Post on 07-Mar-2020
transcript
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DAN UNSUR-UNSUR PARAGRAF
PADA KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD
DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI,
PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh:
CAECILIA NURISTA SYAHDU HENING
111224037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DAN UNSUR-UNSUR PARAGRAF
PADA KARANGAN NARASI KARYA GURU-GURU SD
DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI,
PAPUA BARAT, PADA TAHUN 2014
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh:
CAECILIA NURISTA SYAHDU HENING
111224037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan sebagai tanda syukur dan terima kasihku kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menemani, memberi
kekuatan dan pengharapan.
2. Bapak dan Ibu tersayang, Alexander Istanto, S.Pd. dan Inge Patricia
Nurwijayanti, S.Pd. atas doa, restu, semangat, dan kepercayaan yang
diberikan selama menjalani studi.
3. Adik tersayang, Theodora Nurista Yoga Laksmi atas semangat dan hiburan
yang diberikan selama ini.
4. Teman-teman tim Payung Maybrat, Priska Nawang Wulan, Saferine Yunanda,
Cicilia Ariza Ratna Marwati, dan Gabrielle Listyarini Dwi Sulandi atas
dukungan dan kebersamaan yang diberikan selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTO
1. “Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu
memikirkan perkara-perkara yang tinggi, tetapi arahkanlah dirimu kepada
perkara-perkara yang sederhana. Janganlah menganggap dirimu pandai!”
(Rom 12: 16)
2. “Why worry? If you’ve done the very best you can, worrying won’t make it
any better - Mengapa khawatir? Jika kamu telah melakukan yang terbaik
sebisamu, khawatir tidak akan membuat lebih baik.”
(Walt Disney)
3. “Don’t over think, just let it go - Jangan terlalu memikirkan, biarkan saja.”
(Anonim)
4. “Banggalah pada impianmu dan jangan biarkan orang lain mengatakannya
tidak berguna.”
(Yuuji/Baka to Test)
5. “Apa yang aku lakukan sekarang akan membentukku di masa depan nanti.”
(Naruto/Naruto)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Hening, Caecilia Nurista Syahdu, 2015. Pola Pengembangan Paragraf dan
Unsur-unsur Paragraf pada Karangan Narasi Karya Guru-guru SD di
Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat,
pada Tahun 2014. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikkan
Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini mengkaji tentang pola-pola pengembangan dan unsur-unsur
paragraf yang terdapat dalam karangan narasi karya guru-guru SD di Lingkungan
YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat. Tujuan penelitian ini
adalah mendeskripsikan pola-pola pengembangan dan unsur-unsur paragraf yang
terdapat dalam karangan narasi karya guru-guru SD di Lingkungan YPPK
Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian
berupa paragraf yang berjumlah 43 paragraf dari 19 karangan. Analisis data
dilakukan dengan langkah (1) peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca
dan mencermati karangan, (2) peneliti memberi kode untuk setiap tipe data,
(3) peneliti mengelompokkan setiap data berdasarkan jenis-jenis pengembangan
dan unsur-unsur paragraf, dan (4) peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola
pengembangan dan unsur-unsur paragraf.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya satu jenis pola pengembangan
paragraf yaitu pengembangan paragraf kronologi. Sementara itu, unsur paragraf
yang muncul adalah transisi dan kalimat pengembang.
Bertitik tolak dari temuan penelitian ini, peneliti mengajukan empat saran
berikut ini. Pertama, guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan
Manokwari, Papua Barat perlu belajar menulis lagi agar semakin menguasai
keterampilan menulis, terutama dalam hal mengembangkan paragraf dan
penggunaan unsur-unsur paragraf. Hal ini cukup penting karena guru, terutama
guru SD mengajarkan keterampilan menulis dasar. Jangan sampai materi menulis
yang diajarkan pada siswa adalah materi yang miskonsepsi, mengingat apa yang
disampaikan guru akan terus diingat siswa hingga siswa berada di jenjang yang
lebih tinggi. Guru-guru juga diharapkan menambah kebiasaan membaca, karena
membaca sangat mendukung dalam kegiatan menulis, khususnya untuk
mengembangkan ide, menambah gagasan, dan memperkaya informasi. Kedua,
bagi pihak YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua, perlu memperhatikan
kualitas guru. Alangkah baik lagi jika guru-guru diberi pembinaan dan pelatihan
secara kontinu agara kemampuan dan kompetensi guru-guru semakin terasah,
sehingga tingkat keberhasilan baik guru maupun siswa semakin meningkat.
Ketiga, bagi guru Bahasa Indonesia, agar lebih memperhatikan bagaimana cara
menulis paragraf yang baik, terutama dalam hal mengembangkan pola paragraf
dan pemakaian unsur-unsur paragraf. Keempat, bagi peneliti lain, peneliti
berharap ada peneliti lain yang mengembangkan penelitian sejenis dengan sumber
data dan masalah yang bervariasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Hening, Caecilia Nurista Syahdu, 2015. The Patterns of Paragraph Development
and Paragraph Elements in Narrative Essay by Elementary School
Teachers in YPPK Maybrat Boundary, Manokwari Dioscese, West
Papua in 2014. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature
Education Study Program, Language and Art Education Departement,
Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University.
This research studied about the patterns of paragraph development and
paragraph elements in narrative essay by elementary school teachers in YPPK
Maybrat Boundary, Manokwari Dioscese, West Papua. The aim of this research
was to describe the patterns of paragraph development and paragraph elements in
narrative essay by elementary school teachers in YPPK Maybrat Boundary,
Manokwari Dioscese, West Papua.
The type of this research was qualitative descriptive research. The data
of this research were 43 paragraphs from 19 essays. Data analysis was done by (1)
collecting the data trough reading and watching the essays, (2) coding each data
type, (3) classifying each data based on the type of patterns of paragraph and
paragraph elements, dan (4) identifiying patterns of paragraph and paragraph
elements.
The research result showed that only one type of the pattern of paragraph.
That was chronological pattern. For the paragraph elements, there were two
elements which appear, consisting transition and developer sentence.
Based on the results of this research, researcher gave four suggestions.
First was for elementary school teachers in YPPK Maybrat Boundary, Manokwari
Dioscese, West Papua, were still needing more learning to deeply understand the
writing skills, especially for writing essays with using more various patterns of
paragraph and paragraph elements. This was important, so the teachers did not
give the wrong concept to the student especially in the basic writing skill, because
basic writing skill was a foundation for the students to understanding the higher
level of writing skill. The teachers were also expected to increasing the reading
habit because reading was very supporting in writing skill especially for
developing the ideas, developing the opinions, and giving much information.
Second was for YPPK Maybrat Boundary, Manokwari Dioscese, West Papua
manager to paying attention in teacher is quality. It would be better if the teachers
were given some training and development countinously, so the teacher’s
competeneces could be better and the teacher and student’s achievment could be
increase. Third was for Indonesian Language teachers to paying more attention
on how to make a good paragraph, especially about how to develop the pattern of
paragraph ans use the paragraph elements. Fourth was for another researcher, the
researcher expected that would be other research develop in similar field with
more various data and problems.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda
Maria sebagai sumber kekuatan dan pengharapan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi yang berjudul
Pengembangan Paragraf dan Unsur-unsur Paragraf pada Karangan Narasi
Karya Guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua Barat, pada Tahun 2014 ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1) Program Studi
Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapka terima kasih kepada semua
pihak yang dengan tulus memberi bantuan, bimbingan, dan dukungan, selama
proses penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis dengan tulus mengucapkan
terima kasih kepada
1. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing pertama yang
dengan sabar berkenan membimbing, mengarahkan, memberi masukan,
dan memotivasi hingga selesainya penulisan skripsi ini.
2. Drs. P. Hariyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing kedua yang juga
dengan sabar dan iklas berkenan membimbing, mengarahkan, memberi
masukan, dan memotivasi hingga selesainya penulisan skripsi ini.
3. Dr. Y. Karmin, M.Pd., selaku triangulator yang membantu penulis dalam
memeriksa proses analisis data dalam proses penulisan skripsi ini.
4. Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku Ketua Program Studi Bahasa Sastra
Indonesia yang telah mendorong dan memotivasi penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
6. Segenap dosen Program Studi Bahasa Sastra Indonesia yang penuh
pengabdian dan kesabaran telah mendidik penulis, baik secara langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
maupun tidak langsung selama menjalani studi di Universitas Sanata
Dharma,Yogyakarta.
7. Segenap karyawan sekertariat PBSI, terutama R. Marsidiq yang telah
membantu penulis dalam hal administrasi.
8. Seluruh keluarga besar Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah
memberikan kesempata kepada penulis untuk menempuh pendidikan
hingga selesai dengan lancar.
9. Bapak dan Ibu tersayang, Alexander Istanto, S.Pd. dan Inge Patricia
Nurwijayanti, S.Pd. atas doa, restu, semangat, dan kepercayaan yang
diberikan selama menjalani studi.
10. Adik tersayang, Theodora Nurista Yoga Laksmi atas semangat dan
hiburan yang diberikan selama ini.
11. Seluruh keluarga besar di rumah yang telah mendukung baik berupa moral
maupun material.
12. Teman-teman tim Payung Maybrat, Saferine Yunanda, Cicilia Ariza
Ratna Marwati, Priska Nawang Wulan, dan Gabrielle Listyarini Dwi
Sulandi atas dukungan dan kerja sama selama ini. Pengalaman,
perjuangan, kebersamaan, dan suku duka kita akan menjadi kenangan
manis kita bersama.
13. Teman-teman seperjuangan Rugi Astutik, Maria Dwi Rianti, Erlin
Advarovi, Fransiska Ambar Widhian Rini, Hendrika Yuli, Maria Eny
Kuriniati, Cecilia Christa Pramadina, Meilani Tri Wahyuningrum,
Andronikus Kresna Dewantara, Yohanes Wedha Basundoro, Yanuarius
Manggur, dan Eka Tanjung atas dukungan dan semangat yang diberikan.
14. Teman-teman PBSI 2011 kelas A atas kebersamaan selama ini,
kebersamaan, dan suku duka kita akan menjadi kenangan manis kita
bersama.
15. Teman-teman di PBSI atas kebersamaan selama ini.
16. Teman-teman Kos Dahlia, Fransiska Indah Citra Dewi, Maria Esalfa
Roosari, Natalia Dessy, Kartika Pipit, Karini Ajeng, Kaka Wulan, Windy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... iv
HALAMAN MOTO...................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.................................... vii
ABSTRAK..................................................................................................... viii
ABSTRACT.................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR................................................................................... x
DAFTAR ISI.................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1. 1 Latar Belakang Masalah...................................................................... 1
1. 2 Rumusan Masalah............................................................................... 6
1. 3 Tujuan Penelitian................................................................................. 6
1. 4 Manfaat Penelitian............................................................................... 7
1. 5 Batasan Istilah..................................................................................... 8
1. 6 Sistematika Penyajian......................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................... 10
2. 1 Penelitian Terdahulu yang Relevan..................................................... 10
2. 1. 1 Penelitian Anggun Gitasari............................................................... 10
2. 1. 2 Penelitian Hedwigis Risa.................................................................. 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. 1. 3 Penelitian Lucia Hapsari................................................................... 13
2. 2 Kajian Teori......................................................................................... 14
2. 2. 1 Paragraf............................................................................................. 15
2. 2. 1. 1 Ciri-Ciri, Asas-Asas dan Kriteria Kualitas Paragraf...................... 16
2. 2. 1. 2 Unsur-Unsur Paragraf.................................................................... 19
2. 2. 1. 3 Struktur Paragraf............................................................................ 24
2. 2. 1. 4 Pola Pengembangan Paragraf....................................................... 25
2. 2. 2 Karangan Narasi................................................................................ 32
2. 2. 2. 1 Ciri Khas Karangan Narasi........................................................... 33
2. 2. 2. 2 Jenis-jenis Karangan Narasi......................................................... 34
2. 3 Kerangka Berpikir............................................................................... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................... 38
3. 1 Jenis Penelitian.................................................................................... 38
3. 2 Subjek Penelitian................................................................................ 38
3. 3 Objek Penelitian................................................................................. 40
3. 4 Sumber Data........................................................................................ 40
3. 5 Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 40
3. 6 Instrumen Penelitian ........................................................................... 41
3. 7 Teknik Analisis Data........................................................................... 41
3. 8 Triangulasi........................................................................................... 45
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 46
4. 1 Deskripsi Data..................................................................................... 46
4. 2 Analisis Data....................................................................................... 47
4. 2. 1 Pola Pengembangan Paragaf............................................................. 47
4. 2. 2 Unsur-Unsur Paragraf....................................................................... 51
4. 3 Pembahasan Hasil............................................................................... 54
4. 3. 1 Pembahasan Pola Pengembangan Paragraf....................................... 54
4. 3. 2 Pembahasan Unsur-Unsur Paragraf................................................... 56
4. 3. 3 Pembahasan Triangulasi................................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB V PENUTUP......................................................................................... 61
5. 1 Simpulan.............................................................................................. 61
5. 2 Implikasi.............................................................................................. 61
5. 3 Saran.................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 65
LAMPIRAN................................................................................................... 67
BIODATA PENULIS.................................................................................... 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Nama Guru dan Judul Karangan.................................................. 39
Tabel 2. Tabel Data.................................................................................... 42
Tabel 3. Tabel Pola Pengembangan Paragraf............................................. 43
Tabel 4. Tabel Pola Pengembangan Paragraf............................................. 44
Tabel 5. Tabel Analisis Data...................................................................... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Penelitian....................................................................... 67
Lampiran 2. Analisis Data.......................................................................... 87
Lampiran 3. Triangulasi............................................................................. 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu komponen penting dalam kehidupan. Semua
orang berhak memperoleh pendidikan yang layak tanpa terkecuali. Namun, pada
kenyataannya masih banyak orang yang belum memperoleh pendidikan secara
layak, apalagi bagi mereka yang berada di wilayah terpencil, terluar, dan
terbelakang (3T). Salah satunya daerah yang termasuk kategori 3T adalah di
daerah Maybrat, Papua Barat. Di daerah 3T itu, tergambarkan situasi pendidikan
yang masih memprihatinkan, salah satunya siswa kelas V dan VI SD belum bisa
membaca dan menulis. Selain di Maybrat, ada permasalahan yang sama yaitu di
daerah Wamena. Di Wamena siswa kelas V SD belum bisa membaca, menulis
dan berhitung di daerah Wamena. Indikator yang dinilai adalah kemampuan
menulis nama, menulis tanggal dan tahun lahir, dan membaca. Untuk membaca,
mereka masih mengeja sedangkan untuk menulis dan menghitung itu
membutuhkan waktu yang agak lama bahkan mencapai waktu lebih dari 10 menit
(http://bintangpapua.com). Informasi lain tentang situasi pendidikan di daerah 3T
di wilayah Papua juga menggambarkan siswa SD banyak yang ditolak masuk
SMP karena belum bisa membaca dan menulis dengan benar. Ada pula SMK
yang pernah menolak siswa SMP karena juga belum bisa membaca dan menulis
dengan benar (http://tabloidjubi.com).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Berdasarkan artikel-artikel tersebut, kondisi ini bertentangan dengan
keadaan seharusnya. Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung seharusnya dikuasai saat anak berusia delapan
tahun. Ada beberapa hal yang menyebabkan anak-anak terlambat menguasai
keterampilan membaca, menulis, dan berhitung, salah satunya adalah faktor guru.
Faktor benyebab dari guru anatar lain (1) kemampuan guru-guru SD dalam hal
penguasaan materi yang masih kurang, (2) minimnya jumlah guru, (3)
ketidakdisiplinan guru, dan (4) tidak ada inovasi pembelajaran dari guru-guru
dalam memberikan pelajaran (sumber : http://bintangpapua.com). Oleh karena itu,
sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan siswa, guru dituntut memiliki
kompetensi yang memadai.
Guru memiliki peran sebagai pengajar dan pendidik. Guru sebagai
pengajar diharapkan memiliki kompetensi sesuai dengan bidang ajarnya. Hal ini
memberi kemudahan dalam mendorong peserta didik memperoleh pengetahuan
kepada peserta didik. Adapun guru sebagai pendidik adalah guru yang
menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan sosial kepada peserta didik agar peserta
didik tidak hanya berkembang dari sisi intelektualnya tetapi juga sisi humanisnya.
Dengan demikian, menjadi seorang guru tidaklah mudah.
Menjadi seorang guru dituntut memiliki kompetensi profesional agar dapat
melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik, efisien, efektif, tepat waktu, dan
sesuai dengan sasaran. Selain kompetensi tersebut, guru secara mendasar juga
harus mempunyai kompetensi menulis, sebagai salah satu kompetensi profesional
guru. Kompetensi menulis adalah salah satu kompetensi profesional. Kompetensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menulis sangat penting bagi seorang guru karena selain terampil menulis, guru
juga harus mampu memberikan contoh tentang penulisan karya ilmiah, artikel,
opini, modul, dan sebagainya.
Dari observasi awal, ditemukan bahwa kemampuan guru-guru di daerah
3T belum memadai dalam hal mengarang. Peneliti memperoleh data berupa
karangan narasi yang dibuat oleh guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat,
Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada tahun 2014. Peneliti memperoleh
karangan-karangan tersebut melalui tes mengarang yang diikuti guru-guru yang
tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) SD di Lingkungan YPPK
Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat.
Berdasarkan pada karangan-karangan karya guru-guru tersebut, peneliti
dapat melihat juga bagaimana kemampuan guru-guru tersebut dalam mengajar.
Karangan yang dibuat guru-guru tersebut merupakan karangan sederhana yang
menceritakan kegiatan di pagi hari. Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan
pada pola pengembangan dan unsur-unsur paragraf. Peneliti tertarik untuk
meneliti bagimana guru-guru mengembangkan ide-idenya dalam bentuk paragraf.
Hal ini dikarenakan ide-ide yang akan dituangkan dalam karangan, akan disatukan
oleh struktur bahasa yang logis dan padu ke dalam bentuk paragraf, sehingga
karangan akan lebih rapi dan terstruktur dalam penyampaian ide serta mudah
dipahami oleh pembaca. Paragraf inilah yang memperlihatkan kesatuan pikiran
atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk suatu gagasan atau topik
dan tidak membicarakan hal lain. Oleh karena itu, paragraf berperan penting
dalam suatu karangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Dalam pembentukannya, paragraf membutuhkan pola pengembangan.
Pola pengembangan ini berfungsi mengembangkan kalimat-kalimat menjadi
paragraf yang baik. Pola pengembangan paragraf ini berkaitan erat dengan unsur-
unsur paragraf yang membuat paragraf tersusun secara logis dan sistematis.
Unsur-unsur yang membentuk kelogisan dan kesistematisan paragraf adalah
transisi, kalimat topik, kalimat pengembang, serta kalimat penegas (Tarigan,
2008). Pola pengembangan paragraf beraneka ragam karena tulisan dalam
paragraf memiliki pembahasan yang berbeda sesuai dengan kalimat topik yang
digunakan. Maka, keempat unsur paragraf tidak harus hadir bersama-sama. Bisa
saja dalam suatu karangan hanya muncul tiga atau dua unsur, bahkan satu unsur
saja. Selain itu, posisi setiap unsur tidak harus berurutan (transisi, kalimat topik,
kalimat pengembang, dan kalimat penegas). Kelengkapan dan posisi unsur inilah
yang menjadi dasar struktur suatu paragraf. Berdasarkan struktur inilah pola
berpikir dalam mengembangkan paragraf dapat terlihat. Pengembangan ini
berkaitan erat dengan kemampuan mengembangkan dan memerinci ide-ide dan
mengurutkan ide-ide tersebut menjadi urutan yang teratur.
Pengembangan paragraf baik dalam memerinci ide-ide maupun
mengurutkan ide-ide, dapat diwujudkan melalui penggunaan bermacam-macam
pola pengembangan paragraf. Dasar pengembangan paragraf dapat terjadi karena
adanya pengurutan ide-ide yang mendukung terbentuknya paragraf. Menurut
Widyamartaya (1993), pengurutan ide-ide dalam paragraf dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu dengan pola urutan tempat, urutan waktu atau urutan
kronologis, urutan klimaks, urutan antiklimaks, urutan logis, urutan perbandingan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dan urutan akal sehat. Selain itu, Akhadiah, dkk. (1999), juga beberapa mengenai
teknik yang dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf, sepeti
pengembangan paragraf secara alamiah, pengembangan paragraf klimaks dan
antiklimaks, pengembangan paragraf umum-khusus, dan pengembangan paragraf
khusus-umum.
Berkaitan dengan pola pengembangan paragraf dan data yang peneliti
peroleh, peneliti tertarik untuk mengangkat topik ini sebagi topik penelitian.
Peneliti ingin mengetahui kemampuan mengarang guru untuk mencari tahu
kerterkaitannya dengan kemampuan menulis siswa. Hal ini dikarenakan masih
jarang penelitian yang meneliti karangan guru. Sebagian besar penelitian yang
berkaitan dengan pola pengembangan dan unsur-unsur paragraf meneliti karangan
peserta didik atau artikel di media massa. Selain itu, berdasakan fakta-fakta yang
peneliti dapat dari berbagai media tentang kondisi pendidikan di Papua yang
masih memprihatinkan yang salah satunya disebabkan oleh faktor guru.
Kenyataan ini sangat disayangkan, mengingat guru di Papua adalah komponen
terpenting dalam proses pembelajaran di sana. Mengingat masih sulitnya akses
informasi di sana, hal ini membuat guru menjadi satu-satunya sumber informasi
bagi siswa. Oleh karena itu, guru adalah faktor penting yang membantu
keberhasilan siswa. Hal ini seperti diungkapkan oleh Chetty, dkk.
mengungkapkan bahwa kemampuan guru sangat mempengaruhi prestasi siswa.
“Research has shown that the most important factor in terms of students
achievment is the teacher; there is a clear relationship between student’s
learning and the quality of their teacher, and weak teacher can actually have
a deleterous impact on learners (Chetty, Friedman, & Rockoff, 2013;
Darling-Hammond, 200; Hattie, 2013).”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Berdasarkan uraian latar belakang ini, peneliti memilih Pola Pengembangan dan
Unsur-unsur Paragraf pada Karangan Narasi Karya Guru-guru SD di
Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun
2014 sebagai judul penelitian.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Pola pengembangan paragraf apa sajakah yang digunakan oleh guru-guru SD
di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat dalam
menulis karangan narasi?
2. Unsur-unsur paragraf apa sajakah yang terdapat dalam karangan narasi karya
guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua?
1. 3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini
adalah :
1. Mendeskripsikan pola pengembangan paragraf yang yang digunakan oleh
guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua
Barat dalam menulis karangan narasi.
2. Mendeskripsikan unsur-unsur paragraf yang terdapat dalam karangan narasi
karya guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua Barat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1. 4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi banyak pihak, sebagai
berikut :
1. Bagi Guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari,
Papua Barat, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan informasi
guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua
Barat bahwa terdapat pola pengembangan dan unsur-unsur paragraf yang
bervariasi.
2. Bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia pada umumnya, hasil penelitian ini
dapat menambah pengetahuan dan informasi guru-guru mengenai menulis
karangan dengan pola pengembangan dan unsur-unsur paragraf yang
bervariasi.
3. Bagi pihak YPPK dan pemerintah, hasil penelitian ini memberikan manfaat
agar pemerintah lebih memperhatikan kompetensi guru dengan memberikan
pelatihan dan pembinaan yang lebih tepat, sesuai keterampilan yang
dibutuhkan oleh guru-guru demi peningkatan kualitas guru di Lingkungan
YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat.
4. Bagi penelitian selanjutnya, hasil penelitian ini memberikan manfaat agar
membantu penelitian selanjutnya dan dapat dikembangkan peneliti lain yang
berkaitan dengan paragraf, khususnya pada pola pengembangan dan unsur-
unsurnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1. 5 Batasan Istilah
Berikut ini adalah batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis
yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca (Gie, 2002).
2. Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis-sistematis yang
merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung
pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan (Tarigan, 2008).
3. Unsur-unsur paragraf adalah alat bantu untuk menciptakan susunan logis-
sistematis suatu paragraf (Tarigan, 2008).
4. Pengembangan paragraf adalah pembangunan sebuah paragraf berdasarkan
sebuah kalimat topik. Pengembangan berarti kemampuan merinci secara
maksimal gagasan utama ke dalam gagasan bawahan dan pengurutan gagasan
bawahan ke dalam urutan yang teratur (Keraf, 2004).
5. Karangan narasi adalah suatu bentuk wacana yang sasran utamanya adalah
tindak-tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang
terjadi dalam suatu kesatuan waktu (Keraf, 2007).
1. 6 Sistematika Penyajian
Berikut ini sistematika penyajian penelitian ini.
1. Bab I Pendahuluan yang berisi uraian latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika
penyajian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Bab II Landasan Teori yang berisi tentang penelitian terdahulu yang relevan,
kerangka teori dan kerangka berpikir.
3. Bab III Metodologi Penelitian yang berisi tentang jenis penelitian, sumber
data, instrumen penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analisis data, dan triangulasi.
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang berisi tentang deskripsi data,
analisis data, dan pembahasan.
5. Bab V Penutup yang berisi tentang simpulan, implikasi, dan saran-saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2. 1 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Peneliti memperoleh tiga data penelitian terdahulu yang relevan dengan
dengan penelitian ini. Penelitian tersebut adalah (1) Pola Pengembangan
Paragraf Deduktif Berdasarkan Grafik pada Siswa Kelas XII SMA Institut
Indonesia 1, Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009 yang diteliti oleh Anggun
Gitasari, (2) Pola Pengembangan Paragraf dan Struktur Paragraf pada
Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Kalibening, Dukun, Magelang, Tahun
Ajaran 2010/2011 yang diteliti oleh Hedwigis Risa Verawati (2011), dan (3) Pola
pengembangan Paragraf dan Unsur-unsur Paragraf dalan Tajuk Rencana Surat
Kabar Harian Kompas Edisi November 2011 yang diteliti oleh Lucia Hapsari
(2012).
2. 1. 1 Penelitian Anggun Gitasari (2009)
Penelitian ini berjudul Pola Pengembangan Paragraf Deduktif
Berdasarkan Grafik pada Siswa Kelas XII SMA Institut Indonesia 1, Yogyakarta,
Tahun Ajaran 2008/2009. Penelitian ini bertujuan mendeskripisikan pola-pola
pengembangan paragraf yang digunakan peserta didik dalam membuat paragraf
deduktif berdasarkan grafik dan mendeskripsikan urutan pola pengembangan
paragraf deduktif jika dilihat dari tingkat keseringannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Hasil penelitian menunjukan bahwa pola pengembangan rincian, sebab
akibat, dan contoh merupakan pola pengembangan yang digunakan peserta didik
kelas XII SMA Institut Indonesia 1, Yogyakarta, dalam membuat paragraf
deduktif. Urutan pola pengembangan berdasarkan tingkat keseringan yang
menduduki posisi pertama pola pengembangan rincian, sedangkan pola
pengembangan sebab akibat dan pola pengembangan contoh berada di bawahnya
dengan jumlah yang tidak terlalu jauh.
Relevansi penelitian Anggun Gitasari dan penelitian peneliti adalah
sama-sama meneliti tentang pola pengembangan paragraf. Perbedaan penelitian
Anggun Gitasaridan penelitian penelitiadalah dalam penelitian yang dilakukan
Anggun Gitasari tidak membicarakan mengenai struktur paragraf dalam paragraf
siswa kelas XII SMA Institut Indonesia 1 Yogyakarta. Selain itu, terdapat
perbedaan jenis penelitian. Penelitian Anggun Gitasari berjenis penelitian
deskriptif kuantitatif, sedangkan penelitian peneliti berjenis deskriptif kualitatif.
Penelitian Anggun Gitasari berfokus pada pola pengembangan paragraf deduktif
berdasarkan grafik, sedangkan penelitian peneliti hanya fokus pada pola
pengembangan paragraf dan fokus pada bentuk karangan narasi.Adapun
perbedaan lain, yaitu sumber data penelitian. Penelitian Anggun Gitasari
bersumber dari paragraf siswa kelas XII SMA Institut Indonesia 1 Yogyakarta,
sedangkan penelitian peneliti bersumber dari karangan narasi guru-guru SD di
Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun
2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. 1. 2 Penelitian Hewigis Risa Verawati (2011)
Penelitian ini berjudul Pola Pengembangan Paragraf dan Struktur
Paragraf pada Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Kalibening, Dukun,
Magelang, Tahun Ajaran 2010/2011. Penelitian inibertujuan mendeskripisikan
pola pengembangan dan struktur paragraf yang digunakan dalam karangan narasi
siswa kelas V SD Negeri Kalibening, Dukun, Magelang, Tahun Ajaran 2010/2011.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada sembilan macam pola
pengembangan paragraf pada karangan narasi siswa kelas V SD Negeri
Kalibening. Kesembilan pola itu adalah pola pengembangan deduktif, pola
pengembangan induktif, pola pengembangan campuran, pola pengembangan
perulangan, pola pengembangan menerangkan, pola pengembangan pertanyaan,
pola pengembangan sebab-akibat, pola pengembangan contoh, dan pola
pengembangan merinci. Empat sturktur paragraf dalam karangan narasi siswa
kelas V SD Negeri Kalibening. Empat struktur paragraf itu adalah (1) paragraf
dengan dua unsur paragraf (kalimat utama dan kalimat penjelas), (2) paragraf
dengan tiga unsur (kalimat uatama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas, (3)
paragraf dengan tiga unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi), (4)
paragraf dengan empat unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, kalimat penegas,
dan transisi)
Relevansi penelitian Hedwigis Risa Verawati dan penelitian peneliti
adalah sama-sama meneliti tentang pola pengembangan paragraf dalam karangan
narasi. Persamaan lain adalah kesamaan jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif.
Adapun perbedaan, yaitu penelitian Hedwigis Risa juga meneliti tentang struktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
paragraf, sedangkan penelitian peneliti meneliti tentang unsur-unsur paragraf.
Adapun perbedaan sumber data penelitian. Penelitian Hedwigis Risa Verawati
bersumber dari paragraf siswa kelas V SD Negeri Kalibening, sedangkan
penelitian peneliti bersumber dari karangan narasi guru-guru SD di Lingkungan
YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun 2014.
2. 1. 3 Penelitian Lucia Hapsari (2012)
Penelitian ini berjudul Pola Pengembangan Paragraf dan Unsur-unsur
Paragraf dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Harian Kompas Edisi November
2011. Penelitian ini mengkaji pola pengembangan paragraf dan unsur-unsur
paragraf yang digunakan dalamdalam tajuk rencana surat kabar harian Kompas
edisi November 2011.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada sembilan macam pola
pengembangan paragraf dan empat bentuk paragraf pada tajuk rencana surat kabar
harian Kompas edisi November 2011. Kesembilan pola itu adalah pola umum-
khusus, pola khusus-umum, pola perbandingan, polamenerangkan,
polaperulangan, pola pertanyaan, pola sebab-akibat, pola contoh, dan pola
merinci. Empat bentuk paragraf dalam tajuk rencana surat kabar harian Kompas
edisi November 2011 adalah (1) paragraf dengan dua unsur paragraf (kalimat
utama dan kalimat penjelas), (2) paragraf dengan tiga unsur (kalimat uatama,
kalimat penjelas, dan kalimat penegas), (3) paragraf dengan tiga unsur (kalimat
utama, kalimat penjelas, dan transisi), (4) paragraf dengan empat unsur (kalimat
utama, kalimat penjelas, kalimat penegas, dan transisi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Relevansi penelitian Lucia Hapsari dan penelitian peneliti adalah sama-
sama meneliti tentang pola pengembangan paragraf dan unsur-unsur paragraf,
serta kesamaan jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Perbedaan penelitian
Lucia Hapsari dan penelitian peneliti adalah penelitian Lucia Hapsari bersumber
dari tajuk rencana surat kabar Kompas edisi November 2011, sedangkan
penelitian peneliti bersumber dari karangan narasi guru-guru SD di Lingkungan
YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun 2014.
Berdasarkan tiga penelitian terdahulu, peneliti menemukan persamaan
dan perbedaan. Persamaan yang peneliti temukan adalah kesamaan obyek
penelitian, yaitu tentang pola pengembangan paragraf dan unsur-unsur paragraf.
Persamaan lain adalah sama-sama berjenis penelitian deskriptif kualitatif.
Sementara itu, perbedaan yang peneliti temukan adalah perbedaan subyek data
dan sumber penelitian. Pada tiga penelitian terdahulu yang relevan, subyek data
adalah siswa di sekolah. Sumber datanya adalah karangan siswa dan tajuk rencana
dari surat kabar. Dalam penelitian ini, subyek datanya adalah guru-guru SD di
Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun
2014, dan sumber datanya adalah karangan-karangan narasi karya guru-guru SD
di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun
2014.
2. 2 Kajian Teori
Berikut ini uraian teori yang digunakan untuk memecahkan masalah
dalam penelitian ini. Teori yang digunakan adalah teoti paragraf yang meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pengertian paragraf, ciri-ciri paragraf, asas-asas paragraf, kriteria kualitas paragraf,
unsur-unsur paragraf, struktur paragraf, dan pola pengembangan paragraf. Adapun
teori karangan narasi yang meliputi pengertian karangan narasi, ciri khas karangan
narasi, dan jenis-jenis karangan narasi.
2. 2. 1 Paragraf
Terdapat beberapa definisi paragraf yang dikemukakan dalam penelitian
ini. Berikut uraian mengenai definisi paragraf berdasarkan pendapat para ahli
bahasa atau pakar bahasa. Menurut Keraf (2004), alinea atau paragraf tidak lain
dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari
kalimat. Ia merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu
rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Dalam alinea itu gagasan tadi
menjadi jelas oleh uraian-uraian tambahan, yang maksudnya tidak lain untuk
menampilkan pokok pikiran tadi secara lebih jelas.
Sementara itu, Tarigan (2008) berpendapat bahwa paragraf adalah
seperangkat kalimat tersusun logis-sistematis yang merupakan satu kesatuan
ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam
keseluruhan karangan. Ada pula pendapat Ramlan (1993: 1) mengenai paragraf,
yaitu bagian dari suatu karangan atau tuturan yang terdiri dari sejumlah kalimat
yang mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya.
Selain itu, Soewandi (2000: 49) mengatakan bahwa paragraf atau alinea lazimnya
terdiri dari sekelompok kalimat yang mengungkapkan satu gagasan. Gagasan itu
merupakan satu gagasan bawahan dari sebuah karang atau wacana. Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Widyamartaya (1993: 31), paragraf adalah sekelompok kalimat utuh, lengkap
yang memerlukan tambahan kalimat-kalimat lain yang meluaskan, menguraikan,
dan menjelaskan gagasan tersebut, sedangkan menurut Wiyanto (2004: 15),
paragraf adalah sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama-sama
menjelaskan satu unit buah pikiran untuk mendukung buah pikiran yang
diungkapkan dalam seluruh tulisan. Selanjutnya, menurut Arnaudet and Barret
(1990: 1), paragraf adalah sekelompok kalimat yang membangun satu ide pokok.
Ide pokok biasanya sebagai kalimat topik.
“Paragraph is a group of sentences which develop one central idea. The
central idea is usually stated ia a topic sentence”.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat ditarik simpulan bahwa
paragraf adalah salah satu media pengarang untuk mengungkapkan ide ke dalam
bentuk tulisan yang didukung oleh seperangkat kalimat pendukung yang fokus
membicarakan ide tertentu. Oleh karena itu, dalam penulisan paragraf diperlukan
pengetahuan yang cukup agar paragraf yang ditulis layak disebut paragraf yang
baik. Terdapat kriteria atau ciri-ciri dan asas-asas tertentu mengenai paragraf yang
baik.
2. 2. 1. 1 Ciri-ciri, Asas-asas dan Kriteria Kualitas Paragraf
Menurut Soewandi (2000: 52-53) paragraf yang baik memiliki enam ciri sebagai
berikut.
1) Penulisan awal paragraf dilakukan dengan penulisan masuk beberapa ketukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2) Satu paragraf, lebih-lebih paragraf karangan ilmiah (wacana teknis), terdiri
atas beberapa kalimat. Jumlah kalimat dalam paragraf harus memadai.
3) Salah satu kelimat merupakan kalimat topiknya, yaitu kalimat yang berisi
gagasan pokok, sedangkan kalimat-kalimat yang lain merupakan
penjelasannya atau merupakan pengantar jika kalimat topik berada pada akhir
paragraf.
4) Pada paragraf dalam karanagn teknis atau karangan ilmiah, isi pernyataan
yang terungkap dalam kalimat-kalimat sesuai kenyataan, bahkan harus sesuai
pula dengan pernyataan atau teori yang digunakan.
5) Memiliki hubungan kebahasaan (kohesi) dan hubungan makna (koherensi)
yang baik antara kalimat yang satu dengan yang lainnya.
6) Bahasa yang digunakan adalah bahasa ragam baku. Ciri-cirinya adalah
pemakaian kata tidak menimbulkan salah tafsir, urutan katanya sesuai dengan
kaidah yang berlaku, kecukupan fungsi kalimat terpenuhi, dan penulisan kara
serta kalimatnya baik penggunaan huruf maupun tanda beca sesuai dengan
ejaan yang berlaku.
Adapun asas-asas paragraf yang baik menurut Widyamartaya (1993: 37). Asas-
asas ini berkenaan dengan gagasan yang akan disampaikan dan tatanan atau
struktur gagasan yang akan disampaikan.
1) Asas kejelasan yang menyangkut penyampaian gagasan yang tidak samar-
samar, sehingga gagasan atau ide dapat dipahami dan tidak disalahartikan.
2) Asas keringkasan yang menyangkut penggunaan kata yang hemat. Hal ini
tidak berarti harus menggunakan kata-kata yang pendek tetapi penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kata yang seefektif mungkin dan tidak berputar-putar, tidak berlebihan, dan
tidak mengulang-ulang ide yang sama.
3) Asas ketepatan yang menyangkut apa yang disampaikan pengarang dapat
menambah pengetahuan bagi pembacanya. Ketepatan juga menyangkut
ketepatan penggunaan aturan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca.
4) Asas kesatupaduan yang berkenaan pada segala yang terdapat pada paragraf
berpusat pada satu ide pokok yang sama, tidak membicarakan hal yang
lainnya.
5) Asas pertautan yang berkenaan pada kekoherensiaan yang menghendaki
antara satu kalimat dengan kalimat yang lain memiliki hubungan satu dengan
yang lain.
6) Asas harkat yang berkenaan dengan bobot dalam karangan. Hal ini mengacu
pada isi karangan yang disampaikan benar-benar memadai dan jelas dan
lengkap.
Selain ciri-ciri dan asas-asas paragraf, terdapat pula kriteria kualitas paragraf.
Kriteria-kualitas paragraf dikemukakan oleh Tarigan (2008) yang menentukan
baik tidaknya suatu paragraf. Kriteria-kriteria tersebut adalah :
1) Isi paragraf berpusat hanya pada satu hal saja.
2) Isi paragraf relevan dengan isi karangan.
3) Paragraf harus koheren dan unity.
4) Kalimat topik harus dikembangkan dengan jelas dan sempurna
5) Struktur paragraf harus bervariasi disesuaikan dengan latar belakang pembaca,
sifat media tempat paragraf diterbitkan, dan sifat dan tuntutan kalimat topik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
6) Paragraf ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Seperti yang diuraikan di atas mengenai ciri-ciri dan asas-asas paragraf
yang baik, dalam suatu paragraf tidak terlepas dari unsur-unsur yang membangun
suatu paragraf yang mendukung terbentuknya paragraf yang baik yang dapat
dipahami pembaca dan tersampaikan maksud pengarang. Terdapat empat unsur
paragraf yang mendukung terbentuknya paragraf.
2. 2. 1. 2 Unsur-unsur Paragraf
Suatu paragraf tidak akan terbangun tanpa adanya unsur-unsurnya.
Secara umum, ada empat unsur pembangun paragraf. Menurut Wiyanto (2011),
paragraf terdiri atas empat unsur, yaitu transisi, kalimat topik atau kalimat utama,
kalimat pengembang atau kalimat penjelas, dan kalimat penegas. Namun, keepmat
unsur tersebut tidak harus hadir bersama-sama dalam satu paragraf. Adakalanya
dalam suatu paragraf hanya terdapat tiga unsur atau dua unsur, bahkan satu unsur.
Berikut ini uraian keempat unsur paragraf.
1) Transisi
Transisi adalah penghubung antarparagraf. Transisi menunjang kepaduan
dan kekohesian antarparagraf, sehingga setiap muncul ide baru tetap bergerak
pada topik yang sama. Terdapat dua cara memunculkan transisi. Cara pertama
yaitu implisit yang tidak dinyatakan dengan penanda transisi tertentu. Cara kedua
yaitu eksplisit yang dinyatakan melalui penanda dalam bentuk kata, kalimat, dan
paragraf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
a) Transisi berupa kata atau kelompok kata
(1) Penanda hubungan kelanjutan: dan, serta, lagi, lagi pula, tambahan lagi,
bahkan, kedua, ketiga, selanjutnya, akhirnya, dan terakhir.
(2) Penanda waktu: dahulu, sekarang, kini, kelak, sebelum, setelah, sesudah,
sementara itu, sehari kemudian, dan tahun depan.
(3) Penanda klimaks: paling..., se...nya, dan ter-.
(4) Penanda perbandingan: seperti, ibarat, sama, dan bak.
(5) Penanda kontras: tetapi, biarpun, walaupun, dan sebaliknya.
(6) Penanda urutan jarak: di sana, di sini, di situ, sebelah, dekat, dan jauh.
(7) Penanda ilustrasi: umpama, contoh, dan misalnya.
(8) Penanda sebak-akibat: sebab, oleh sebab itu, oleh karena, dan akibatnya.
(9) Penanda syarat/pengandaian: jika, kalau, jikalau, andaikata, dan seandainya.
(10) Penanda simpulan: ringkasnya, kesimpulannya, garis besarnya, dan
rangkuman.
b) Transisi berupa kalimat
Transisi yang berupa kalimat dikenal pula sebagai kalimat penuntun.
Kalimat penuntun ini mempunyai fungsi ganda, yakni sebagai transisi dan
pengantar topik yang akan dijelaskan. Berikut ini contoh transisi berupa kalimat.
(1) Apa itu awan? Seperti yang sering kita lihat sehari-hari,
pengertian awan adalah kumpulan tetesan air (kristal-kristal es) di
dalam udara di atmosfer yang terjadi karena adanya
pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah
melampaui keadaan jenuh. Awan adalah cikal-bakal terjadinya hujan,
namun bisa atau tidaknya awan menimbulkan hujan tergantung pada
musim. Kondisi awan dapat berupa cair, gas, atau padat karena sangat
dipengaruhi oleh keadaan suhu. Jenis-jenis awan yang ada sekarang
ini adalah hasil kongres internasional tentang awan yang diadakan di
Munchen tahun 1802 dan Uppsala (Swedia) tahun 1894.
c) Transisi berupa paragraf
Transisi yang berupa paragraf berfungsi sebagai pemisah antara satu
pokok pikiran ke pokok pikiran yang lain. Berikut ini contoh transisi berupa
paragraf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(2) Singkatnya, bumi berotasi karena hukum kekekalan momentum
sudut. Pada awalnya rotasi kita lambat karena masih merupakan
bagian dari sebuah awan gas besar. Lalu seiring pengumpulan bahan
oleh gravitasi, materi bergerombol semakin dekat di beberapa titik
awan, salah satunya bayi Bumi. Bumi menjadi semakin kecil dan
padat, dan rotasi meningkat, sama halnya seperti seorang penari es
yang berputar. Saat ia menarik kaki dan tangannya lebih dekat ke
tubuhnya, putarannya semakin cepat.
Rotasi ini terus berlangsung hingga sekarang dan miliaran tahun yang
akan datang. Kita memang tidak memadat lagi. Kita sudah stabil,
begitu juga planet lain di tata surya. Tapi ruang angkasa tidak memiliki
udara. Tidak ada gesekan, dan karenanya tidak ada yang bisa
menghentikan rotasi bumi. Kadang gempa bumi raksasa atau tumbukan
asteroid raksasa dapat mengubah kecepatannya, tapi tidak
menghentikannya.
2) Kalimat Topik
Kalimat topik adalah perwujudan ide pokok yang mendasari suatu
paragraf. Kalimat topik ini bisa berada di awal, tengah, dan akhir paragraf.
Kalimat topik pada awalnya berupa ide sentral pengarang yang belum diperinci
yang selanjutnya dijelaskan dengan kalimat penjelas atau kalimat pendukung.
3) Kalimat Pengembang
Kalimat pengembang adalah pendukung kalimat pokok. Kalimat
pengembang menempati lebih dari setengah porsi suatu paragraf, karena kalimat
pengembang memperinci atau penjelaskan ide sentral dalam kalimat pokok.
Penyusunan kalimat pengembang tidak sembarangan. Kalimat pengembang harus
berkaitan erat dengan kalimat utama dan disusun berdasarkan hal-hal yang sangat
dekat dengan ide sentral dilanjutkan hal-hal pendukung lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
4) Kalimat Penegas
Kalimat penegas pada intinya berfungsi sebagai penegas atau penjelas
pernyataan atau ide yang diungkapkan dalam kalimat-kalimat sebelumnya.
Kalimat penegas, biasanya berada di akhir paragraf.
Berdasarkan unsur-unsur paragraf yang dijelaskan sebelumnya, paragraf dibagi ke
dalam tiga kelompok, yaitu paragraf dengan empat unsur, paragraf dengan tiga
unsur, paragraf dengan dua unsur, dan paragraf dengan satu unsur.
1) Paragraf dengan empat unsur
Susunan paragraf terdiri atas transisi, kalimat topik, kalimat pengembang,
dan kalimat penegas. Paragraf 3 berikut ini adalah contoh paragraf dengan empat
unsur.
(3) Sementara itu, masa depan Popi semakin cerah. Ia berhasil
menyelesaikan studi S-1 dengan hasil yang memuaskan, bahkan
berhasil menembus beasiswa ke Belanda untuk studi S-2. Yang lebih
mengejutkan, Popi sudah direkrut menjadi staf pengajar di kampus
tempanya menempuh studi S-2 di Belanda. Popi juga berhasil
memikat pria Belanda yang akan dinikahinya tahun depan. Memang,
sifat tekun dan ulet yang dimiliki Popi membawanya ke kehidupan yang
ia impikan selama ini.
2) Paragraf dengan tiga unsur
a. Susunan paragraf terdiri atas transisi, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
Berikut contoh paragraf dengan tiga unsur.
(4) Setelah masalah muncul bertubi-tubi, anak-anak keluarga Sam semakin
dewasa. Si sulung, Angel yang sebelumnya cuek dan egois, kini menjadi
peduli terhadap sekitarnya. Si tengah, Megy yang manja dan ingin
menang sendiri, kini menjadi mandiri dan bertanggung jawab. Ia juga
mulai terlibat aktif dalam kegiatan sosial di gereja. Terakhir, si bungsu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Tom yang pemalu dan cengeng, kini menjadi anak laki-laki yang berani
dan tangguh, bahkan Tom berani membela Megy yang dituduh mencuri.
b. Susunan paragraf terdiri atas transisi, kalimat topik, dan kalimat penegas.
Paragraf berikut ini adalah contohnya.
(5) Sebagai contoh, brokoli dapat dikembangkan menjadi berbagai
masakan. Brokoli dapat diolah menjadi tumis atau cah brokoli. Bagi
yang suka sop, brokoli sangat cocok menjadi pelengkap sayur sop yang
lezat. Brokoli dapat diolah menjadi jus, asinan, salad, dan berbagai
olahan lainnya. Brokoli memang serba guna dan banyak cara untuk
mengonsumsinya.
c. Susunan paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas. Paragraf berikut ini adalah contohnya.
(6) Pury makin lucu. Bulunya yang bewarna cokelat keemasan tampak
berkilau. Tubuhnya yang makin berisi membuatnya tampak makin kuat.
Tingkahnya yang menggemaskan saat mengejar ekornya sendiri
membuat siapapun tertawa melihatnya. Semakin hari, Pury semakin
lucu saja.
3) Paragraf dengan dua unsur
Susunan paragraf yang terdiri atas kalimat topik dan kalimat pengembang.
Paragraf berikut ini adalah contohnya.
(7) Wisnu semakin sukses. Talenta menulis yang dimiliki membawanya
menjadi penulis terkenal. Karya-karyanya berhasil menembus luar
negeri. Wisnu juga memperoleh banyak penghargaan baik dari dalam
dan luar negeri. Ia juga sering menjadi pembicara dan pengisi kuliah
umum di mana-mana. Selain itu, beberapa karyanya akan dibuat film
oleh sutradara dari Hollywood.
4) Paragraf dengan satu unsur
Susunan paragraf dengan kalimat pengembang sebagai unsur di dalamnya.
Paragraf berikut ini adalah contohnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
(8) Gempa vulkanik semakin sering terjadi. Awan panas dan lava tak henti-
hentinya keluar dari kawah. Debu vulkanik semakin pekat. Udara
semakin berbahaya untuk dihirup. Suara gemuruh dari dalam perut
gunung semakin jelas terdengar.
Keberadaan unsur-unsur paragraf (transisi, kalimat pokok, kalimat
pengembang, dan kalimat penegas) tidak mutlak harus hadir bersama-sama dalam
satu paragraf. Eksistensi setiap unsur bergantung pada kebijakan pengarang. Jika
tanpa salah satu unsur paragraf pengarang dapat mengungkapkan idenya dengan
baik, pengarang bisa saja memunculkan tiga bahkan satu unsur paragraf. Namun,
ada pula pengarang yang memunculkan keempat unsur paragraf untuk atau
menghilangkan kejenuhan pembaca dengan variasi paragrafnya. Lengkap
tidaknya unsur-unsur paragraf menjadi dasar penyusunan struktur paragraf yang
dijelaskan pada bagian selanjutnya.
2. 2. 1. 3 Struktur Paragraf
Struktur paragraf adalah penyusunan paragraf kelengkapan unsur atau
posisi unsur paragraf dalam paragraf (Tarigan, 2008). Kelengkapan unsur paragraf
menyangkut unsur apa saja yang terdapat dalam suatu paragraf. Kemungkinan
pertama, semua unsur seperti transisi-kalimat topik-kalimat pengembang-kalimat
penegas. Adapun kemungkinan kedua, yakni hanya tiga unsur yang terdapat
dalam paragraf seperti transisi-kalimat topik-kalimat penegas atau kalimat topik-
kalimat pengembang-kalimat penegas. Kemungkinan ketiga yakni hanya dua
unsur dalam paragraf yakni kalimat topik-kalimat pengembang. Sementara itu,
menyakut posisi unsur paragraf dalam paragraf. Posisi setiap unsur tidak harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dimulai dari transisi-kalimat topik-kalimat pengembang-kalimat penegas. Ada
beberapa kemungkinan posisi unsur-unsur paragraf bisa berada. Hal ini
bergantung pada topik yang dikembangkan pengarang.
2. 2 1. 4 Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf adalah pembangunan sebuah paragraf
berdasarkan sebuah kalimat topik. Pengembangan berarti kemampuan merinci
secara maksimal gagasan utama ke dalam gagasan bawahan dan pengurutan
gagasan bawahan ke dalam urutan yang teratur (Keraf, 2007). Mengenai
pengurutan gagasan, Widyamartaya memiliki pendapat mengenai urutan gagasan
dalam paragraf. Dalam Widyamartaya (1993), membangun suatu paragraf yang
bermutu, tentunya diperlukan gagasan-gagasan yang memadai dalam
pengembangan pikiran pokok. Namun, tidak hanya hal tersebut yang perlu
diperhatikan. Urutan pengembangan gagasan juga menjadi hal penting dalam
membangun suatu paragraf yang bermutu. Berikut ini bermacam-macam urutan
gagasan dalam paragraf :
1) Urutan tempat, berkaitan dengan urutan lokal dan urutan spasial
2) Urutan waktu atau urutan kronologis, ada dua macam urutan kronologis yaitu
urutan waktu objektif yaitu urutan peristiwa yang terjadi di luar penulis dan
urutan waktu subjektif yaitu urutan timbulnya peristiwa dalam batin penulis
sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3) Urutan klimaks, cara penyampaian gagasan yang semakin lama semakin
penting, semaikn menarik, semakin serius, semakin kontroversial, dan
sebagainya.
4) Urutan antiklimaks, cara penyampaian gagasan dimulai dari yang penting
kemudian disusul dengan gagasan-gagasan lain yang tingkat kepentingannya
semakin kecil.
5) Urutan logis, terdapat delapan macam urutan logis, yaitu urutan umum-
khusus, urutan khusus-umum,urutan keseluruhan-bagian, urutan bagian-
keseluruhan, urutan luas-sempit, urutan sempit-luas, urutan khusus-umum-
khusus, dan urutan apresiatif.
6) Urutan perbandingan, yang terdiri atas urutan blok, urutan selang-seling,
urutan kemiripan, dan urutan kontras.
7) Urutan akal sehat
Sementara itu, Suyitno (2012) mempunyai pendapat yang sama mengenai
pengembangan paragraf, yaitu :
1) Secara alamiah
Penulis cukup menggunakan pola yang sudah ada pada objek atau kejadian yang
dibicarakan. Susunan logis ini terdapat dua macam, yaitu urutan ruang (spasial)
yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam
sebuah ruang, misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari
atas ke bawah, dari kanan ke kiri, dan sebagainya. Urutan selanjutnya adalah
urutan waktu (kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa,
perbuatan, atau tindakan, berikut ini contohnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a. Pengembangan secara spasial
(9) Ruangan berukuran 90m x 80m ini sungguh sangat nyaman ditempati.
Sebuah kursi bambu berwarna coklat dengan meja bambu berada di
tengah ruangan. Sementara itu, rak buku berisi beberapa novel dan
buku-buku ilmiah diletakkan mepet dengan dinding sebelah selatan
bersanding dengan sebuah pot berisi pohon bonsai kecil yang seakan-
akan menyatu dengan tembok yang dicat dengan warna merah muda.
Di luar ruangan, terdapat sebuah kolam kecil berukuran 20,5m x 20m
berisi beberapa ikan gurame yang berseliweran. Suara gemericik air
dari kolam menambah sejuknya suasana di ruang tamu milik Pak
Habib Bull.
b. Pengembangan secara kronologi
(10) Menendang bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 1977,
saat ia baru lulus dari STM Negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang
pertama kali melatihnya adalah klub Halilintar. Dari sini pretasinya
terus menanjak hingga kemudian ia dapat bergabung dengan klub
Pelita Jaya sampai sekarang. Tahun 1984 ia pernah dipanggil untuk
memperkuat PSSI ke Merdeka Games di Malaysia. Waktu ia dipanggil
lagi untuk turnamen di Brunei tahun 1985, ia gagal memenuhinya
karena kakinya cedera (Akhadiah, dkk., 1999).
2) Klimaks dan Antiklimaks
Paragraf dimulai dari gagasan yang dianggap paling rendah kedudukannya lalu
berangsur-angsur menuju gagasan yang semakin tinggi kedudukannya hingga
yang paling tinggi. Paragraf berikut ini adalah contohnya.
(11) Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman seiring
dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu
mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan
mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor
pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank
ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang
memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan
Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan
dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun
tidak mau kalah bersaing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas
di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang bentuknya sudah
mengalami perubahan dari model-model sebelumnya(Keraf, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3) Umum-Khusus
Jenis paragraf ini memaparkan topik yang bersifat umum atau luas ke bagian-
bagian yang lebih khusus atau sempit. Gagasan utama biasanya diletakkan di awal
paragraf lalu diikuti oleh perincian-perinciannya. Paragraf berikut ini adalah
contohnya.
(12) Penulis ibaratnya seperti kendi. Kendi adalah tempat menyimpan air
yang terbuat dari tanah liat. Kendi memiliki dua lubang, di atas dan di
bawah. Pada lubang bagian atas berfungsi sebagai jalan masuknya air,
sedangkan lubang yang di bawah berfungsi sebagai jalan keluarnya air.
Bila kendi tidak diisi, dijungkirbalikkanpun kendi tidak mengeluarkan
apa-apa. Sebaliknya, bila kendi itu berisi air, digoyangkan sedikit saja
akan mengeluarkan air. Demikian juga dengan penulis. Membaca
adalah proses mengisi otaknya dengan berbagai pengetahuan dan
informasi. Semakin banyak ia membaca, semakin banyak ia
menghasilkan tulisan yang berkualitas.
4) Khusus-Umum
Jenis paragraf ini memaparkan topik yang bersifat khusus atau sempit ke
bagian-bagian yang lebih umum atauluas. Pola ini dikembangkan dengan
memaparkan hal-hal khusus dan ditutup dengan hal yang bersifat umum.
Gagasan utama biasanya terletak di akhir paragraf dan didahului oleh
perincian-perinciannya. Paragraf berikut ini adalah contohnya.
(13) Etos kerja masyarakat Jepang sangat tinggi. Mereka juga sangat
disiplin. Kedisiplinan sudah mendarah daging bagi mereka. Dimana-
mana, baik di rumah, di jalan, di tempat umum, maupun di kantor,
semuanya menunjung tinggi nilai kedisiplinan. Maka, tidak heran
masyarakat Jepang sangat laya diteladani.
5) Perbandingan dan Pertentangan
Salah satu cara mengembangkan paragraf adalah dengan membandingkan
atau mempertentangkan sesuatu. Dalam hal ini, persamaan atau perbedaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
menjadi fokus tulisan. Hal yang dibandingkan atau dipertentangkan adalah
persamaan atau perbedaan dua hal yang tingkatannya sama. Paragraf berikut ini
adalah contohnya.
(14) Munculnya kembali Jerman dan Jepang sebagai kekuatan utama di
dunia merpakan sebuah cerita yang luar biasa tentang sembuhnya
sebuah bangsa selama periode setelah perang. Pada tahun 1945,
Jerman dihancurkan dan diduduki negara asing. Dengan kondisi yang
tidak jauh berbeda, Jepang juga menderita kerusakan yang hebat dan
diduduki tentara Sekutu. Namun, dalam satu generasi, berkat kerja
keras, pengetahuan tentang industri, dan kerja sama dengan nagara-
negara bekas musuhnya, Jerman mengalami pertumbuhan ekonomi
yang pesat di era 60-an. Dengan memanfaatkan SDA dan SDM secara
maksimal, Jepang mencapai status sebagai negara terkaya dan termaju
di belahan Asia, bahkan sampai Eropa dan Amerika.
6) Analogi
Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah
dikenal umum dengan hal yang belum dikenal. Analogi ini dimaksudkan untuk
menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut. Paragraf berikut ini adalah
contohnya.
(15) Filsafat dapat diibaratkan sebagai pasukan marinir yang merebut
pantai untuk mendaratkan pasukan infantri. Pasukan infasntri ini
diibaratkan sebagai ilmu pengetahuan yang diantaranya terdapat ilmu.
Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan.
Setelah itu ilmulah yang membelah gunung dan merambah hutan,
menyempurnakan kemenangan ini menjadi pengetahuan yang dapat
diandalkan. Filsafat menyerahkan daerah yang sudah dimenangkan itu
kepada pengetahuan-pengetahuan lainnya. Setelah penyerahan
dilakukan, maka filsafat pun pergiu kembali menjelajah laut lepas,
berspekulasi dan meneratas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
7) Contoh-contoh
Pengembangan paragraf dengan pola contoh adalah salah satu cara
memberikan penjelasan kepada pembaca dalam menjelasakan sebuah generalisasi
yang terlalu umum. Paragraf berikut ini adalah contohnya..
(16) Sejak dulu kita ketahui bahwa penyebaran penduduk Indonesia tidak
merata. Sebagai contoh, Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya
6,7% luas Indonesia, saat ini dihuni oleh 60% penduduk Indonesia.
Kepadatan penduduk di Jawa kurang lebih 900 orang per kilometer
persegi. Adapun di Papua, kepadatan penduduk hanya 4 orang per
kilometer persegi.
8) Sebab-Akibat
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat
sebagai rincian pengembangannya. Namun, susunan tersebut bias juga terbalik.
Akibat dapat berperan sebagai gagasan utama, sedangkan sebab menjadi rincian
pengembangannya. Paragraf berikut ini adalah contohnya.
(17) Beberapa pohon di kebun tidak mau berbungan seperti tanaman yang
lain, padahal pohon tersebut sudah disiram dengan rutin. Pemberian
pupuk juga dilakukan seminggu sekali. Setelah diperiksa ternyata
pohon tersebut tidak mendapat cahaya matahari karena terhalang oleh
pohon besar yang ada di sampingnya.
9) Definisi Luas
Definisi dalam pembentukan sebuah paragraf adalah usaha penulis untuk
memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah kata atau hal. Penulis dapat
mengemukakan hal yang berupa definisi formal, definisi dengan contoh dan
keterangan lain yang bersifat menjelaskan arti dari sutau kata. Paragraf berikut ini
adalah contohnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
(18) Istilah Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa
dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.Globalisasi
adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan
antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi
satu sama lain yang melintasi batas Negara. Dalam banyak hal,
globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan
internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan.
Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan
dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
10) Klasifikasi
Dalam pengembangan paragraf, kadang-kadang kita mengelompokkan
hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengeleompokkan ini biasanya diperinci lagi
lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Paragraf berikut ini
adalah contohnya.
(19) Ikan air tawar terbagi ke dalam tiga golongan, yakni ikan peliharaan,
ikan buas, dan ikan liar. Ikan peliharaan terdiri atas ikan-ikan yang
mudah diperbanyak. Jenis ikan peliharaan contohnya ikan bandeng,
ikan mas, ikan gurami, dan lain-lain. Ikan buas memiliki sifat jahat
terhadap ikan-ikan lain. Jenis ini contohnya ikan gabus dan ikan lele.
Ikan liar, meskipun jarang dipelihara, tetapi memiliki keuntungan
secara ekonomis. Ikan yang tergolong dalam kelompok ini contohnya
ikan paray, ikan bunter dan ikan ikan jeler.
Selain Suyitno, Oshima dan Hogue (2005) juga berpendapat mengenai
pengembangan paragraf. Jenis-jenis pengembangan paragraf menurut mereka ada
tiga macam, yaitu chronological order, logical division, dan comparison/contrast.
Chronological order adalah pengembangan paragraf dengan cara mengorganisasi
ide-ide berdasarkan urutan waktu suatu peristiwa. Sementara itu, logical division
merupakan pengembangan paragraf dengan merinci hal-hal yang bersifat umum
ke dalam bagian-bagian yang memiliki sifat yang sama. Terakhir,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
comparison/contrast adalah mengembangkan paragraf dengan membandingkan
dua hal atau lebih tentang persamaan atau perbedaannya. Ada paragraf yang fokus
membicarakan persamaan dua hal atau fokus pada perbedaannya, ada pula yang
membicarakan persamaan dan perbedaan dalam satu paragraf.
Philbin dan Presley (1989: 107) juga berpendapat mengenai
pengembangan paragraf. Mereka berpendapat ada lima macam, yaitu definition,
narration, comparison-contrast, division-classiffication, cause-affect. Definition
adalah cara pengembangan paragraf dengan menerangkan suatu objek dengan
memberikan arti atau makna pada keadaan tertentu. Narration adalah
pengembangan paragraf dengan mendeskripsiken serangkaian aktivitas
berdasarkan urutan waktu. Comparison and Contrast adalah pengembangan
paragraf dengan membandingkan beberapa objek yang memiliki perbedaan.
Division and Classification, keduanya adalah hal yang berbeda. Division adalah
pengembangan paragraf dengan membagi suatu ide ke dalam beberapa bagain.
Sementara itu, classification adalah mengembangkan paragraf dengan
mengelompokkan ide-ide tertentu sesuai dengan kategori yang sesuai. Terakhir,
cause and effect adalah cara pengembangan paragraf dengan mengembangkan
sebab sebagai gagasan awal, lalu diikuti akibat sebagai perinciannya.
Jenis-jenis pola pengembangan paragraf yang diuraikan, peneliti gunakan
untuk menganalisis pola-pola pengembangan paragraf pada data penelitian yang
peneliti peroleh, yaitu karangan narasi guru-guru SD di Lingkungan YPPK
Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. 2. 2 Karangan Narasi
Narasi, menurut Keraf (2004) merupakan suatu bentuk wacana yang
berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seolah-olah
pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Sementara itu, Gie (1995)
berpendapat bahwa karangan narasi menyampaikan suatu peristiwa atau
pengalaman dalam kerangka urutan waktu kepada pembaca dengan maksud untuk
meninggalkan kesan tentang perubahan gerak sesuatu dari pangkal awal sampai
titik akhir (Gie, 1995). Wiyanto (2011) juga berpendapat bahwa narasi secara
harfiah bermakna kisah atau cerita. Paragraf narasi bertujuan mengisahkan atau
menceritakan. Narasi mementingkan urutan dan biasanya tokoh yang diceritakan.
Narasi tidak hanya terdapat pada karya fiksi, tetapi juga pada karya nonfiksi.
Terakhir, Abbot (2002: 16) berpendapat narasi adalah gambaran peristiwa. Dalam
narasi terdapat cerita (internal) dan wacana narasi (eksternal). Cerita atau bagian
dari persitiwa (aksi). Wacana narasi adalah bagaimana cerita itu digambarkan.
Abbot juga mengutip pendapat Seymour Chatman mengenai narasi bahwa narasi
adalah gambaran dari suatu peristiwa atau rangkaian dari berbagai peristiwa.
Peristiwa adalah inti sebuah narasi.
“What make narrative unique among text types is its ‘chrono-logic’, its
doubly temporal logic. Narrative entails movements through time not only
‘externally’ (the duration of the presentation of the novel, flim, play) but also
‘internally’ (the duration of the sequence of events taht constitute the plot). The
first operates in that dimension of narrative called discourse..., the second in thet
called story...(Abbott, 2002: 14)”
Berdasarkan pendapat para pakar, dapat ditarik simpulan bahwa karangan
narasi adalah bentuk wacana yang menyampaikan suatu peristiwa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
mementingkan urutan peristiwa dan terdapat tokoh atau pelaku di dalamnya.
Urutan peristiwa dan tokoh menjadi ciri khas karangan narasi. Mengenai ciri khas
karangan narasi, lebih lanjut dijelaskan di bagian selanjutnya.
2. 2. 2. 1 Ciri Khas Karangan Narasi
Karangan narasi memiliki kekhasan yang membedakannya dengan karangan lain.
Berikut ini ciri khas karangan narasi menurut Sujanto (1988).
1) Unsur perbuatan. Unsur perbuatan ini yang menandakan suatu karangan
adalah karangan narasi. Jika tidak ada unsur perbuatan, karangan berubah
menjadi karangan deskripsi.
2) Unsur waktu yang menunjukkan perbuatan yang terjadi dalam satu rangkaian
waktu.
3) Menimbulkan daya khayal pembaca karena merupakan rangkaian peristiwa
yang runtut yang merangsang daya khayal pembaca.
4) Memberikan informasi mengenai jalannya suatu peristiea kepada pembaca
agar mengetahui suatu peristiwa secara tepat dan runtut.
2. 2. 2. 2 Jenis-jenis Karangan Narasi
Terdapat dua jenis karangan narasi menurut Keraf (2004). Dua jenis karangan
narasi diuraikan sebagai berikut.
1) Narasi sugestif adalah suatu rangkaian peristiwa yang disajikan sekian
macam sehingga merangsang daya khayal pembaca. Tujuan narasi sugestif ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
adalah menyampaikan sebuah makna kepada penbaca melalui daya khayal
pembaca. Narasi jenis ini terdapat pada cerpen dan novel.
2) Narasi ekspositoris adalah narasi yang menyampaikan informasi mengenai
berlangsungnya suatu peristiwa yang bertujuan memberi informasi kepada
pembaca agar pengetahuannya bertambah luas. Biasanya bersifat nonfiksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. 3 Kerangka Berpikir
Setelah mengkaji berbagai teori dan hasil penelitian yang berkaitan
dengan penelitian ini, peneliti menyusun kerangka berpikir sebagai dasar untuk
menganalisis masalah penelitian. Berikut ini kerangka berpikir yang peneliti susun.
Rumusan Masalah
RM 1: Pola pengembangan
paragraf apa sajakah yang
cenderung digunakan guru-guru
SD di Lingkungan YPPK Maybrat,
Keuskupan Manokwari, Papua
Barat dalam menulis karangan
narasi?
RM 2: Unsur-unsur paragraf apa
sajakah yang cenderung terdapat
dalam karangan narasi karya guru-
guru SD di Lingkungan YPPK
Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua Barat ?
Klasifikasi
Analisis
Simpulan
Analisis Hasil
RM 1: Teori Pengembangan
Paragraf menurut Suyitno
(2012) adalah secara alamiah
(spasial dan kronologi) klimaks dan antiklimaks,
umum-khusus, khusus-umum,
perbandingan dan
pertentangan, analogi, contoh-
contoh, sebab-akibat, definisi
luas, dan klasifikasi.
RM 2: Teori Unsur-unsur
paragraf menurut Wiyanto
(2011) transisi, kalimat topik,
kalimat pengembang, dan
kalimat penegas.
Karangan Narasi Guru-guru SD di LingkunganYPPK Maybrat Keuskupan
Manokwari, Papua Barat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Peneliti memperoleh data yang berupa karangan karya guru-guru SD
di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat. Jumlah
karangan sebanyak 19 karangan. Berdasarkan karangan-karangan tersebut,
peneliti merumuskan dua rumusan masalah, yaitu (1) Bagaimana pola
pengembangan paragraf yang digunakan guru-guru SD di Lingkungan YPPK
Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun 2014 dalam menulis
karangan narasi? dan (2) Bagaimana unsur-unsur paragraf yang digunakan guru-
guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat
pada Tahun 2014 dalam menulis karangan narasi?
Selanjutnya, peneliti mengklasifikasikan karangan-karangan tersebut lalu
menganalisis. Untuk analisis rumusan masalah pertama, peneliti menggunakan
teori pengembangan paragraf menurut Suyitno (2012) : secara alamiah spasial
dan kronologis, klimaks dan antiklimaks, umum-khusus, khusus-umum,
perbandingan dan pertentangan, analogi, contoh-contoh, sebab-akibat, definisi
luas, dan klasifikasi. Lalu, untuk rumusan masalah kedua peneliti menggunakan
teori unsur-unsur paragraf menurut Wiyanto (2011) : transisi, kalimat topik,
kalimat pengembang, dan kalimat penegas. Setelah itu, peneliti menganailis hasil
temuan dan mengolahnya dalam pembahasan. Terakhir, peneliti menarik simpulan
berdasarkan hasil analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3. 1 Jenis Penelitian
Penelitian Pola Pengembangan Paragraf dan Unsur-unsur Paragraf pada
Karangan Narasi Guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan
Manokwari, Papua Barat pada Tahun 2014, termasuk dalam penelitian deskriptif
kualitatif. Penelitian deskfriptif merupakan penelitian yang bertujuan
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena yang bersifat alamiah maupun fenomena rekayasa manusia
(Sukmadinata, 2011). Adapun penelitian kualitatif menurut Moleong (2007),
penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena
tentang apa yang dialami subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dll., secara holistik dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa pada suatu konteks dasar khusus yang alaimah yang memanfaatkan
berbagai metode ilmiah. Pemilihan jenis penelitian deskriptif kualitatif ini
didasarkan pada tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan pola pengembangan dan
unsur-unsur paragraf pada karangan narasi guru-guru SD di Lingkungan YPPK
Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat pada Tahun 2014.
3. 2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat
Keuskupan Manokwari, Papua Barat. Jumlah guru sebanyak 19 orang. Berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
nama-nama guru beserta judul karangan mereka yang karangannya peneliti ambil
sebagai data penelitian.
Tabel 1. Nama Guru dan Judul Karangan
No Nama Judul
1 Agustinus Baru Hari Sekolah Mulai Dibuka
2 Anjelo Fanatay Seorang Anak yang rajin belajar disekolah Simon
3 Arnoldus Sedik (tidak ada judul)
4 Emiliana Kocu Pergi ke Sekolah
5 Falentinus Bame (tidak ada judul)
6 Florensia Leltakaeb Kegiatan dipagi hari
7 Fransiska Fede Ke Sekolah
8 Hendrikus Turot Kegiatan dalam hidupnya sehari
9 Iventus Taa Kegiatan Seorang Anak di Pagi Hari
10 Matheus Yumte Kesekolah
11 Monika Yewen (tidak ada judul)
12 Paskalis Tenan Tentang Murid Pergi Sekolah
13 Pelipus Korain Kegiatan Seorang Anak Sekolah
14 Sandra Togas Kegiatan Andi di Pagi Hari
15 Thadeus Taus Kegiatan Doni
16 Tresita Tenau Sekolah
17 Valerius Korain Kegiatan Keluarga Dimas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
18 Yanuarius Fanataf Herman, Siswa Kls V SD YPPK St. Petrus Ayawasi
19 Yosepha Korain (tidak ada judul)
3. 3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini ada dua, yakni (1) pola pengembangan dan (2)
unsur-unsur paragraf. Kedua objek tersebut terdapat pada karangan narasi guru-
guru SD YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat.
3. 4 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah karangan narasi guru-guru SD
YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat. Karangan tersebut
berjumlah 19 karangan yang diperoleh dari para guru ketika menjalani pelatihan
Kurikulum 2013 pada tahun 2014 di Sorong, Papua Barat.
3. 5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik untuk memperoleh
data yang diperlukan atau proses pengadaan data untuk keperluan penelitian
(Nasir, 2011). Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan tes mengarang.
Dalam tes ini, guru-guru diberi waktu 45 menit untuk mengarang. Untuk
memudahkan dalam mengarang, guru-guru diberi gambar berseri yang bertema
kegiatan di pagi hari sebelum pergi ke sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3. 6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data berupa
perintah membuat karangan dan gambar berseri. Berikut ini perintah dan gambar
berseri yang digunakan.
3. 7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah teknik analisis kualitatif. Dalam
menganalisis data, peneliti menempuh beberapa langkah sebagai berikut.
1) Peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca dan mencermati karangan
karangan narasi guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan
Manokwari, Papua Barat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2) Peneliti memberi kode untuk setiap tipe data.
3) Peneliti mengelompokkan setiap mengelompokkan setiap data berdasarkan
jenis-jenis pengembangan dan unsur-unsur paragraf.
4) Peneliti mengidentifikasi setiap jenis pola pengembangan dan unsur-unsur
paragraf.
Dalam penelitian ini, untuk memudahkan dalam menganalisis data,
peneliti menggunakan tabel analisis data. Peneliti menggunakan empat macam
tabel yaitu tabel data, tabel pola pengembangan paragraf, tabel unsur-unsur
paragraf, dan tabel analisis data.
Tabel 2 merupakan tabel data. Tabel ini terdiri atas nama-nama guru
beserta kodenya. Tabel data ini digunakan oleh peneliti untuk mempermudah
dalam mengklasifikasikan hasil temuan.
Tabel 2. Tabel Data
Data Kode
Agustinus Baru 1
Anjelo Fanatay 2
Arnoldus Sedik 3
Emiliana Kocu 4
Falentinus Bame 5
Florensia Leltakaeb 6
Fransiska Fede 7
Hendrikus Turot 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Iventus Taa 9
Matheus Yumte 10
Monika Yewen 11
Paskalis Tenan 12
Pelipus Korain 13
Sandra Togas 14
Thadeus Taus 15
Tresita Tenau 16
Valerius Korain 17
Yanuarius Fanataf 18
Yosepha Korain 19
Sementara itu, untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis pola
pengembangan paragraf, peneliti membuat kode untuk setiap jenis pola
pengembangan paragraf. Teori yang peneliti gunakan untuk menganalisis pola
pengembangan paragraf adalah teori Suyitno (2012).
Tabel 3. Tabel Pola Pengembangan Paragraf
Pola Pengembangan Paragraf (PP) Kode
Alamiah-spasial AL-SP
Alamiah-kronologi AL-KR
Klimaks-Antiklimaks KL
Umum-Khusus UK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Khusus-Umum KU
Perbandingan-Pertentangan BT
Analogi AN
Contoh CH
Sebab-Akibat SA
Definisi Luas DL
Klasifikasi KF
Untuk menganalisis unsur-unsur paragraf, peneliti menggunkan teori Wiyanto
(2011). Untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis unsur-unsur paragraf,
peneliti juga membuat kode untuk setiap unsur-unsur paragraf.
Tabel 4. Tabel Pola Pengembangan Paragraf
Unsur-unsur Paragraf (UP) Kode
Transisi TRN
Kalimat topik KTOP
Kalimat pengembang KKMB
Kalimat penegas KTGS
Selanjutnya, dalam menganalisis data, peneliti membuat tabel yang terdiri
atas gabungan tiga tabel sebelumnya. Tabel ini peneliti gunakan untuk
menyajikan keseluruhan analisis, baik analisis pola pengembangan paragraf
maupun analisis unsur-unsur paragraf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 5. Tabel Analisis Data
No. Data UP
PP Ket. TRN KTOP KKMB KTGS
3. 8 Triangulasi
Triangulasi menurut Moleong (2007) adalah pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang di luar data itu untuk kerperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data itu. Langkah ini mengurangi tingkat
kesalahan dalam analisis data. Triangulasi yang dilakukan peneliti adalah
triangulasi penyidik dan triangulasi teori. Triangulasi penyidik adalah triangulasi
dengan memanfaatkan pengamat atau orang yang ahli dalam bidangnya untuk
memeriksa derajat kepercayaan data. Dalam triangulasi penyidik, peneliti memilih
Dr. Y Karmin, M.Pd., dosen Program Studi PBSI Universitas Sanata Dharma
sebagai triangulator. Peneliti memberikan analisis data kepada trianglator,
kemudian triangulator memeriksa langkah-langkah analisis data yang telah
dilakukan peneliti.
Adapaun, triangulasi teori adalah triangulasi dengan cara membandingkan
hasil analisis data dengan teori yang terdapat dalam landasan teori sebagai acuan.
Dalam triangulasi ini, peneliti memadukan beberapa teori untuk memeriksa
keabsahan dalam menganalisis data. Namun, peneliti menggunakan teori Suyitno
untuk menganalisis pengembangan paragraf dan teori Wiyanto untuk
menganalisis unsur-unsur paragraf sebagai acuan utama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4. 1 Deskripsi Data
Data dalam penelitian ini berupa paragraf-paragraf dari karangan narasi
karya guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari,
Papua Barat pada Tahun 2014. Jumlah paragraf yang dianalisis sebanyak 43
paragraf. Data yang diperoleh diklasifikasikan berdasarkan pola pengembangan
paragraf dan unsur-unsur paragraf yang terdapat dalam paragraf. Berikut ini
contoh paragraf yang peneliti analisis.
1. Pola pengembangan paragraf
Pola pengembangan paragaraf kronologi
(1) Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00. Seperti
biasanya setelah bangun beni bergegas menuju kamar mandi untuk
membersihkan tubuhnya. Setelah mandi pagi, Beni kemudian memakai
pakaian sekolahnya. Karena hari ini adalah hari senin, maka Beni
bergegas ke sekolahnya agar tidak terlambat. Sebelum ke sekolah Beni
sarapan pagi terlebih dahulu dan tidak lupa menyikat giginya. Akhirnya
Beni berangkat ke sekolah pada pukul 07.00 dengan diantar oleh orang
tuanya menggunakan mobil. Pada pukul 07.30, sampailah Beni di
sekolahnya.(4-a)
2. Unsur-unsur paragraf
a) Paragraf dengan dua unsur
(2) Tepat pada jam 6 pagi Pak Andi bangun pagi dari tidurnya. Dan Segera
ke kamar mandi lalu beliau mandi selesai mandi Pak Andi langsung ke
kamar dan membuka lemari pakaian dan kemudian beliau mengambil
kemeja dan celana panjang segera dapat memakai pakaian tersebut.
Setelah itu Pak Andi menikmati sarapan pagi dengan minum kopi hangat
dengan kue yang disediakan oleh ibunya. Pada jam 7 Pagi Pak Andi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
menerima telpon lalu beliau segera bergegas menuju kesekolah dan Pak
Andi tiba di sekolah tepat pada pukul 08.30 (setengah delapan tepat) lalu
mengajak anak sekolah berkumpul di lapangan sekolah untuk
mendengarkan arahan. Setelah diberikan arahan lalu disuruh anak-anak
muridnya masuk sekolah dan adakan kegiatan belajar mengajar. (9-a)
b) Paragraf dengan satu unsur
(3) Budi bangun pagi pukul 06.00 Budi mengambil handuk lalu masuk ke
kamar mandi. Budi membersihkan seluruh anggota tubuh dengan air dan
sabun, lalu budi keluar menuju ruangan dan membuka almari, dan
mengambil pakaian seragam dan memakai seragam. Lalu budi ke ruangan
untuk menyikat gigi setelah itu budi keruang makan, Budi sarapan pagi.
(19-a)
Selain paragraf-paragraf tersebut, masih ada paragraf-paragraf lain di bagian
lampiran.
4. 2 Analisis Data
4. 2. 1 Pola Pengembangan Paragraf
Pola pengembangan paragraf menurut Akhadiah, dkk. terdapat 11 jenis
pola pengembangan paragaf. Namun, pola pengembangan paragraf yang
digunakan oleh guru-guru SD YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua
Barat hanya dua macam pola pengembangan paragraf. Pola pengembangan
paragraf yang digunakan adalah pola pengembangan paragraf kronologi dan sebab
akibat. Selain kedua jenis pola pengembangan paragraf tersebut, peneliti juga
menemukan adanya paragraf yang tidak memiliki pola. Oleh karena itu, peneliti
mengelompokkan hasil temuan ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok pola
pengembangan paragraf kronologi, pola pengembangan paragraf sebab-akibat,
dan paragraf tidak berpola.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
a) Pola pengembangan paragraf kronologi (KR)
Pola pengembangan paragraf kronologi adalah pola pengembangan
paragraf yang paling sering digunakan oleh guru SD di Lingkungan YPPK
Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat. Berikut ini analisis yang dilakukan
peneliti.
(4) 1) Pada senen pagi, tepat pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat
tidurnya. 2) Ia tergesa-gesa menuju ke kamar mandi. 3) Setelah mandi
Gerardus pun membuka lemari pakaian. 4) Untuk mengambilkan
pakaian seragamnya untuk dikenakan. 5) Oleh karena sudah pukul
07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi penumpang, untuk
ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan tepat waktu yaitu
pukul 07.30. (1-a)
(5) 1) Di pagi hari amir bangun pagi untuk berangkat kesekolah. 2)
Sebelum Amir bangun pagi, Ia harus membereskan atau
membersihkan tempat tidurnya. 3) Setelah Amir membereskan tempat
tidurnya, Ia harus membersihkan giginya atau menyikat giginya. 4)
Dan setelah menyikat giginya, Amir harus mengambil handuk, sabun
dan perlengkapan lainnya untuk mendi pagi.(11-a)
(6) 1) Tepat pukul 06.00 pagi, alarm pada jam meja di kamar Andy
berbunyi. 2) cepat-cepat Andy bangun, tidak lupa ia membereskan
tempat tidurnya. 3) Andi kemudian menuju ke kamar mandi. 4) Tak
lama kemudian ia keluar kamar mandi menuju kamar untuk
mengganti pakaian. 5) Ia menyiapkan semua kelengkapan sekolahnya
dan meletakkannya di dalam tas sekolahnya. 6) Setelah semua
kelengkapannya sudah disiapkan ia menuju ke ruang makan untuk
menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya. 7) Ia
menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya ia menikmati
sarapan paginya dengan lahap. 8) Selesai sarapan, Ia mengosok
giginya. (14-a)
Pada paragraf (4) terdapat pola kronologi. Paragraf ini terdapat di data 1-a.
Paragraf ini terdapat lima kalimat. Berikut ini penjelasannya : 1) Pada senen pagi,
tepat pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya. Kalimat ini memberi
informasi kegiatan yang dilakukan Gerardus pada pagi hari. 2) Ia tergesa-gesa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
menuju ke kamar mandi. Merupakan kalimat yang mengiformasikan bahwa tokoh
Gerardus terburu-buru menuju ke kamar mandi. 3) Setelah mandi Gerardus pun
membuka lemari pakaian. Menjelaskan kegiatan yang dilakukan Gerardus setelah
dari kamar mandi. 4) Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan.
Memberi keterangan untuk apa Gerardus membuka lemari pakaian. 5) Oleh
karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi
penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan tepat
waktu yaitu pukul 07.30. Memberi keterangan bahwa waktu sudah siang dan harus
segera berangkat ke sekolah. Pola pengembangan paragraf ini adalah kronologi
karena ditandai kata penanda urutan waktu seperti setelah (kalimat 1), dan pukul
07.30 (kalimat 5).
Pada paragraf (5) terdapat pola kronologi. Paragraf ini terdapat di data 11-
a. Paragraf ini terdapat lima kalimat. Berikut ini penjelasannya : 1) Di pagi hari
amir bangun pagi untuk berangkat kesekolah. Kalimat ini memberi informasi
kegiatan pada pagi hari. 2) Sebelum Amir bangun pagi, Ia harus membereskan
atau membersihkan tempat tidurnya. pagi. Merupakan kalimat yang
mengiformasikan bahwa tokoh Amir membersihkan tempat tidur. 3) Setelah Amir
membereskan tempat tidurnya, Ia harus membersihkan giginya atau menyikat
giginya. Menjelaskan kegiatan yang dilakukan Amir setelah membereskan tempat
tidur. 4) Dan setelah menyikat giginya, Amir harus mengambil handuk, sabun dan
perlengkapan lainnya untuk mendi Menjelaskan kegiatan yang dilakukan Amir
setelah menyikat giginya. Pola pengembangan paragraf kronologi karena ditandai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
oleh kata penanda urutan waktu seperti sebelum (pada kalimat 2) dan setelah
(pada kali).
Pada paragraf (6) terdapat pola kronologi. Paragraf ini terdapat di data 14-
a. Paragraf ini terdapat lima kalimat. Berikut ini penjelasannya : (1) Tepat pukul
06.00 pagi, alarm pada jam meja di kamar Andy berbunyi. Kalimat ini memberi
informasi alarm jam berbunyi. (2) cepat-cepat Andy bangun, tidak lupa ia
membereskan tempat tidurnya. Merupakan kalimat yang mengiformasikan bahwa
Andy bangun dan membereskan tempat tidurnya. (3) Andi kemudian menuju ke
kamar mandi. Menjelaskan kegiatan yang dilakukan Andy selanjutnya. (4) Tak
lama kemudian ia keluar kamar mandi menuju kamar untuk mengganti pakaian.
Menjelaskan apa yang dilakukan Andy setelah dari kamar mandi. (5) Ia
menyiapkan semua kelengkapan sekolahnya dan meletakkannya di dalam tas
sekolahnya. Menjelaskan Andy memprsiapkan peralatan sekolahnya. (6) Setelah
semua kelengkapannya sudah disiapkan ia menuju ke ruang makan untuk
menikmati sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya. Menjelaskan kegiatan
Andy setelah selesai menyiapkan peralatan sekolahnya. (7) Ia menikmati sarapan
yang sudah ibunya siapkan untuknya ia menikmati sarapan paginya dengan lahap.
Menerangkan bahwa Andy menikmati sarapannya. (8) Selesai sarapan, Ia
mengosok giginya. Menjelaskan kegiatan Andy setelah sarapan. Pola
pengembangan paragraf kronologi karena ditandai oleh kata penanda urutan
waktu seperti pukul 06.00 (kalimat 1), kemudian (kalimat 3 dan kalimat 4),
setelah (kalimat 5), dan selesai (kalimat 8).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Selain ketiga paragraf yang telah diuraikan sebelumnya, ada paragraf lain
yang memiliki pola sejenis. Paragraf-paragraf tersebut terdapat dalam paragraf 1-
b, 2-a, 3-a, 5-a, 6-a, 6-d, 7-a, 8-a, 9-b, 10-a, 10-c, 10-d, 11-b, 11-c, 12-a, 12-b, 13-
a, 14-b, 15-a, 17-a, 17-b, 18-c, 18-d, dan 19-a.
b) Paragraf tidak berpola
Peneliti menemukan adanya paragraf yang tidak memiliki pola. Hal ini
disebabkan oleh tidak adanya kalimat topik dalam paragraf dan hanya terdapat
satu kalimat dalam paragraf. Berikut paragraf yang tidak berpola.
(7) Setelah pukul 07.00 Budi bersama ibunya ke sekolah setibanya
disekolah Budi berpamitan kepada ibunya dan bergegas bersama
teman-teman bertujuan masuk kehalaman sekolah.(43-b)
(8) Demikianlah cerita saya.(23-f)
(9) Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu
kegiatan seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari
rumah pribadi menuju kesekolah. (9-a)
Selain paragraf-paragraf di atas, paragraf yang tidak berpola terdapat dalam
paragraf 1-c, 2-b, 2-c, 6-b, 9-a, 10-b, 10-e, 10-f, 12-c, 16-a, 16-b, 18-a, 18-b, 18-e,
dan 19-b.
4. 2. 2 Unsur-unsur Paragraf
Unsur-unsur paragraf menurut Tarigan terdapat empat unsur paragaf,
yaitu transisi, kalimat topik, kalimat pengembang atau kalimat penjelas, dan
kalimat penegas. Seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, keempat unsur
paragraf ini tidak harus hadir bersama-sama. Bisa saja dalam satu paragraf terdiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
atas tiga unsur atau dua unsur bahkan satu unsur. Berdasarkan analisis peneliti
mengenai unsur-unsur paragraf yang terdapat dalam karangan guru-guru SD di
Lingkungan YPPK Maybrat Keuskupan Manokwari, Papua Barat, unsur-unsur
paragraf yang dominan digunakan oleh guru-guru tersebut adalah transisi dan
kalimat pengembang.
a) Paragraf dengan dua unsur
Paragraf dengan dua unsur terdiri atas transisi dan kalimat pengembang. Berikut
paragraf yang terdiri atas dua unsur tersebut.
(10) 1) Kemudian setelah Amir mandi pagi, ia mengenakan pakaian
sekolah dan semuanya itu sudah selesai digunakan serta Amir juga
membereskan semua perlengkapan itu dengan baik. 2) Setelah mandi
pagi, ibu Ani menyiapkan makan pagi dan sebelum Amir berangkat
kesekolah, Amir diberi sarapan pagi/makan pagi, dan sesudah makan,
Amir berangkat kesekolah. 3) Selama dalam perjalanan menuju
kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi kesekolah
setiap hari.(11-b)
(11) 1) Analisis seorang siswa kelas V di SD YPPK St. Petrus Ayawasi. 2)
Pada suatu hari ia adalah seorang siswa yang sangat pandai di
Sekolah atau dalam ruang kelas.(18-a)
(12) 1) Setelah pukul 07.00 Budi bersama ibunya ke sekolah setibanya
disekolah Budi berpamitan kepada ibunya dan bergegas bersama
teman-teman bertujuan masuk kehalaman sekolah. (19-b)
Analisis unsur-unsur paragraf (10) adalah pada kalimat 1 terdapat transisi
berupa kata kemudian yang menghubungkan paragraf ini dengan paragraf
sebelumnya. Selanjutnya, kalimat 2 dan kalimat 3 merupakan kalimat
pengembang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Analisis unsur-unsur paragraf (11) adalah pada kalimat 1 merupakan
transisi yang berfungsi sebagai pengantar paragraf. Selanjutnya, kalimat 2
merupakan kalimat pengembang.
Analisis unsur-unsur paragraf (12) adalah pada kalimat 1 terdapat transisi
berupa kata setelah yang menghubungkan paragraf ini dengan paragraf
sebelumnya. Penemuan peneliti tentang paragraf dengan dua unsur juga terdapat
di paragraf 9-a, 10-b, 10-c, dan 6-a.
b) Paragraf dengan satu unsur
Paragraf dengan satu unsur biasanya berupa kalimat pengembang atau
kalimat penjelas. Biasanya paragraf ini merupakan lanjutan penjelasan dari
paragraf sebelumnya. Berikut ini paragraf dengan satu unsur.
(13) Doni lalu tahu bahwa kesehatan itu penting maka, Doni
membersihkan gigi terlebih dahulu sebelum berngkat kesekolah. (6-b)
(14) Herman bangun pagi pada pukul 06.00 setelah ia bangun dari tempat
tidurnya ia membersihkan atau menyimpan tempat tidurnya.(18-b)
(15) 1) Budi bangun pagi pukul 06.00 Budi mengambil handuk lalu masuk
ke kamar mandi. 2) Budi membersihkan seluruh anggota tubuh
dengan air dan sabun, lalu budi keluar menuju ruangan dan membuka
almari, dan mengambil pakaian seragam dan memakai seragam. 3)
Lalu budi ke ruangan untuk menyikat gigi setelah itu budi keruang
makan, Budi sarapan pagi.(19-a)
Penemuan peneliti tentang paragraf dengan satu unsur juga terdapat di paragraf
1-a, 1-b, 2-a, 2-b, 2-c, 3-a, 4-a, 5-a, 6-c, 6-d, 7-a, 8-a, 9-b, 10-a, 11-a, 11-c, 12-a,
12-b, 13-a, 14-a, 14-b, 15-a, 16-a, 16-b, 17-a, 17-b, 18-b, 18-c, 18-d, 18-e, dan
19-a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
4. 3 Pembahasan Hasil
4. 3. 1 Pembahasan Pola pengembangan paragraf
Berdasarkan analisis data tentang pola pengembangan paragraf yang terdapat
dalam karangan narasi karya guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat,
Keuskupan Manokwari, Papua Barat, berikut pembahasan temuan-temuan yang
ditemukan peneliti.
a. Ada sebelas macam pola pengembangan paragraf yang peneliti gunakan
untuk menganalisis data. Sebelas macam pola pengembangan paragraf
tersebut menurut Suyitno (2011). Sebelas pola pengembangan paragraf
tersebut adalah pola pengembangan secara alamiah-spasial, alamiah-
kronologi, klimaks-antiklimaks, umum-khusus, khusus-umum, perbandingan-
pertentangan, analogi, contoh, sebab-akibat, definisi luas, dan klasifikasi.
b. Berkaitan dengan teori yang peneliti gunakan untuk menganalisis data,
peneliti setuju dengan teori Suyitno walaupun sedikit variasi pola
pengembangan paragraf yang ditemukan.
c. Sementara itu, berdasarkan hasil penelitian terdahulu mengenai pola
pengembangan paragraf, hasil temuan peneliti berbeda dengan penelitian
terdahulu. Hasil penelitian Anggun Gitasari (2009) menunjukkan bahwa pola
pengembangan rincian, sebab akibat, dan contoh merupakan pola
pengembangan yang digunakan peserta didik kelas XII SMA Institut
Indonesia 1, Yogyakarta, dalam membuat paragraf deduktif. Adapun hasil
penelitian Hedwigis Risa Verawati (2011) menunjukkan bahwa pola
pengembangan deduktif, pola pengembangan induktif, pola pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
campuran, pola pengembangan perulangan, pola pengembangan
menerangkan, pola pengembangan pertanyaan, pola pengembangan sebab-
akibat, pola pengembangan contoh, dan pola pengembangan merinci pada
karangan narasi siswa kelas V SD Negeri Kalibening. Terakhir, hasil
penelitian Lucia Hapsari (2012) menunjukkan bahwa pola umum-khusus,
pola khusus-umum, pola perbandingan, pola menerangkan, pola perulangan,
pola pertanyaan, pola sebab-akibat, pola contoh, dan pola pada tajuk rencana
surat kabar harian Kompas edisi November 2011. Perbedaan penelitian ini
dengan ketiga penelitian terdahulu adalah hasil penelitian. Hasil penelitian ini
adalah pola pengembangan paragraf yang terdapat dalam karangan guru-guru
SD YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari adalah pola pengembangan
paragraf kronologi dan ada paragraf yang tidak berpola.
d. Berdasarkan data yang peneliti analisis, pola pengembangan paragraf yang
terdapat dalam karangan narasi karya guru-guru SD YPPK Maybrat
Keuskupan Manokwari, Papua Barat, alamiah-kronologi sebanyak 28
paragraf. Berikut ini salah satu paragraf yang berpola kronologi.
(16) Pada pukul 7.00 Herman berangkat dari rumah untuk naik taxi tujuan
kesekolah. Setelah sampai di sekolah Herman masih disebelah jalan
ia memberentikan mobil atau kendaraan untuk ia menyebrang ke
sebelah jalan tujuan sekolah. (18-d)
Paragraf ini termasuk paragraf berpola kronologi karena pengembangannya
menggambarkan urutan suatu peristiwa. Kalimat Pada pukul 7.00 Herman
berangkat dari rumah untuk naik taxi tujuan kesekolah merupakan peristiwa
yang pertama kali terjadi. Pada kalimat Setelah sampai di sekolah Herman
masih disebelah jalan ia memberentikan mobil atau kendaraan untuk ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
menyebrang ke sebelah jalan tujuan sekolah merupakan peristiwa yang
terjadi berikutnya. Maka, antara kalimat yang pertama dan kedua terjadi
pengurutan peristiwa yang ditandai dengan kata-kata penghubung urutan
wakru seperti pada pukul 7.00 dan setelah.
e. Peneliti juga menemukan adanya paragraf yang tidak berpola sebanyak 15
paragraf. Hal ini dikarenakan paragraf hanya terdiri atas satu kalimat dan
paragraf tidak memiliki kesinambungan antarkalimat, sehingga tidak jelas apa
yang dibicarakan dalam paragraf tersebut. Peneliti juga menyimpulkan bahwa
paragraf yang tidak berpola juga merupakan paragraf yang memberi
penjelasan lanjutan dari paragraf sebelumnya.
Paragraf tidak berpola
(17) Pada pukul 7.15 bel dibunyikan Herman bersama-sama dengan
teman-teman jalan tujuan ruang kelas V, masuk untuk menerima
pelajaran yang diberikan gurunya disekolah atau kelas.(18-e)
f. Ketidakmunculan pola pengembangan paragraf yang lain dan ditemukannya
paragraf yang tidak berpola diperkirakan karena keterbatassan kemampuan
guru-guru tersebut dalam mengembangkan gagasan mereka. Hal ini mungkin
disebabkan juga para guru tidak memahami pengetahuan tentang variasi pola-
pola pengembangan paragraf dan kurangnya pengetahuan mereka untuk
mengembangkan agagsan mereka.
4. 3. 2 Pembahasan Unsur-unsur paragraf
Berdasarkan analisis data tentang unsur-unsur paragraf yang terdapat dalam
karangan narasi karya guru-guru SD di Lingkunan YPPK Maybrat Keuskupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Manokwari, Papua Barat, berikut penjelasan temuan-temuan yang ditemukan
peneliti.
a. Unsur-unsur paragraf menurut Wiyanto (2011), ada empat yaitu yaitu transisi,
kalimat topik, kalimat pengembang atau kalimat penjelas, dan kalimat
penegas. Seperti pada penjelasan sebelumnya, keempat unsur paragraf ini
tidak harus hadir bersama-sama. Bisa saja dalam satu paragraf terdiri atas tiga
unsur atau dua unsur bahkan satu unsur.
b. Berkaitan dengan teori yang peneliti gunakan untuk menganalisis data,
peneliti setuju dengan teori Wiyanto. Peneliti setuju bahwa dalam suatu
paragraf tidak semua unsur-unsur paragraf harus hadir. Bisa saja dalam satu
paragraf terdiri atas tiga unsur atau dua unsur bahkan satu unsur.
c. Sementara itu, berdasarkan hasil penelitian terdahulu mengenai unsur-unsur
paragraf, hasil temuan peneliti berbeda dengan penelitian terdahulu. Hasil
temuan peneliti berbeda dengan penelitian terdahulu. Hasil penelitian Lucia
Hapsari (2012) menunjukkan bahwa tajuk rencana surat kabar harian Kompas
edisi November 2011 terdiri atas (1) paragraf dengan dua unsur paragraf
(kalimat utama dan kalimat penjelas), (2) paragraf dengan tiga unsur (kalimat
uatama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas), (3) paragraf dengan tiga
unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, dan transisi), (4) paragraf dengan
empat unsur (kalimat utama, kalimat penjelas, kalimat penegas, dan transisi).
d. Berdasarkan data yang peneliti analisis, unsur paragraf yang digunakan dalam
karangan narasi karya guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat
Keuskupan Manokwari, Papua Barat adalah paragraf dengan dua unsur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
(transisi dan kalimat pengembang) dan paragraf dengan satu unsur (kalimat
pengembang). Hasil analisis inilah yang membedakan penelitian ini dengan
penelitian terdahulu.
e. Hasil analisis data adalah tujuh paragraf dengan dua unsur yang terdiri atas
transisi dan kalimat pengembang, serta paragraf dengan satu unsur yaitu
kalimat pengembang sebanyak 36 paragraf. Berikut ini salah satu paragraf
dengan dua unsur dan paragraf dengan satu unsur.
Paragraf dengan dua unsur
(18) Kemudian setelah Amir mandi pagi, ia mengenakan pakaian sekolah
dan semuanya itu sudah selesai digunakan serta Amir juga
membereskan semua perlengkapan itu dengan baik. Setelah mandi
pagi, ibu Ani menyiapkan makan pagi dan sebelum Amir berangkat
kesekolah, Amir diberi sarapan pagi/makan pagi, dan sesudah makan,
Amir berangkat kesekolah. Selama dalam perjalanan menuju
kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi kesekolah
setiap hari. (11-b)
Unsur-unsur paragraf di atas adalah pada kalimat Kemudian setelah Amir
mandi pagi, ia mengenakan pakaian sekolah dan semuanya itu sudah selesai
digunakan serta Amir juga membereskan semua perlengkapan itu dengan
baik terdapat transisi berupa kata kemudian yang menghubungkan paragraf
ini dengan paragraf sebelumnya. Selanjutnya, kalimat Setelah mandi pagi, ibu
Ani menyiapkan makan pagi dan sebelum Amir berangkat kesekolah, Amir
diberi sarapan pagi/makan pagi, dan sesudah makan, Amir berangkat
kesekolah merupakan kalimat pengembang. Kalimat Selama dalam
perjalanan menuju kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi
kesekolah setiap hari juga merupakan kalimat pengembang. Maka paragraf
ini memiliki dua unsur, yaitu transisi dan kalimat pengembang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Paragraf dengan satu unsur
(19) Keluarga Pak Dimas terdiri dari ibu dan dua anak. Nama ibu Risy
dan anak Bambang dan Hesti. Bambang ketika bangun pagi pukul
06.00, Ia dapat menyimpan tempat tidur, lalu pergi mandi sebelum
mandi. Ia dapat menggosok gigi terlebih dahulu, sedang ayah dan ibu
serta adik dari Bambang (Hesti) dapat mengepel kala jendela dan
menyapu lantai rumah. Sedangkan Ibu dapat menyiapkan makan pagi
untuk keluarganya. Bambang setelah pulang mandi dapat memakai
pakaian seragam dan mengambil makan yang sudah di siapkan oleh
ibunya, ia makan selesai. (17-a)
Paragraf ini hanya memiliki satu unsur yaitu kalimat pengembang, tidak ada
transisi, kalimat topik, dan kalimat penegas. Keseluruhan kalimat berupa
kalimat pengembang.
f. Peneliti juga menemukan bahwa unsur paragraf berupa kalimat topik dan
kalimat penegas tidak muncul dalam paragraf-paragraf yang peneliti analisis.
Meskipun dalam suatu karangan tidak mengharuskan kehadiran kalimat topik
dan kalimat penegas, peneliti melihat hal ini menjadi suatu kekurangan.
Menurut peneliti, ketidakmunculan dua unsur ini disebabkan oleh
keterbatasan kemampuan guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat
Keuskupan Manokwari, Papua Barat dalam merumuskan kalimat topik dan
kalimat penegas.
4. 3. 3 Pembahasan Triangulasi
Peneliti melakukan triangulasi untuk memeriksa keabsahan analisis data.
Berdasarkan hasil pemeriksaan triangulator, yang disetujui pada tanggal 26 Juni
2015, triangulator menyetujui bahwa pengambangan paragraf yang muncul hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
paragraf yang berpola kronologi. Triangulator juga menyetujui adanya paragraf
yang tidak berpola.
Sementara itu, mengenai unsur-unsur paragraf, triangulator menyetujui
bahwa semua paragraf tidak memiliki kalimat topik dan kalimat penegas.
Triangulator juga menyetujui sebagian besar paragraf hanya memiliki kalimat
pengembang dan transisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V
PENUTUP
5. 1 Simpulan
Peneliti dapat menarik simpulan berdasarkan analisis data dan pembahasan.
Simpulan ada dua hal yaitu tentang pola pengembangan paragraf dan simpulan
mengenai unsur-unsur paragraf.
1. Pola pengembangan paragraf yang digunakan dalam karangan narasi karya
guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua
Barat adalah pola pengembangan paragraf kronologi.
2. Unsur yang muncul dalam karangan narasi karya guru-guru SD di
Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat adalah
transisi dan kalimat pengembang.
5. 2 Implikasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pengembangan paragraf
yang digunakan oleh guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan
Manokwari, Papua Barat masih terbatas. Hal ini dapat dilihat dengan hanya
ditemukannya dua macam pola pengembangan paragraf. Selain itu, peneliti juga
menemukan unsur-unsur paragraf yang terdapat dalam karangan guru-guru SD di
Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat juga terbatas
karena hanya dua unsur paragraf yang sering digunakan. Oleh karena itu,
keterampilan menulis guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Manokwari, Papua Barat harus ditingkatkan lagi. Hal ini sengat diperlukan
mengingat guru di SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua Barat adalah komponen penting dalam berlangsungnya proses pendidikan
di sana yang menentukan keberhasilan siswa.
Meskipun guru-guru di SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan
Manokwari, Papua Barat bukan satu-satunya satu-satunya sumber informasi bagi
siswa, mereka tetap berperan penting dalam menyalurkan infromasi bagi siswa
mengingat masih sulitnya akses infromasi di sana. Menjadi seorang guru, tidak
hanya kemauan dan niat yang harus dimiliki, tetapi juga kemampuan dan
kompetensi. Seorang guru haruslah terampil dan menguasai bidang yang akan
diajarkan. Keterampilan ini sangat diperlukan agar proses penyampaian pelajaran
berjalan dengan efektif, efisien dan terstruktur.
Guru bertanggung jawab atas materi yang disampaikan. Jangan sampai
materi yang disampaikan adalah materi yang miskonsepsi. Hal ini perlu
diperhatikan, apalagi bagi guru SD. Pembelajaran di SD adalah landasan untuk
pembelajaran di tingkat berikutnya. Oleh karena itu, pembelajaran yang
disampaikan di SD haruslah tepat dan tidak miskonsepsi. Maka, pentinglah bagi
guru SD untuk menguasai pembelajaran yang bersifat dasar, salah satunya adalah
keterampilan menulis dasar, karena keterampilan menulis ini akan terus
digunakan siswa hingga siswa berada di jenjang selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
5. 3 Saran
1. Bagi Guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua Barat perlu belajar menulis lagi agar semakin menguasai keterampilan
menulis, terutama dalam hal mengembangkan paragraf dan penggunaan unsur-
unsur paragraf. Hal ini cukup penting karena guru, terutama guru SD
mengajarkan keterampilan menulis dasar. Jangan sampai materi menulis yang
diajarkan pada siswa adalah materi yang miskonsepsi, mengingat apa yang
disampaikan guru akan terus diingat siswa hingga siswa berada di jenjang yang
lebih tinggi. Guru-guru juga diharapkan menambah kebiasaan membaca,
karena membaca sangat mendukung dalam kegiatan menulis, khususnya untuk
mengembangkan ide, menambah gagasan, dan memperkaya informasi.
2. Bagi pihak YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari, Papua Barat, perlu
memperhatikan kualitas guru. Seiring perkembangan IPTEK, kemampuan guru
seharusnya juga semakin berkembang, karena guru merupakan sumber
informasi utama bagi siswa, terlebih siswa SD. Alangkah baik lagi jika guru-
guru diberi pembinaan dan pelatihan secara kontinu agara kemampuan dan
kompetensi guru-guru semakin terasah, sehingga tingkat keberhasilan baik
guru maupun siswa semakin meningkat.
3. Bagi guru Bahasa Indonesia, agar lebih memperhatikan bagaimana cara
menulis paragraf yang baik, terutama dalam hal mengembangkan pola paragraf
dan pemakaian unsur-unsur paragraf. Hal ini sangat penting agar guru tidak
memberikan konsep yang salah pada siswa. Terutama pada keterampilan dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
menulis, mengingat keterampilan dasar menjadi landasan bagi siswa untuk
menguasai keterampilan menulis tingkat selanjutnya.
4. Bagi peneliti lain, peneliti berharap ada peneliti lain yang mengembangkan
penelitian sejenis. Peneliti menyarankan agar sumber data dapat bervariasi,
selama ini sudah terlalu banyak sumber data yang berasal dari kalangan siswa.
Peneliti sudah membuat variasi baru, yaitu dari kalangan guru. Tidak ada
salahanya mengambil subjek data yang berasal dari kalangan masyarakat yang
lebih luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, dkk. 1999. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Erlangga.
Anderson, Bobby. 2014. Pendidikan: Meneropong Sistem Pendidikan di Papua.
Bagian 2. Bakti News. No. 99 Maret-April 2014: 15-20.
Arif, Irma Ariyanti. 2013. Analisis Kompetensi Guru di SMK Negeri 1
Watampone, Kabupaten Bone. Skripsi. Makassar: Program Studi
Administrasi Negara, Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arnaudet, Martin L. and Mary Ellen Barret. 1990. Paragraph Development. New
Jersey: Regents Pretince-Hall.
Gie, The Liang. 1995. Pengantar Dunia Karang-Mengarang. Yogyakarta: Liberty
bekerja sama dengan Balai Bimbingan.
___________. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.
Gitasari, Anggun. 2008. Pola Pengembangan Paragraf Deduktif Berdasarkan
Grafik pada Siswa Kelas XII SMA Institut Pembangunan Indonesia 1,
Yogyakarta, Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Yogyakarta: PBSID,
FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Hapsari, Lucia. 2012. Pola Pengembangan Paragraf dan Unsur-unsur Paragraf
dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Harian Kompas Edisi November
2011. Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Hayyu, Yasmin Aulia. 2008. Analisis Narasi yang Ditulis oleh Siswa Kelas 4
Sekolah Dasar Negeri. Skripsi. Jakarta: Program Studi Indonesia, FIB,
Universitas Indonesia.
Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
___________. 2004. Komposisi. Ende: Nusa Indah.
Mampioper, Dominggus, dkk. 2012. Tamat SD Tak Bisa Membaca.
http://tabloidjubi.com/2013/01/30/tamat-sd-tak-bisa-membaca-2/. Diakses
pada 25 Maret 2015, pukul 10.15 WIB.
Meade, Richard A. and W. Geiger Ellis. 1971. The Use in Writing of Textbook
Methods of Paragraph Development. The Journal of Educational Research
Vol. 65 No. 2 pp. 74-76. http://www.jstor.org/stable/27536218. Diapses
pada 8 Maret 2015, pukul 22.13 WIB.
Moleong. Lexy J. 2007 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mulyanto, Agus. 2011. Pola Pengembangan Paragraf dalam Tajuk Rencana
Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Edisi Oktober 2010. Skripsi.
Yogyakarta: PBSID, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Nasir, Moh. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Galia Indah.
Oshima, Alice and Ann Hogue. 2005. Writing Academic English, Fourth Edition.
New York: Addison Wesley Longman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Pahun, Chelluz. 2013. Potret Pendidikan Pedalaman Papua Barat yang Tak
‘Seindah’ Alamnya. http://travel.detik.com/. Diakses pada 13 Februari
2015, pukul 15.23 WIB.
Palupi, Sri. 2012. Pelajaran dari Maybrat. http://edukasi.kompas.com/. Diakses
pada 13 Februari 2015, pukul 15.28 WIB.
Philbin, Alice I and Jon W. Persely. 1989. Tecnical Writing: Method, Application,
and Management. New York: Delmar Publisher Inc.
Rahardi, R. Kunjana. 2009. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang
Mengarang. Jakarta: Erlangga.
Ramlan, M. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduannya. Yogyakarta: Andi
Offset.
Redaksi Binpa. 2014. WVI Temukan 9 SD Kurang Mampu Membaca.
http://bintangpapua.com/index.php/lain-lain/papua/kab
supiori/item/18275-wvi-temukan-9-sd-kurang-mampu-membaca.
Diakses pada 16 Maret 2015, pukul 09. 47 WIB.
Sirait, Bistok. 1989. Dari Paragraf ke Esai. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Soewandi, A. M. Slamet, dkk. 2000. Strategi Pembelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia di Sekolah (Berdasarkan Pendekatan Komunikatif).
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sujanto. 1988. Keterampilan Membaca, Menulis, dan Berbicara untuk Mata
Kuliah Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Sukmadinata, N. S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suyitno, Imam. 2012. Menulis Makalah dan Artikel. Bandung: Refika Aditama.
Tarigan, Djago. 2008. Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan
Pengembangannya. Bandung: Angkasa.
Verawati, Hewigis Risa. 2011. Pola Pengembangan Paragraf dan Struktur
Paragraf pada Karangan Narasi Siswa Kelas V SD Negeri Kalibening,
Dukun, Magelang Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Yogyakarta: PBSID,
FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Widharyanto. 2000. Manifestasi Perpektif Pemberitaan Surat Kabar Indonesia
pada Akhir Era Orde Baru ke dalam Strategi Penyajian Informasi dan
Bentuk-bentuk Ekspresi Bahasa. Disertasi. Malang: Program Studi
Pendidikan Bahasa, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang.
Widjono. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. Jakarta: Gramedia.
Widyamartaya, A. 1993. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius.
Wiyanto, Asul. 2011. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 1. Data Penelitian
Lampiran ini adalah lampiran data penelitian yang berupa karangan.
Jumlah karangan sebanyak 19 karangan. Berikut ini adalah daftar nama guru
beserta judul karangannya.
No Nama Judul
1 Agustinus Baru Hari Sekolah Mulai Dibuka
2 Anjelo Fanatay Seorang Anak yang rajin belajar disekolah Simon
3 Arnoldus Sedik (tidak ada judul)
4 Emiliana Kocu Pergi ke Sekolah
5 Falentinus Bame (tidak ada judul)
6 Florensia Leltakaeb Kegiatan dipagi hari
7 Fransiska Fede Ke Sekolah
8 Hendrikus Turot Kegiatan dalam hidupnya sehari
9 Iventus Taa Kegiatan Seorang Anak di Pagi Hari
10 Matheus Yumte Kesekolah
11 Monika Yewen (tidak ada judul)
12 Paskalis Tenan Tentang Murid Pergi Sekolah
13 Pelipus Korain Kegiatan Seorang Anak Sekolah
14 Sandra Togas Kegiatan Andi di Pagi Hari
15 Thadeus Taus Kegiatan Doni
16 Tresita Tenau Sekolah
17 Valerius Korain Kegiatan Keluarga Dimas
18 Yanuarius Fanataf Herman, Siswa Kls V SD YPPK St. Petrus Ayawasi
19 Yosepha Korain (tidak ada judul)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Nama : Agustinus Baru
Alamat : SD YPPK MAAN
Kamp : MAAN
Kabupaten : Maybrat
Lama mengajar : 19 thn
HARI SEKOLAH MULAI DIBUKA
Pada senen pagi, teapt pukul 06.00, Gerardus bangun dari tempat tidurnya.
Ia tergesa-gesa menuju ke kamar mandi. Setelah mandi Gerardus pun membuka
lemari pakaian. Untuk mengambilkan pakaian seragamnya untuk dikenakan. Oleh
karena sudah pukul 07.00, Ibu Gerardus segera menyetop sebuah taksi
penumpang, untuk ditumpang anaknya Gerardus terus bertolak dengan teapt
waktu yaitu pukul 07.30.
Ketika turun dari taxi, ia berjumpa dengan 4 orang teman : Sandre, Andi,
Karo, dan John. Bersama teman-temannya, mereka berajakan gegas masuk ke
dalam ruang kelas. Bu Tuti masuk, pelajaran pun dimulai. Bu Tuti mengajarkan
pelajaran matematika. Waktu istirahat sudah dekat, maka Bu Tuti dapat
mengakhiri pelajaran matematika. Loncenga telah berbunyi tanda beristirahat.
Gerardus keluar dari kelasnya hendak menuju dikantin sekolah guna mengisi
perutnya dengan snack. Setelah menikmati snack di kantin selesai mengosok gigi.
Demikian cerita saya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Nama : Anjelo Fanatay
Alamat : SD YPPK Santo Aydwasi
Kamp : Maybrat
Kabupaten : Maybrat
Lama mengajar : 20 thn
Seorang Anak yang rajin belajar disekolah Simon
Pada hari senin pukul 6.00 anak Simon bangun dan duduk kursi bersiap-
siap untuk pergi mandi di sungai. Setelah kembali kerumahnya menyiapkan
kebutuhan sekolah berngkat ke sekolah untuk belajar.
Tepat pukul 7.00 Simon tiba di sekolah pukul 7-15 lonceng dibunyikan
Simon masuk ruang kelasnya langsung berdoa dipimpin salah seorang teman yang
ditugaskan.
Tepat pukul 8.00 pelajaran dilaksanakan seorang guru kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Nama : Arnoldus Sedik
Alamat : SD YPPK Sr. Agustinus Airjm
Kamp : Aifut timur tengah
Kabupaten : Maybrat
Lama mengajar : 17 Thn
Pukul 06.00 Arnol bangun dari tidur menyiapkan tempat tidur dan
bergegas ke kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi arnol diantar ibunya
berangkat kesekolah. Sampai di sekolah mengikuti pelajaran disekolah tepat pada
pukul 08.15. Kemudian Arnol kembali kerumah tepat pulang sekolah jam 13.20
dan kembali ke rumah sampai dirumah jam 13.20 sampai dirumah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Nama : Emiliana Kocu
Alamat : SD YPPK St. Petrus Ayawasi
Kamp : Aifat Utara
Kabupaten : Maybrat
Lama mengajar : 3 Tahun
Pergi ke Sekolah
Pagi ini jarum jam di kamar Beni menunjukan pukul 06.00. Seperti
biasanya setelah bangun beni bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan
tubuhnya. Setelah mandi pagi, Beni kemudian memakai pakaian sekolahnya.
Karena hari ini adalah hari senin, maka Beni bergegas ke sekolahnya agar tidak
terlambat. Sebelum ke sekolah Beni sarapan pagi terlebih dahulu dan tidak lupa
menyikat giginya. Akhirnya Beni berangkat ke sekolah pada pukul 07.00 dengan
diantar oleh orang tuanya menggunakan mobil. Pada pukul 07.30, sampailah Beni
di sekolahnya.
.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Nama : Falentinus Bame
Alamat : SD YPPK Sto Paulus Sun
Kamp : Mare
Kabupaten : Maybrat
Lama mengajar : 6 Bulan
Tepat pada jam 6 pagi Pak Andi bangun pagi dari tidurnya. Dan Segera ke
kamar mandi lalu beliau mandi selesai mandi Pak Andi langsung ke kamar dan
membuka lemari pakaian dan kemudian beliau mengambil kemeja dan celana
panjang segera dapat memakai pakaian tersebut. Setelah itu Pak Andi menikmati
sarapan pagi dengan minum kopi hangat dengan kue yang disediakan oleh ibunya.
Pada jam 7 Pagi Pak Andi menerima telpon lalu beliau segera bergegas menuju
kesekolah dan Pak Andi tiba di sekolah tepat pada pukul 08.30 (setengah delapan
tepat) lalu mengajak anak sekolah berkumpul di lapangan sekolah untuk
mendengarkan arahan. Setelah diberikan arahan lalu disuruh anak-anak muridnya
masuk sekolah dan adakan kegiatan belajar mengajar
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Nama : Florensia Leltakaeb
Alamat : SD YPPK Sabak
Kamp : Aifat Selatan
Kabupaten : Maybrat
Lama mengajar : 8 Bulan
Kegiatan dipagi hari
Untuk memulai kegiatan keseharianku mulai dari pagi hari. Doni bangun
pagi merapikan tempat tidur, lalu bergegas menuju kamar mandi untuk
membersihkan diri (mandi). Setelah mandi, Doni lalu memilih pakaian yang
sesuai dengan hari itu, lalu menggunakan atau memakai pakaian, setelah Doni
memakai pakaian, Doni lalu menuju ruangan makan untuk santapan pagi yang
telah disediakan.
Doni lalu tahu bahwa kesehatan itu penting maka, Doni membersihkan
gigi terlebih dahulu sebelum berngkat kesekolah.
Pada pukul 07.00 Doni mulai berangkat ke sekolah, Mengingat jarak
rumah dan sekolah yang cukup jauh. Maka Doni di antar oleh ibunya untuk
menunggu angkutan (Mobil).
Pada saat Doni dan Ibunya menunggu mobil (angkutan). Mobil itu lalu
melewati dihadapan mereka maka Doni bergegas menumpang mobil menuju
kesekolah. Doni akhirnya tiba di sekolah tepat pada waktu yang telah ditentukan
disekolah yaitu masuk sekolah pukul 07.30 tepat. Doni termasuk anak yang
disiplin disekolah tersebut. Ia masuk sekolah tepat pada waktunya, mengikuti
pelajaran (kbm) disekolah tepat pada waktunya. Karena kedisiplinan Doni,
akhirnya Doni berhasil meraih kesuksesan menjadi seorang Doktor.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Nama : Fransiska Fede
Alamat : SD YPPK St. Paulus Teminabuan
Kamp :
Kabupaten : Sorong Selatan
Lama mengajar : 6 Tahun
1. Bangun pagi jam: 6.00
2. Berangkat ke kamar mandi
3. Menggosok gigi
4. Berpakaian
5. Sarapan pagi
6. Berngkat ke sekolah
7. Sampai di sekolah
8. Masuk kekelas.
Ke Sekolah
Setiap hari Dimas bangun pada pukul 06.00 pagi membereskan tempat
tidur dengan rapi lalu Dimas bergegas kekamar mandi sebelum mandi Dimas
berdoa setelah selesai berdoa Dimas mengambil sikat gigi dan odol untuk
mengosok gigi setelah selesai menggosok gigi Dimas lalu mandi dengan memakai
sabun mandi sesudah selesai mandi lalu Dimas berpakaian selesai berpakaian
Dimas sarapan pergi yang sudah disiapkan oleh ibunya. Dimas lalu mengambil tas
dan bersalaman dengan kedua orangtua lalu berangkat kesekolah dengan
menumpang bis atau sepeda motor. Sampai disekolah Dimas turun demi
kendaraan lalu menuju ke halaman sekolah. Pada pukul 7.20 menit Dimas dan
kawan-kawan baris dengan rapih dan masuk kekelas dengan berbaris yang rapih.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Nama : Hendrikus Turot
Alamat : SD YPPK St. Petrus Konya
Kamp : Aifat Utara
Kabupaten : Maybrat
Lama mengajar : 20 Tahun
Kegiatan dalam hidupnya sehari
Bangun pagi 06.00 dan selanjutnya ia mandi di kamar mandi setelah
mandi ia mengambil pakaian sekolahnya dan ia menggunakan pakaian sekolahnya
dan ia makan pagi/setelah makan pagi. Agustinus sikat giginya lalu ia berangkat
kesekolah. Sebelum kesekolah ia minta pamit kepada kedua orang tuanya lalu
Agustinus naik kendaraan menuju ke sekolah jam 07.00 sampai disekolah.
Agustinus menjumpai teman-temannya masuk kekelasnya untuk mengikuti
pelajaran.
.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Nama : Iventus Taa
Alamat : SD YPPK Mosun
Kamp :
Kabupaten : Maybrat
Lama mengajar : 12 Tahun
Kegiatan Seorang Anak di Pagi Hari
Menurut saya, bahwa gambar tersebut dapat mengisahkan suatu kegiatan
seorang anak pada pagi hari yang dihadapi mulai dari rumah pribadi menuju
kesekolah.
Pada pagi hari Ron Clark bangun pagi dari tempat tidurnya lalu Ron Clark
merapikan tempat tidurnya, Setelah mandi ia mengenakan pakaian seragamnya,
Setelah itu duduk di meja makan untuk sarapan pagi. Setelah dari sarapan pagi ia
berangkat ke sekolah tepat pukul 06.00, Selanjutnya pada pukul 07.00 bersama
teman-teman bergegas masuk kekelasnya untuk siap mengikuti pelajaran.
Sebelum ia berngkat ke sekolah ia berpamitan dulu dengan kedua orang tuanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Nama : Matheus Yumte
Alamat : SD YPPK MAAN
Kamp : MAAN
Kabupaten : Alfat Utara
Lama mengajar : 25 thn
KESEKOLAH
Antonius seorang murid kelas IV SD YPPK Maan setiap hari ia bangun
pagi pukul 06.00 WIT. Setelah bangun pagi ia membereskan tempat tidurnya dan
ia mengambil keperluan mandi (sabun, sikat gigi, odol, handuk dan pakaian ganti)
lalu melangkah ke kamar mandi untuk mandi.
Setelah mandi Antonius kembali ke kamar dan membuka lemari pakaian
untuk mengambil pakaian seragam dan mengenakannya.
Kemudian antonius ke ruang makan untuk sarapan pagi. Selesai sarapan
pagi Antonius mencuci tangan menyikat gigi.
Pukul 07.00 WIT, Antonius berpamitan dengan orang tuanya keluar rumah
melangkah ke mobil lalu ke sekolah. Setibanya di halaman depan sekolah
Antonius keluar dari mobilnya dan duduk di kursi di depan pintu pagar masuk
sekolah.
Pukul 07.30 WIT Antonius masuk halaman sekolah dan menemui teman-
temannya yang lain dan mereka bersama-sama melangkah menuju pintu kelas
yang sudah terbuka.
Demikian cerita saya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Nama : Monika Yewen
Alamat : SD YPPK Sto Paulus Sun
Kamp :
Kabupaten : Maybrat
Lama mengajar : 18 Thn
Tema : Berangkat kesekolah
Subtema : Kegiatan dipagi hari
Di pagi hari amir bangun pagi untuk berangkat kesekolah. Sebelum Amir
bangun pagi, Ia harus membereskan atau membersihkan tempat tidurnya. Setelah
Amir membereskan tempat tidurnya, Ia harus membersihkan giginya atau
menyikat giginya. Dan setelah menyikat giginya, Amir harus mengambil handuk,
sabun dan perlengkapan lainnya untuk mendi pagi.
Kemudian setelah Amir mandi pagi, ia mengenakan pakaian sekolah dan
semuanya itu sudah selesai digunakan serta Amir juga membereskan semua
perlengkapan itu dengan baik. Setelah mandi pagi, ibu Ani menyiapkan makan
pagi dan sebelum Amir berangkat kesekolah, Amir diberi sarapan pagi/makan
pagi, dan sesudah makan, Amir berangkat kesekolah. Selama dalam perjalanan
menuju kesekolah, Amir selalu diantar oleh ibunya untuk pergi kesekolah setiap
hari.
Di dalam gambar, ibu Ani mengantar anaknya untuk naik mobil. Sebelum
ia naik ke dalam mobil atau kendaraan Amir selalu memberi salam kepada ibunya
sebelum ia berangkat kesekolah bersama-sama dengan teman-temannya
disekolah. Selesai pulang sekolah Amir berangkat bersama-sama dengan teman-
temannya. Sesampainya dirumah, Amir mulai makan siang dan setelah makan
siang Amir istirahat siang sambil baring-baring diatas tempat tidurnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Nama : Paskalis Tenan
Alamat : SD YPPK Kocuas
Kamp : Affai
Kabupaten : Maybrat
Lama mengajar : 12 Tahun 6 Bulan
Tentang Murid Pergi Sekolah
Di pagi hari seorang murid bangun pagi dan dia sementara duduk dan
setelah itu dia menyiapkan peralatan mandi seperti handuk, sabun mandi, sikat
gigi, odol dan sebagainya. Setelah itu pergi mandi, setelah itu pulang dari kamar
mandi sampai di rumah. Buka lemari ambil pakaian seragam termasuk celana,
kemeja putih, sepatu dan sebagainya.
Sudah perpakaian setelah sarapan pagi selesai sarapan pagi. Selanjutnya
pergi kesekolah bersama teman-teman sekolah melanjutkan perjalan ke sekolah.
.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Nama : Pelipus Korain
Alamat : SD YPPK St. Agustinus Mosun
Kamp :
Kabupaten : Maybrat
Lama mengajar : 20 Tahun
Gambar diatas dapt menggambarkan tugas seorang siswa yang dapat
melaksanakan sebelum berangkat kesekolah.
Kegiatan Seorang Anak Sekolah
Di dalam suatu keluarga diberi nama keluarga Pak Budi. Di dalam
keluarganya dikarunia oleh Yang Maha Kuasa mereka memperoleh seorang anak
laki-laki yang diberi nama Yanto. Yanto adalah seorang anak yang ramah tamah,
sopan dan taat kepada orang tua. Akhirnya Yanto setiap hari bangun pagi sebelum
berangkat kesekolah Yanto dapat menyimpan tempat tidurnya. Setelah/selain
membereskan tempat tidur kemudian Yanto dapat mempersiapkan diri untuk pergi
ke sekolah. Sebelum Yanto ke sekolah Yanto disiapkan oleh Ibunya sarapan pagi
setelah/selesai sarapan pagi Yanto berangkat ke sekolah jam 7.15. Setibanya di
sekolah yanto bergabung dengan teman-temannya kemudian di antar oleh gurunya
keluar dari kelas sedang mengamati lingkungan diluar halaman sekolah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Nama : Sandra Togas
Alamat : SD YPPK Santo Paulus
Kamp : Terminbuan
Kabupaten : Sorsel
Lama mengajar : 10 thn 5 bln
Kegiatan Andi di Pagi Hari
Tepat pukul 06.00 pagi, alarm pada jam meja di kamar Andy berbunyi.
cepat-cepat Andy bangun, tidak lupa ia membereskan tempat tidurnya. Andi
kemudian menuju ke kamar mandi. Tak lama kemudian ia keluar kamar mandi
menuju kamar untuk mengganti pakaian. Ia menyiapkan semua kelengkapan
sekolahnya dan meletakkannya di dalam tas sekolahnya. Setelah semua
kelengkapannya sudah disiapkan ia menuju ke ruang makan untuk menikmati
sarapan yang sudah ibunya siapkan untuknya. Ia menikmati sarapan yang sudah
ibunya siapkan untuknya ia menikmati sarapan paginya dengan lahap. Selesai
sarapan, Ia mengosok giginya.
Pada pukul 07.00, Andi berangkat ke sekolah dengan menggunakan mobil.
Perjalanan menuju ke sekolah, membutuhkan waktu beberapa menit. Tanpa
terasa, Andi akhirnya tiba di sekolah. Andi turun dari mobil dan menuju ke
kelasnya tepat pukul 07.30. Itulah kegiatan Andi Setiap harinya pada pagi hari.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Nama : Thadeus Taus
Alamat : SD YPPK St. Petrus Ayawasi
Kamp : Aifat Selatan
Kabupaten : Maybrat
Lama mengajar : 8 Bulan
Kegiatan Doni
Biasanya Doni bangun pagi pada pukul 06.00. Sebelum mandi Doni
merapikan tempat tidurnya, kemudian ia mengambil. Handuknya lalu pergi
mandi. Ketika mandi ibu Doni ke kamarnya untuk memakai pakaian seragam.
Karena hari itu adalah hari selasa, Ia memakai seragam putih merah. Doni segera
sarapan pagi. Kebiasaan Doni selesai sarapan ia menggosok gigi lalu berangkat
kesekolah jam 07.00 Doni di antar ibunya ke sekolah dengan mobil mereka.
Setibanya disekolah mobil berhenti sambil memberi salam pada ibunya dan ia
keluar dari mobil dan menuju sekolah bersama teman-teman lainnya. Waktu
sudah menunjukan jam 07.30 dan sebentar lagi pelajaran segera di mulai. Doni
bersama teman-temannya bergegas masuk kelas dengan tertib.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Nama : Tresita Tenau
Alamat : SD YPPK Santo Ayawasi
Kamp : Maybrat
Kabupaten : Maybrat
Lama mengajar : 5 bln
Sekolah
Keg pagi = Joko bangun pagi pukul 06.00 setelah bangun joko mandi,
setelah selesai mandi Joko kembali ke kamarnya untuk menyiapkan diri, Setelah
Joko menyiapkan diri Joko juga menyiapkan alat-alat tulisnya untuk bawa ke
sekolah sebelum Joko ke sekolah Joko sarapan.
Pukul 07.00 Joko berangkat ke sekolah dan ia tiba disekolah pukul 08.00.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Nama : Valerius Korain
Alamat : SD YPPK St. Agustinus Mosun
Kamp :
Kabupaten : Maybrat
Lama mengajar : 19 Tahun
Kegiatan Keluarga Dimas
Keluarga Pak Dimas terdiri dari ibu dan dua anak. Nama ibu Risy dan
anak Bambang dan Hesti. Bambang ketika bangun pagi pukul 06.00, Ia dapat
menyimpan tempat tidur, lalu pergi mandi sebelum mandi. Ia dapat menggosok
gigi terlebih dahulu, sedang ayah dan ibu serta adik dari Bambang (Hesti) dapat
mengepel kala jendela dan menyapu lantai rumah. Sedangkan Ibu dapat
menyiapkan makan pagi untuk keluarganya. Bambang setelah pulang mandi dapat
memakai pakaian seragam dan mengambil makan yang sudah di siapkan oleh
ibunya, ia makan selesai.
Dapat memberi salam kepada Ibu, Bapak dan adiknya lalu Bambang pergi
ke sekolah. Ayah Dimas dapat menghantar Bambang sampai di Sekolah. Ia
sampai di halaman sekolah lalu bertemu dengan teman-teman sekolah. Ia sangat
senang kemudian mereka bersama-sama dapat masuk kekelasnya masing-masing
untuk dapat menerima mata pelajaran. Setelah selesai sekolah Bambang pulang ke
rumah bersama teman berjalan kaki. Mereka ditengah jalan dapat menemukan
Budi yang sedang ditabrak apa tugasnya mereka. Mereka terpaksa menolong dia
dan bawa ke rumah sakit dan juga mereka memberikan kepada orang tuanya dan
juga dapat melapor ke Polisi. Sesampainya dirumah Bambang memberi salam
kepada orang tuannya tak sabar. Ia dapat menceritakan kejadian Budi tadi kepada
orang tuanya, Lalu Ayah menyampaikan bahwa perbuatan Bambang untuk
menolong Budi itu baik.
.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Nama : Yanuarius Fanataf
Alamat : SD YPPK St. Petrus Ayawasi
Kamp : Aifat Utara
Kabupaten : Maybrat
Lama mengajar : 6 Bulan
Herman, Siswa Kls V
SD YPPK St. Petrus Ayawasi
Analisis seorang siswa kelas V di SD YPPK St. Petrus Ayawasi. Pada
suatu hari ia adalah seorang siswa yang sangat pandai di Sekolah atau dalam
ruang kelas.
Herman bangun pagi pada pukul 06.00 setelah ia bangun dari tempat
tidurnya ia membersihkan atau menyimpan tempat tidurnya.
Herman dari bangun tidurnya ia jalan dia salam dari kamar tidur tujuan
kamar mandi. Herman menggosok gigi dan mandi setelah itu Herman berpakaian
dan Herman duduk diruang atau kamar makan untuk sarapan pagi (sneak).
Pada pukul 7.00 Herman berangkat dari rumah untuk naik taxi tujuan
kesekolah. Setelah sampai di sekolah Herman masih disebelah jalan ia
memberentikan mobil atau kendaraan untuk ia menyebrang ke sebelah jalan
tujuan sekolah.
Pada pukul 7.15 bel dibunyikan Herman bersama-sama dengan teman-
teman jalan tujuan ruang kelas V, masuk untuk menerima pelajaran yang
diberikan gurunya disekolah atau kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Nama : Yosepha Korain
Alamat : SD YPPK Santo Ayawasi
Kamp : Aifut Utara
Kabupaten : Maybrat
Lama mengajar : 18 Thn
Budi bangun pagi pukul 06.00 Budi mengambil handuk lalu masuk ke
kamar mandi. Budi membersihkan seluruh anggota tubuh dengan air dan sabun,
lalu budi keluar menuju ruangan dan membuka almari, dan mengambil pakaian
seragam dan memakai seragam. Lalu budi ke ruangan untuk menyikat gigi setelah
itu budi keruang makan, Budi sarapan pagi.
Setelah pukul 07.00 Budi bersama ibunya ke sekolah setibanya disekolah
Budi berpamitan kepada ibunya dan bergegas bersama teman-teman bertujuan
masuk kehalaman sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 2. Analisis Data
TABEL ANALISIS DATA
UNSUR-UNSUR DAN POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
No.
Data
Unsur-unsur Paragraf Pola
Pengembangan
Paragraf
Keterangan Transisi
Kalimat
Topik
Kalimat
Pengembang
Kalimat
Penegas
1. Agustinus Baru
1 a 1) Pada senen pagi, teapt pukul
06.00, Gerardus bangun dari
tempat tidurnya. (2) Ia tergesa-
gesa menuju ke kamar mandi.
Setelah mandi Gerardus pun
membuka lemari pakaian.
(3) Untuk mengambilkan
pakaian seragamnya untuk
dikenakan. (4) Oleh karena
sudah pukul 07.00, Ibu
Gerardus segera menyetop
sebuah taksi penumpang, untuk
ditumpang anaknya Gerardus
terus bertolak dengan teapt
waktu yaitu pukul 07.30.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2),
kalimat (3),
dan
kalimat (4).
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu
setelah, pukul 07.00,
dan I07.30.
2 b (1) Ketika turun dari taxi, ia
berjumpa dengan 4 orang
teman : Sandre, Andi, Karo,
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
Tidak
ada
kalimat
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
dan John. (2) Bersama teman-
temannya, mereka berajakan
gegas masuk ke dalam ruang
kelas. (3) Bu Tuti masuk,
pelajaran pun dimulai. (4) Bu
Tuti mengajarkan pelajaran
matematika. (4) Waktu
istirahat sudah dekat, maka Bu
Tuti dapat mengakhiri
pelajaran matematika. (5)
Loncenga telah berbunyi tanda
beristirahat.
(6) Gerardus keluar dari
kelasnya hendak menuju
dikantin sekolah guna mengisi
perutnya dengan snack. (6)
Setelah menikmati snack di
kantin selesai mengosok gigi.
kalimat (1),
kalimat (2),
kalimat (3),
kalimat (4),
kalimat (5),
kalimat (6),
kalimat (7),
dan kalimat
(8) yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
penegas. pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu ketika
dan setelah.
3 c (1) Demikian cerita saya
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Tidak ada
kalimat
pengembang.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Tidak berpola Tidak berpola
karena hanya
berupa satu
kalimat.
2. Anjelo Fanatay
4 a (1) Pada hari senin pukul 6.00
anak Simon bangun dan duduk
kursi bersiap-siap untuk pergi
mandi di sungai. (2) Setelah
kembali kerumahnya
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
dan kalimat
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
menyiapkan kebutuhan sekolah
berngkat ke sekolah untuk
belajar.
(2). menggunakan urutan
suatu kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu
setelah.
5 b (1) Tepat pukul 7.00 Simon
tiba di sekolah pukul 7-15
lonceng dibunyikan Simon
masuk ruang kelasnya
langsung berdoa dipimpin
salah seorang teman yang
ditugaskan.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Tidak berpola Tidak berpola karena
hanya berupa satu
kalimat.
6 c (1) Tepat pukul 8.00 pelajaran
dilaksanakan seorang guru
kelas.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Tidak berpola Tidak berpola karena
hanya berupa satu
kalimat.
3. Arnoldus Sedik
7 a (1) Pukul 06.00 Arnol bangun
dari tidur menyiapkan tempat
tidur dan bergegas ke kamar
mandi untuk mandi. (2) Selesai
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
mandi arnol diantar ibunya
berangkat kesekolah. (3)
Sampai di sekolah mengikuti
pelajaran disekolah tepat pada
pukul 08.15. (4) Kemudian
Arnol kembali kerumah tepat
pulang sekolah jam 13.20 dan
kembali ke rumah sampai
dirumah jam 13.20 sampai
dirumah.
kalimat (2),
kalimat (3),
dan
kalimat (4).
paragraf
menggunakan
urutan suatu
kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu
setelah.
4. Emiliana Kocu
8 a (1) Pagi ini jarum jam di kamar
Beni menunjukan pukul 06.00.
(2) Seperti biasanya setelah
bangun beni bergegas menuju
kamar mandi untuk
membersihkan tubuhnya.
(3) Setelah mandi pagi, Beni
kemudian memakai pakaian
sekolahnya. (4) Karena hari ini
adalah hari senin, maka Beni
bergegas ke sekolahnya agar
tidak terlambat. (5) Sebelum ke
sekolah Beni sarapan pagi
terlebih dahulu dan tidak lupa
menyikat giginya. (6) Akhirnya
Beni berangkat ke sekolah
pada pukul 07.00 dengan
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2),
kalimat (3),
kalimat (4),
kalimat (5),
kalimat (6),
dan
kalimat (7).
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan
urutan suatu
kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu
setalah, kemudian,
sebelum, akhirnya,
dan pada pukul
07.30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
diantar oleh orang tuanya
menggunakan mobil. (7) Pada
pukul 07.30, sampailah Beni di
sekolahnya.
5. Falentinus Bame
9 a (1) Tepat pada jam 6 pagi Pak
Andi bangun pagi dari
tidurnya. (2) Dan Segera ke
kamar mandi lalu beliau mandi
selesai mandi Pak Andi
langsung ke kamar dan
membuka lemari pakaian dan
kemudian beliau mengambil
kemeja dan celana panjang
segera dapat memakai pakaian
tersebut. (3) Setelah itu Pak
Andi menikmati sarapan pagi
dengan minum kopi hangat
dengan kue yang disediakan
oleh ibunya. (4) Pada jam 7
Pagi Pak Andi menerima
telpon lalu beliau segera
bergegas menuju kesekolah
dan Pak Andi tiba di sekolah
tepat pada pukul 08.30
(setengah delapan tepat) lalu
mengajak anak sekolah
berkumpul di lapangan sekolah
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2),
kalimat (3),
kalimat (4),
dan
kalimat (5).
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan
urutan suatu
kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu
segera, kemudian,
setelah, pada jam 7,
setelah itu, pukul
08.30 dan lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
untuk mendengarkan arahan.
(5) Setelah diberikan arahan
lalu disuruh anak-anak
muridnya masuk sekolah dan
adakan kegiatan belajar
mengajar
6. Florensia Leltakaeb
10 a (1) Untuk memulai kegiatan
keseharianku mulai dari pagi
hari. (2) Doni bangun pagi
merapikan tempat tidur, lalu
bergegas menuju kamar mandi
untuk membersihkan diri
(mandi). (3) Setelah mandi,
Doni lalu memilih pakaian
yang sesuai dengan hari itu,
lalu menggunakan atau
memakai pakaian, setelah Doni
memakai pakaian, Doni lalu
menuju ruangan makan untuk
santapan pagi yang telah
disediakan.
Transisi
berada di
kalimat
(1) yang
berfungsi
sebagai
peng-
antar
paragraf.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (2)
dan kalimat
(3).
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu
setelah, dan lalu.
11 b (1) Doni lalu tahu bahwa
kesehatan itu penting maka,
Doni membersihkan gigi
terlebih dahulu sebelum
berngkat kesekolah.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Tidak ada
kalimat
pengembang.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Tidak berpola Tidak berpola karena
hanya berupa satu
kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
12 c (1) Pada pukul 07.00 Doni
mulai berangkat ke sekolah,
Mengingat jarak rumah dan
sekolah yang cukup jauh. (2)
Maka Doni di antar oleh
ibunya untuk menunggu
angkutan (Mobil).
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
dan kalimat
(2) yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Tidak berpola Paragraf tidak
lengkap dan kalimat
tidak jelas.
13 d (1) Pada saat Doni dan Ibunya
menunggu mobil (angkutan).
(2) Mobil itu lalu melewati
dihadapan mereka maka Doni
bergegas menumpang mobil
menuju kesekolah. (3) Doni
akhirnya tiba di sekolah tepat
pada waktu yang telah
ditentukan disekolah yaitu
masuk sekolah pukul 07.30
tepat. (4) Doni termasuk anak
yang disiplin disekolah
tersebut. (5) Ia masuk sekolah
tepat pada waktunya,
mengikuti pelajaran (kbm)
disekolah tepat pada waktunya.
(6) Karena kedisiplinan Doni,
akhirnya Doni berhasil meraih
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2),
kalimat (3),
kalimat (4),
kalimat (5)
dan
kalimat (6)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu pukul
07.30, kemudian,
setelah, setelah
itu,akhirnya dan
lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
kesuksesan menjadi seorang
Doktor.
7. Fransiska Fede
14 a (1) Setiap hari Dimas bangun
pada pukul 06.00 pagi
membereskan tempat tidur
dengan rapi lalu Dimas
bergegas kekamar mandi
sebelum mandi Dimas berdoa
setelah selesai berdoa Dimas
mengambil sikat gigi dan odol
untuk mengosok gigi setelah
selesai menggosok gigi Dimas
lalu mandi dengan memakai
sabun mandi sesudah selesai
mandi lalu Dimas berpakaian
selesai berpakaian Dimas
sarapan pergi yang sudah
disiapkan oleh ibunya. (2)
Dimas lalu mengambil tas dan
bersalaman dengan kedua
orangtua lalu berangkat
kesekolah dengan menumpang
bis atau sepeda motor. (3)
Sampai disekolah Dimas turun
demi kendaraan lalu menuju ke
halaman sekolah. (4) Pada
pukul 7.20 menit Dimas dan
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2),
kalimat (3),
dan kalimat
(4).
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
menggunakan urutan
suatu kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu pukul
07.20 menit,
kemudian, setelah,
sesudah, setelah
itu,akhirnya dan
lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
kawan-kawan baris dengan
rapih dan masuk kekelas
dengan berbaris yang rapih.
8. Hendrikus Turot
15 a (1) Bangun pagi 06.00 dan
selanjutnya ia mandi di kamar
mandi setelah mandi ia
mengambil pakaian sekolahnya
dan ia menggunakan pakaian
sekolahnya dan ia makan
pagi/setelah makan pagi. (2)
Agustinus sikat giginya lalu ia
berangkat kesekolah. (3)
Sebelum kesekolah ia minta
pamit kepada kedua orang
tuanya lalu Agustinus naik
kendaraan menuju ke sekolah
jam 07.00 sampai disekolah.
(4) Agustinus menjumpai
teman-temannya masuk
kekelasnya untuk mengikuti
pelajaran.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2),
kalimat (3),
dan kalimat
(4).
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu pukul
07.30, kemudian,
setelah, setelah
itu,akhirnya dan
lalu.
9. Inventus Taa
16 a (1) Menurut saya, bahwa
gambar tersebut dapat
mengisahkan suatu kegiatan
seorang anak pada pagi hari
yang dihadapi mulai dari
Transisi
berada di
kalimat
(1) yang
berfungsi
Tidak ada
kalimat
topik
Tidak ada
kalimat
pengembang.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Tidak berpola Tidak berpola karena
hanya berupa satu
kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
rumah pribadi menuju
kesekolah.
sebagai
peng-
antar
paragraf.
17 b (1) Pada pagi hari Ron Clark
bangun pagi dari tempat
tidurnya lalu Ron Clark
merapikan tempat tidurnya,
Setelah mandi ia mengenakan
pakaian seragamnya, Setelah
itu duduk di meja makan untuk
sarapan pagi. (2) Setelah dari
sarapan pagi ia berangkat ke
sekolah tepat pukul 06.00,
Selanjutnya pada pukul 07.00
bersama teman-teman bergegas
masuk kekelasnya untuk siap
mengikuti pelajaran. (3)
Sebelum ia berngkat ke
sekolah ia berpamitan dulu
dengan kedua orang tuanya.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2),
dan
kalimat (3)
yang yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan yang
ditandai penanda
urutan wakt ketika,
sedangkan, setelah,
dan lalu.
10. Matheus Yumte
18 a (1) Antonius seorang murid
kelas IV SD YPPK Maan
setiap hari ia bangun pagi
pukul 06.00 WIT. (2) Setelah
bangun pagi ia membereskan
tempat tidurnya dan ia
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
dan kalimat
(2).
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
mengambil keperluan mandi
(sabun, sikat gigi, odol, handuk
dan pakaian ganti) lalu
melangkah ke kamar mandi
untuk mandi.
suatu kegiatan yang
ditandai penanda
urutan wakt ketika,
sedangkan, setelah,
dan lalu.
19 b (1) Setelah mandi Antonius
kembali ke kamar dan
membuka lemari pakaian untuk
mengambil pakaian seragam
dan mengenakannya.
Transisi
berupa
kata,
yaitu
kata
setelah
yang
menghu-
bungkan
paragraf
ini
dengan
paragraf
sebelum-
nya.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Tidak berpola Tidak berpola karena
hanya berupa satu
kalimat.
20 c (1) Kemudian antonius ke
ruang makan untuk sarapan
pagi.
(2) Selesai sarapan pagi
Antonius mencuci tangan
menyikat gigi.
Transisi
berupa
kata,
yaitu
kata
kemudi-
an yang
menghu-
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
dan
kalimat (2)
yang
mengem-
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
menggunakan urutan
suatu kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
bungkan
paragraf
ini
dengan
paragraf
sebelum-
nya
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
kemudian, setelah,
sesudah, setelah
itu,akhirnya dan
lalu.
21 d (1) Pukul 07.00 WIT, Antonius
berpamitan dengan orang
tuanya keluar rumah
melangkah ke mobil lalu ke
sekolah.
(2) Setibanya di halaman depan
sekolah Antonius keluar dari
mobilnya dan duduk di kursi di
depan pintu pagar masuk
sekolah.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
dan
kalimat (2)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
menggunakan urutan
suatu kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu,
kemudian, setelah,
sesudah, setelah
itu,akhirnya dan
lalu. 22 e (1) Pukul 07.30 WIT Antonius
masuk halaman sekolah dan
menemui teman-temannya
yang lain dan mereka bersama-
sama melangkah menuju pintu
kelas yang sudah terbuka.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Tidak berpola Tidak berpola karena
hanya berupa satu
kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
23 f (1) Demikian cerita saya. Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Tidak ada
kalimat
pengembang.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Tidak berpola Tidak berpola karena
hanya berupa satu
kalimat.
11. Monika Yewen
24 a (1) Di pagi hari amir bangun
pagi untuk berangkat
kesekolah. (2) Sebelum Amir
bangun pagi, Ia harus
membereskan atau
membersihkan tempat
tidurnya. (3) Setelah Amir
membereskan tempat tidurnya,
Ia harus membersihkan giginya
atau menyikat giginya. (4) Dan
setelah menyikat giginya, Amir
harus mengambil handuk,
sabun dan perlengkapan
lainnya untuk mendi pagi.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2),
kalimat (3),
dan
kalimat (4).
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan yang
ditandai penanda
urutan wakt ketika,
sedangkan, setelah,
dan lalu.
25 b (1) Kemudian setelah Amir
mandi pagi, ia mengenakan
pakaian sekolah dan semuanya
itu sudah selesai digunakan
serta Amir juga membereskan
semua perlengkapan itu dengan
baik. (2) Setelah mandi pagi,
ibu Ani menyiapkan makan
pagi dan sebelum Amir
Transisi
berupa
kata,
yaitu
kata
kemudia
n yang
menghu-
bungkan
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2)
dan
kalimat (3)
yang
mengem-
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
menggunakan urutan
suatu kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu,
kemudian, setelah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
berangkat kesekolah, Amir
diberi sarapan pagi/makan
pagi, dan sesudah makan, Amir
berangkat kesekolah. (3)
Selama dalam perjalanan
menuju kesekolah, Amir selalu
diantar oleh ibunya untuk pergi
kesekolah setiap hari.
paragraf
ini
dengan
paragraf
sebelum
nya.
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya
sesudah, setelah
itu,akhirnya dan
lalu.
26 c (1) Di dalam gambar, ibu Ani
mengantar anaknya untuk naik
mobil. (2) Sebelum ia naik ke
dalam mobil atau kendaraan
Amir selalu memberi salam
kepada ibunya sebelum ia
berangkat kesekolah bersama-
sama dengan teman-temannya
disekolah. (3) Selesai pulang
sekolah Amir berangkat
bersama-sama dengan teman-
temannya. (4) Sesampainya
dirumah, Amir mulai makan
siang dan setelah makan siang
Amir istirahat siang sambil
baring-baring diatas tempat
tidurnya.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2),
kalimat (3),
dan
kalimat (4)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan yang
ditandai penanda
urutan wakt ketika,
sedangkan, setelah,
dan lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
12. Paskalis Tenan
27 a (1) Di pagi hari seorang murid
bangun pagi dan dia sementara
duduk dan setelah itu dia
menyiapkan peralatan mandi
seperti handuk, sabun mandi,
sikat gigi, odol dan sebagainya.
(2) Setelah itu pergi mandi,
setelah itu pulang dari kamar
mandi sampai di rumah.
(3) Buka lemari ambil pakaian
seragam termasuk celana,
kemeja putih, sepatu dan
sebagainya.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2),
dan
kalimat (3).
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan yang
ditandai penanda
urutan wakt ketika,
sedangkan, setelah,
dan lalu.
28 b (1) Sudah perpakaian setelah
sarapan pagi selesai sarapan
pagi. (2) Selanjutnya pergi
kesekolah bersama teman-
teman sekolah melanjutkan
perjalan ke sekolah.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
dan
kalimat (2)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
menggunakan urutan
suatu kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu,
kemudian, setelah,
sesudah, setelah
itu,akhirnya dan
lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
13. Pelipus Korain
29 a (1) Di dalam suatu keluarga
diberi nama keluarga Pak Budi.
(2) Di dalam keluarganya
dikarunia oleh Yang Maha
Kuasa mereka memperoleh
seorang anak laki-laki yang
diberi nama Yanto. (3) Yanto
adalah seorang anak yang
ramah tamah, sopan dan taat
kepada orang tua. (4) Akhirnya
Yanto setiap hari bangun pagi
sebelum berangkat kesekolah
Yanto dapat menyimpan
tempat tidurnya. (5)
Setelah/selain membereskan
tempat tidur kemudian Yanto
dapat mempersiapkan diri
untuk pergi ke sekolah. (6)
Sebelum Yanto ke sekolah
Yanto disiapkan oleh Ibunya
sarapan pagi setelah/selesai
sarapan pagi Yanto berangkat
ke sekolah jam 7.15. (7)
Setibanya di sekolah yanto
bergabung dengan teman-
temannya kemudian di antar
oleh gurunya keluar dari kelas
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2),
kalimat (3),
kalimat (4),
kalimat (5),
kalimat (6),
dan
kalimat (7).
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan yang
ditandai penanda
urutan wakt ketika,
sedangkan, setelah,
dan lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
sedang mengamati lingkungan
diluar halaman sekolah.
14. Sandra Togas
30 a (1) Tepat pukul 06.00 pagi,
alarm pada jam meja di kamar
Andy berbunyi. cepat-cepat
Andy bangun, tidak lupa ia
membereskan tempat tidurnya.
(2) Andi kemudian menuju ke
kamar mandi. (3) Tak lama
kemudian ia keluar kamar
mandi menuju kamar untuk
mengganti pakaian. (4) Ia
menyiapkan semua
kelengkapan sekolahnya dan
meletakkannya di dalam tas
sekolahnya. (5) Setelah semua
kelengkapannya sudah
disiapkan ia menuju ke ruang
makan untuk menikmati
sarapan yang sudah ibunya
siapkan untuknya.
(6) Ia menikmati sarapan yang
sudah ibunya siapkan untuknya
ia menikmati sarapan paginya
dengan lahap. (7) Selesai
sarapan, Ia mengosok giginya.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2),
kalimat (3),
kalimat (4),
kalimat (5),
kalimat (6),
dan
kalimat (7).
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan yang
ditandai penanda
urutan wakt ketika,
sedangkan, setelah,
dan lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
31 b (1) Pada pukul 07.00, Andi
berangkat ke sekolah dengan
menggunakan mobil.
(2) Perjalanan menuju ke
sekolah, membutuhkan waktu
beberapa menit. (3) Tanpa
terasa, Andi akhirnya tiba di
sekolah.
(4) Andi turun dari mobil dan
menuju ke kelasnya tepat pukul
07.30. (5) Itulah kegiatan Andi
Setiap harinya pada pagi hari.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat
(1),kalimat
(2), kalimat
(3), dan
kalimat (4)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya
Kalimat
penegas
terdapat
di
kalimat
(5).
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan yang
ditandai penanda
urutan wakt ketika,
sedangkan, setelah,
dan lalu.
15. Thadeus Taus
32 a (1) Biasanya Doni bangun pagi
pada pukul 06.00. (2) Sebelum
mandi Doni merapikan tempat
tidurnya, kemudian ia
mengambil. (3) Handuknya
lalu pergi mandi. (4) Ketika
mandi ibu Doni ke kamarnya
untuk memakai pakaian
seragam.
(5) Karena hari itu adalah hari
selasa, Ia memakai seragam
putih merah. (6) Doni segera
sarapan pagi. (7) Kebiasaan
Doni selesai sarapan ia
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2),
kalimat (3),
kalimat (4),
kalimat (5),
kalimat (6),
kalimat (7),
kalimat (8),
kalimat (9)
dan
kalimat (10).
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan yang
ditandai penanda
urutan waktu Pukul
06.00, sebelum,
kemudian, lalu,
ketika, jam 07.00,
dan 07.30.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
menggosok gigi lalu berangkat
kesekolah jam 07.00 Doni di
antar ibunya ke sekolah dengan
mobil mereka. (8) Setibanya
disekolah mobil berhenti
sambil memberi salam pada
ibunya dan ia keluar dari mobil
dan menuju sekolah bersama
teman-teman lainnya. (9)
Waktu sudah menunjukan jam
07.30 dan sebentar lagi
pelajaran segera di mulai. (10)
Doni bersama teman-temannya
bergegas masuk kelas dengan
tertib.
16. Tresita Tenau
33 a
(1) Keg pagi = Joko bangun
pagi pukul 06.00 setelah
bangun joko mandi, setelah
selesai mandi Joko kembali ke
kamarnya untuk menyiapkan
diri, Setelah Joko menyiapkan
diri Joko juga menyiapkan alat-
alat tulisnya untuk bawa ke
sekolah sebelum Joko ke
sekolah Joko sarapan.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Tidak ada
kalimat
pengembang.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Tidak berpola Tidak berpola karena
hanya berupa satu
kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
34 b (1) Pukul 07.00 Joko berangkat
ke sekolah dan ia tiba
disekolah pukul 08.00.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Tidak berpola Tidak berpola karena
hanya berupa satu
kalimat.
17. Valerius Korain
35 a (1) Keluarga Pak Dimas terdiri
dari ibu dan dua anak. (2)
Nama ibu Risy dan anak
Bambang dan Hesti. (3)
Bambang ketika bangun pagi
pukul 06.00, Ia dapat
menyimpan tempat tidur, lalu
pergi mandi sebelum mandi.
(4) Ia dapat menggosok gigi
terlebih dahulu, sedang ayah
dan ibu serta adik dari
Bambang (Hesti) dapat
mengepel kala jendela dan
menyapu lantai rumah. (5)
Sedangkan Ibu dapat
menyiapkan makan pagi untuk
keluarganya. (6) Bambang
setelah pulang mandi dapat
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2),
kalimat (3),
kalimat (4),
kalimat (5),
dan
kalimat (6).
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi
Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan yang
ditandai penanda
urutan wakt ketika,
sedangkan, setelah,
dan lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
memakai pakaian seragam dan
mengambil makan yang sudah
di siapkan oleh ibunya, ia
makan selesai.
36 b (1) Dapat memberi salam
kepada Ibu, Bapak dan adiknya
lalu Bambang pergi ke sekolah.
(2) Ayah Dimas dapat
menghantar Bambang sampai
di Sekolah. (3) Ia sampai di
halaman sekolah lalu bertemu
dengan teman-teman sekolah.
(4) Ia sangat senang kemudian
mereka bersama-sama dapat
masuk kekelasnya masing-
masing untuk dapat menerima
mata pelajaran.(5) Setelah
selesai sekolah Bambang
pulang ke rumah bersama
teman berjalan kaki. (6)
Mereka ditengah jalan dapat
menemukan Budi yang sedang
ditabrak apa tugasnya mereka.
(7) Mereka terpaksa menolong
dia dan bawa ke rumah sakit
dan juga mereka memberikan
kepada orang tuanya dan juga
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2),
kalimat (3),
kalimat (4),
kalimat (5),
kalimat (6),
kalimat (7),
kalimat (8),
dan
kalimat (9)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
menggunakan urutan
suatu kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu lalu,
kemudian, dan
setelah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
dapat melapor ke Polisi. (8)
Sesampainya dirumah
Bambang memberi salam
kepada orang tuannya tak
sabar. (9) Ia dapat
menceritakan kejadian Budi
tadi kepada orang tuanya, Lalu
Ayah menyampaikan bahwa
perbuatan Bambang untuk
menolong Budi itu baik
18. Yanuarius Fanataf
37 a (1) Analisis seorang siswa
kelas V di SD YPPK St. Petrus
Ayawasi. (2) Pada suatu hari ia
adalah seorang siswa yang
sangat pandai di Sekolah atau
dalam ruang kelas.
Transisi
berupa
kalimat
yang
terdapat
pada
kalimat
(1) yang
berfungsi
sebagai
peng-
antar
paragraf.
Tidak ada
kalimat
topik
Tidak ada
kalimat
pengembang.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Tidak berpola Tidak ada pola
pengembangan
paragraf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
38 b (1) Herman bangun pagi pada
pukul 06.00 setelah ia bangun
dari tempat tidurnya ia
membersihkan atau
menyimpan tempat tidurnya.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Tidak berpola Tidak berpola karena
hanya berupa satu
kalimat.
39 c (1) Herman dari bangun
tidurnya ia jalan dia salam dari
kamar tidur tujuan kamar
mandi.
(2) Herman menggosok gigi
dan mandi setelah itu Herman
berpakaian dan Herman duduk
diruang atau kamar makan
untuk sarapan pagi (sneak).
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu setelah
itu.
40 d (1) Pada pukul 7.00 Herman
berangkat dari rumah untuk
naik taxi tujuan kesekolah.
(2) Setelah sampai di sekolah
Herman masih disebelah jalan
ia memberentikan mobil atau
kendaraan untuk ia
menyebrang ke sebelah jalan
tujuan sekolah.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
dan
kalimat (2)
yang
mengem-
bangkan ide
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
pada paragraf
sebelumnya.
pukul 7.00 dan
setelah.
41 e (1) Pada pukul 7.15 bel
dibunyikan Herman bersama-
sama dengan teman-teman
jalan tujuan ruang kelas V,
masuk untuk menerima
pelajaran yang diberikan
gurunya disekolah atau kelas.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Tidak berpola Tidak berpola karena
hanya berupa satu
kalimat.
19. Yosepha Korain
42 a (1) Budi bangun pagi pukul
06.00 Budi mengambil handuk
lalu masuk ke kamar mandi.
(2) Budi membersihkan
seluruh anggota tubuh dengan
air dan sabun, lalu budi keluar
menuju ruangan dan membuka
almari, dan mengambil pakaian
seragam dan memakai
seragam. (3) Lalu budi ke
ruangan untuk menyikat gigi
setelah itu budi keruang
makan, Budi sarapan pagi.
Tidak
ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2)
dan
kalimat (3).
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena
pengembangan
paragraf
menggunakan urutan
suatu kegiatan dan
ditandai penanda
urutan waktu lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
43 b (1) Setelah pukul 07.00 Budi
bersama ibunya ke sekolah
setibanya disekolah Budi
berpamitan kepada ibunya dan
bergegas bersama teman-teman
bertujuan masuk kehalaman
sekolah.
Terdapat
transisi
berupa
kata
yaitu
kata
setelah
yang
menghu-
bungkan
paragraf
ini
dengan
paragraf
sebelum-
nya
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
Tidak berpola Tidak berpola karena
hanya berupa satu
kalimat.
PP
KR 28 paragraf
SA 1 paragraf
Tidak berpola 14 paragraf
UP 2 unsur 7 paragraf
1 Unsur 36 paragraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 3. Triangulasi
TRIANGULASI
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DAN UNSUR-UNSUR PARAGRAF PADA KARANGAN NARASI KARYA
GURU-GURU SD DI LINGKUNGAN YPPK MAYBRAT, KEUSKUPAN MANOKWARI, PAPUA BARAT,
PADA TAHUN 2014
Oeh:
CAECILIA NURISTA SYAHDU HENING
111224037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
dapat menyimpan tempat tidur,
lalu pergi mandi sebelum mandi.
(4) Ia dapat menggosok gigi
terlebih dahulu, sedang ayah dan
ibu serta adik dari Bambang
(Hesti) dapat mengepel kala
jendela dan menyapu lantai
rumah. (5) Sedangkan Ibu dapat
menyiapkan makan pagi untuk
keluarganya. (6) Bambang
setelah pulang mandi dapat
memakai pakaian seragam dan
mengambil makan yang sudah di
siapkan oleh ibunya, ia makan
selesai.
yang ditandai penanda
urutan wakt ketika,
sedangkan, setelah, dan
lalu.
36 b (1) Dapat memberi salam kepada
Ibu, Bapak dan adiknya lalu
Bambang pergi ke sekolah.
(2) Ayah Dimas dapat
menghantar Bambang sampai di
Sekolah. (3) Ia sampai di
halaman sekolah lalu bertemu
dengan teman-teman sekolah.
(4) Ia sangat senang kemudian
mereka bersama-sama dapat
masuk kekelasnya masing-
masing untuk dapat menerima
mata pelajaran.(5) Setelah
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena pengembangan
menggunakan urutan
suatu kegiatan dan
ditandai penanda urutan
waktu lalu, kemudian,
dan setelah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
selesai sekolah Bambang pulang
ke rumah bersama teman
berjalan kaki. (6) Mereka
ditengah jalan dapat menemukan
Budi yang sedang ditabrak apa
tugasnya mereka. (7) Mereka
terpaksa menolong dia dan bawa
ke rumah sakit dan juga mereka
memberikan kepada orang
tuanya dan juga dapat melapor
ke Polisi. (8) Sesampainya
dirumah Bambang memberi
salam kepada orang tuannya tak
sabar. (9) Ia dapat menceritakan
kejadian Budi tadi kepada orang
tuanya, Lalu Ayah
menyampaikan bahwa perbuatan
Bambang untuk menolong Budi
itu baik
18. Yanuarius Fanataf
37 a (1) Analisis seorang siswa kelas
V di SD YPPK St. Petrus
Ayawasi. (2) Pada suatu hari ia
adalah seorang siswa yang
sangat pandai di Sekolah atau
dalam ruang kelas.
Tidak berpola Tidak ada pola
pengembangan paragraf.
38 b (1) Herman bangun pagi pada
pukul 06.00 setelah ia bangun
Tidak berpola Tidak berpola karena
hanya berupa satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
dari tempat tidurnya ia
membersihkan atau menyimpan
tempat tidurnya.
kalimat.
39 c (1) Herman dari bangun tidurnya
ia jalan dia salam dari kamar
tidur tujuan kamar mandi.
(2) Herman menggosok gigi dan
mandi setelah itu Herman
berpakaian dan Herman duduk
diruang atau kamar makan untuk
sarapan pagi (sneak).
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena pengembangan
paragraf menggunakan
urutan suatu kegiatan
dan ditandai penanda
urutan waktu setelah
itu.
40 d (1) Pada pukul 7.00 Herman
berangkat dari rumah untuk naik
taxi tujuan kesekolah.
(2) Setelah sampai di sekolah
Herman masih disebelah jalan ia
memberentikan mobil atau
kendaraan untuk ia menyebrang
ke sebelah jalan tujuan sekolah.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena pengembangan
paragraf menggunakan
urutan suatu kegiatan
dan ditandai penanda
urutan waktu Pada
pukul 7.00 dan setelah.
41 e (1) Pada pukul 7.15 bel
dibunyikan Herman bersama-
sama dengan teman-teman jalan
tujuan ruang kelas V, masuk
untuk menerima pelajaran yang
diberikan gurunya disekolah
atau kelas.
Tidak berpola Tidak berpola karena
hanya berupa satu
kalimat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
19. Yosepha Korain
42 a (1) Budi bangun pagi pukul
06.00 Budi mengambil handuk
lalu masuk ke kamar mandi.
(2) Budi membersihkan seluruh
anggota tubuh dengan air dan
sabun, lalu budi keluar menuju
ruangan dan membuka almari,
dan mengambil pakaian seragam
dan memakai seragam. (3) Lalu
budi ke ruangan untuk menyikat
gigi setelah itu budi keruang
makan, Budi sarapan pagi.
Kronologi Pola pengembangan
paragraf kronologi
karena pengembangan
paragraf menggunakan
urutan suatu kegiatan
dan ditandai penanda
urutan waktu lalu.
43 b (1) Setelah pukul 07.00 Budi
bersama ibunya ke sekolah
setibanya disekolah Budi
berpamitan kepada ibunya dan
bergegas bersama teman-teman
bertujuan masuk kehalaman
sekolah.
Tidak berpola Tidak berpola karena
hanya berupa satu
kalimat.
Catatan triangulator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Ibu, Bapak dan adiknya lalu
Bambang pergi ke sekolah.
(2) Ayah Dimas dapat
menghantar Bambang sampai di
Sekolah. (3) Ia sampai di
halaman sekolah lalu bertemu
dengan teman-teman sekolah.
(4) Ia sangat senang kemudian
mereka bersama-sama dapat
masuk kekelasnya masing-
masing untuk dapat menerima
mata pelajaran.(5) Setelah
selesai sekolah Bambang pulang
ke rumah bersama teman
berjalan kaki. (6) Mereka
ditengah jalan dapat menemukan
Budi yang sedang ditabrak apa
tugasnya mereka. (7) Mereka
terpaksa menolong dia dan bawa
ke rumah sakit dan juga mereka
memberikan kepada orang
tuanya dan juga dapat melapor
ke Polisi. (8) Sesampainya
dirumah Bambang memberi
salam kepada orang tuannya tak
sabar. (9) Ia dapat menceritakan
kejadian Budi tadi kepada orang
tuanya, Lalu Ayah
transisi. kalimat
topik pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2),
kalimat (3),
kalimat (4),
kalimat (5),
kalimat (6),
kalimat (7),
kalimat (8),
dan
kalimat (9)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
.
ada
kalimat
penegas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
menyampaikan bahwa perbuatan
Bambang untuk menolong Budi
itu baik
18. Yanuarius Fanataf
37 a (1) Analisis seorang siswa kelas
V di SD YPPK St. Petrus
Ayawasi. (2) Pada suatu hari ia
adalah seorang siswa yang
sangat pandai di Sekolah atau
dalam ruang kelas.
Transisi
berupa
kalimat
yang
terdapat
pada
kalimat (1)
yang
berfungsi
sebagai
pengantar
paragraf.
Tidak ada
kalimat
topik
Tidak ada
kalimat
pengembang.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
38 b (1) Herman bangun pagi pada
pukul 06.00 setelah ia bangun
dari tempat tidurnya ia
membersihkan atau menyimpan
tempat tidurnya.
Tidak ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
39 c (1) Herman dari bangun tidurnya
ia jalan dia salam dari kamar
tidur tujuan kamar mandi.
Tidak ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
Tidak
ada
kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
(2) Herman menggosok gigi dan
mandi setelah itu Herman
berpakaian dan Herman duduk
diruang atau kamar makan untuk
sarapan pagi (sneak).
kalimat (1)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
penegas.
40 d (1) Pada pukul 7.00 Herman
berangkat dari rumah untuk naik
taxi tujuan kesekolah.
(2) Setelah sampai di sekolah
Herman masih disebelah jalan ia
memberentikan mobil atau
kendaraan untuk ia menyebrang
ke sebelah jalan tujuan sekolah.
Tidak ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
dan
kalimat (2)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
41 e (1) Pada pukul 7.15 bel
dibunyikan Herman bersama-
sama dengan teman-teman jalan
tujuan ruang kelas V, masuk
untuk menerima pelajaran yang
diberikan gurunya disekolah
atau kelas.
Tidak ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
yang
mengem-
bangkan ide
Tidak
ada
kalimat
penegas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
pada paragraf
sebelumnya.
19. Yosepha Korain
42 a (1) Budi bangun pagi pukul
06.00 Budi mengambil handuk
lalu masuk ke kamar mandi.
(2) Budi membersihkan seluruh
anggota tubuh dengan air dan
sabun, lalu budi keluar menuju
ruangan dan membuka almari,
dan mengambil pakaian seragam
dan memakai seragam. (3) Lalu
budi ke ruangan untuk menyikat
gigi setelah itu budi keruang
makan, Budi sarapan pagi.
Tidak ada
transisi.
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1),
kalimat (2)
dan
kalimat (3).
Tidak
ada
kalimat
penegas.
43 b (1) Setelah pukul 07.00 Budi
bersama ibunya ke sekolah
setibanya disekolah Budi
berpamitan kepada ibunya dan
bergegas bersama teman-teman
bertujuan masuk kehalaman
sekolah.
Terdapat
transisi
berupa kata
yaitu kata
setelah
yang
menghu-
bungkan
paragraf ini
dengan
paragraf
sebelumnya
Tidak ada
kalimat
topik
Kalimat
pengembang
berada di
kalimat (1)
yang
mengem-
bangkan ide
pada paragraf
sebelumnya.
Tidak
ada
kalimat
penegas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
BIODATA PENULIS
Caecilia Nurista Syahdu Hening lahir di Wonogiri,
22 November 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar pada
tahun 2005 di SD Kanisius Jamprit, setelah itu melanjutkan
studi di SMP Kanisius St. Aloysius Baturetno dan selesai
pada tahun 2008. Selanjutnya menempuh jenjang pendidikan
sekolah menengah atas di SMA Regina Pacis Surakarta dan
lulus pada tahun 2011. Setelah lulus dari SMA, di tahun yang sama, melanjutkan
pendidikan di perguruan tinggi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan
terdaftar sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
(PBSI), Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (JPBS), Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP). Masa pendidikan di perguruan tinggi dinyatakan selesai
setelah menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir dengan judul Pola
Pengembangan Paragraf dan Unsur-Unsur Paragraf pada Karangan Narasi
Karya Guru-guru SD di Lingkungan YPPK Maybrat, Keuskupan Manokwari,
Papua Barat pada Tahun 2014.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI