Post on 07-Nov-2021
transcript
ANALISIS PENGARUH PRODUK PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH, MUDHARABAH DAN MURABAHAH
TERHADAP PROFITABILITAS BPRS DI YOGYAKARTA
(Analysis Of Product Financing Effect Of Musyarakah, Mudharabah, Dan
Murabahah On Bprs Profitability In Yogyakarta)
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari
Program Studi Ekonomi Islam
Oleh:
NURUL FATIMAH ANGGRAINI
15423071
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
JURUSAN STUDI ISLAM
FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019
2
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PRODUK PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH, MUDHARABAH DAN MURABAHAH
TERHADAP PROFITABILITAS BPRS DI YOGYAKARTA
NURUL FATIMAH ANGGRAINI
15423071
Dengan semakin berkembangnya perekonomian suatu negara semakin meningkat
pula kebutuhan pendanaan. PT BPRS memberikan jasa-jasa pembiayaan yang
sama seperti bank syari’ah diantaranya yaitu pembiayaan musyarakah,
mudharabah dan murabahah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pembiayaan musyarakah, mudharabah, dan murabahah terhadap
tingkat profitabilitas pada 10 BPRS di Yogyakarta (BPRS Bangun Drajat Warga,
Barokah Dana Sejahtera, Cahaya Hidup, Dana Hidayatullah, Danagung Syariah,
Formes, Madina Mandiri Sejahtera, Margirizki Bahagia, Mitra Amal Mulia, Mitra
Cahaya Indonesia). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif
dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan triwulan BPRS di
Yogyakarta periode 2014-2018. Metode yang digunakan dalam analisis ini yaitu
dengan regresi cross-sectional. Hasil penelitian secara parsial menunjukan bahwa
variabel pembiayaan musyarakah berpengaruh positif signifikan terhadap
profitabilitas, variabel pembiayaan mudharabah berpengaruh negatif signifikan
terhadap profitabilitas, variabel pembiayaan murabahah berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas. Pada koefisien uji determinan (R2)
menunjukkan bahwa pembiayaan musyarakah, mudharabah, dan murabahah
secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas sebesar 38,7% dengan sisanya
sebesar 61,3% yang dijelaskan oleh variabel lain diluar model, misalnya: salam,
istishna, qardh, multijasa dan ijarah. Hasil penelitian dari variabel pembiayaan
musyarakah memiliki nilai sig 0,017 yang berarti berpengaruh positif terhadap
profitabilitas, pembiayaan mudharabah memiliki nilai sig 0,580 yang berarti tidak
berpengaruh positif terhadap profitabilitas, pembiayaan murabahah memiliki nilai
sig 0,001 yang berarti berpengaruh terhadap profitabilitas. Dari hasil uji F
diketahui nilai F sebesar 9,827 dengan nilai sig 0,000 yang berarti semua variabel
berpengaruh terhadap profitabilitas.
Kata kunci: Kepuasan Nasabah; Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah,
Murabahah dan Profitabilitas
3
ABSTRACT
ANALYSIS OF PRODUCT FINANCING EFFECT OF
MUSYARAKAH, MUDHARABAH, DAN MURABAHAH ON
BPRS PROFITABILITY IN YOGYAKARTA
NURUL FATIMAH ANGGRAINI
15423071
The more developed a country's economy, the more increased the funding needs.
PT BPRS provides the same financing services as sharia banks including
musyarakah, mudharabah and murabahah financing. The objective of this study
is to determine the effect of musyarakah, mudharabah and murabahah financing
on profitability levels at 10 BPRS in Yogyakarta (BPRS Bangun Drajat Residents,
Barokah Dana Sejahtera, Cahaya Hidup, Dana Hidayatullah, Danagung Syariah,
Formes, Madina Mandiri Sejahtera, Margirizki Bahagia, Mitra Amal Mulia, Mitra
Cahaya Indonesia). This research is a quantitative descriptive study using
secondary data in the form of BPRS quarterly financial reports in Yogyakarta for
the 2014-2018 period. The method used in this analysis was cross-sectional
regression. The results of the study partially showed that the musyarakah
financing variable had a significant positive effect on profitability, the
mudharabah financing variable had a significant negative effect on profitability,
the murabaha financing variable had a significant positive effect on profitability.
The determinant test coefficient (R2) shows that musyarakah, mudharabah and
murabaha financing simultaneously affect profitability by 38.7% with the
remaining 61.3% explained by other variables outside the model, for example:
greetings (salam), istishna, qardh, multi services and ijarah. The results of the
study of musyarakah financing variables have a sig value of 0.017 which means a
positive effect on profitability, mudharabah financing has a sig value of 0.580
which means no positive effect on profitability, murabaha financing has a sig
value of 0.001, which means an effect on profitability. Due to the F test results, it
is known that the F value is 9,827 with a sig value of 0,000 which means that all
variables affect profitability.
Keywords: Customer Satisfaction; Mudharabah, Musyarakah, Murabahah
and Profitability Financing
January 11, 2020
TRANSLATOR STATEMENT
The information appearing herein has been translated by a Center for International Language and Cultural Studies of
Islamic University of Indonesia
CILACS UII Jl. DEMANGAN BARU NO 24 YOGYAKARTA, INDONESIA.
Phone/Fax: 0274 540 255
4
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang masih berkembang dalam
bidang keuangan dan ekonomi, salah satunya yaitu di dunia perbankan. Bank
sendiri merupakan lembaga keuangan yang berfungsi sebaga Intermediary,
dimana bank sebagai lembaga keuangan yang memiliki fungsi sebagai perantara
yaitu antara pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang
membutuhkan dana. Pertumbuhan dunia perbankan kini semakin cepat seperti
yang diketahui dengan istilah dual banking system yaitu perbankan konvensional
dan perbnkan Syari’ah. Perkembangan ekonomi islam di Indonesia dikenal sejak
muculnya lembaga-lembaga keuangan syariah baik yang berupa Bank dan non-
Bank.
Sistem perbankan di Indonesia itu sendiri telah di atur pada UU No. 10
tahun 1998 dimana bank itu ada dua jenis yaitu bank umum dan bank perkreditan
rakyat yang dimana di dalam kedua bank tersebut sama-sama melaksanakan
kegiatan konvensional maupun syari’ah. BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
merupakan Lembaga Keuangan Mikro yang kini pertumbuhanya sangat pesat.
Dengan diterbitkanya dual banking System ini memberikan kesempatan bagi
lembaga keuangan konvensional untuk memberikan pelayanan syari’ah kepada
masyarakat mengingat Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya
menganut agama islam.
Bank syari’ah merupakan lembaga keuangan yang ber oprasi dengan
menggunakan prinsip tidak dengan bunga dimana bank syari’ah itu sendiri
menggunakan al-Qur’an dan Hadist Nabi sebagai landasan dasarnya. Istilah lain
bank syari’ah yaitu lembaga keuangan yang melakukan pembiayaan dan jasa
dalam lalulintas pembayaran serta peredaran uang yang prakteknya disesuaikan
dengan prinsip syariat Islam. Dalam hal ini tidak sedikit pula minat masyarakat
akan kehadiran bank berbasis syari’ah hal ini sejalan dengan semakin besarnya
kesadaran masyarakat yang beragama muslim untuk melaksanakan islam secara
kaffah (menyeluruh). Perkembangan ini tentu memberikan harapan baru bagi para
5
pengusaha selain untuk mencari keuntungan materiil tetapi juga bisa menjalankan
usahanya sesuai dengan konsep hukum islam.
Pembiayaan merupakan salah satu bentuk solidaritas sosial dimana
pembiayaan itu sendiri merupakan fasilitas penyedia dana untuk memenuhi
kebutuhan pihak yang memerlukan dana. Dengan kata lain pembiayaan atau
financing adalah pendanaan yang diberikan dari satu pihak kepada pihak lain
untuk mendukung investasi yang telah direncanakan baik dilakukan sendiri
maupun oleh lembaga. Dengan adanya pembiayaan ini dapat mempermudah bagi
para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya sehingga dapa menggerakan
roda perekonomian agar lebih produktif dalam menekankan tingkat pendapatan
masyarakat, dengan meningkatnya pendapatan masyarakat makan masyarakat
tersebut dapat membuka lapangan kerja baru dan mengurangi angka
pengangguran dengan luasnya lapangan pekerjaan yang di buka dengan adanya
pembiayaan modal bagi para pebisnis (Rivai & Arifin, 2010)
Jika dilihat sepintas terkait pembiayaan dari segi tujuan produk
pembiayaan yang dilakukan antara pihak bank konvensional maupun syari’ah
memiliki kesamaan yaitu melakukan pembiayaan atas barang atau jasa yang
dikehendaki oleh nasabah dan keuntungan yang hanya dikehendaki oleh bank.
Namu dalam syari’ah pembiayaan tidak hanya mementingan keuntungan dari sgi
materiil saja tetapi juga memberikan bantuan kepada masyarakat guna untuk
mensejahterakan masyarakat itu sendiri melalui produk pembiayaan syari’ah.
(Antonio, 2001)
Menurut konsep ideal, pembiayaan pada bank syari’ah lebih diarahkan
pada prinsip bagi hasil dimana lebih mengedepankan pola kemitraan antara bank
dengan nasabah. Dalam jasa pembiayaan perbankan syari’ah pembiayaan yang
terkenal yaitu dengan prinsip bagi hasil diantaranya yaitu pembiayaan
mudharabah dan musyarakah serta prinsip jual beli yaitu murabahah. pembiaaan
pada bank syari’ah itu sendiri memiliki berbagai jenis produk, namun peneliti
hanya mengambil beberapa produk yang paling populer atau lebih banyak dikenal
oleh masyarakat yakni pembiayaan msyarakah, mudharabah, dan murabahah.
6
Menurutu atwa DSN No. 08/ DSN-MUI/ IV/ 2000 musyarakah adalah
pembiayaan berdasarkan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
ketentuan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan. (Ali, 2008)
Sedangkan mudharabah jika dilihat dari fatwa DSN No. 07/ DSN-MUI/
IV/2000 mudharabah adalah akad kerjasama suatu usaha antara dua pihak dimana
pihak pertama (malik, shahib al-mal, lembaga keuangan syariah) sebagai penyedia
seluruh modal, sedang pihak kedua (amil, mudharib, nasabah) bertugas selaku
pengelola dan keuntungan usaha dibagi diantara mereka sesuai kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak. Apabila terjadi kerugian dan bukan disebabkan oleh
kelalaian pengelola, maka akan menjadi tanggung jawab dari pemilik modal,
tetapi apabila kerugian tersebut disebabkan oleh kelalaian pengelola, maka yang
harus bertanggung jawab adalah pengelola. Murabahah menurut Utsmani yaitu
suatu bentuk jual beli yang mengharuskan penjual memberikan informasi kepada
pembeli tentang biaya yang telah dikeluarkan untuk mendapatkan komoditas dan
tambahan profit yang ditetapkan dalam bentuk harga jual. (Ali, 2008)
Berdasarkan prinsip di atas dapat dilihat bahwa bank syari’ah merupakan
bank yang sangat fokus terhadap kesejahteraan masyarakat untuk berusaha ke
taraf hidup yang lebih baik. Pembiayaan produktif dapat melahirkan para
pengusaha baru atau meningkatkan peran pengusaha lama. Perbankan syariah
dalam prakteknya justru bertindak bagaimana agar bisa aman dan cepat memupuk
keuntungan. Suatu sikap yang menyamai kaum kapitalis yang sebelumnya mereka
kritik. Tujuan utama bank melakukan kegiatan funding dan financing yaitu
mencari keuntungan, adapun sumber-sumber pendapatan bank antara lain profit
sharing dari pembiayaan margin dari jual beli dan fee atau upah atas jasa-jasa
yang diberikan bank syariah kepada nasabah. Pentingnya manajemen dana bank
sebagai tolak ukur kesuksesan suatu bank. (Antonio, 2001)
Analisi profitabilitas merupakan salah satu peranan penting bagi para
pengusaha, profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
7
untuk mecari keuntungan atau laba dalam satu periode tertentu. Rasio ini juga
dapat memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen perusahaan yang dapat
di tunjukkan dari laba yang di peroleh dari penjualan atau dari pendapatan
investasi (Kasmir, 2015).
Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis sejauh mana pembiayaan
musyarakah, mudharabah dan murabahah berpengaruh terhadap profitabilitas
Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah di Yogyakarta. BPRS merupakan lembaga
keuangan mikro yang kini perkembangannya cukup pesat namun masih minimnya
pengetahuan masyarakat akan BPRS sehingga tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap BPRS masih kurang, untuk meningkatkan tingkat kepercayaan
masyarakat maka perlu diketahui pembiayaan yang memiliki pengaruh terhadap
profitabilitas BPRS tersebut dengan begitu masyarakat akan mengetahui
bagaimana kinerja BPRS dalam mengelola produk yang dimiliki untuk mencapai
profitabilitas pada perusahaan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mencoba merumuskan
sebuah penelitian dengan judul: “Analisis Pengaruh Produk Pembiayaan
Musyarakah, Mudharabah dan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah di Yogyakarta”
8
LITERATURE REVIEW
Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian terdahulu yang
pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapu hasil penelitian
terdahulu tidak lepas dari topik penelitian yaitu analisis pembiayaan musyarakah,
mudharabah dan murabahah terhadap tingkat profitabilitas BPRS di yogyakarta.
Pertama, penelitian yang dilakukan Yulianto (2014) menganalisis
Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli, Financing To Deposit
Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah Di Indonesia periode 2010 sampai dengan 2013. Dari hasil uji
yang dilakukan diketahui bahwa Pembiayaan Bagi Hasil berpengaruh positif
dilihat dari nilai sig 0,008 dengan nilai koef 2,520E-008 terhadap ROA terhadap
Bank Umum Syariah di Indonesia, Pembiayaan Jual Beli tidak berpengaruh
terhadap ROA dilihat dari nilai sig 0,496 dengan nilai koef 1.384E-008 hal ini
dikarenakan belum tentu hasil dari pembiayaan jual beli yang disalurkan akan
dikembalikan sesuai perjanjian yang telah disepakati, Financing To Deposit Ratio
(FDR) berpengaruh positif dilihat dari nilai sig 0,009 dengan nilai koef 0,04600
terhadap ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia, Non Performing
Financing (NPF) tidak berpengaruh positif dilihat dari nilai sig 0,534 dengan nilai
koef 0,10200 terhadap ROA Bank Umum Syariah di Indonesia.
Kedua, Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningsih (2017) menganalisis
Pengaruh Pendapatan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas (ROA)
Pada Pt. Bank Muamalat Indonesia Tbk periode 2011 hingga 2015. Dari hasil uji
yang telah dilakukan oleh peneliti tentang Pembiayaan Mudharabah menunjukkan
bahwa memiliki pengaruh positif terhadap ROA PT. Bank Muamalat Indonesia
dilihat dari nilai sig sebesar 0,009 dengan nilai koef 0,138 00.
Ketiga, yang dilakukan oleh Prasetyo (2018) Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Musyarakah, Murabahah dan Non Performing Financing Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah periode 2012 hingga 2016. Dari hasil uji yang
telah dilakukan diketahui Pembiayaan Mudharabah berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas dilihat dari nilai sig 0,016 dengan koef -3,420E-13 hal ini
9
dikarenakan pembiayaan mudharabah merupakan pembiayaan yang beresiko
tinggi yang memungkinkan dapat menyebabkan kegagalan usaha, Pembiayaan
Musyarakah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas dilihat dari
nilai sig 0,039 dengan koef 4,890E-14, Pembiayaan Murabahah memiliki
pengaruh yang positif terhadap profitabilitas dilihat dari nilai sig 0,08 dengan koef
5,115E-14, NPF berpengaruh negatif dan signifikan.
METODE
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif, metode ini disebut
kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisis menggunakan
statistik, Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, data kuantitatif yang
digunakan berupa angka-angka yang berada dalam laporan keuangan publikasi
masing-masing bank, yang diperoleh melalui webside resmi OJK. Metode
kuantitatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat profitabilitas pada
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Yogyakarta.
PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi menggunakan microsoft
excel 2016 dan SPSS 25 untuk mempermudah dalam memperoleh hasil yang
dapat menjelaskan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu
profitabilitas sepagai variabel dependen serta musyarakah, mudharabab dan
murabahah sebgai variabel independen. Berikut adalah gambaran uji analisis
statistik deskriptif
10
Tabel 4.1 Analisis Deskriptif (Dalam Milyar Rupiah)
Descriptive Statistics
N Minimu
m
Maximu
m
Mean Std.
Deviation
Pemb Musyarakah 43 1,07 145,28 24,4840 32,12064
Pemb Mudharabah 43 ,01 54,65 9,6970 15,99948
Pemb Murabahah 43 9,03 178,83 83,4193 42,21345
Profitabilitas 43 -5,78 2,93 ,9002 1,65046
Valid N (listwise) 43
Sumber: Hasil Olah Data, 2019
Berdasarkan hasil uji deskriptif dapat diketahui bahwa pada variabel
pembiayaan musyarakah nilai terendahnya 1,07 setara dengan 1.070.000.000 nilai
tertinggi 145,28 atau 145.280.000.000, nilai rata-rata 24,4840 dan nilai standar
defiasi 32,12064. Kemudian pada variabel pembiayaan mudharabah dengan niali
terendah 0,01 atau 10.00.000, nilai tertinggi 54,65 atau 54.650.000.000, dengan
nilai rata-rata 9,6970 dan nilai standar deviasi 15,99948. Pada variabel
pembiayaan murabahah dengan nilai terendah 9,03 atau 9.030.000.000, nilai
tertinggi 178,83 atau 178.830.000.000, dengan rata-rata 83,4193 dan standar
deviasi 42,21345. Pada variabel profitabilitas nilai terendah -5,78, niai tertinggi
2,93, dengan rata-rata 0,9002 dan nilai standar deviasi sebesar 1,65046. Pada
tabulasi data mentah laporan keuangan terdapat tiga nilai profitabilitas negatif
yang dimiliki oleh BPRS Madina Mandiri Sejahtera pada tahun 2014 sebesar -
3,21, BPRS Mitra Cahaya Indonesia pada tahun 2014 sebesar -4,83, BPRS Mitra
Cahaya Indonesia pada tahun 2015 sebesar -5,78
B. Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan tabel 4.2 hasil dari uji normalitas menggunakan SPSS 25
maka semua variabel dalam pengujian ini memiliki data yang terdistribusi normal.
Hal ini dapat dilihat dari hasil signifiasi > 0,05 yaitu 0,200 > 0,05.
11
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 43
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation
,47274996
Most Extreme
Differences
Absolute ,104
Positive ,066
Negative -,104
Kolmogorov-Smirnov Z ,673
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Olah Data, 2019
Uji Regresi Linear Berganda
Analisis uji regresi linear berganda dilakukan setelah melakukan penelitian
uji normalitas dan uji asumsi klasik yang kemudian diteruskan dengan uji regresi
linear berganda menggunakan SPSS. Analisis regresi linear berganda dilakukan
untuk menganalisis data yang bersifat multivariet, analasisi ini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel (musyarakah, mudharabah dan
murabahah) terhadap variabel dependen profitabilitas.
Tabel 4.6 Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -1,616 ,512 -3,154 ,003
Pemb Musyarakah ,148 ,059 ,322 2,494 ,017
Pemb Mudharabah -,022 ,040 -,069 -,558 ,580
Pemb Murabahah ,470 ,128 ,484 3,686 ,001
12
a. Dependent Variable: Profitabilitas
Berdasarkan hasil uji regresi linear pada tabel 4.6 di atas maka dapat
diperoleh persamaan dari output data tersebut sebagai berikut:
Y1= - 1,616 + 0,148X
1 – 0,022X
2 + 0,470X
3 + ε
Adapun regresi di atas dapat diartikan bahwa:
1. Konstantan dalam regresi ini menunjukan bahwa apabila tidak ada nilai
variabel independen maka nilai profitabilitas sebesar – 1,616.
2. Nilai koefisien regresi pada varabel pembiayaan musyarakah (X1) sebesar
0,148. Hasil tersebut diartikan apabila pembiayaan musyarakah naik 1
point maka akan menurunkan nilai profitabilitas sebesar 0,148.
3. Nilai koefisien regresi pada variabel mudharabah (X2) sebesar – 0,022.
Hasil tersebut diartikan apabila pembiayaan mudharabah naik 1 point
maka akan menurunkan nilai profitabilitas sebesar 0,022.
4. Nilai koefisien regresi pada variabel murabah (X3) sebesar 0,470. Hasil
tersebut diartikan apabila pembiayaan murabah naik 1 point maka akan
menurunkan nilai profitabilitas sebesar 0,470.
C. Uji Multikolonieritas
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas
Model Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std.
Error
Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -1,616 ,512 -3,154 ,003
Pemb Musyarakah ,148 ,059 ,322 2,494 ,017 ,875 1,143
Pemb Mudharabah -,022 ,040 -,069 -,558 ,580 ,947 1,056
Pemb Murabahah ,470 ,128 ,484 3,686 ,001 ,847 1,180
13
a. Dependent Variable: Profitabilitas
Sumber: Hasil Olah Data, 2019
Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji multikolinearitas dapat diketahui bahwa nilai VIF dari
keselruhan variabel bebas (independen) memenuhi batas minimum dan maksimum dari
ketentuan nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 maka dapat diketahui bahwa seluruh
variabel tidak mengalami multikolinearitas.
14
D. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengetahui besarnya presentase
pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun hasil dari uji R2
sebagai berikut:
Tabel 4.10 Uji R2
Model Summary
Mode
l
R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,656a ,431 ,387 ,49060
a. Predictors: (Constant), Non Performing Financing ,
Pemb Murabahah, Pemb Musyarakah, Pemb Mudharabah
Sumber: Hasil Olah Data, 2019
15
DISKUSI
1. Pengaruh Pembiayaan musyarakah terhadap Profitabilitas
Dari hasil penelitian di ini diperoleh bahwa pembiayaan musyarakah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada seluruh BPRS di
DIY periode 2014 – 2018. Hal ini dilihat berdasarkan hasil uji t yang diperoleh
nilai thitung sebesar 2,494 dengan nilai signifikasi 0,017 dimana nilai signifikansi
lebih kecil daipada nilai alfa 0,05 maka dapat dikatakan bahwa pembiayaan
musyarakah secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pembiayaan
musyarakah maka semakin tinggi pula tingkat profitabilitas.
Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Hasanah (2017) yang menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas artinya dimana ketika nilai
pembiayaan musyarakah mengalami peningkatan maka nilai profitabilitas juga
akan ikut meningkat. Hasil ini juga didukung oleh peneliti sebelumnya yang
dilakukan oleh Prasetyo (2018) yang menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Putra (2018) yang menyatakan bahwa pembiayaan musyarakah
berpenggaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas dimana pembiayaan
musyarakah tidak berpengaruh terhadap nilai profitabilitas..Dilihat dari hasil
scatter plot diatas bahwa pembiayaan musyarakah memiliki pengaruh positif
terhadap profitabilitas meskipun terlihat ada 3 profitabailitas yag bernilai negatif.
2. Pengaruh Pembiayaan mudharabah terhadap Profitabilitas
Dari hasil penelitian di ini diperoleh bahwa pembiayaan mudharabah
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas pada seluruh BPRS di
16
DIY periode 2014 – 2018. Hal ini dilihat berdasarkan hasil uji t yang diperoleh
nilai thitung sebesar –0,558 dengan nilai signifikasi 0,580 dimana nilai signifikansi
lebih besar daripada nilai alfa 0,05 maka dapat dikatakan bahwa pembiayaan
mudharabah secara statistik berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
profitabilitas. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pembiayaan
mudharabah maka akan semakin rendah tingkat profitabilitas.
Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Fadhila (2015) yang menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap profitabilitas artinya dimana ketika besar kecilnya
nilai pembiayaan mudharabah maka tidak akan mempengaruhi peningkatan nilai
profitabilitas. Hasil ini juga didukung oleh peneliti sebelumnya yang dilakukan
oleh Kholidah (2015) yang menyatakan bahwa pembiayaan mudharabah tidak
memiliki terhadap profitabilitas.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Rahayu et al (2016) yang menyatakan bahwa pembiayaan
mudharabah berpenggaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas dimana
pembiayaan mudharabah berpengaruh terhadap nilai profitabilitas.
3. Pengaruh Pembiayaan murabahah terhadap Profitabilitas
Dari hasil penelitian di ini diperoleh bahwa pembiayaan murabahah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada seluruh BPRS di
DIY periode 2014 – 2018. Hal ini dilihat berdasarkan hasil uji t yang diperoleh
nilai thitung sebesar 3,686 dengan nilai signifikasi 0,001 dimana nilai signifikansi
lebih kecil daripada nilai alfa 0,05 maka dapat dikatakan bahwa pembiayaan
murabahah secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pembiayaan
murabahah maka semakin tinggi pula tingkat profitabilitas.
Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Fadhilah (2015) yang menyatakan bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas artinya dimana ketika nilai
17
pembiayaan murabahah mengalami peningkatan maka nilai profitabilitas juga
akan ikut meningkat. Hasil ini juga didukung oleh peneliti sebelumnya yang
dilakukan oleh Putra (2018) yang menyatakan bahwa pembiayaan murabahah
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Prasetyo (2018) yang menyatakan bahwa pembiayaan murabahah
berpenggaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas dimana pembiayaan
murabahah tidak berpengaruh terhadap nilai profitabilitas. Dilihat dari hasil
scatter plot diatas bahwa pembiayaan murabahah memiliki pengaruh positif
terhadap profitabilitas meskipun terlihat ada 3 profitabailitas yag bernilai negatif.
4. Pengaruh Pembiayaan Musyarakah, Mudharabah, dan Murabahah
terhadap Profitabilitas
Berdasarkan hasil penelitian di atas menggunakan SPSS 25 didapati
bahwa hasil penelitian menunjukan bahwa variabel pembiayaan musyarakah,
mudharabah dan murabahah secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas.
Hal ini dapat dilihat dari hasil Fhitung sebesar 0,000 yang artinya lebih kecil
daripada 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
antara pembiayaan musyarakah, mudharabah dan murabahah terhadap variabel
profitabilitas secara keseluruhan.
Sehingga dari hasil penelitian ini dijelaskan pula bahwa pembiayaan
musyarakah, mudharabah dan murabahah dapat mempengaruhi profitabilitas
BPRS di Yogyakarta dengan persentase sebesar 0,387 kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel depeden sebesar 38,7% dengan sisanya
sebesar 61,3% yang dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini seperti pembiayaan qardh, ijarah serta multijasa dan variabel lain
yang memungkinkan memiliki pengaruh terhadap profitabilitas BPRS di
Yogyakarta.
18
Dengan demikian hipotesis terakhir (H4) dalam penelitian ini diterima
dengan hasil bahwa pembiayaan musyarakah, mudharabah dan murabahah secara
simultan berpengaruh terhadap profitabilitas pada BPRS di DIY.
19
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, M. R. (2010-2014). Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan Pembiayaan
Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah.
Yogyakarta: Universitas Negri Yogyakarta.
Algaoud, l., & Lewis, M. (2003). Perbankan Syariah. Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta.
Ali, P. (2008). Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Alma, B. (2003). Menejemen Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.
Andespa, R. (2017). Pengaruh Budaya dan Keluarga Terhadap Minat Menabung
Nasabah di Bank Syariah. Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, 43-
57.
Antonio, M. S. (2001). Bank Syariah. Jakarta: Gema Insani Press.
Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Ascarya. (2008). Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Ascarya. (2011). Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
Fadhila, N. (2015). Analisis Pembiayaan Mudharabah dan Murabahah Terhadap
Laba Bank Syariah Mandiri. JURNAL RISET AKUNTANSI DAN BISNIS,
65-77.
Friyanto. (2013). Pembiayaan Mudharabah, Resiko dan Penanganannya. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, 113-122.
Hasanah, N. (2017). Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah dan
Musyarakah Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Bank Syariah Mandiri.
Surakarta: Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
Irfan, A. S. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis Konsep dan Aplikasi. Medan:
UMSU PRESS.
James Cv Van Horne, & Wachowiz, M. (2005). Prinsip-Prinsip Manajemen
Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Kasmir, D. (2015). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali pers.
Kholidah, N. M. (2010-2014). Analsis Pengaruh Simpanan Mudharabah, CAR,
FDR, Pembiayaan, NPF, dan BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan
Syariah di Indonesia. Surabaya: Universitas Negri Surabaya.
Kotler, P., & Amstrong, G. (2011). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
20
Lemiyana, & Litriani, E. (2016). Pengaruh NPF, FDR, BOPO Terhadap Return
On Asset (ROA) Pada Bank Umum Syariah. Research Journal On Islamic
Economics, 31-49.
M. Sadeli, L. (2002). Dasar-Dasar Akuntansi. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Munawir. (2004). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Nurlinda. (2017). Analisis Pengaruh NPF Pembiayaan Mudharabah dan NPF
Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Bank
Mandiri Syariah. POLIMEDIA, 30-45.
Pesulima, B. (2014). Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudharabah Dan
Musyarakah Terhadap Profitabilitas Roa (Studi Pada Bank Syariah Yang
Terdaftar Pada Otoritas Jasa Keuangan). Universitas Computer
Indonesia.
Prasetyo, A. M. (2018). Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah,
Murabahah Dan Non Performing Financing Terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah Periode 2012-2016. Salatiga: Istitut Agama Islam Negri
Salatiga.
Pratama, D. N., Martika, L. D., & Rahmawati, T. (2017). Pengaruh Pembiayaan
Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah dan Sewa Ijarah Terhadap
Profitabilitas . JRKA, 53-68.
PSAK 106: Akutansi Musyarakah. (2015). Retrieved from Ikatan Akutansi
Indonesia: http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-
keuangan/pernyataan-sas-69-psak-106-akuntansi-musyarakah
Putra, P. (2018). Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah,
dan Ijarah Terhadap Profitabilitas 4 Bank Umum Syariah . Jurnal
Organisasi dan Manajemen, 139-150.
Putri, J. A. (2017). Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan
Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah Dan Ratio Non Performing
Financing Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah Di Kota
Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Rahayu, Y. S., Husaini, A., & Azizah, D. F. (2016). Pengaruh Pembiayaan Bagi
Hasil Mudharabah dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Studi Pada
Bank Umum Syariah Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode
2011-2014. Jurnal Administrasi Bisnis, 61-68.
Restu, K. T. (2018). Analisis Pengaruh Pembiayaan Mudarabah, Musyarakah,
Murabahah dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Return On
Asset (ROA) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia
Periode 2013-2017. Jakarta: Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah.
21
Rivai, V., & Arifin, A. (2010). Banking Sebuah Teori, Konsep, dan Aplikasi.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sa'diyah, M. (2014). Musyarakah Dalam Fiqih dan Perbankan Syariah.
Implementasi Syirkah Dalam LKS Ditinjau dari Perspektif Fiqh, 2-11.
Saeed, A. (2008). Bank Islam dan Bunga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Saksono, M. I. (2017). Analisis Pengaruh NPF Produk Pembiayaan Terhadap
Profitabilitas Bank Syariah. Yogyakarta: Universitas Islam Negri Sunan
Kalijaga.
Solihin, A. (2008). Ini Lho Bank Syariah! Bandung: PT. Karya Kita.
Sudarsono, H. (2008). Bank dan LKS Deskripsi dan Ilustrasi. Yogyakarta:
Ekonisia.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumiyanto, A. (2008). BMT Menuju Koperasi Modern. Yogyakarta: PT ISES.
Wahyuningsih, I. (2017). Pengaruh Pendapatan Pembiayaan Mudharabah
terhadap Profitabilitas (ROA) pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Periode 2011-2015. Journal Economic and Business of Islam, 186-211.
Yaya, R. (2004). Akutansi Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba Empat.
Yulianto, A. (2014). . Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli,
Financing To Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF)
Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2010-
2013. Accounting Analysis Journal, 466-474.
Zulkifli, S. (2003). Panduan Praktisi Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta:
Zikrul Hakim.