proporsional Dengan ...

Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Proporsional Dengan ...

Date post: 01-Oct-2021
Category:
Upload: others
View: 8 times
Download: 0 times
Share this document with a friend
13
Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika Komputer Volume 3, Number 2, April 2019 https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10562 e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332 Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Proporsional Dengan Output Suara Pada Seleksi Penerimaan Taruna Baru Atkp Medan 1 Ayub Wimatra, 2 Tiara Sylvia, 3 Nurmahendra Harahap, 4 Asri Santosa, 5 Rizaldy Khair, 6 Iswandi Idris Politeknik Penerbangan Medan, Politeknik LP3I Medan Medan, Indonesia [email protected] , [email protected] AbstractMemiliki tubuh proporsional sangat berpengaruh terhadap berat tubuh dan tinggi badan manusia, dalam menentukan tubuh yang proporsional dapat diketahui dengan menggunakan rumus BMI (Body Mass Index) atau index masa tubuh yang bermanfaat untuk dapat menentukan berat badan yang ideal bagi tiap orang yang telah diklasifikasi menurut WHO, apalagi dengan kemajuan zaman yang sangat modern saat ini maka diperlukannya alat yang dapat mempermudah dalam menentukan berat badan yang ideal tanpa harus menghitung secara manual. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui cara alat ukur tinggi badan dan berat badan dapat bekerja dengan baik. Dengan menggunakan komponen utama yaitu arduino uno, sensor load cell sebagai pengukur berat badan, sensor ultrasonik yang berfungsi sebagai pengukur tinggi badan dan DF Player digunakan untuk menghasilkan output suara. Untuk cara penggunaannya, pengguna terlebih dahulu harus berdiri diatas kaca timbangan untuk mengukur berat dan sensor yang diatas kepala akan membaca tinggi badan dan kemudian ketika semua data telah terinput maka selanjutnya arduino uno akan memproses semua data dan kemudian menampilkannya pada layar LCD yang disertai dengan loudspeaker sebagai output suara yang menyatakan ideal atau tidak idealnya si pengguna. KeywordsArduino Uno, BMI (Body Mass Index), Load Cell, Sensor Ultrasonik. I. INTRODUCTION Memiliki tubuh proporsional sangat berpengaruh terhadap berat tubuh dan tinggi badan manusia, dalam menentukan tubuh yang proporsional dapat diketahui dengan menggunakan rumus BMI (Body Mass Index) atau index masa tubuh yang bermanfaat untuk dapat menentukan berat badan yang ideal bagi tiap orang yang telah diklasifikasi menurut WHO, terlebih lagi untuk kalangan anak muda yang ingin mendaftar menjadi angkatan. Pada umumnya syarat untuk masuk angkatan seperti tentara maupun polisi dengan melihat tinggi dan berat badan seseorang tersebut dalam katagori ideal atau tidak. Disamping itu di dalam perusahaan-perusahaan besar juga kebanyakan mencari karyawan dengan syarat memiliki tinggi dan berat badan yang ideal sebagai salah satu syarat untuk bekerja. Untuk menentukan kondisi seseorang dalam keadaan ideal terlalu gemuk atau terlalu kurus, untuk itu dilakukan dengan membandingkan terhadap tinggi badan pada orang tersebut. Dan pada umumnya alat yang digunakan bersifat manual yang dimana timbangan ini bekerja menggunakan indikator yang berupa jarum dengan sistem pegas. Pada penelitian terdahulu seperti penelitian Supriyono et al (2015), menyimpulkan bahwa rangkaian pengukur tinggi badan digital ini menggunakan sensor ultrasonik yang digunakan untuk mendeteksi benda disekitar sensor. Jika gelombang ultrasonik memantul kembali ke penerima, berarti ada objek di sekitar sensor. Mikrokontroler akan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk menerima gelombang ultrasonik dan menentukan jarak antara sensor dengan lantai. Penelitian lainnya yang dikemukakan oleh Afdali et al (2017), menyimpulkan bahwa sensor ultrasonik untuk mengukur tinggi badan dan sensor strain gauge untuk mengukur berat badan. Data dari kedua sensor tersebut diolah oleh Arduino untuk mendapatkan indeks massa tubuh (IMT) dan berat badan ideal (BBI). Nilai tinggi badan, berat badan, dan berat 69
Transcript
Page 1: Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Proporsional Dengan ...

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 3, Number 2, April 2019https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10562

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan ProporsionalDengan Output Suara Pada Seleksi Penerimaan

Taruna Baru Atkp Medan1Ayub Wimatra, 2Tiara Sylvia, 3Nurmahendra Harahap, 4Asri Santosa, 5Rizaldy Khair, 6Iswandi Idris

Politeknik Penerbangan Medan, Politeknik LP3I MedanMedan, Indonesia

[email protected], [email protected]

Abstract— Memiliki tubuh proporsional sangat berpengaruh terhadap berat tubuh dantinggi badan manusia, dalam menentukan tubuh yang proporsional dapat diketahuidengan menggunakan rumus BMI (Body Mass Index) atau index masa tubuh yangbermanfaat untuk dapat menentukan berat badan yang ideal bagi tiap orang yang telahdiklasifikasi menurut WHO, apalagi dengan kemajuan zaman yang sangat modern saatini maka diperlukannya alat yang dapat mempermudah dalam menentukan berat badanyang ideal tanpa harus menghitung secara manual. Tujuan dari penelitian ini untukmengetahui cara alat ukur tinggi badan dan berat badan dapat bekerja dengan baik.Dengan menggunakan komponen utama yaitu arduino uno, sensor load cell sebagaipengukur berat badan, sensor ultrasonik yang berfungsi sebagai pengukur tinggi badandan DF Player digunakan untuk menghasilkan output suara. Untuk carapenggunaannya, pengguna terlebih dahulu harus berdiri diatas kaca timbangan untukmengukur berat dan sensor yang diatas kepala akan membaca tinggi badan dankemudian ketika semua data telah terinput maka selanjutnya arduino uno akanmemproses semua data dan kemudian menampilkannya pada layar LCD yang disertaidengan loudspeaker sebagai output suara yang menyatakan ideal atau tidak idealnya sipengguna.

Keywords— Arduino Uno, BMI (Body Mass Index), Load Cell, Sensor Ultrasonik.

I. INTRODUCTION

Memiliki tubuh proporsional sangatberpengaruh terhadap berat tubuh dan tinggi badanmanusia, dalam menentukan tubuh yang proporsionaldapat diketahui dengan menggunakan rumus BMI(Body Mass Index) atau index masa tubuh yangbermanfaat untuk dapat menentukan berat badanyang ideal bagi tiap orang yang telah diklasifikasimenurut WHO, terlebih lagi untuk kalangan anakmuda yang ingin mendaftar menjadi angkatan. Padaumumnya syarat untuk masuk angkatan sepertitentara maupun polisi dengan melihat tinggi dan beratbadan seseorang tersebut dalam katagori ideal atautidak. Disamping itu di dalam perusahaan-perusahaanbesar juga kebanyakan mencari karyawan dengansyarat memiliki tinggi dan berat badan yang idealsebagai salah satu syarat untuk bekerja. Untukmenentukan kondisi seseorang dalam keadaan idealterlalu gemuk atau terlalu kurus, untuk itu dilakukandengan membandingkan terhadap tinggi badan pada

orang tersebut. Dan pada umumnya alat yangdigunakan bersifat manual yang dimana timbanganini bekerja menggunakan indikator yang berupajarum dengan sistem pegas. Pada penelitian terdahuluseperti penelitian Supriyono et al (2015),menyimpulkan bahwa rangkaian pengukur tinggibadan digital ini menggunakan sensor ultrasonikyang digunakan untuk mendeteksi benda disekitarsensor. Jika gelombang ultrasonik memantul kembalike penerima, berarti ada objek di sekitar sensor.Mikrokontroler akan menghitung waktu yangdibutuhkan untuk menerima gelombang ultrasonikdan menentukan jarak antara sensor dengan lantai.Penelitian lainnya yang dikemukakan oleh Afdali etal (2017), menyimpulkan bahwa sensor ultrasonikuntuk mengukur tinggi badan dan sensor strain gaugeuntuk mengukur berat badan. Data dari kedua sensortersebut diolah oleh Arduino untuk mendapatkanindeks massa tubuh (IMT) dan berat badan ideal(BBI). Nilai tinggi badan, berat badan, dan berat

69

Page 2: Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Proporsional Dengan ...

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 3, Number 2, April 2019https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10562

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

badan ideal akan ditampilkan pada LCD .Selanjutnya, informasi suara menyangkut kondisiberat badan yaitu ideal, gemuk, atau kurus akandikeluarkan oleh speaker.

Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan(ATKP) Medan merupakan institusi pendidikankedinasan dibawah Kementrian Perhubungan yangbergerak dalam bidang penerbangan memiliki empatprogram studi unggulan antara lain, pemandu lalulintas udara, teknik listrik bandara, tekniktelekomunikasi dan navigasi udara, serta teknikpesawat udara. Dalam sistem seleksi Taruna baru diATKP Medan salah satunya adalah perngukuranberat dan tinggi badan yang proporsional. Selama iniATKP masih menggunakan alat pengukur berat dantinggi badan dengan alat yang konvensional.Berdasarkan pembahasan di atas, maka dari itudibuatlah Alat Ukur Berat dan Tinggi BadanProporsional Menggunakan Output Suara PadaSeleksi Penerimaan Taruna Baru ATKP Medan.Sistem ini akan sangat membantu dalam pengukuranberat dan tinggi badan proporsional calon taruna baruATKP Medan.

Berdasarkan latar belakang tersebut makarumusan masalah yang dapat diidentifikasi padapenelitian ini adalah :1. Bagaimana cara menggunakan sensor ultrasonik

untuk mengukur tinggi badan?2. Bagaimana cara kerja load cell dalam pengukuran

berat badan?3. Bagaimana alat ukur tinggi badan dan berat badan

dapat terkoneksi dengan baik dengan adanya output suara?

II. LITERATURE REVIEW

2.1 BMI (Body Mass Index)

Kusriyanto dan Saputra (2016 : 270) BodyMass Index (BMI) merupakan ukuran yangdigunakan untuk menilai seseorang dalam keadaanproporsional atau tidak, dengan melihat antara beratbadan (kg) dibagi dengan tinggi badan kuadrat (m).BMI lebih berhubungan dengan lemak tubuhdibandingkan dengan indikator lainnya untuk tinggibadan dan berat badan.

Syahwil (2017 : 271) Body Mass Index atauIndeks Massa Tubuh merupakan sebuah pengukuranyang membandingkan berat badan dengan tinggibadan. BMI bermanfaat untuk mengukur persentaselemak tubuh dan mengestimasi berat badan yangideal bagi tiap orang. BMI dapat dihitung dengancara berikut:

Rumus BMI = Berat Badan (kg)/ Tinggi (m)2

Keterangan:Satuan Berat Badan dalam Kilogram (kg)Satuan Tinggi Badan dalam Meter (m)

Terdapat perbedaan kelompok dalampengklasifikasian BMI menurut WHO dan WHOAsia Pasifik atau juga dikenal sebagai kriteria WHOWestern Pacific Region (WPRO) digunakan untukorang-orang yang berdomisili di daerah Asia karenaIndex Massa Tubuh orang Asia lebih kecil sekitar 2-3kg/m2 dibanding orang Afrika, Eropa, Amerikamaupun Australia. Berikut merupakan klasifikasiBMI WPRO:

Tabel 2.1 Klasifikasi BMI WPRO

Kategori BMI (kg/m2)

Risiko PenyakitPenyerta

Underweight < 18,5 kg/m2

Rendah tetapirisiko terhadap

masalah-masalahklinis lainmeningkat.

Batas Normal 18,5 – 22,9kg/m2

Rata-rata

Overweight:Berisiko

Obesitas IObesitas II

> 23 kg/m2

23,0 – 24,9kg/m2

25,0 – 29,9kg/m2

> 30,0 kg/m2

MeningkatSedang

Berbahaya

Sumber: www.dokita.com

Pada dasarnya Body Mass Index (BMI)digunakan untuk mengetahui status gizi padaseseorang, meskipun dapat menentukan kelebihandan kekurangan berat badan namun, indeks ini jugamemiliki kekurangan yaitu indeks tidak dapatditerapkan pada bayi, ibu hamil, dan anak-anak yangmasih dibawah umur, tidak dapat untuk menentukanstatus gizi dan berat badan yang proporsional bagiorang yang menderita edema, asites danhepatomegali (Khoiruddin, 2015).

Jika dijabarkan lagi maka klasifikasi untukBody Mass Index (BMI) menurut Irianto(Khoiruddin, 2015 :14) dapat dikategorikan dalam2 formulasi status gizi yaitu untuk laki-laki danperempuan yang dapat dilihat pada tabel 2.2 Tabel 2.2 Klasifikasi BMI Menurut Jenis Kelamin

70

Page 3: Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Proporsional Dengan ...

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 3, Number 2, April 2019https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10562

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

Status GiziBMI (kg/m2)

Laki-laki PerempuanKurus <20,1 <18,7

Normal 20,1 – 25,0 18,7 – 23,8Obesitas >30 >28,6Rata-rata 22,0 20,8

Sumber: Irianto (Khoiruddin, 2015)

2.2 Arduino Uno

Kadir (2013 : 16) Arduino uno adalah salahsatu jenis arduino yang merupakan suatu papanelektronik dan software mempuyai bahasapemrograman sendiri dan hardwarenya memilikiprosesor Atmel AVR arduino uno juga memiliki 14pin input dari output atau rangkaian digital, danmengandung mikrontroler ATmega328 (sebuahkeping yang secara fungsional bertindak sepertisebuah computer). Perangkat ini dapat dimanfaatkanuntuk membentuk sebuah rangkaian komponenelekronik dari yang sederhana hingga yang kompleks.Arduino uno dapat disebut sebagai pengendali mikrosingle-board yang sifatnya open source.

Gambar 2.1 Arduino UnoSumber: www.robotistan.com

2.3 Sensor Ultrasonik

Khoiruddin (Afdali : 2017) Sensorultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untukmengubah bunyi menjadi besaran listrik dansebaliknya. Cara kerja sensor ini berdasarkan padaprinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehinggadapat dipakai untuk mendeteksi keberadaan suatubenda dengan frekuensi tertentu. Sensor ultrasonikadalah sensor yang bekerja berdasarkan prinsippantulan gelombang suara dan digunakan untukmendeteksi keberadaan suatu objek tertentu didepannya. Frekuensi kerjanya adalah pada daerah diatas gelombang suara dari 40 KHz hingga 400 KHz

Gambar 2.2 Ultrasonik

Sumber: www.dx.com

2.4 Sensor Load Cell

Kusriyanto dan Saputra (2016 : 271)Load Cell adalah suatu alat yang dapat mengubahsuatu output yang proporsional dengan beban ataugaya yang diberikan. LoadCell merupakan sensor berat, sensor ini diletakkandibawah papan yang digunakan sebagai alas daripijakan dan ketika diberi beban pada inti Load Cellmaka nilai resistansi di strain gauge akan berubah.Umumnya Load Cell terdiri dari 4 buah kabel,dimana dua kabel sebagai eksitasi dan dua kabellainnya sebagai sinyal keluaran. Dalam penggunaan,Load Cell mengkonversi berat menjadi sinyal listrik.Konversi ini terjadi secara tidak langsung dan terbagidalam dua tahap

Gambar 2.3 Load Cell

2.5 Modul HX 711

(2017,https://www.sfe-electronics.com/blog/news/tutorial-hx711-load-cell-amplifier-menggunakan-arduino)HX711 merupakan sebuahmodul amplifier atau penguat sinyal untuk sebuahsensor load cell. Dengan adanya modul ini makamikrokontroller dapat membaca sebuah sinyal dari

71

Page 4: Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Proporsional Dengan ...

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 3, Number 2, April 2019https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10562

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

sensor berat tersebut. Karena sensor load cell hanyamampu memberikan sebuah sinyal tegangan yangsangat kecil sehingga membutuhkan sebuah modulHX 711 yang berfungsi sebagai amplifier untukmenguatkan sinyal load cell menjadi batas mininumsebuah mikrokontroller 0V-5V, yang kemudianarduino uno akan merespon input dengan outputberupa logika low (0V) dan logika high (5V) melaluipin- pin yang telah ditentukan dan pin-pin inidihubungkan ke relay modul.

Gambar 2.4 Modul HX 711

Sumber: www.tokopedia.com

2.6 Resistor

(2014, http://zonaelektro.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/)Resistor adalah komponen elektronika yangberfungsi untuk menghambat atau membatasi aliranlistrik yang mengalir dalam suatu rangkainelektronika yang bersifat resistif dan termasuk salahsatu komponen elektronika dalam kategorikomponen pasif. Satuan atau nilai resistansisuatu resistor disebut Ohm dan dilambangkandengan simbol Omega (Ω). Memiliki fungsi sebagai). Memiliki fungsi sebagaipengatur dalam membatasi jumlah arus yangmengalir dalam suatu rangkaian yang dapatdisalurkan sesuai dengan kebutuhan.

Gambar 2.5 Resistor

Sumber: wwwbukalapak.com

A. 2.7 MP3 Modul (DF Player)

Kusriyanto dan Saputra (2016 : 271) DFMini Player adalah modul sound / music player yangmendukung beberapa file salah satunya adalahfile .mp3 yang umum digunakan sebagai formatsound file. DF Mini Player memiliki 16 pin interfaceberupa standar DIP pin header pada kedua sisinya.Dan DFPlayer terdapat slot SD Card yang berfungsiuntuk menyimpan data suara yang telah di imput.

Gambar 2.6 MP3 Modul (DF Player)

2.8 LCD (Liquid Cristal Display)

(2012, http://elektronika-dasar.web.id/lcd-liquid-cristal-display/) LCD adalah salah satukomponen elektronika yang memiliki fungsi sebagaitampilan suatu data, baik karakter, huruf maupungrafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salahsatu jenis display elektronik yang dibuat denganteknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidakmenghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahayayang ada di sekelilingnya.

Gambar 2.7 LCDSumber: www.skemaku.com

72

Page 5: Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Proporsional Dengan ...

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 3, Number 2, April 2019https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10562

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

III. PROPOSED METHOD

3.1 Hasil Yang dicapai

A. Perancangan

Rancangan penelitian merupakan gambaran alurrangkaian dan sistem alat pengukur tinggi dan beratbadan otomatis yang digunakan untuk mengetahuiproses dan mendapatkan hasil dasar dari penelitiandengan menggunakan software arduino uno dankomponen hardware berupa load cell sebagai alatukur berat badan dan sensor ultrasonik untukmengukur tinggi badan.

Gambar 3.2 UML Usecase Interface

4.1.2 Design Rangkaian

Tahap ini menjelaskan alur rangkaian sertatampilan yang akan dibuat pada alat ukur tinggibadan dan berat badan, dalam design rangkaian initerdapat sensor ultrasonik sebagai penerima pantulandari objek yang berada di sekitar cakupan sensorultrasonik dan sensor load cell sebagai sensor tinggidan berat digunakan sebagai alat pengukuran beratbadan, dan masuk ke perangkat modul untukdiproses. Jika data sudah diperoleh makaloudspeaker akan mengeluarkan suara dan kemudianmenampilkan angka indeks tubuh yang diperolehpada layar LCD

a. Rangkaian Arduino dengan Load CellLoad Cell yang digunakan dalam penelitianini berjumlah empat buah dengan masing-masing kapasitasnya 50 kg. Jadi, secarakeseluruhan alat ini memiliki kapasitasmaksimal seberat 200 kg. Sensor ini jugadihubungkan dengan komponen HX711yang mengkonversi perubahan yang terukurdalam perubahan resistansi danmengkonversinya ke dalam besarantegangan melalui rangkaian.

Gambar 4.2 Rangkaian Arduino dengan Load Cell

Keterangan Gambar:

A = LoadcellB = HX 711C = Arduino unoD = PCB

b. Rangkaian Arduino dengan SensorUltrasonikRangkaian ini terdapat sensor ultrasonikyang hanya dapat membaca tinggi badandengan jarak yang telah ditentukan, karenaapabila ukuran diatas 200 cm maka sensorini tidak dapat memproses data. Untukmenjalankan sensor ultrasonik makadibutuhkan 2 pin pada arduino uno,pembacaan data jarak dilakukan denganmengirim sinyal tinggi ke pin trig yangterpasang pada pin 4 arduino dan menungguecho atau sinyal balik yang terpasang padapin 5 untuk mengetahui jarak benda. Layoutsensor ultrasonik yang terhubung denganarduino uno.

73

Page 6: Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Proporsional Dengan ...

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 3, Number 2, April 2019https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10562

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

Gambar 4.3 Rangkaian Arduino dengan Sensor Ultrasonik

Keterangan Gambar:A = LoadcellB = HX 711C = Arduino unoD = PCBE = Sensor Ultrasonik

c. Rangkaian Arduino dengan LCD Rangkaian ini menjelaskan tentang dimana setiap output dari hasil perhitungan berat dan tinggi badan akan ditampilkan pada LCD yang terhubung dengan arduino uno

1) Gambar 4.4 Rangkaian Arduino dengan LCD

Keterangan Gambar:A = LoadcellB = HX 711C = Arduino unoD = PCBE = Sensor UltrasonikF = LCD

d. Rangkaian Seluruh PerangkatPada tahap ini merupakan tahap akhir daripenggabungan seluruh perangkat yangterhubung dengan arduino uno berupa loadcell, sensor ultrasonik, DFplayer dan LCD.Output suara yang dihasilkan padatimbangan data infromasi BMI diperolehdari modul DF Mini Player, modul initerhubung dengan SD card yang digunakanuntuk menyimpan data suara dalam bentukfile mp3. Rangkaian DFPlayer jugamembutuhkan resistor 10K Ω dikarenakanjenis resistor ini dapat menghasilkan suarayang lebih jernih, dan apabila resistorkurang dari nilai 10K Ω atau lebih, makasuara yang dihasilkan kurang baik karenaaliran listrik yang disalurkan akan besar atautidak sesuai dengan alat. Berikut merupakangambar rangkaian alat ukur tinggi dan beratbadan secara menyeluruh.

Gambar 4.5 Rangkaian Seluruh Perangkat

Keterangan Gambar:A = LoadcellB = HX 711C = Arduino unoD = PCBE = Sensor UltrasonikF = LCDG = DFPlayerH = loudspeakerI = Resistor 10k Ω

74

Page 7: Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Proporsional Dengan ...

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 3, Number 2, April 2019https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10562

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

B. 4.1.3 Design Sistem

Design sistem merupakan tahap persiapan,penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsauntuk merancang hardware (perangkat keras) yangmerupakan acuan dasar dalam membuat rangkaian

Gambar 4.6 Flowchart Sistem

RESULT AND DISCUSSION

4.1.4 Cara Kerja Alat

Cara kerja alat ukur berat badanmengunakan sensor alat ultrasonik sebagai sebuahreceiver yang berfungsi sebagai penerima pantulan(return echo) dari objek yang diukur jaraknyaterhadap sensor dan sensor load cell sebagai sensorberat digunakan sebagai alat pengukuran berat badan,output dari sensor ini kemudian akan diolah denganmenggunakan arduino uno setelah itu akan diolahkembali menjadi data dan data tersebut dapat dibacadengan alat display berbentuk LCD. Berikutmerupakan penjelasan tahap awal penempatan alatyang akan digunakan:

a. Pemasangan sensor ultrasonik diletakkanpada bagian atas ujung pipa aluminiumdengan jarak jangkauan sensor 200 cm,

dengan panjang pipa 2 meter dan diameter6,4 cm yang akan digunakan sebagai tiangpengukuran tinggi badan, dan kakipenyangga berukuran 18,5 cm x 18,5 cm.

b. Pada bagian pijakan yang digunakan berupakaca lantai dengan ukuran 30 cm x 30 cmdan dengan ketebalan 12 mm yangterhubung ke load cell dan berjumlah 4 buahyang diletakkan pada bagian bawah padatiap sudut bawah kaca.

c. Adaptor digunakan untuk menjalankan alatsebagai penyalur aliran listrik padarancangan komponen.Berikut merupakan hasil dari rancangan alat

secara keseluruhan. Untuk proses penimbangantinggi dan berat badan dapat dilihat pada lampiran 2-5.

Gambar 4.7 Alas Pijakan Alat Timbangan Badan dan Layar LCD

75

Ya Ya

Page 8: Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Proporsional Dengan ...

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 3, Number 2, April 2019https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10562

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

Gambar 4.8 Penempatan Sensor Ultrasonik pada TiangPengukur Tinggi Badan

Berikut merupakan tahap prosedur pengukuranyang akan dilakukan sebelum melakukan pengujianalat.

1. Penyusunan Alata. Tempatkan alat pijakan pada permukaan

datar, hal ini dimaksudkan agar ketikaload cell menerima beban angka yangdihasilkan dapat sesuai dengan keadaannormal./

b. Kemudian hubungkan kabel pada pijakandengan tiang pengukur tinggi badan, danhubungkan adaptor ke daya listrik, agarlayar LCD dapat membaca hasilpengujian

2. Prosedur pengukurana. Pengguna berdiri pada alas pijakan kaki

tanpa menggunakan alas kaki dan hanyamenggunakan pakaian yang ringankarena akan mempengaruhi dalampengukuran

b. Kemudian badan dalam posisi berdiritegak menghadap tiang pengukurantinggi badan, dimaksudkan agar sensorultrasonik dapat membaca sinyal denganakurat

c. Setelah itu alat akan membaca hasil daripengukuran tinggi dan berat badan dalamhitungan detik yang akan lansungditampilkan pada layar LCD danmengeluarkan suara pembacaan hasilideal atau tidaknya tubuh si pengguna.

4.2 Pengujian

4.2.1 Analisis Kerja Load Cell dan Arduino uno pada alat

Tabel 4.1 Hasil Analisa Kerja Load Cell Input

Arduino uno OutputLoad Cell

0 0 FALSE0 1 FALSE1 1 TRUE1 0 FALSE

Keterangan: INPUT = Masukan perintahOUTPUT = Hasil dari perintah

Arduino Uno = Sebagai pusat pengontrol dalam memproses perintah FALSE = Tidak ada perintah yang dijalankanTRUE = Ada perintah yang dijalankan1 = Tidak ada masukan perintah2 = Ada masukan perintah

Tabel 4.1 diatas dapat simpulkan bahwa Load cellbekerja dengan cara menerima perintah dari angkayang telah ditentukan dari berat badan maksimal 200kg. Jadi, yang dikatakan FALSE jika nilai yangterbaca pada load cell dan pada arduino uno bernilai0 yang diartikan sebagai tidak adanya beban yangdibaca, jika load cell bernilai 1 dan pada Arduino unobernilai 0 dapat dikatakan FALSE dan begitupunsebaliknya yang artinya tidak adanya beban yangterbaca. Namun, jika nilai keduanya yang terinputbernilai 1 maka dapat dikatakan TRUE yang berartialat dapat berfungsi dengan baik atau adanya bebanyang dibaca.

4.2.2 Analisis Kerja Ultrasonik dan Arduino Uno Pada Alat

Tabel 4.2 Hasil Analisa Kerja UltrasonikInput Arduino

UnoOutput

Ultrasonik

0 0 FALSE

0 1 FALSE

1 1 TRUE

1 0 FALSE

Keterangan: INPUT = Masukan perintahOUTPUT = Hasil dari perintahArduino Uno = Sebagai pusat pengontrol dalammemproses perintah FALSE = Tidak ada perintah yang dijalankanTRUE = Ada perintah yang dijalankan0 = Tidak ada masukan perintah1 = Ada masukan perintah

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat simpulkan bahwasensor ultrasonik bekerja dengan cara menerimaperintah dari angka yang telah ditentukan dari tinggibadan maksimal 200 kg. Jadi, yang dikatakan FALSEjika nilai yang terbaca pada sensor ultrasonik dan

76

Page 9: Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Proporsional Dengan ...

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 3, Number 2, April 2019https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10562

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

pada arduino uno bernilai 0 yang diartikan sebagaitidak adanya hasil pengukuran tinggi yang dibaca,jika sensor ultrasonik bernilai 1 dan pada Arduinouno bernilai 0 dapat dikatakan FALSE dan begitupunsebaliknya yang artinya tidak adanya hasilpengukuran tinggi yang terbaca. Namun, jika nilaikeduanya yang terinput bernilai 1 maka dapatdikatakan TRUE yang berarti alat dapat berfungsidengan baik atau adanya hasil pengukuran tinggiyang dibaca, maka arduino uno akan memberiketerangan sesuai dengan data yang diproses. Carakerja sensor ultrasonik yaitu dengan menginput datadari ukuran tinggi badan minimum hinggamaksimum dan kemudian diolah menggunakansoftware arduino uno, pengujian alat dilakukandengan meletakkan diatas kepala dengan batas jarakyang ditentukan 200 cm lebih dari itu secara otomatisalat tidak dapat membaca perhitungan.

Tabel 4.3 Hasil Analisa Keseluruhan KomponenData yang Dapat Diproses

Input Arduino Uno

Output

KetLoad Cell SensorUltraso

nikYa LCD

Loudspeaker

1 1 1 1 1 TRUE1 1 0 0 0 FALSE0 0 0 0 0 FALSE

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat

disimpulkan bahwa ketika Load Cell dan sensorultrasonik mendapat sinyal adanya beban makakemudian arduino akan dapat langsung memprosesmaka secara otomatis alat akan mengelola danmemproses data yang akurat untuk ditampilkandilayar LCD.

Tabel 4.4 Hasil Analisa Keseluruhan KomponenData yang Tidak Dapat Diproses

Input ArduinoUno

Output Ket

LoadCell

SensorUltrasonik Tidak LCD

Loudspeake

r1 1 1 1 1 FALSE1 1 0 0 0 FALSE0 0 0 0 0 FALSE

Dalam tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan

bahwa ketika Load Cell dan sensor ultrasonikmendapatkan beban maka seharusnya arduino uno

akan memproses, meskipun mendapatkan perintahnamun perintah yang dikeluarkan berupa “Tidak”yang diartikan bahwa alat tidak dapat bekerja ataumengalami masalah maka tidak ada output yangditampilkan.Keterangan :

Input = Data yang masuk (Hardware)Output = Data yang keluar (Hardware)Ya = Data yang dapat diprosesTidak = Data yang tidak dapat diprosesFALSE = Tidak ada perintah yang dijalankanTRUE = Ada perintah yang dijalankan0 = Tidak ada masukan perintah

1 = Ada masukan perintah

4.3 Pengujian Pengukuran Berat Badan

Hasil dari pengujian pengukuran berat badanini dilakukan terhadap 5 orang dengan berat badanyang beragam. Pada tahap awal dilakukan pendataanpengukuran berat badan menggunakan timbangankonvensional dan kemudian dibandingkan denganmenggunakan alat tinggi dan berat badan yang akandi ujicoba. Berikut tabel 4.5 dari hasil pengujianpengukuran berat badan menggunakan load cell.

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Pengukuran Berat Badan

Pengujian

KeteranganUsia

Pengukuran BeratBadan

Tingkat

Error

Timbangan

Konvensional (kg)

HasilRancan

ganAlat(kg)

1 35Tahun

81 86 0,94

2 10Tahun

20 24 0,83

3 20Tahun

55 60 0,91

4 22Tahun

69 73 0,94

5 13Tahun

39 44 0,88

Rata-rata error 0,9

Dari tabel 4.5 merupakan data yang telah

dikumpulkan dari lima orang dimana terdiri dariseorang ibu dengan usia 35 tahun, remaja lai-lakiberusia 22 tahun dan 13 tahun, dan juga remajaperempuan 20 tahun dan 10 tahun. Dari data diatasdapat disimpulkan bahwa perbandingan dari hasilpengujian berat badan dengan menggunakan

77

Page 10: Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Proporsional Dengan ...

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 3, Number 2, April 2019https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10562

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

komponen load cell dan alat ukur angka ini diperolehdari perhitungan pengukuran berat badan timbangankonvensional dibagi dengan hasil rancangan alat.

Tingkat error berat badan(%)=pengukuran konvensional

pengukuranhasil rancanganalatPengujian orang ke-1 :

Tingkat error berat badan (% )=81kg86kg

=0,94%

Pengujian alat ukur berat badan pada orangpertama didapatkan hasil tingkat error berat badansebesar 0,94%.Pengujian orang ke-2 :

Tingkat error berat badan (% )=20kg24kg

=0,83%

Pengujian alat ukur pada orang keduadidapatkan hasil tingkat error berat badan sebesar0,83%.Pengujian orang ke-3 :

Tingkat error berat badan (% )=55kg60kg

=0,91%

Pengujian alat ukur pada orang ketigadidapatkan hasil tingkat error berat badan sebesar0,91%.Pengujian orang ke-4 :

Tingkat error berat badan (% )=69kg73kg

=0,94 %

Pengujian alat ukur pada orang keempatdidapatkan hasil tingkat error berat badan sebesar0,94%.

Pengujian orang ke-5 :

Tingkat error berat badan (% )=39kg44 kg

=0,88%

Pengujian alat ukur pada orang kelimadidapatkan hasil tingkat error berat badan sebesar0,88%.

Dari perhitungan pengujian terhadap 5 orangpengguna diatas meskipun terdapat perbedaan angkayang cukup jauh dari penimbangan konvensionaldengan alat hal ini terjadi karena alat yang digunakanbelum sepenuhnya akurat yang dikarenakanpemilihan komponen load cell kurang tepat, namunjika dilihat rata-rata tingkat error yang dihasilkansebesar 0,9%.

4.3.1 Pengujian Pengukuran Tinggi BadanTabel 4.6 Hasil Pengujian Pengukuran Tinggi BadanNo

Keterangan Usia

Pengukuran TinggiBadan

Tingkat

Pengukura Hasil

nKonvensio

nal

Rancangan Alat

Error(%)

1 35 Tahun 152 cm 153 cm 0,992 10 Tahun 136 cm 137 cm 0,993 20 Tahun 165 cm 165 cm 04 22 Tahun 170 cm 172 cm 0,985 13 Tahun 155 cm 155 cm 0

Rata-rata error 0,59

Dari tabel 4.6 diatas dapat disimpulkan

bahwa perbandingan dari hasil pengujian tinggibadan dengan menggunakan komponen sensorultrasonik dan alat ukur, angka ini diperoleh dariperhitungan pengukuran tinggi badan konvensionaldibagi dengan hasil rancangan alat

Tingkat error tinggibadan(% )=pengukurankonvensional

pengukuranhasil rancanganalatPengujian orang ke-1 :

Tingkat error tinggibadan (%)=152cm153cm

=0,99%

Pengujian alat ukur tinggi badan pada orangpertama didapatkan hasil tingkat error berat badansebesar 0,99%.Pengujian orang ke-2 :

Tingkat error tinggibadan (%)=136 cm137 cm

=0,99%

Pengujian alat ukur tinggi badan pada orangkedua didapatkan hasil tingkat error berat badansebesar 0,99%.Pengujian orang ke-3 :

Tingkat error tinggibadan (%)=165cm165cm

=0%

Pengujian alat ukur tinggi badan pada orangketiga didapatkan hasil tingkat error berat badansebesar 0 %.Pengujian orang ke-4 :

Tingkat error tinggibadan (%)=170cm172cm

=0,98%

Pengujian alat ukur tinggi badan pada orangkeempat didapatkan hasil tingkat error berat badansebesar 0,98%.Pengujian orang ke-5 :

Tingkat error tinggibadan (%)=155cm155cm

=0%

Pengujian alat ukur tinggi badan pada orangkelima didapatkan hasil tingkat error berat badansebesar 0%.

78

Page 11: Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Proporsional Dengan ...

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 3, Number 2, April 2019https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10562

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

Dari perhitungan pengujian terhadap 5 orangpengguna diatas dapat dilihat bahwa rata-rata tingkaterror yang dihasilkan sebesar 0,59%. Hal ini berartihasil rancangan alat yang telah dirancang dapatberfungsi secara optimal dengan tingkat persentaseerror yang rendah. Dalam pengujian alat ukur tinggibadan menggunakan sensor ultrasonik dapatdikatakan hampir sempurna karena selisih yangdihasilkan dari pengujian tinggi badan secara normaldengan alat ukur yang telah dirancang dari limapengujian hampir sempurna karena hanya memilikiselisih 1 cm.4.3.2 Hasil Pengujian Keseluruhan Alat

Penelitian ini menggunakan perhitungandengan rumus dari body mass index yang telahditentukan oleh Badan WHO dunia dimana ukuranbadan di klasifikasikan dalam empat bagian yangdapat dilihat pada tabel 4.7 dan klasifikasi BMImenurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.7 Klasifikasi BMI WPROKategori BMI (kg/

m2)

Risiko PenyakitPenyerta

Underweight < 18,5 kg/m2

Rendah tetapirisiko terhadap

masalah-masalahklinis lainmeningkat.

Batas Normal 18,5 – 22,9kg/m2

Rata-rata

Overweight:Berisiko

Obesitas IObesitas II

> 23 kg/m2

23,0 – 24,9kg/m2

25,0 – 29,9kg/m2

> 30,0 kg/m2

MeningkatSedang

Berbahaya

Sumber: www.dokita.comTabel 4.8 Klasifikasi BMI Menurut Jenis Kelamin

Status GiziBMI (kg/m2)

Laki-laki PerempuanKurus <20,1 <18,7

Normal 20,1 – 25,0 18,7 – 23,8Obesitas >30 >28,6Rata-rata 22,0 20,8

Sumber: Irianto (Khoiruddin, 2015)Berikut tabel dari hasil perhitungan BMI

dan keseluruhan alat yang disajikan pada tabel 4.9

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Secara Keseluruhan Alat

No

Keterangan

Usia

Jenis

Kelamin

BeratBadan(kg)

TinggiBadan(cm)

BMI

Keterangan

LCD

Keterangan

Speaker

1 35Tahu

n

Perempuan

86 153

36,75

Sesuai

AndaTidakIdeal

2 10Tahu

n

Perempuan

24 137

12,78

Sesuai

AndaTidakIdeal

3 20Tahu

n

Perempuan

60 165

22,05

Sesuai

AndaIdeal

4 22Tahu

n

Laki-laki

73 172

24,74

Sesuai

AndaIdeal

5 13Tahu

n

Laki-laki

44 155

18,33

Sesuai

AndaTidakIdeal

Hasil dari perhitungan Body Mass Index

(BMI) diperoleh dari hasil pembagian berat badandibagi dengan tinggi badan dalam meter kuadratyaitu:Orang ke-1 BMI = Berat Badan (kg) /Tinggi Badan (m2)

= 86 kg/ (1,53 m)2

= 86/ 2,34= 36,75 (Tidak Ideal)

Hasil perhitungan untuk pengujian padaorang pertama yang merupakan seorang ibu rumahtangga berusia 35 tahun, berdasarkan pada klasifikasiyang terdapat pada tabel 4.8 yaitu untuk perempuanidealnya sekitar 18,7 – 23,8 sementara nilai yangdiperoleh lebih dari 23,8 yaitu 36,75 yang dapatdiartikan bahwa ibu tersebut mengalami obesitasyang tidak baik untuk kesehatan.Orang ke-2 BMI = Berat Badan (kg) /Tinggi Badan (m2)

= 24 kg/ (1,37 m)2

= 24/ 1,87= 12,78 (Tidak Ideal)

Hasil perhitungan untuk pengujian padaorang kedua yang merupakan seorang anakperempuan berusia 10 tahun, berdasarkan padaklasifikasi yang terdapat pada tabel 4.8 yaitu untukperempuan idealnya sekitar 18,7 – 23,8 sementara

79

Page 12: Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Proporsional Dengan ...

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 3, Number 2, April 2019https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10562

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

nilai yang diperoleh kurang dari 18,7 yaitu 12,78yang dapat diartikan bahwa anak perempuan tersebutmengalami kekurusan yang tidak baik untukkesehatan.Orang ke-3 BMI = Berat Badan (kg) /Tinggi Badan (m2)

= 60 kg/ (1,65 m)2

= 60 / 2,72= 22,05 (Ideal)

Hasil perhitungan untuk pengujian padaorang ketiga yang merupakan seorang remajaperempuan berusia 20 tahun, berdasarkan padaklasifikasi yang terdapat pada tabel 4.8 yaitu untukperempuan idealnya sekitar 18,7 – 23,8 dan nilaiyang diperoleh berada diantaranya yaitu 22,05 yangdapat diartikan bahwa remaja perempuan tersebutberada dalam kategori normal atau ideal.Orang ke-4 BMI = Berat Badan (kg) /Tinggi Badan (m2)

= 73 kg/ (1,72 m)2

= 73/ 2,95= 24,74 (Tidak Ideal)

Hasil perhitungan untuk pengujian padaorang keempat yang merupakan seorang remaja laki-laki berusia 22 tahun, berdasarkan pada klasifikasiyang terdapat pada tabel 4.8 yaitu untuk laki-lakiidealnya sekitar 20,1 – 25,0 sementara nilai yangdiperoleh berada diantaranya yaitu 24,74 yang dapatdiartikan bahwa remaja laki-laki tersebut beradadalam kategori normal atau ideal.Orang ke-5 BMI = Berat Badan (kg) /Tinggi Badan (m2)

= 44 kg/ (1,55 m)2

= 44/ 2,40= 18,33 (Tidak Ideal)

Hasil perhitungan untuk pengujian padaorang keempat yang merupakan seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun, berdasarkan pada klasifikasiyang terdapat pada tabel 4.8 yaitu untuk laki-lakiidealnya sekitar 20,1 – 25,0 sementara nilai yangdiperoleh kurang dari 20,01 yaitu 18,33 yang dapatdiartikan bahwa remaja laki-laki tersebut mengalamikekurusan yang tidak baik untuk kesehatan.

Berdasarkan dari tabel 4.9 diatas maka dapatdisimpulkan bahwa hasil dari pengujian alat secarakeseluruhan dapat berfungsi dengan baik hal ini dapatdibuktikan dari hasil yang dilakukan meskipunbeberapa pengujian yang dilakukan masih mengalamiketidakakuratan perhitungan pada alat ukur. Selainitu, hasil pengujian modul suara yang dihasilkan dariLCD kemudian output suara akan dikeluarkandengan modul DFPlayer. Output suara yangdihasilkan dari alat ukur berat badan dan tinggi badan

yang dirancang masih berupa pengucapan satu katayaitu “Anda Ideal” atau “Anda Tidak Ideal”.

IV. CONCLUSION AND SUGGESTION

1. Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagaiberikut:

a. Alat ukur berat dan tinggi badan idealdengan output suara yang dapat membantupanitia seleksi dalam penerimaan Tarunabaru ATKP Medan.

b. Memanfaatkan teknologi sensor ultrasonicdalam mengukur tinggi badan

c. Membuat luaran suara sebagai sistempenentuan hasil ukur tinggi dan beratbadan ideal calon taruna / taruna baruATKP Medan.

2. Saran

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagaiberikut:

a. Alat ukur berat dan tinggi badan idealdengan output suara yang dapat membantupanitia seleksi dalam penerimaan Tarunabaru ATKP Medan.

b. Memanfaatkan teknologi sensor ultrasonicdalam mengukur tinggi badan

c. Membuat luaran suara sebagai sistempenentuan hasil ukur tinggi dan beratbadan ideal calon taruna / taruna baruATKP Medan.

80

Page 13: Alat Ukur Berat Dan Tinggi Badan Proporsional Dengan ...

Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika KomputerVolume 3, Number 2, April 2019https://doi.org/10.33395/remik.v4i2.10562

e-ISSN : 2541-1330 p-ISSN : 2541-1332

V. REFERENCES

Afdali, M., Daud, M., & Putri, R. (2017).Perancangan Alat Ukur Digital untuk Tinggidan Berat Badan dengan Output Suaraberbasis Arduino UNO, 5(1), 106–118.

I. Idris and Y. Delvika, “Analisis perancangansistem informasi terintegrasi di lingkunganperguruan tinggi swasta di medan,” J.Teknovasi J. Tek. dan Inov., vol. 1, no. 2, pp.15–26, 2014.

R. A. S. Iswandi Idris, Helviana Hasibuan, DoniEfriza, “Ibm Peningkatan ProduktivitasKelompok Usaha Roti ‘Nenot-Nenot’Kelurahan Suka Ramai Medan,” J. Teknovasi,vol. 4, no. 1, pp. 51–58, 2017.

Kadir, Abdul. (2013). Panduan Praktis MempelajariAplikasi Mikrokontroler dan PemogramannyaMenggunakan Arduino. Yogyakarta :ANDI.

Kristriantari, B.M. (2017). Alat Ukur Tinggi BadanOtomatis dengan Sensor Ultrasonik BerbasisMikrokontroler dengan Tampilan LCDBergerak dan Suara. Indonesia.UniversitasSanata Dharma Yogyakarta.

Kusriyanto, M., & Saputra, A. (2016). TimbanganDigital Terintegrasi Informasi Bmi DenganKeluaran Suara Berbasis Arduino Mega 2560.Teknoin Vol. 22 No.4 Desember 2016 : 269-275, 22(4), 269–275.https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20885/.v22i

4.7347Supriyono, I. A., & Fakhri, M. K. (2015). Pengukur

Tinggi Badan Menggunakan SensorUltrasonik Berbasis MikrokontrolerAtmega328 Dengan Output Suara, 9(2), 148–156.

Syahwil, Muhammad, 2017. Panduan MudahBelajar Arduino Menggunakan SimulasiProteus. Yogyakarta: Andi Offset.

https://elektronika-dasar.web.id/lcd-liquid-cristal-display (Diakses Tanggal 12 April 2018Pukul 20.19)

http://www.robotedukasi.com/mengenal-papan-proyek-projectboard/ (Diakses Tanggal 13April 2018 pukul 14.02)

http://rangkaianelektronika.info/pengertian-dan-fungsi-resistor/ (Diakses Tanggal 13 April2018 pukul 14.20)

http://zonaelektro.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/ (Diakses Tanggal 13 April2018 pukul 14.30)

https://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diode-cara-kerja/ (Diakses Tanggal16 April 2018 pukul 14.22)

https://www.sfe-electronics.com/blog/news/tutorial-hx711-load-cell-amplifier-menggunakan-arduino (Diakses Tanggal 23 April 2018pukul 17.39)

81


Recommended