Post on 02-Oct-2021
transcript
MMEEKKAANNIISSMMEE KKEERRJJAA HHOORRMMOONN
MUTIARA INDAH
Fakultas Kedokteran Bagian Biokimia
Universitas Sumatera Utara II.. PPEENNDDAAHHUULLUUAANN Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar sel agar dapat memberi respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksterna dan interna yang selalu berubah.
Sistem Endokrin dan susunan saraf merupakan alat utama dimana tubuh mengkomunikasikan antara berbagai jaringan dan sel. SSiisstteemm ssaarraaff sseerriinngg ddiippaannddaanngg sseebbaaggaaii ppeemmbbaawwaa ppeessaann mmeellaalluuii ssiisstteemm ssttrruukkttuurraall yyaanngg tteettaapp.. SSiisstteemm EEnnddookkrriinn ddiimmaannaa bbeerrbbaaggaaii mmaaccaamm”” hhoorrmmoonn ““ddiisseekkrreessiikkaann oolleehh kkeelleennjjaarr ssppeessiiffiikk ,, ddiiaannggkkuutt sseebbaaggaaii ppeessaann yyaanngg bbeerrggeerraakk uunnttuukk bbeerreeaakkssii ppaaddaa sseell aattaauu oorrggaann ttaarrggeettnnyyaa ((ddeeffiinniissii kkllaassiikk ddaarrii hhoorrmmoonn))..KKaattaa hhoorrmmoonn bbeerraassaall ddaarrii iissttiillaahh YYuunnaannii yyaanngg bbeerraarrttii mmeemmbbaannggkkiittkkaann aakkttiiffiittaass.. II.. 11.. SSEEKKRREESSII HHOORRMMOONNAALL
Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu. Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai fungsi Endokrin Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh pulau β Langerhans Pankreas yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel hepar.
Sekarang diakui hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan tanpa melalui sirkulasi dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin, digambarkan oleh kerja Steroid seks dalam ovarium, Angiotensin II dalam ginjal, Insulin pada sel α pulau Langerhans.Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia disintesa disebut sebagai fungsi Autokrin. Secara khusus kerja autokrin pada sel kanker yang mensintesis berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel yang sama untuk merangsang pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan kanker secara keseluruhan.
©2004 Digitized by USU digital library 1
Gambar 1. Sintesis Hormon Gambar 1.1. Sekresi Hormon
©2004 Digitized by USU digital library 2
II.. RESEPTOR HORMON
Konsentasi hormon dalam cairan ekstrasel sangat rendah berkisar 10-15 –10-9. Sel target harus membedakan antara berbagai hormon dengan konsentrasi yang kecil, juga antar hormon dengan molekul lain.Derjad pembeda dilakukan oleh molekul pengenal yangterikat pada sel target disebut Reseptor
→Reseptor Hormon: Molekul pengenal spesifik dari sel tempat hormon berikatan sebelum memulai efek biologiknya Umumnya pengikatan Hormon Reseptor ini bersifat reversibel dan nonkovalen
Reseptor hormon bisa terdapat pada permukaan sel (membran plasma) atau pun intraselluler. Interaksi hormon dengan reseptor permukaan sel akan memberikan sinyal pembentukan senyawa yang disebut sebagai second messenger (hormon sendiri dianggap sebagai first messenger)
Jika hormon sudah berinteraksi dengan reseptor spesifiknya pada sel-sel target, maka peristiwa-peristiwa komunikasi intraseluler dimulai.Hal ini dapat melibatkan reaksi modifikasi seperti fosforilasi dan dapat mempunyai pengaruh pada ekspresi gen dan kadar ion. Peristiwa-peristiwa ini hanya memerlukan dilepaskannya zat-zat pengatur II.1.Struktur Reseptor Hormon
Setiap reseptor hormon mempunyai sedikitnya dua daerah domain fungsional yaitu : 1. Domain pengenal akan mengikat hormon 2. Regio skunder menghasilkan (tranduksi) signal yang merangkaikan pengaturan beberapa fungsi intrasel
Reseptor hormon Steroid dan Thyroid membentuk suatu superfamili yang besar dari faktor transkripsi. Disini termasuk juga reseptor untuk vitamin D dan Asam retinoid.
Reseptor untuk hormon Glukokortikoid mempunyai beberapa domain fungsionalyaitu:
1. Regio pengikat hormon dalam bagian terminal karboksil 2. Regio pengikatan DNA yang berdekatan 3. Sedikitnya dua regio yang mengaktifkan transkripsi gen 4. Sedikitnya dua regio yang bertanggung jawab atas translokasi reseptor dari
sitoplasma ke nukleus 5. Regio yang mengikat protein renjatan panas tanpa adanya ligand
( Gambar 2)
©2004 Digitized by USU digital library 3
Gambar 2. Struktur reseptor dari superfamili hormon Thyroid-Steroid Bagian atas adalah klasifikasi domain beberapa fungsi domain individual bagian bawah adalah contoh-contoh reseptor dengan berbagai domain digambarkan dalam skala Reseptor hormon Thyroid α2 dan faktor transkripsi COUP (Chicken Ovalbumin Upstream Promoter) diperlihatkan sebagai pembanding dan mewakili kelompok yang diperkirakan tidak mengikat suatu hormon
Reseptor Insulin berupa heterotetramer (α2β2) terikat lewat ikatan disulfida
yang multipel : - Subunit ekstramembran akan mengikat insulin - Subunit perentang membran akan mentransduksi sinyal yang mungkin terjadi
lewat komponen tirosin kinase pada bagian sitoplasmik polipeptida ini
Reseptor IGF, EGF , LDL, umumnya serupa dengan dengan reseptor insulin ini.Reseptor untuk ANF yang memiliki aktifitas guanilil siklase juga termasuk dalam kelas ini.
©2004 Digitized by USU digital library 4
Reseptor hormon polipeptida yang mentransduksikan sinyal melalui pengubahan kecepatan produksi cAMP ditandai dengan adanya tujuh buah domain yang merentangkan membran plasma
(Gambar 3) Gambar 3. gambaran berbagai jenis reseptor membran dengan contoh masing-masing IIIIII.. KKLLAASSIIFFIIKKAASSII HHOORRMMOONN
Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel • Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya 1.Golongan Steroid→turunan dari kolestrerol 2.Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat 3.Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil →Thyroid,Katekolamin 4.Golongan Polipeptida/Protein →Insulin,Glukagon,GH,TSH • Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon 1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak 2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air • Berdasarkan lokasi reseptor hormon
1.Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler 2.Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran) • Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel:kelompok Hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa cAMP,cGMP,Ca2+, Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler
©2004 Digitized by USU digital library 5
T
Taabbeell 11..KKllaassiiffiikkaassii HHoorrmmoonn BBeerrddaassaarr LLookkaassii RReesseeppttoorr HHoorrmmoonn
Golongan I Golongan II
Reseptor Intraseluler Membran plasma
Tipe Steroid,Yodotironin,Kalsitriol,Retinoid Polipeptida,Protein,Glikoprotein
Solubilitas Lipofilik/Hidrofobik Hidrofilik/Lipofobik
Protein Ada Tidak ada
pengangkut
Usia Panjang (Berjam-jam/berhari-hari) Pendek (menit)
paruh
Mediator Kompleks hormon Reseptor Second messenger berupa :
cAMP,cGMP,Ca2+,
Fosfotidilinosi-
tol, Lintasan Kinase
IV. Kelompok Hormon yang Berikatan dengan Reseptor Permukaan Sel
Kelompok hormon ini terdiri dari hormon-hormon yang bersifat larut dalam air
dan terikat pada membran plasma sel sasaran. Hormon-hormon ini akan
berkomunikasi dengan proses meabolisme intraselluler melalui senyawa yang disebut
sebagai second messenger.Konsep second messenger timbul dari pengamatan Earl
Sutherland dan rekan-rekan,bahwa Epineprin terikat pada membran plasma eritrosit
burung merpati dan meningkatkan cAMP.Diikuti oleh berbagai macam percobaan
ditemukan bahwa cAMP ternyata mengantarai efek metabolik banyak hormon.
Senyawa second messenger yang diaktivasi oleh pengikatan antara hormon
dengan reseptor spesifiknya di membran plasma didata dalam tabel di bawah ini
©2004 Digitized by USU digital library 6
TTaabbeell 22..CCoonnttoohh--ccoonnttoohh sseeccoonndd mmeesssseennggeerr uunnttuukk bbeerrbbaaggaaii hhoorrmmoonn
SSiisstteemm ccAAMMPP PPeerraannggssaannggaann:: aaddrreenneerrggiikk ββ,, GGRRHH,, PPrroossttaaggllaannddiinn((EE,,DDddaann
II)),,GGlluukkaaggoonn,, VVaassoopprreessiinn,, LLHH,,FFSSHH,, TTSSHH,, CCGG,, AACCTTHH,, PPTTHH
Penghambatan: adrenergik α2, Opiod, Somatostatin,
Asetilkolin(muskarinik),Dopamin
Fosfotidilinositol, adrenergik α1,GnRH, TRH, Dopamin, PGF2α, TXA2,
Endoperokside,
Ca2+ Leukotrien, Vasopresin, Bradikinin, Asetilkolin,Endotelin,
PTH
Tirosin Kinase Insulin, Makrofage-coloni stimulating faktor(M-CSF), platelet
derived
growth faktor(PDGF)
cGMP Endothelium-derived releasing factor (EDRF),ANF, Asetilkolin
IIVV..11.. ccAAMMPP SSEEBBAAGGAAII SSEECCOONNDD MMEESSSSEENNGGEERR
cAMP merupakan second messenger yang dibentuk dari senyawa ATP oleh
kerja enzim Adenilat Siklase dengan adanya Mg2+ yang membentuk suatu kompleks
dengan ATP untuk bertindak sebagai substrat untuk reaksi.
Mg2+
ATP cAMP + PPi + H+
Adenilat siklase
cAMP mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam proses kerja sejumlah
hormon.Epineprin meningkatkan kadar cAMP yang tinggi di dalam sel-sel otot dan
perubahan yang relatif kecil dalam sel-sel hati
©2004 Digitized by USU digital library 7
N
N N
N
NH2
O
OHO
HH
H
H2C
HO
PO
O-
1'
3'
5' 4'
2'
cAMP
Sistem Adenilat siklase
Enzim Adenilat Siklase berada pada permukaan internal membran plasma
mengkatalisasi pembentukan cAMP dari ATP
Aktifitas enzim Adenilat Siklase ↑ jumlah cAMP↑
Pengaturan aktivasi dan inaktivasi enzim Adenilat siklase oleh hormon berlangsung
dengan pengantara :
• Reseptor spesifik hormon pada permukaan luar membran plasma (Rs atau Ri)
• Paling sedikit 2 protein pengatur nukleotida guanosin (protein G) yang
tergantung GTP
Protein pengatur ini diberi simbol Gs(stimulasi) dan Gi(inhibisi) yang masing-
masing tersusun tiga subunit α,β,χ .Subunit β dan χ dalam Gs identik dengan
dalam Gi, sedangkan subunit α dalam Gs berbeda dengan dalam Gi diberi tanda
αs dan αi
Pengikatan sebuah hormon dengan reseptor meningkatkan interaksi reseptor
dengan kompleks perangsang Gs .Dengan pengantaraan reseptor berlangsung
pengikatan GTP yang tergantung pada Mg2+ oleh α dan disosiasi sekaligus β dan χ
dari α.
Subunit α dapat juga merupakan ADP ter-ribosilasi sebagai respon terhadap toksin
Kolera yang mengaktivasinya.Dalam menimbulkan proses tersebut akan membuat
inaktif enzim GTPase,dengan demikian αs dibekukan dalam bentuk aktif.Toksin
Pertusis dapat memblokir inaktivasi dari adenilat siklase melalui aktivitas
ribosiltransferase-ADP pada subunit αi
©2004 Digitized by USU digital library 8
Gambar 4. The complex of β & γ subunits G β, γ, inhibits G α.
©2004 Digitized by USU digital library 9
PPeennggaakkttiiffaann PPrrootteeiinn KKiinnaassee oolleehh ccAAMMPP
Dalam sel eukariot, cAMP berikatan dengan Protein Kinase yaitu sebuah
molekul heterotetramer terdiri atas 2 subunit regulasi dan 2 subunit katalitik.
Pengikatan cAMP menghasilkan reaksi :
4 cAMP + R2C2 2 (R-2cAMP) + 2C
Kompleks R2C2 tidak punya aktifitas enzim tetapi pengikatan cAMP dengan R
memisahkan R dari C dengan demikian mengaktifkan unsur C ini. Subunit C yang
aktif mengkatalisis pemindahan P dari ATP ke residu serin atau treonin dari protein
( efek fisiologik)
Fosfodiesterase
Kerja yang ditimbulkan oleh hormon yang meningkatkan konsentrasi cAMP
bisa diakhiri dengan sejumlah cara termasuk hidrolisis cAMP oleh fosfodiesterase.
Enzim hidrolisis ini menjamin proses pergantian sinyal yang cepat dengan demikian
juga penghentian proses biologik yang cepat begitu stimulus hormonal
dihilangkan.Inhibitor fosfodiesterase,yang paling terkenal adalah derivat
xantintermetilasi seperti kafein dan teofilin, akan meningkatkan cAMP intrasel,meniru
atau memperpanjang kerja hormon
Reseptor Adrenergik Terangkai dengan sistem Adenilat Siklase
Tiga subkelompok reseptor adrenergik berhubungan dengan sistem adenilat
siklase. Hormon yang terikat pada reseptor β1 dan β2 akan mengaktifkan enzim
adenilat siklase, sedangkan hormon yang terikat pada reseptor α2 akan
menghambat enzim ini.
Kerja hormon epineprin dapat meningkatkan kadar cAMP dalam sel otot melalui
pengaktifan sistem β adrenergik ini yang melalui perangkaian reseptor pada Potein
G.
→ Protein G → mengikat GTP → merangsang adenilat siklase → sintesis cAMP
cAMP yang terbentuk akan mengaktifkan enzim fosforilase kinase dan
menginaktifkan enzim glikogen sintase melalui aktifitas protein kinase.
fosforilase kinase ↑
cAMP ↑ → protein kinase
glikogen sintase ↓
©2004 Digitized by USU digital library 10
Efek yang terjadi adalah pemecahan glikogen dan penghalangan pembentukan
glikogen
Mekanisme yang sama berlangsung di hepar oleh hormon glukagon.
Kerja ini berlawanan dengan kerja hormon Insulin
IIVV..22.. ccGGMMPP SSEEBBAAGGAAII SSEECCOONNDD MMEESSSSEENNGGEERR
Merupakan senyawa second messenger yang dibentuk dari GTP oleh kerja
enzim Guanilil Siklase, yang terdapat dalam bentuk larut dan terikat
membran.Hormon Atriopeptin, suatu famili peptida dihasilkan dalam atrium jantung,
menyebabkan natriuresis, diuresis,vasodilatasi otot dan inhibisi sekresi aldosteron .
Hormon peptida ini mis:ANF akan mengaktifkan enzim guanilil siklase → cGMP ↑→
mengantarai efek hormon.Senyawa nitroprusida,nitrogliserin ,natrium nitrit, natrium
azida,nitogen oksida (NO) meningkatkan cGMP dengan mengaktifkan guanilil siklase
. Peningkatan cGMP akan berikatan dan mengaktifkan Protein Kinase Spesifik (Kinase
G ) yang analog dengan Kinase A
Enzim ini akan melakukan fosforilasi terhadap sejumlah protein otot polos .Peristiwa
ini agaknya terlibat dalam proses relaksasi otot polos dan vasodilatasi.
IIVV..33.. CCaa22++ SSeebbaaggaaii SSeeccoonndd MMeesssseennggeerr
Secara luas kalsium terionisasi merupakan unsur regulator proses seluler
termasuk kontraksi otot, rangkaian proses pembekuan darah, aktifitas enzim dan
eksitabilitas membran dan mediator dari kerja hormon.Peran kalsium ion dalam aksi
hormon diusulkan karena banyak hormon :
1. Dihambat dalam media kalsium bebas atau bila kadar kalsium intrasel berkurang
2. Mempengaruhi aliran kalsium sel
Diketahui konsentrasi Ca2+ sitosol lebih rendah dibandingkan konsentrasi
Ca2+ dalam cairan ekstraseluler dan organela intraseluler.Keadaan ini dipertahankan
oleh adanya pompa Ca2+ / Mg2+ ATPase dependent.Hormon dan zat efektor lain dapat
merangsang pelepasan ion kalsium ke dalam sitosol. Jalan utama hormon
meningkatkan penambahan Ca2+ adalahmelalui stimulasi dari produksi InsP3 yang
dihasilkan oleh pemecahan dari PIP2 yang diperantarai fosfolipase C
©2004 Digitized by USU digital library 11
K
KAALLMMOODDUULLIINN
Protein pengatur yang tergantung Ca2+.Kalmodulin mempunyai 4 tempat
pengikatan Ca2+ dan pendudukan seluruh tempat mengakibatkan perubahan bentuk
nyata, berkaitan dengan kemampuan kalmodulin mengaktivasi dan inaktivasi enzim.
Interaksi Ca2+ dan kalmodulin secara konseptual serupa dengan pengikatan cAMP
pada protein Kinase dan aktivasi selanjutnya molekul ini.
Gambar 5. Mekanisme kerja Ca2+ dan Kalmodulin
©2004 Digitized by USU digital library 12
IIVV.. 44.. PPIIPP22
PPIIPP22 (Phosphatidil Inositida 4,5 Bisphosphat) merupakan senyawa
phospholipid dari membran, memainkan peranan dalam aksi hormon yang
tergantung Ca2+. Produk metabolisme PIP2 diusulkan menyediakan komunikasi
antara reseptor hormon membran plasma dengan reservoir Ca2+ intrasel →
mempengaruhi Ca2+ channel
O P
O−
O
O
O P
O−
O
OPO32−
OPO32−
O
H2C
CH
H2C
OCR1
O O C
O
R2
OH
H
OH
HH
OHH
OH
H
H OH
1 6
5
43
2
phosphatidyl-inositol
H2C
CH
H2C
OCR1
O O C
O
R2
OH
H HH
H
OH
H
H OH
1 6
5
43
2
PIP2 phosphatidylinositol- 4,5-bisphosphate
cleavage by Phospholipase C
©2004 Digitized by USU digital library 13
Dalam aksi hormon PIP2 akan dihidrolisis menjadi dua senyawa yaitu :
1. Inositol 1,4,5 Triphosphat (InsP3), merupakan senyawa yang efektif
mempengaruhi mitokhondria dan RES mengeluarkan Ca2 + k sitoplasma
OH
H
OPO32−
OPO 32−
OPO32−
HH
H
OH
H
H OH1 6
5
43
2
IP3 inositol-1,4,5-trisphosphate
Gambar 6. IP3 activates Ca++-release channels in ER membranes.
2. Diasil Gliserol, mampu mengaktifkan protein kinase sehingga terjadi fosforilasi
sejumlah protein, sebahagian merupalan komponen pompa ion dan mendorong
peningkatan ion kalsium sitoplasma
©2004 Digitized by USU digital library 14
OHH2C
CH
H2C
OCR1
O O C
O
R2
diacylglycerol
Efek yang ditimbulkan oleh pengaktifan InsP3 :
- Glikogenolisis di sel hepar
- Sekresi histamin dari mast sel
- Pembebasan serotonin dari platelet
- Agregasi dari platelet
- Sekresi insulin dari pankreas
- Sekresi adrenalin dari korteks adrenal
- Kontaksi otot polos
©2004 Digitized by USU digital library 15
IIVV.. 55.. HHoorrmmoonn PPaaddaa RRaannggkkaaiiaann PPrrootteeiinn KKiinnaassee
Beberapa reseptor hormon seperti reseptor hormon Insulin, EGF, IGF memiliki
aktivitas Tirosin Kinase Intrinsik. Perubahan penyesuaian yang yang ditimbulkan
interaksi antara hormon dan reseptor pada reseptor ini mengaktivasi aktivitas kinase
tirosin. Aktifitas enzim kinase ini mengakibatkan fosforilasi substrat pada residu
tirosin
Aktivitas tirosin dapat pula memulai serangkaian fosforilasi .Mekanisme umum
untuk hal ini adalah melalui domain SH2 yang berikatan dengan fosfotirosin pada
reseptor. Tirosin Fosfatase mengangkat gugus fosfat tirosin mengakhiri kerja dari
protein terfosforilasi
( Gambar 7 )
IINNSSUULLIINN
Pulau Pankreas mensekresikan paling sedikit empat jenis hormon yaitu:
- Isulin
- Glukagon
- Somastotatin
- Polipeptida Pankreas
©2004 Digitized by USU digital library 16
Gen insulin manusia terdapat pada lengan pendek dari kromoson 11. Insulin
disekresikan sebagai preproinsulin . Preproinsulin suatu peptida rantai panjang
dengan BM 11.500.
Rangkain pemandu/sequence yang bersifat Hydropfobik berfungsi untuk
signal mengarahkan molekul ini ke endoplasma retikulum dan kemudian
dikeluarkan.Disini terjadi proses pembelahan molekul preproinsulin oleh enzim-enzim
mikrosomal menghasilkan molekul proinsulin (BM kira-kira 9000).
Proinsulin diangkut ke badan golgi dimana berlangsung proses pengemasan
menjadi granula-granula sekretorik berlapis klatrin.Granula-granula ini matang,
mengandung insulin yang terdiri dari 51 asam amino ;terkandung dalam rantai A 21
asam amino dan rantai B 30 asam amino serta C-Peptida .
Insulin disekresikan dari pankreas 40-50 unit/hari (15-20% dari
penyimpanan )
Sekresi insulin dapat berlangsung secara :
- Sekresi insulin basal: terjadi tanpa adanya rangsangan eksogen
Ini merupakan jumlah insulin yang disekresikan dalam keadaan puasa
- Sekresi insulin yang dirangsang : sekresi insulin karrena adanya respon
terhadap rangsang eksogen. Sejumlah zat yang terlibat dalam pelepasan
insulin disini adalah :
1. Glukosa rangsang pelepasan insulin paling poten
Glukosa dapat masuk kedalam sel β pankreas secara difusi pasif yang
diperantarai protein membran yang spesifik disebut Glukosa Transpoter 2 →
rangsang sekresi insulin
2. Asam Amino, Asam lemak, Badan keton
3. Faktor hormonal
Preparat β adrenergik merangsang pelepasa insulin yang mungkin dengan
cara peningkatan cAMP intrasel.Paparanyang terus menerus dengan hormon
pertumbuhan, kortisol,laktogen plasenta, estrogen, progestin dalam jumlah
yang berlebihan juga meningkatkan sekresi insulin
4. Preparat farmalologik : • Senyawa Sulfonilurea
• Tolbutamid
©2004 Digitized by USU digital library 17
MMeekkaanniissmmee KKeerrjjaa IInnssuulliinn
Dimulai dengan berikatnya insulun dengan reseptor glikoprotein yang spesifik
pada permukaan sel sasaran. Reseptor ini terdiri dari 2 subunit yaitu:
- subunit α yang besar dengan BM 130.000 yang meluas ekstraseluler terlibat
pada pengikatan molekul insulin
- subunit β yang lebih kecil dengan BM 90.000yang dominan di dalam
sitoplasma mengandung suatu kinase yang akan teraktivasi pada pengikatan
insulin dengan akibat fosforilasi terhadap subunit β itu sendiri
(autofosforilasi)
Reseptor insulin yang sudah terfosforilasi melakukan reaksi fosforilasi
terhadap substrat reseptor insulin ( IRS -1).IRS-1 yang terfosforilasi akan terikat
dengan domain SH2 pada sejumlah proteinyang terlibat langsung dalam pengantara
berbagai efek insulin yang berbeda.
Pada dua jaringan sasaran insulin yang utama yaitu otot lurik dan jaringan
adiposa, serangkaian proses fosforilasi yang berawal dari daerah kinase teraktivasi
tersebut akan merangsang protein-protein intraseluler, termasuk Glukosa Transpoter
4 untuk berpindah ke permukaan sel. Jika proses ini berlangsung pada saat
pemberian makan, maka akan mempermudah transport zat-zat gizi ke dalam
jaringan-jaringan sasaran insulin tersebut.
©2004 Digitized by USU digital library 18
GGaammbbaarr 88.. KKeerrjjaa IInnssuulliinn mmeennggaakkttiiffkkaann sseejjuummllaahh TTrraannssppootteerr
KKeellaaiinnaann rreesseeppttoorr iinnssuulliinn ddaallaamm jjuummllaahh,, aaffiinniittaass aattaauuppuunn kkeedduuaannyyaa aakkaann
bbeerrppeennggaarruuhh tteerrhhaaddaapp kkeerrjjaa iinnssuulliinn.. DDoowwnn RReegguullaattiioonn aaddaallaahh ffeennoommeennaa ddiimmaannaa
jjuummllaahh iikkaattaann rreesseeppttoorr iinnssuulliinn jjaaddii bbeerrkkuurraanngg sseebbaaggaaii rreessppoonn tteerrhhaaddaapp kkaaddaarr iinnssuulliinn
ddaallaamm ssiirrkkuullaassii yyaanngg mmeenniinnggggii kkrroonniikk,, ccoonnttoohhnnyyaa ppaaddaa kkeeaaddaaaann aaddaannyyaa kkoorrttiissooll
ddaallaamm jjuummllaahh bbeerrlleebbiihhaann..
SSeebbaalliikknnyyaa jjiikkaa kkaaddaarr iinnssuulliinn rreennddaahh ,,mmaakkaa iikkaattaann rreesseeppttoorr aakkaann mmeennggaallaammii
ppeenniinnggkkaattaann..KKoonnddiissii iinnii tteerrlliihhaatt ppaaddaa kkeeaaddaaaann llaattiihhaann ffiissiikk ddaann ppuuaassaa
©2004 Digitized by USU digital library 19
EEffeekk IInnssuulliinn
Efek pada hati
- membantu glikogenesis
- meningkatkan sintesis trigliserida, kolesterol, VLDL
- meningkatkan sintesis protein
- menghambat glikogenolisis
- menghambat ketogenesis
- menghambat glukoneogenesis
Efek pada otot
- membantu sintesis protein dengan :
∗ meningkatkan transport asam amino
∗ merangsang sintesis protein ribosomal
- membantu sintesis glikogen
Efek pada lemak
- membantu penyimpanan triglserida
- meningkatkan transport glukosa ke dalam sel lemak
- menghambat lipolisis intraseluler
VV.. KKeelloommppookk HHoorrmmoonn MMeemmppuunnyyaaii RReesseeppttoorr IInnttrraasseell
Kelompok hormon ini bersifat lipofilik dan dapat berdifusi lewat membran
plasma semua sel, tetapi hanya menjumpai reseptor spesifiknya di dalam sel
sasaran. Kompleks Hormon Reseptor selanjutnya menjalani reaksi aktivasi yang
tergantung pada suhu serta garam dan reaksi ini akan mengakibatkan perubahan
ukuran, bentuk, muatan permukaan yang membuat kompleks hormon tersebut
mampu berikatan dengan kromatin pada inti sel. Kompleks hormon reseptor
berikatan pada suatu regio spesifik DNA yang dinamakan unsur respon hormon/HRE
dan membuat aktif dan inaktif gen spesifik.Dengan memberi pengaruh yang selektif
pada transkripsi gen dan produksi masing-masing mRNA ,pembentukan protein
spesifik dan proses metabolik dipengaruhi.
©2004 Digitized by USU digital library 20
Gambar 9. Resseptor Hormon Intrasel
Kelompok hormon steroid seperti Estrogen,Progsteron, dan Kortison memberi
pengaruh dominan pada transkripsi gen.Hormon ini akan berikatan dengan
reseptornya di intrasel dari sel target. Kompleks hormon reseptor berbertindak
sebagai sinyal intrasel akan terikat pada pada unsur respon hormon yang barfungsi
mengaktivasi proses tanskripsi menyebabkan pembentukan mRNA spesifik.
Efek yang sama juga terhadap hormon Thyroid
Gambar 10. Kerja hormon dalam mempengaruhi transkripsi gen
©2004 Digitized by USU digital library 21
HHoorrmmoonn TThhyyrrooiidd
Kelenjar thyroid merupakan organ yang mensekresikan terutama hormon
3,5,3’-l-triiodotironin ( T3) dan 3,5,3’,5’-l- tetraiodotironin (T4). Hormon ini
membutuhkan Iodium untuk aktifitas biologiknya. Pada kelenjar Thyroid T3 dan T4
terikat pada thyroglobulin, tempat berlangsungnya biosintesa hormon ini .
Pembebasan T3 dan T4 dari thyroglobulin memerlukan enzim proteolitik yang
distimulasi oleh TSH (atau cAMP) tetapi dihambat oleh Iodium dan oleh Litium
seperti Litium Karbonat yang digunakan untuk terapi manik depresif .Efek ini
dimanfaatkan dengan penggunaan Kalium Iodida untuk terapi hiperthyroidisme.
T3 dan T4 yang berada di sirkulasi berikatan dengan protein darah yaitu :
- TBG ( 85 % )
- TBPA
- Albumin (sedikit )
Aktifitas biologik hormon ini adalah oleh fraksi yang tidak terikat (bebas)
MMeekkaanniissmmee KKeerrjjaa
Hormon T3 dan T4 berikatan dengan reseptor spesifiknya dengan afinitas yang
tinggi di nukleus sel sasaran. Di sitoplasma hormon ini berikatan pada tempat
dengan afinitas yang rendah dengan reseptor spesifiknya. Kompleks hormon
reseptor berikatan pada suatu regio spesifik DNA, menginduksi atau merepresi
sintesis protein dengan meningkatkan atau menurunkan transkripsi gen.
Dari transkripsi gen–gen ini timbul perubahan dari tingkat transkripsi m RNA
mereka. Perubahan tingkat mRNA ini mengubah tingkatan dari produk protein dari
gen ini.Protein ini kemudian memperantarai respon hormon Thyroid. Hormon Thyroid
dikenal sebagai modulator tumbuh kembang → penting pada usia balita
PPaattooffiissiioollooggii
• Pembesaran Thyroid → goiter
• Simple goiter : usaha mengkompensasi produksi hormon thyroid yang kurang
• Jika berat → Hypothyroidisme
• Therapi dengan hormon thyroid eksogen (Levotiroksin)
Hipothyroidisme
• Dibedakan : - Kreatinisme
- Miksedema
• Gambaran menonjol : - bradikardi
©2004 Digitized by USU digital library 22
- hipertensi diastolik
- kulit dan rambut kering
- sensitif terhadap dingin
Hiperthyroidisme
• Produksi thyroid berlebihan
• Penyebab bermacam –macam :
- Penyakit Grave → produksi thyroid merangsang IgG
mengaktifkan reseptor TSH, pembesaran difus
kelenjar thyroid
- Penyakit Plumer → thyroid membesar pada satu
nodul
VVII.. HHoorrmmoonn TTuurruunnaann EEiiccoossaannooiidd
Tidak semua hormon dihasilkan oleh suatu kelenjar tertentu.Hormon
golongan Eicosanoid mencakup: Prostanoid (Prostaglandin, Prostasiklin Tromboxan)
dan Leukotrien adalah derivat asam lemak tak jenuh dengan kerangka 18,20 atau 22
karbon.Asam Arachidonat adalahsubstrat untuk sintesis berbagai eicosanoid pada
manusia. Prekursor asam arachidonat ditemukan dalam membran lipid darimana ia
dilepaskan sebagai respon dari berbagai rangsangan melalui kerja dari berbagai
fosfolipase baik fosfolipase A atau fosfolipase C maupun lipase digliserida.Aktifitas
fosfolipase A2 in vitro dapat dihambat oleh glukokortikoid melalui induksi dari
protein yang disebut lipokortin, hal ini dapat menyumbang pada supresi
glukokortikoid dari reaksi peradangan tertentu, tetapi makna inhibisi ini pada
manusia belum ditetapkan. Sintesis prostanoid dari asam arachidonat dikatalisis oleh
jalan Siklooksigenase. Sintesis Leukotrien dikatalisis oleh jalan Lipoksigenase
Kerja enzim siklooksigenase dapat dihambat oleh Aspirin, Indometasin dan obat-obat
antiinflamasi steroid lainnya
→ menghambat sintesis prostanoid
Kerja kelompok hormon ini serupa dengan hormon yang bertindak pada
permukaan sel dan diduga secara predominan bertindak dalam suatu model
parakrin dan autokrin.
Eicosanoid pada hakekatnya mempengaruhi setiap jenis sel dalam berbagai cara
Efek Prostaglandin seperti :
• Mencegah konsepsi
©2004 Digitized by USU digital library 23
• Induksi akhir kehamilan → terminasi kehamilan
• Pencegahan dan pengurangan ulkus ventrikuli
• Kontrol inflamasi dan tekanan darah
• Kontrol transport ion melalui membran
• Modulasi transfer synaps
• Pengobatan asma
• Kongesti hidung
VVIIII.. EENNDDOORRPPHHIINNEE
β endorphine terdiri atas 31 asam amino yang ditemukan dalam hipofise tapi
disana akan mengalami asetilasi .Berikatan dengan reseptor SSP sama seperti opium
morphin dimana jaringan otak dari vertebrata mempunyai reseptor untuk alkaloid
(morphin ) → opium.
Senyawa β endorphine yang dibentuk dari Proopiocortin ini, berperan dalam
mengontrol persepsi rasa nyeri secara endogen sehingga dapat berperan analgesik
yang kuat untuk rasa sakit pada tubuh selama beberapa jam. Potensi analgesik
senyawa 18-30 kali lebih kuat dari morphin
VVIIIIII.. HHuubbuunnggaann HHoorrmmoonn PPeerrttuummbbuuhhaann ddeennggaann OOnnkkooggeenn
Onkogen merupakan gen yang mempromosikan kanker. Mereka lazimnya
mengalami perubahan melalui mutasi ataupun versi dari gen seluler normal yang
diekspresikan secara berlebihan.Dalam banyak kasus onkogen merupakan analog
dari hormon maupun faktor pertumbuhan, reseptor hormon,molekul yang
mentransmisikan kerja hormon. Mekanisme kerja onkogen secara :
• Terlibat dalam pengendalian pertumbuhan
• Meniru kerja faktor pertumbuhan
• Meniru reseptor yang ditempati faktor pertumbuhan
Produk beberapa onkogen berupa faktor pertumbuhan atau sebahagian dari
reseptor faktor pertumbuhan seperti :
- Produk src, bertindak sebagai protein kinase
- Produk ras bekerja stimulasi aktivitas adenilat siklase
- Produk myc bertindak sebagai protein pengikat DNA
©2004 Digitized by USU digital library 24
Produk-produk tersebut berfungsi sebagai lintasan kunci intrasel yang terlibat
dalam pengendalian pertumbuhan. Masing-masing produk mempengaruhi
pengendalian mitosis yang melibatkan fosforilasi protein.Pada faktor pertumbuhan
efek yang ditimbulkan bisa bersifat :
-endokrin
-parakrin
-autokrin
XI. Rangkuman.
Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ
tertentu. Sekresi hormon dikenal secara Endokrin, Parakrin dan Autokrin.
Hormon sebelum memulai efek biologiknya harus berikatan dengan reseptor
pengenal Spesifiknya. Reseptor hormon bisa terdapat pada permukaan sel
(membran plasma) atau pun intraselluler. Interaksi hormon dengan reseptor
permukaan sel akan memberikan sinyal pembentukan senyawa yang disebut
sebagai second messenger . Yang merupakan kelompok second messenger
adalah senyawa cAMP,cGMP,Ca2+,Fosfoinositol, Lintasan Kinase
KKeelloommppookk hhoorrmmoonn mmeemmppuunnyyaaii rreesseeppttoorr iinnttrraasseell bersifat lipofilik dan dapat
berdifusi lewat membran plasma semua sel, tetapi hanya menjumpai reseptor
spesifiknya di dalam sel sasaran Dengan memberi pengaruh yang selektif pada
transkripsi gen dan produksi masing-masing mRNA ,kelompok hormon ini
mempengaruhi pembentukan protein spesifik dan proses metabolik dipengaruhi
Tidak semua hormon dihasilkan oleh suatu kelenjar tertentu.Hormon
golongan Eicosanoid mencakup: Prostanoid (Prostaglandin, Prostasiklin Tromboxan)
dan Leukotrien adalah derivat asam lemak tak jenuh dengan kerangka 18,20 atau 22
karbon.
β endorphine terdiri atas 31 asam amino yang ditemukan dalam hipofise
dapat berperan dalam mengontrol persepsi rasa nyeri secara endogen sehingga
dapat berperan analgesik yang kuat untuk rasa sakit pada tubuh selama beberapa
jam .Potensi analgesik senyawa 18-30 kali lebih kuat dari morphin
Onkogen merupakan gen yang mempromosikan kanker. Mengalami perubahan
melalui mutasi ataupun versi dari gen seluler normal yang diekspresikan secara
berlebihan.Dalam banyak kasus onkogen merupakan analog dari hormon maupun
faktor pertumbuhan, reseptor hormon,molekul yang mentransmisikan kerja hormon.
©2004 Digitized by USU digital library 25
DAFTAR KEPUSTAKAAN Champe P C PhD , Harvey R A PhD. Lippincott’s Illustrated Reviews: Biochemistry 2nd
.1994 : 78- 85 Greenspan F S MD, Baxter J D MD. Basic and Clinical Endocrinology 4th.1994 : 2- 55 Lehninger A, Nelson D , Cox M M .Principles of Biochemistry 2nd 1993 : 746-783 Murray R K, et al. Harper’s Biochemistry 25th ed. Appleton & Lange. America 2000 :
534-626 Stryer L .1995. Biochemistry 4th : 594-597
©2004 Digitized by USU digital library 26